Share

karena

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-18 05:59:20

Karena Mas Hamdan terus bersikeras marah,. Menuding dan tidak mau didamaikan, maka di sinilah sekarang kami berada, di kantor kepolisian dengan laporan penyerangan dan fitnah.

Aku sudah menyuruh Irsyad untuk mengobati lukanya ke rumah sakit, sementara diri ini meluncur ke kantor polisi untuk memberikan laporan dan keterangan. Sebenarnya aku sangat malas berurusan dengan yang namanya kepolisian, tapi karena sikap Mas Hamdan sudah keterlaluan maka aku tidak bisa memaafkannya lagi.

Di sana, di ruangan yang sama aku bertemu dengan pria yang sudah duduk di meja interogasi, dia diperiksa dan dicatat keterangannya.

Usai pria itu memberi keterangan, giliranku yang duduk untuk melaporkan hal sebenarnya. Lalu tak lama kemudian Irsyad datang dan mengungkapkan keberatannya terhadap sikap Mas Hamdan.

"Saya sudah berusaha untuk pengertian dan menyelesaikan semua ini di tingkat RT tapi pria ini tetap saja bersikeras dan seakan ingin membunuh orang," ucap kawanku itu ketika kami dipertemukan dalam s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   maaf

    "Maaf, saya salah," ulangnya sekali lagi."Apa? Kami tidak dengar," ucapku kesal. Dia yang merasa dipermalukan makin geram."Aku sudah keliru dan terbawa emosi," sambungnya sambil menahan napas."Bagaimana ibu Aisyah, apakah ibu mau memaafkan?""Jangan penjara ayah Bund ...." Dari luar ruangan putriku menggigil dengan tangisannya, meski dia tahu seperti apa kelakuan ayahnya, tetap saja anakkku mencintainya dan membelanya Aku menjadi sangat dilema, ketika di satu sisi ingin memenjarakan Hamdan dengan segala kejahatannya, tapi di sisi lain tak tega rasanya melihat anakku menangis dan khawatir seperti itu."Iya, saya tak akan menuntut Ayahmu," ucap Irsyad. Dia mendekat dan menyentuh bahu Zahra dengan lembut, hingga anakku langsung terdiam dari tangisnya."Hei, jangan sentuh anakku!" Mas Hamdan berteriak."Tidak apa Pak, toh tidak mengganggu, Pak Irsyad hanya bermaksus menenangkan," ucap Pak Polisi."Saya mau memaafkannya, dengan satu syarat, bahwa mulai detik ini lagi dia tidak akan me

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   video

    Hari itu, entah apa yang membuat Raihan anakku tiba tiba hadir, tanpa kuberitahu, dia sudah mengenakan pakaian abu abu sutra senada dengan gamisku, ada peci dan kain pinggang yang bersarung hingga ke lututnya. Dia memasuki tempat acara lalu menyalami aku dan irsyad secara bergantian."Selamat, Bunda, selamat Om," ucapnya dengan nada tulus, aku tak melihat sandiwara atau keterpaksaan di wajahnya, wajah dan gestur anakku nampak santai dan ringan."Terima kasih, Nak," jawabku menerima uluran tangannya. Masih dengan rasa heran yang menggelayuti hatiku, aku penasaran sekali kenapa tiba-tiba Raihan datang dan menunjukkan penerimaannya, tapi aku tidak terlalu membiarkan itu kentara, khawatir keheranan Itu akan menular kepada Mas Irsyad.Acara lamaran berlangsung khidmat hingga rangkaian prosesi selesai dilakukan dan tamu tamu berangsur pulang.Mas Irsyad juga mengikuti keluarganya pulang, setelah berpamitan padaku pria itu menaiki mobilnya dan pergi.Tinggallah aku dan keluargaku, juga an

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   dia

    Dia tak menjawab ucapanku tadi, mungkin tercengang, mungkin pula hatinya seakan ditembus tombak ucapan pedas sehingga butuh waktu untuk meresapi perihnya.Panggilan sudah kututup tapi Hamdan memanggil lagi, kutolak, namun ia memanggil dan terus membuatku kesal."Apa lagi!" kujawab tanpa salam karena kesal."Aiisy ...." Dia tak menjawab, tapi menangis sejadi jadinya. Mungkin seumur hidup tak pernah kulihat pria itu menangis sesenggukan macam itu, tapi sekarang dia sungguh terlihat lemah.Kadang, cinta itu menguatkan tapi dengan perhitungan salah serta kecerobohan cinta bisa jadi duri yang menghancurkan. Tadinya hidup Mas Hamdan bahagia, lurus dan damai, kedatangan wanita baru membuatnya berpaling. Lalu, setelah berpisah denganku dia masih menderita juga, berharap bisa menyatukan kami padahal sudah jelas api dan air tidak bisa berada di gelas yang sama."Apa ... kau menelponku hanya untuk memperdengarkan dirimu yang menangis?""Aku tidak punya kata kata, tolong berikan kesempatan andai

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   tak jera

    "apa-apaan ini Mas, apa kamu berencana untuk membangun rumah di hadapan garasiku?""Aku hanya berkemah untuk melindungi diri dari panas matahari dan hujan?"Ungkapannya terdengar konyol dan polos sekali, aku sampai tercengang!"Oh ya, aku terkesima mendengar jawabanmu yang terdengar innocent sekali, Mas," sindirku."Aku tidak sok Imut Aisyah, aku sedang berjuang," jawabnya santai."Oh ya, hmmm ..." Aku segera naik ke mobil dan berniat untuk pergi meninggalkan tempat itu secepatnya."Tumben pacarmu tidak menjemput!""Hmm, banyak urusan," gumamku sambil memutar bola mata."Mengapa wajahmu tidak senang, aku bicara kenyataan kan?" ujarnya sambil mengejekku, kurasa dia sengaja memancing emosi untuk mencari-cari cara bicara dengan diri ini. Sayang, aku tak punya waktu."Ya, kau bicara kenyataan. Sayangnya kekasihku adalah pria yang sangat sibuk mengurusi bisnis dan menata masa depannya. Dia tidak ada waktu untuk terus bersamaku lagi pulang terus bersama membuat kerinduan tidak berarti rasan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kaget juga

    Usai menemui calon suamiku, makan siang bersamanya sekitar dua menit, kuputuskan untuk pulang karena khawatir dengan kedua anak dan keadaan rumah yang katanya berantakan bekas tenda Mas Hamdan.Setelah dua puluh menit berkendara, aku sampai di rumah, belumlah berbelok ke halaman, mobilku terhalang oleh tenda yang melintang di pintu pagar, tertiup angin dan meleyot sebelah. Sambil mendecak menahan marah, aku segera turun dan menyingkirkan benda tersebut, kugeret ke pinggir sambil menahan dongkol di dalam hati.Rupanya tak semudah itu menarik tenda yang dipancang ke tanah oleh Mas Hamdan, aku harus mencabut tiang dulu baru bisa menyingkirkannya."Kurang ajar, merepotkan saja," ujarku geram. Kulipat tenda itu ke pinggir lalu memasukkan mobilku. Kembali diri ini ke depan untuk mengambil tenda tersebut sebelum hilang lalu pergi menutup pagar."Assalamualaikum," ucapku pada anakku."Walaikum salam, Bunda sudah pulang rupanya," jawabnya sambil bangkit dari posisi rebahannya di depan Tivi.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   respon keluarga

    Hari itu sekitar pukul sembilan Ira datang ke rumah, mantan adik iparku yang merupakan bidan itu menemuiku di halaman belakang ketika diri ini sibuk mengurusi ayam dan burung peliharaan."Assalamualaikum, apa kabr, mbak kayaknya ya ....""Ah, enggak kok, ini kasih makan ayam peliharaan Mas Hamdan dulu," jawabku sambil mengibas tangan dan menyambut Ira."Tumben kemari?""Rindu aja dengan keponakan dan Mbak Aisyah," jawabnya."Bisa aja kamu," balasku tertawa."Btw, sebenarnya aku mau ngajakin Mbak ke rumah, aku diminta menyampaikan pesan kalo Ayah dan ibu ingin berjumpa," ucap wanita itu dengan senyum lebarnya."Berjumpa?""Iya.""Kenapa?""Enggak ada, kangen aja."Ya, mungkin karena aku telah belasan tahun jadi menantu mereka, kedua oang tua Mas Hamdan menjadi sangat akrab layaknya orang tua sendiri."Gimana kabar Ayah dan ibumu?""Ayah dan ibu juga masih ayah dan ibunya Mbak, jadi tidak perlu bertanya seperti itu," ujarnya seraya tersenyum padaku."Apa mereka sakit?""Tidak, sehat sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   kalau begitu

    "kalau begitu saya pulang saja, situasinya jadi gak enak," ucapku sambil bangun dan megambil tas."Tunggu dulu, kamu baru saja datang," ucap Ibu mertua."Saya rasa canggung sekali berada di tempat ini lama-lama, terlebih saya bukan lagi anggota keluarga.""Ya, tahu diri sana," jawab Mas Hamdan dengan muka tak senang. Nampaknya sikapnya benar-benar berubah, dia yang tadinya ingin kembali padaku, sekarang berubah seakan kami adalah musuh kebuyutan."Hamdan, jaga bicaramu!" bentak ayah sambil menghardiknya agar menjauh."Aku harus bagaimana ayah, mengapa ayah mengundangnya sehingga pertemuan kami jadi seperti ini. Harusnya aku gak bertemu dia lagi agar kami tak berdebat lagi!""Kau itu pergilah lanjutkan urusanmu, jangan di sini!" ujar ayah dengan gemasnya."Apa? gara gara Aisyah aku diusir di rumah sendiri?"Mas Hamdan terbelalak dan rasanya tidak percaya dengan kenyataan."Pergilah sebelum ayah benar-benar kesal!" ucap ayah mertua menunjuk pintu utama, "aku menyuruhnya kemari demi h

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   tenang saja

    "Mau kemana ini?!" Dia yang turun dari mobil langsung menghempas pintu dengan kasarnya."Kamu keluar," jawabku singkat."Kemana?" tanyanya sambil mengangkat dagu, sungguh songong!"Kemana saja, yang penting menyenangkan. Minggir sana, janga halangi mobil kami," jawabku."Kamu boleh pergi, tapi tak perlu mengajak anak anakku, karena aku ke sini datang menjemput mereka," ujarnya lantang.Entah untuk berapa kali lagi aku harus dipermalukan oleh perbuatan mantan suami. Sudah sering aku canggung pada warga kampung dan tetangga karena sikap Mas Hamdan yag selalu cari perhatian dan bikin ribut. Sekarang, apa-apaan dia ...."Maaf ya, anak anak mau pergi dengan kami," ucap Irsyad menimpali."Diam kamu! Kamu bukan bapaknya!" bentak Mas Hamdan sambil melotot, putri kecil Irsyad nampak takut dan meringkuk ke lengan ayahnya karena takut pada mantan suamiku."Biar anak anak yang tentukan mau ikut siapa!" selaku cepat.Anak anak kupandangi, mereka membalasku dan menggeleng kecil, isyarat bahwa mer

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23

Bab terbaru

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   164

    Mungkinkah sikap arogan Mas Irsyad ditengarai oleh kecemburuannya yang begitu besar kepada Hamdan atau mungkinkah karena dendamnya padaku karena sudah menyakiti Elsa, entahlah, aku tak tahu, yang jelas aku merasa sangat sakit dan tersinggung. Air mataku berurai pedih dan menyesal. "Andai aku tidak termakan kata kata manis dan bujukan sejak awal, mungkin aku tidak akan pernah menikahi pria busuk seperti Irsyad. Dia hanya baik di awal dan kejam di akhir, dia benar benar membalikkan persepsiku tentang perilaku dan sifatnya."Pagi menjelang, matahari menyapa, tapi aku enggan menatapnya. Diri ini masih terbaring di ranjang meski waktu sudah menunjukkan pukul tujuh."Kamu tidak bangun untuk menyiapkan sarapanku dan anak-anak?""Aku sedang tidak enak badan dan kalian bisa beli makanan di drive thru, anak anak akan senang," jawabku dari balik selimut."Aneh sekali sikapmu hari ini Aisyah," gumamnya."Memangnya aku tidak boleh sakit memangnya sesekali aku tidak boleh libur dari rutinitas rum

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   163

    "Berani sekali istrimu memukulku, aku kesakitan Mas, aku kesakitan ...." Wanita itu meraung dan menjerit kesakitan sambil berusaha melindungi dirinya di belakang Mas Irsyad.Saat itu yang aku rasakan tidak ada lagi kewarasan, hanya sakit, panas hati dan amarah yang menggelegak. Saking tak tahannya aku dengan kekesalan, rasa-rasanya ubun-ubun ini ingin meleleh."Beraninya kau mengusik suamiku, menghapus ketentraman rumah tangga dan membuat hidupku tidak nyaman!" Aku melesat ke belakang Mas Irsyad, tanpa bisa dicegah aku langsung mencekik leher wanita itu sampai dia terdorong dan terdesak tepat di depan tangga rumah."To-tolong... Akh ... akkk ...." Wanita itu meronta "Aisyah, stop, ya Allah, Aish, please, lepasin Elsa." Mas Irsyad berusaha menengani tapi sia sia saja.Nafas wanita itu mulai sesak dan megap-megap, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Aku yang seakan dirasuki sebuah kekuatan besar terus menekan lehernya hingga nyaris saja wanita itu meregang nyawa dengan bola

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   162

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   161

    Seminggu kami jalani hidup tanpa tegur sapa dan saling menjauhi. Lebih tepatnya aku yang menjaga jarak dan menjauhi Mas irsyad. Begitu dia mendekati, terlebih ketika di kamar, anak aku langsung bangun dan memasang jarak. Bukannya dia tak mencoba membujuk hanya saja aku yang menolak bujukannya.Seperti ketika suatu malam dia mendekat, mencoba memeluk dan menciumku dengan paksa seperti yang selama ini dia lakukan kala aku merajuk kecil. Sontak, aku berontak dan mendorongnya. Aku menghardik dengan kesal agar dia jangan memaksakan dirinya padaku."Aku bukan pelacur atau wanita yang bisa kau perkosa kapan pun. Enyahlah dari hadapanku.""Mengapa kau marah sekali, aish. Ini sudah hampir seminggu, gak takutkah kamu akan dosa menolak hasrat suami.""Kenapa tidak kau bagi saja hasrat itu kepada wanita yang masih kau cintai!" Tentu saja Mas Irsyad terkejut dan wajahnya langsung pucat. Pria itu mengigit bibir lalu bersurut mundur."Apa? Kenapa diam, Kenapa tidak kau temui mantan istrimu lalu ung

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   160

    Tak mau terus menyiksa batinku sendiri dengan terus menguping pembicaraan Mas Irsyad dan mantan istrinya akhirnya kuputuskan untuk turun saja mengambil air minum dan kembali ke kamar.Namun sebelum aku melanjutkan langkah, kembali perasaan marahku meronta-ronta. Haruskah aku melabrak dan meneriakinya, lalu mencecarnya dengan banyak pertanyaan mengapa dia berani sekali menelepon wanita lain di tengah malam dan memberinya kata-kata yang indah. Oh Tuhan, hatiku dilema.Ingin kutahan diri tapi rasa haus seakan menusuk tenggorokan sehingga aku tidak punya pilihan.Dengan gaun tidur yang masih menjuntai ke lantai, aku berjalan ke dapur. Melihatku tiba-tiba datang pria itu terkesiap dan kaget. Dengan salah tingkah dia segera mematikan ponsel dan menyembunyikan benda itu di bawah dudukannya. Tapi sayang, aku melihatnya.Aku yang pura-pura tidak tahu apa-apa hanya berjalan dengan cuek lalu mengambil gelas dan memencet dispenser lantas kuteguk air sambil berusaha menahan diriku."Kok belum tid

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   159

    Hal yang baru saja dia katakan memantik sebuah keheranan di hatiku. Di satu sisi dia ingin aku membiarkannya untuk berhubungan baik dengan Elsa namun sebaliknya ketika aku dan Mas Hamdan berkomunikasi dan hendak menjalin hubungan baik lagi, dia seakan sangat keberatan dan benci."Mungkinkah suamiku adalah penganut pernikahan terbuka di mana dia bebas melakukan apa saja dengan dunia dan teman wanita, sementara aku akan terjerat dan harus mematuhi semua aturan yang dibuat. Bukankah itu tidak adil?!"Alangkah arogan dirinya ketika mengatakan bahwa aku tidak boleh turut serta dalam acara aqiqah yang diselenggarakan Mas Hamdan sementara dia terus malah padaku agar bisa menemui mantan istrinya dengan berbagai alasan kurasa jika aku sudah jengah sendiri dan bosan, dia akan kutinggalkan.Kadang timbul kesesakan tersendiri di dalam hatiku, keheranan entah mengapa aku selalu gagal menjalin tali pernikahan. Apakah aku memang harus ditakdirkan punya suami ajaib yang tidak pernah sesuai dengan

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   158

    Mungkin aktivitas romantis yang kami lakukan semalam yang membuat moodku membaik di pagi hari. Aku bangun, menyibak tirai jendela membiarkan matahari menghangatkan setiap sisi ruangan rumah. Aku beranjak ke dapur untuk menjerang air dan membuat sarapan keluarga. Selagi menunggu air mendidih luperiksa ponsel yang Alhamdulillah tidak ada notifikasi apa apa. Ya, bagiku kehadiran notifikasi selalu membuat diri ini berdebar dan cemas. Selalu, setiap kali ada yang menghubungi pasti ada masalah atau apa saja yang berkemungkinan merepotkan diri ini."Ah, andai setiap hari hidup kita seperti ini, pasti akan menyenangkan sekali," gumamku sambil menakar bubuk kopi dan gula ke dalam cangkir suami."Bunda ...." Anak anak turun lebih pagi, mereka terlihat sudah rapi degan seragam dan sunggingan senyum yang ceria. "Bagaimana malam tadi, apa kalian tidur dengan nyenyak?""Tentu, kami tidur dengan nyaman dan pulas sekali, Icha tidur bersamaku dan kami sempat membaca buku cerita dan dongeng. Oh ya

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   157

    "Tidak perlu harus sedramatis itu, Aish, wanita itu sudah demikian tersakiti," ujar Mas Irsyad sambil menutup pintu mobilnya."Jadi kau membelanya?""Bukan begitu?""Mas ... Kalau kamu memang merasa kasihan dan sayang pada wanita itu maka tinggalkan aku dan pilihlah dia, aku tidak akan keberatan sama sekali.""Aisyah, kamu hanya salah paham.""Cukup, jangan mengulur pembicaraan dan mengulang situasi yang sama. Situasi yang pernah aku rasakan bersama Mas Hamdan, aku sudah bosan, demi tuhan, aku ingin menghindarinya," jawabku sambil beranjak masuk ke dalam rumah."Bisa kita pura pura baik baik saja setidaknya di depan Icha, kasihan anakku, dia pasti bingung ....""Aku juga tidak mau membuat anakmu bingung tapi dia pun harus diberi pengertian dan harus tahu seperti ini kondisi orang tuanya sekarang, anak itu harus menyadarinya, Mas.""Jangan terkesan memaksa " Mas Irsyad memburuku di tangga."Lebih cepat tahu lebih baik. Anak anak harus diajari dari sekarang contoh bahwa kita tidak boleh

  • Madu Muda : Ketika Cintaku Direnggut Paksa   156

    Akhirnya aku dan anak tiriku berkendara satu mobil menuju rumah ibunya. Aku sebenarnya punya rencana sendiri untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi. Besar keyakinanku bahwa wanita itu hanya pura pura amnesia untuk meraih perhatian semua orang.Sepuluh menit kemudian kami sampai di rumah bercat cream dengan taman kecil dan pohon palem di depannya. Elsa terlihat menunggu di depan teras, senyumannya terkembang saat melihat Fortuner milik Mas Irsyad. Meski tertatih namun semangat dan visual ceria terlihat sekali di wajahnya. Melihat ibunya mendekat, Aisyah membuka pintu dan menyambut, mereka berpelukan dan hendak masuk. Alangkah terkejut Elsa saat mendapati diri ini duduk di kursi depan di dekat mantan suaminya. Raut wajahnya berubah syok dan tidak nyaman."Hai, Elsa," sapaku sambil melambai kecil, bahagia sekali melihat wanita kesal."Siapa dia Mas?"Mas Irsyad nampak ragu, tapi aku yang tidak suka mengulur waktu segera memberi tahu bahwa aku istrinya. Biasanya reaksi orang yang

DMCA.com Protection Status