Share

Bab 25 Ini Rumahku

"Mas, Sandra. Sahabatku," ucapku bingung. Masih dengan ponsel di tangan, kemudian menekan tombol hijau lalu menempelkan di kuping, aku menatap Mas Fiqri.

Mas Fiqri menganggukkan kepala, seolah mengerti akan tatapanku.

"Suruh ke kafe aja. ketemuan di sana," ucapnya menyebut nama kafe.

Kumasukkan kembali ponsel kedalam tas, setelah memberitahu Sandar nama kafe tempat bertemu.

Mas Fiqri menjalankan mobilnya perlahan menuju kafe. Sepanjang jalan, tak ada cerita yang tercipta antara kami. Hanya ukiran senyum saat mataku dan mata Mbak Nabila bertemu. Begitupun Mas Fiqri, kakakku itu seolah mengerti. Memberiku ruang untuk menyesuaikan diri.

Setelah beberapa menit membelah jalanan, akhirnya sampai juga di kafe. Tak lama kemudian Sandra juga sampai. Setelah memperkenalkan Sandra kepada Mas Fiqri dan Kak Nabila, kami mengisi perut terlebih dulu. Karena pembahasan nanti bakal menguras tenaga dan emosi. Kami butuh asupan bergizi untuk menghadapinya.

"Apa rencana mu?" tanya Mas Fiqri setela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status