Share

Pengakuan

Bola mata Aura bergerak gelisah di balik kelopak matanya yang tertutup rapat.

Peluh membasahi pelipis dan kepalanya yang bergerak ke kiri lalu ke kanan bahkan Aura meronta dalam pelukan Rendra.

“Jangan!! Lepas!! Jangan, please!! Abaaaaang!!!” Aura berteriak sampai tanpa sadar bangkit mendudukan tubuhnya.

Matanya terbuka lebar dengan nafas tersengal, Aura merasakan jantungnya berdetak hingga terasa sakit memukul rongga dada.

“Ra...,” panggil Rendra yang ikut mendudukan tubuh dari posisi berbaring.

“Jangan...lepaaas,” bentak Aura sambil menutup wajah ketika Rendra menyentuhnya.

“Ini Abang, Ra....”

“Abaaaaang!!!”

Aura melingkarkan tangan di tubuh Rendra setelah menyadari sang suami ternyata berada di sampingnya, mendekap erat seolah tidak ingin lelaki itu pergi.

“Abang...maafin Aura, Bang!” ungkapan itu Aura lontarkan bersamaan dengan isak tangis yang tidak bisa dibendung.

“Aura salah, maafin Aura, Bang!” tambahnya lagi.

Rendra menghembuskan nafas kasar, membalas pelukan Aur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status