Share

Bab 20

“Apa benar kata Ibu?”

Setidaknya itu hal pertama yang ada dalam pikiranku.

Dengkuran halus Devi terdengar berat, seolah banyak sekali beban yang ia tanggung. Padahal dia hanya di rumah, mengurus rumah dan juga dua anak kami. Lalu, apa susahnya?

“Padahal malam ini harusnya dia punya satu tugas terakhir,” keluhku yang merasakan pening di kepala dan juga rasa tak nyaman pada salah satu bagian tubuhku.

Terpaksa kubaringkan tubuh, membelakangi Devi yang masih tertidur pulas. Meski badan pun merasakan lelah berkerja seharian, tapi tetap tak bisa terlelap meski berulang kali kucoba memejamkan mata.

Srek!

Kusibak selimut yang menutupi tubuh Devi hingga sampai sebatas lehernya. Dengan sedikit tenaga, aku tarik tubuh istriku agar merubah posisinya menjadi terlentang.

“Apa sih, Mas?”

Tak kusangka, Devi masih merespon meski hanya sebuah lenguhan dan suara lirih.

“Bangun, Sayang. Kamu masih punya tugas lagi lho!” ucapku tepat di samping telinga Devi.

Tak ada jawaban dari istriku, namun a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status