Share

Bullying

“Alvin!”

Alvin menoleh ketika mendengar Aura memanggil lalu menghentikan langkahnya.

“Ya?” tanyanya seraya membalikan tubuh sempurna menghadap Aura.

“Aku belum mengucapkan terimakasih!”

Alvin terkekeh. “It's Oke, Aura!”

“Bukan hanya yang tadi tapi untuk yang di rumahmu juga! Kalau tidak ada kamu, mungkin aku....”

Aura menunduk dengan tangan saling meremat tidak mampu melanjutkan kalimatnya.

Kali ini Alvin menghembuskan nafas merasa prihatin, satu tangannya terangkat memegang pundak Aura.

“Aku yang minta maaf soal itu, kamu tidak apa-apa,kan?” Alvin bertanya dengan kedua alis terangkat.

Aura tersenyum samar kemudian mengangguk lantas menoleh saat Maria merangkul pundaknya.

“Ayo kita ke kantin,” ajak Maria sok akrab.

Aura mengangguk kemudian pamit kepada Alvin.

Selama Maria merangkul pundaknya menuju dinning hall, Aura merasa risih bahkan pundaknya menegang.

Maria adalah teman pertama di kampus ini yang menyapa Aura dengan ramah.

“Santai saja, aku tidak seperti teman bar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status