Beranda / Romansa / Mabuk Janda / Mas, Tolong Jangan Dimasukan, Saya Enggak Mau Merusak Hubungan Dengan Devi!

Share

Mas, Tolong Jangan Dimasukan, Saya Enggak Mau Merusak Hubungan Dengan Devi!

Penulis: Saga
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-18 17:51:58

Aku melanjutkan pekerjaanku. Singkat cerita akhirnya aku sudah pulang bekerja dan aku membeli martabak di perjalanan pulang.

Setibanya di rumah, kulihat pagar rumahku masih terkunci rapat rupanya. Ibu benar-benar tidak keluar rumah, wajar saja karena did alam rumah ia pasti sedang telanjang mengikuti apa yang kuperintahkan.

Aku lalu masuk ke dalam rumah dan seketika aku terkejut mendapati ibu yang tergeletak lemas di atas sofa dengan keadaan telanjang bulat dan terlihat cairan yang bercecer di sofa dan lantai yang kupastikan kalau itu adalah cairan orgasme ibu sehingga tiba-tiba aku tersadar jangan-jangan saat setelah makan siang dan makan malam pun ibu juga meminum teh yang berada di dalam teko yang sudah kucampurkan obat perangsang sehingga seharian ini ibu terus terangsang sedari sarapan di pagi hari hingga malam ini.

Kubangunkan ibu yang tergeletak lemas ini.

“Mas kapan pulang ?” ujar ibu lemas.

“Barusan Bu, sana Bu, Mandi.” Aku memerintah.

Ibu pun mengangguk lemas kemudian beliau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mabuk Janda   Menolak, tapi Keenakan

    Agni terlihat bimbang dan bingung. Aku tahu sebenarnya ibu juga sudah sangat pengen terlebih seharian ini ibu sudah menonton film yang menampilkan seorang menantu yang menghujam mertuanya sendiri dan pasti di alam bawah sadar ibu juga ada keingingan melakukan hal serupa.Tanpa menunggu persetujuan ibu pun aku langsung memasukan kepala batangku secara perlahan menembus bibir liang ibu.“Ahhh, Mas cukup kepala batangnya aja yah Mas, Jangan lebih dari ini Mas ibu mohon.” Ibu memelas.Aku pun tak membalas perkataan ibu sehingga mula-mula aku masih memaju mundurkan kepala batangku di liang ibu namun tanpa sepengetahuan ibu aku pun memajukan sedikit hingga setengah batangku sudah memasuki liang ibu dan kurasakan liang ibu begitu nikmat.“Ahhh liang Ibu enak banget, Bu.”“Cukup Mas, keluarin lagi Mas batangnya, jangan masukin lebih dalam lagi Mas cukup mas ibu takut kita kebablasan.”Rupanya kesadaran ibu mulai kembali normal sehingga aku pun tersenyum licik dan sebagian batangku yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Mabuk Janda   Penyesalan, tapi Enak

    “Tapi, Mas. Ibu masih lemas.”“Tanggung Bu lagipula makin lemas makin enak.”Aku sengaja memaksa ibu untuk langsung melayaniku sebelum kesadarannya kembali normal karena saat ini pikiran ibu sudah berada dibawah kendaliku yang dimana ibu sudah menikmati dirinya yang kuhujam.“Ayo, Sayang naikin batangku.”Ibu pun mulai mendudukiku dan ia mulai mengarahkan batangku ke dalam liangnya hingga akhirnya batangku secara perlahan menembus memasuki liangnya.Mata ibu melotot dan sebuah erangan keluar dari dalam mulut ibu dan wajah menunjukan sebuah keterkejutan karena saat ini di dalam dirinya sedang ada sebuah benda tumpul yang mencapai bagian terdalam dirinya karena dengan posisi wanita di atas. ini batangku terasa mencapai mulut rahim ibu dan disaat batangku tenggelam di liangnya ibu langsung menjerit.“Ouhhh, Mas dalem bangett.”“Ayo sayang gerakin, kamu bisa kan?” ujarku.Agni pun mengangguk dan ia mulai naik turun bergoyang di atas batangku.“Mas batang kamu kok dalem banget sih di lia

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • Mabuk Janda   Dililit Ular

    Aku tidak memperdulikan penyesalan Agni. Yang terpenting aku berhasil menaklukan Aku. Hal yang membuatku penasaran dariku berhasil aku dapat.Namun, terkuta setiap perbuatan akan mendapat karmaku. Ketika aku berhasil memperdayai Agni. Aku langsung mendapatkan karma itu.Ketika aku berangkat kerja, tepat di tengah jalan yang sepi, di daerah yang dipenuhi dengan sawah terasering, mendadak dua mobil jeep menghadangku dari atas tanjakanHal yang tidak terduga adalah ketika mobil itu membelok ke arahku dan menubruk mobiku dengan keras. Aku yang sudah berancang-ancang pun membuka pintu mobil dan melompat.Aku jatuh terguling-guling sampai di dasar jurang. Namun, pada saat itu aku masih sadar. Lantas, aku segera bersembunyi di balik semak-semak.“Sialan! Kenapa Aku pakai lompat segala!”Mataku membulat. Suaraku tidak asing. Mulyawan! Iya, itu pasti Aku. Terkuta Aku menyiapkan komplotan untuk bisa mencelakaiku.“Cari Aku! Jangan sampai Aku lolos! Pokokku Aku harus mati.”Aku panik. Terkuta, M

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mabuk Janda   Berhasil Kabur

    Aku terduduk di pinggir sungai. Aku kelelahan karena harus bertarung dengan seekor pyton seorang diri. Bekas taring di betisnya terasa perih karena terkena air. Sementara Aku tidak punya sesuatu untuk menutupi lukanya itu.Tanpa pikir panjang, Aku melepas jas favoritku. Jas untuk bekerja di hotel masih tertempel di badanku dan melilitkannya ke betis. Namun, karena teksur jas itu sangat lentur sehingga mudah untuk melilitkannya, yang akhirnya jas itu hanya dipenuhi oleh darahku sendiri.Ah,Aku membuang jaket itu serampangan. Tidak ada cara lain, selain terus berjalan mencari pertolongan daripada terus berdiam diri membiarkan diriku lemas karena kehilangan banyak darah.“Agni, Maafkan aku.”Tiba-tiba yang terbersit di benakku adalah Agni. Janda yang menjadi mertuaku yang seksi dan sangat menggairahkan itu menjadi korban atas kenakalanku. Kenakalan berdasarkan hawa nafsu yang membabi buta. Dan aku dibutakan untuk sesaat karenanya.Kini, aku menyesal. Mungkin ini karma atas perbuatanku.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mabuk Janda   Cuci Terongku Dong

    "Siapa kamu? Ngapain kamu tidur disini?"Aku terbangun tatkala mendengar suara cempreng laki-laki. Aku mengerjapkan-erjapkan mata sambil menggeleng dengan cepat. Cahaya yang menyilaukan, membuatku refleks menghalanginya dengan lenggan."Kok diam? Ayo jawab?"Aku berdecak kesal. Kesadarannya belum pulih betul, tetapi sudah dicecari dengan berbagai pertanyaan dari orang yang tidak Aku kenal.Terlebih, orang itu menyorotinya dengan senter tepat di wajahku. Bagaimana Aku bisa bicara dengan keadaan seperti itu."Ada apa ini?" tanya seorang pria bertubuh sedang. Dia tampak menggunakan topi safari motif tentara dengan handuk kecil yang mengalungi lehernya."Ini Mas, ada orang asing menyelinap di truk kita!" sergah temannya yang bertubuh kurus kering itu.Sejenak Pria bertopi safari terdiam. Dia memandang perawakan kekarku yang kebetulan tidak memakai baju itu."Jangan kebawa emosi, suruh dia turun dulu," titah Pria itu dengan bijak. Lelaki bertubuh kurus yang terlihat masih remaja itu menyur

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mabuk Janda   Kehidupan Baru

    "Udah, jangan lama-lama. Nanti ketahuan sama bapak-bapak di depan," Aku berusaha mendorong kepala perempuan itu."Mas, udah besar, tahan lama lagi. pengen ngerasain sampai keluar," sahut penjaga warung itu yang membenamkan mulutnya lagi."Tidak bisa ya, kondisinya tidak memungkinkan. Lagian, kamu harusnya jaga di depan 'kan?"Perempuan itu tidak segera manjawab. Aku bangkit dengan ekspresi wajah yang seperti kepedesan sambil menarik tanganku."Ke kamar mandi saja Mas,"Aku terpaksa menuruti permintaannya. Sesuai dugaannya, Wanita itu adalah maniak. Bahkan waktu tiga puluh menit saja masih kurang menurutnya.Perempuan itu buru-buru menutup kamar mandi setelah membawaku ke dalam. Tanpa komando, Aku ingin melucuti pakaiannya. Namun Aku mencegahnya."Jangan sekarang, Lain kali saja, aku janji akan muasin kamu."Perempuan itu mengulum telunjuknya sendiri dengan tatapan memelas. Aku menaikan alis sebelahnya. Aku mengetahui kalau yang ada di hadapannya ini saumpama macam betina di musim kaw

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mabuk Janda   Kontrakan Birahi

    Aku melepaskan penutup kepala yang menyerupai ninja itu dan menghempaskan tubuhku di salah satu sudut pasar. Tubuhku kelelahan setelah seharian bekerja menjadi kuli. Rasanya seperti berkali-kali lipat dari kalau selesai latihan di gym.PersenAkunku terasa nyeri. Belum lagi bekas luka gores akibat bersinggungan dengan karung-karung tadi. Sepertinya Aku sudah tidak mampu untuk bekerja lagi besok.Aku merogoh selembar uang dari saku. Hasil upahnya yang tidak sebanding dengan seluruh tenaga yang terkuras. Mungkin seminggu yang lalu, Aku masih menganggap remeh selembar uang merah tersebut, Namun, setelah takdir yang menjatuhkanku, Aku tersadar ternyata banyak orang-orang yang bekerja keras untuk bisa mendapatkan uang itu. dan sekarang Aku sangat beruntung bisa mengalaminya langsung. Dan mungkin saja ini karma akibat perbuatanku kepada Agni.Tanpa berlama-lama merenung, Aku mulai bangkit. Yang menjadi tujuanku sekarang adalah mencari tempat tinggal sementara. Kemudian membeli pakaian dan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • Mabuk Janda   Kuat Gendongnya

    Aku sudah kembali bekerja di pasar. Badanku terasa segar bugar. Memberikan secercah semangat bagiku untuk memulai hari. Semua ini karena ulah ibu pemilik kontrakan semalam."Mas, Goyang ibu malam ini dong," pinta wanita itu semalam. Aku yang terperangah karena kedatangannya yang tiba-tiba tidak segera menjawab. Dia menyapu pandangan dari atas sampai bawah. Memang tidak semenarik dari wanita kebanyakan yang pernah aku gagahi, tetapi tidak buruk juga. Bahkan mungkin akan menjadi sebuah tantangan kalau bisa memuaskan wanita yang umurnya sangat jauh di atasnya. Adrenalin kelaki-lakiannya terpacu."Kok diam sih Aku?" Ibu pemilik kos itu mencebik."E-eh, enggak Bu. Saya kagum saja melihat tubuh ibu. Sudah berumur tapi pandai menjaga tubuh," puji Aku yang jelas menyiratkan debaran aneh di dada ibu itu."Ah, kamu berlebihan.""Sumpah Bu. Saya tidak bohong. Tubuh ibu montok banget kayak perempuan berumur dua lima," imbuhku. Wanita itu terdiam sejenak sambil melirik genit ke arahku. sementar

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19

Bab terbaru

  • Mabuk Janda   Dinner Yang Istimewa (Tamat)

    Malam itu, Dani mengajak Agni dan Daniel untuk makan di luar. Ini adalah untuk pertama kalinya mereka makan bertiga layaknya keluarga yang utuh. Agni tentu sangat antuasias sekali dan berdandam semaksimal mungkin untuk makan malam mereka ini.Sebuah restoran mewah yang terletak di rooftop tertinggi di kota itu. Tentu nuansa outdoor yang dipilih sehingga suasana menjadi sangat mendukung dengan pemandangan kota yang tampak ekstetik dari atas sana. Ditambah lagi music yang romantis yang lebih cocok untuk pasangan muda-mudi menghabiskan waktu. Dan memang kebanyakan dari pengunjung adalah pasangan kekasih. Hanya mereka yang membawa anak. Tetapi itu tidak menjadi masalah karena keharmonisan pasangan juga berarti keharmonisan keluarga juga kan?“Mau pesan apa?” tanya Dani. Pria itu terlihat tampan dengan hem putih lengan panjang yang di tekuk di bagian lenganya. Sangat kontras dengan celana jeans biru dongker yang dia kenakan. Serta aksesoris berkelas berupa kalung titanium dan jam tangan ya

  • Mabuk Janda   Mengasyikan

    Agni menggelengkan kepalanya. Menghapus bayangan yang tidak-tidak. Dia pun duduk di meja rias. Mengalihkan perhatiannya dengan memoles lipstick di bibir sensualnya. Tetapi tetap saja libidonya sulit untuk terhapus.Tiba-tiba, Agni tersentak saat mendapati sekelabat bayangan di belakangnya. Dia langsung menoleh dan mendapati sang suami yang sedang berjalan menuju pintu dan menguncinya rapat. Begitu Pria bertubuh binaraga itu membalikan badannya, seketika pandangan Agni langsung tertuju kebagian itu. Terlihat besar menggelantung siap tempur. Agni hanya meneguk ludah. Entah kenapa pandangannya selalu tertuju di bawah sana.Agni berusaha menaikan pandangannya. Menyusuri tubuh perkasa yang ditumbuhi bulu yang halus maskulin di sana sini, sampai pandangannya terhenti tepat di wajah Dani yang tampak tersenyum nakal. Agni yang terhenyak langsung mengalihkan pandangannya ke cermin rias berpura-pura untuk memoles lipsticknya kembali.Jujur libido Agni meningkat drastis pada saat itu. Dengan han

  • Mabuk Janda   Senyum-Senyum Sendiri

    Dani baru saja pulang dari bekerja. Ada banyak beban di pundaknya, tetapi dia tidak ingin memperlihatkannya kepada siapapun terutama Agni dan Daniel. Sebagai pria dewasa, sudah biasa baginya menanggung beban yang berat.Dani berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Mengitarkan pandangan sejenak. Biasanya ada Daniel yang akan berlarian mendekatinya. Menyambutnya dengan pelukan. Tetapi, ini dia terheran sendiri kemana perginya buah hatinya tersebut.Sembari melonggarkan dasinya, dia menaiki tangga. Pertama dia membuka kamarnya, tetapi tidak menemukan istrinya di dalam. Dia mengernyit dahi. Berpikir kemana kedua belahan jiwanya tersebut.Akhirnya dia bergeser menuju kamar anaknya. Karena dia membuka pintu dengan tiba-tiba, terlihat orang yang berada di dalamnya langsung menoleh ke pintu. Terlihat Daniel yang sedang bersama dengan Agni di meja belajar. Begitu melihat siapa yang membuka pintu, Daniel sumringah dan berlarian memeluk kaki ayahnya.“Yeah! Papa sudah pulang,” seru Daniel. Dani

  • Mabuk Janda   Begitu Indah

    Kehidupan kembali normal. Pagi itu, Agni dan Dani melakukan aktifitas pagi seperti biasanya. Agni menyiapkan segala keperluan suaminya. Dia sangat enjoy melayani Dani meskipun dia adalah pemilik perusahaan namun tetap saja dia harus berbakti kepada sang suami.Dani melarang Agni untuk pergi bekerja. Memintanya untuk di rumah. Menjadi ibu rumah tangga dan juga mengurus PraDani. Sedangkan dirinya bertindak sebagai Ceo dan juga owner untuk memantau semua direktur yang ada di bawah perusahaan Hartono group.“Sayang, Mas berangkat dulu ya,” ucap Dani di teras rumah. Setelah selesai sarapan, Agni mengantarkan sang suami sampai ke teras untuk melepasnya bekerja.“Tunggu dulu, Mas.” Agni mengamit tangaan suaminya yang akan beranjak ke mobil. Pria itu membalikan badan dan melihat ke arah Agni. Senyumnya mengembang saat Agni ternyata mengamit tangannya dan mencium punggung tangannya dengan takzim.“Hati-hati ya, Mas,” ucap Agni yang sudah menegakkan badannya. Dani membalas dengan mengusap punda

  • Mabuk Janda   Romantisme Cepat Berakhir

    Berselang dua hari,Sampailah di penghujung bulan madu mereka. Sebenernya Agni masih belum rela jika momen kebersamaan mereka cepat berakhir. Namun, realita menariknya kepada kehidupan yang sebenernnya. Asistennya sudah memberi tahunya mengenai beberapa pekerjaan yang harus ditangani. Dan juga dia pasti sudah sangat rindu dengan anak semata wayangnya, Daniel.Dani tampak berdiri di depan cermin rias sambil mengenakan jaket kulitnya yang terlihat sesak. Tubuh Dani yang besar dan berotot bagai beruang kadang membuat Agni tersenyum sendiri. Membuatnya selalu ingin memeluknya dengan manja setiap waktu.Dani mengernyitkan dahi saat melihat dari pantulan cermin. Agni yang tiba-tiba menubruk tubuh bagian belakangnya dan memeluknya dengan erat.”Ada apa, Sayang?” tanya Dani dengan lembut sambil memegang tangan lembut Agni yang melintang di dadanya.“Enggak, apa-apa, Mas. Pengen peluk saja,” balas Agni yang membenamkan kepalanya dengan nyamannya. Dani hanya tersenyum tipis.“Pasti enggak rela

  • Mabuk Janda   Rasa Cinta

    ”Jangan berhenti, Mas,” pinta Agni. Dani yang mendengarnya pun bersemangat. Lalu yang tidak di sangka, Dani bergerak secepat kilat yang membuat Agni seperti terhentak-hentak. Ibarat naik roller coaster dengan intensitas getaran yang sangat tinggi. Sungguh Agni sangat terkejut sekaligus bahagia akan hal itu.Dani melakukannya sambil berjalan ke keluar dari kamar mandi dan berhenti di tepi ranjang. Karena sudah cukup lama melakukannya, maka Dani merebahkan tubuh Agni di atas ranjang. Di luar dugaan, Agni tampak mengulurkan tangannya pertanda dia meminta lagi.“Apa? Masih kurang?” tanya Dani menggoda. Agni dengan wajah erotis hanya mengangguk saja. Dani tampak tersenyum tipis. Dia tidak menyangka kalau gairah Agni begitu membeludak. Mungkin ini bawaan benih yang ada di dalam perutnya.Dani dengan tenang berjalan ke ruang tamu. Mengambil kotak rokok dan menyalakannya. Lalu, kembali berjalan ke kamar. Dia menikmati kepulan asap sambil melihat Agni yang terus menggeliat di atas ranjang. Dia

  • Mabuk Janda   Kebahagiaan Buah Hati Baru

    Tiba-tiba, Agni tersedak saat merasakan sesuatu yang hangat dan keras masuk ke celana dalamnya. Sedangkan Dani di belakangnya tampak tersenyum liar.“Mas, jangan dulu. Aku kan lagi telfonan dengan Bik Marningsih,” bisik Agni sambil menjauhkan ponselnya. Bik Marningsih adalah orang yang dia percaya untuk menjaga Daniel selama mereka bulan madu.“Udahlah, Nikmatin saja. Aku hanya sedang bersiap-siap memberikan nutrisi kepada calon Dani junior,” sahutnya yang membuat Agni melenguh untuk beberapa menit karena Dani yang sibuk menggesek-gesekkannya.“Angkat saja telfon dari Bik Marningish,” titah Dani sambil tersenyum liar. Terlebih saat melihat ekspresi Agni yang sensual, membuatnya semakin liar memainkannya.“B-bik!” desis Agni dengan suara bergetar. Bik Marningsih di seberang sana tampak keheranan dengan Agni.“Kamu enggak apa-apa, Nduk?” tanyanya cemas.“Enggak apa-apa kok, Bik. Cuma suasananya dingin sekali. Banyak salju di sini Bik,” sahutnya sekenanya. Bik Marningsih tampak berpikir

  • Mabuk Janda   Hamil?

    “Sial! Kalian lawan satu orang saja tidak becus!” hardik Alex kepada seluruh anggota gangster Alaska yang terkapar tadi. Sekarang mereka berkumpul di dalam pondok yang masih menjdi bagian dari arena ski itu.“Tapi, dia terlalu kuat, Bos. Bos kan bisa lihat sendiri tadi,” kilah salah satu di antara mereka yang wajahnya paling sangar yang tidak lain adalah pemimpin dari gangster tersebut.“Terus, apa gunanya saya bayar kalian mahal-mahal? Pokoknya saya enggak mau tahu pokoknya kalian harus mencari cara untuk melenyapkan Dani. saya tidak mau melihat dia selalu dekat-dekat dengan Wanita pujaan hati saya,” titah Alex. Mereka terlihat saling berpandangan lalu kemudian mengiyakan permintaan Sang Bos. Terlihat sorot mata birunya yang tampak memicingkan.Di tempat Lain, Dani sedang memarkirkan mobil saljunya sambil membawa makanan asia. Dia tahu kalau dalam kondisi yang kurang enak badan, lebih baik makan makanan yang sesuai dengan lidah asia. Maka sepulang dari arena ski tadi, dia langsun

  • Mabuk Janda   Pertarungan Antar Gang Besar

    Dani menghentikan pergulatan bibirnya setelah Agni seperti hampir kehabisan nafas. Dia tersenyum sambil dengan telaten mengusap bibir Agni yang bercampur dengan lidahnya. Kemudian, dia membisikan sesuatu kepada Agni.“Sayang, Mas keluar sebentar ya. Ada sesuatu yang ingin Mas Beli selain makan siang. Kamu istirahat dulu ya. kalau terjadi apa-apa telfon, Mas.” Dani beranjak meninggalkan Agni, bahkan sebelum Agni memberikan jawabannya. Dia melangkah dengan berat. Sejujurnya dia tidak mau meninggalkan Agni dalam kondisi lemah seperti ini. Alasan yang dia kemukakan itu hanya alibi supaya dia bisa kembali ke Arena untuk bertanding.Untung saat ini, dia harus mengikuti alur yang diciptakan oleh Alex, sampai dia bisa menemukan celah untuk bisa menemukan titik lemahnya sehingga akan sangat mudah baginya untuk melumpuhkannya nanti.Dani mengendarai mobil salju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tidak menunggu waktu lama, dia sudah sampai di arena. Terlihat Alex sudah menantinya sedari tadi d

DMCA.com Protection Status