MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 25"Gimana, kamu sudah bilang kepada Amira, kalau kamu mau berangkat besok?" tanya mamanya Anton, setibanya anak tunggalnya itu di rumah."Sudah, Ma. Beres!" sahut Anton sembari mengacungkan jari jempolnya. Anton meraih botol minum dan menenggak airnya hingga tak bersisa."Sudah bilang ke Amira kalau kita akan melamarnya setelah habis masa iddahnya?" tanya mamanya Anton lagi."Mmm ... seharusnya sudah, tapi ...." Anton menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mamanya geleng-geleng kepala melihat anak tunggalnya yang cengengesan."Cukup sudah gengsimu itu, Anton. Jadi kamu belum menyatakan perasaanmu itu? Aduh, Papa! Lihat anak kamu itu, kepala sudah mau ubanan malah gengsi ditinggiin! Apa susahnya sih tinggal bilang, Amira will you marry me?" oceh Mama Anton yang gemas melihat anaknya yang lelet bila dalam masalah percintaan."Baru dua puluh delapan, masa iya sudah ubanan, Ma? Anton tidak gengsi, cuma Amira selalu menjaga jarak saat Anton i
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 26Waktu berlalu dengan sangat cepat, tidak terasa enam bulan sudah aku membuka usaha sendiri dengan membuka sebuah toko dengan dua sekat.Lokasinya tidak jauh dari rumah orang tuaku. Aku menjual pulsa, token listrik dan lain-lain. Di sebelahnya aku juga menjual sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya.Allhamdulillah, aku bisa mempunyai kesibukan dan mencari uang sampingan sendiri, karena tidak ingin terlalu menyusahkan orang tuaku lagi. Tentunya, ini semua berkat dari kedua orang tuaku yang memberikan tambahan modal dan dukungan juga untukku."Amira, ambil garam, bawang dan seledri, ya? Nanti catat dan totalkan setelah acaranya selesai." Bu Miah datang dengan tas belanjaan di tangan kirinya.Keringat yang membasahi pelipisnya menandakan bahwa Bu Miah datang ke tokoku dengan berjalan kaki."Boleh, nggak? Lagi buru-buru nih." "Ya, boleh, ambil saja." Bu Miah langsung senyum semringah, dan mengambil apa yang dia butuhkan.Malam ini, ad
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 27Bugh!Aku meninju wajahnya dengan kuat, Aldi meringis."Sampai mati pun, aku tidak akan pernah memaafkanmu, aku tidak mau kembali dengan laki-laki brengsek sepertimu!" hardikku."Aku menyesal, Amira. Maafkan semua kesalahanku, kita perbaiki hubungan kita, ya?" pintanya dengan nada lirih namun memaksa.Enak sekali dia berbicara memintaku untuk memaafkan semua kesalahannya. Aku melepaskan genggamannya dengan paksa, ternyata tindakanku membuat Aldi marah."Maafkan dan kembali denganku, atau kubunnuh ibumu ini!" Aldi mengancam dengan menodongkan pisau cutter, yang dikeluarkan dari dalam saku celananya. Ibuku sudah berada di dalam ancamannya."Kembali saja dengannya, Amira! Hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa ibumu, lagi pula, kamu harus ingat! Tidak ada laki-laki mana pun yang mau menikah denganmu, yang bagian dalamnya sudah terlihat oleh banyak orang! Jangan dipikirkan lagi, terima saja!"Dari teras rumah, Bu Miah bers
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 28Plak!Lagi. Sarah menampar pipiku keras. Aku yang tidak tahu apa titik permasalahannya pun ingin membalas. Namun, Sarah langsung mencekal tanganku kuat."Jauhi Anton! Dia tidak pantas untukmu wanita lac*r!" Mataku membulat tajam menatap Sarah, sudah sering dia menyebutku wanita lac*r. Apa dia tidak berkaca dulu sebelum menyebutku seperti itu?Plak!Aku menampar dan langsung menarik rambutnya kuat. Aku bukan Amira yang dulu, yang diam saat direndahkan oleh mulut seperti Sarah ini. Berbicara sesuka hati tanpa menyaringnya terlebih dahulu."Kurang ajar, lepas!"Sarah memberontak dan memukul tanganku. Tapi tidak membuatku melepaskan tarikan di rambut panjangnya itu. Justru tarikanku semakin kuat, hingga membuat matanya menatap langit."Jangan kamu pikir, aku diam dan tidak berani melawan, Sarah! Bahkan, aku bisa membuatmu bisu kalau aku sudah kehilangan kesabaran!" Aku menghempas rambutnya kasar, membuat badannya terhuyung dan hampir jat
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 29Ayumi, wanita yang tengah berbadan dua itu berteriak di depan rumah Bu Miah. Sekilas matanya memandang ke arah kami yang berdiri di teras rumahku."Kasihan sekali, Ayumi." Suara lirih dari Kak Zoni. Terlihat sekali kalau kakakku masih menyimpan perasaan sayang pada Ayumi."Untuk apa kasihan? Tidak perlu kasihan dengan wanita yang sudah mempermalukan kita," sahut Ayah."Keluar! Sialan! Dasar wanita jalang!" teriak Ayumi memaki dan terus mengumpat, dan sesekali aku melihat Ayumi mengusap air matanya, dadanya naik turun karena emosi. Sungguh, aku juga kasihan melihatnya."Bu Miah pasti sudah tidur, apa tidak ada hari besok untuk membuat keributan?" kata tetanggaku yang rumahnya di depan rumahku, dia berbicara pada Ayumi."Ada apa?" tanya tetangga yang rumahnya berada di sebelah kanan rumahku.Aduh, sekarang semua tetanggaku sudah berkumpul di depan rumah masing-masing. Kemudian mereka berjalan ke arah rumahku untuk melihat lebih dekat."
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 30"Apa tidak terlalu cepat fitting baju pengantin? Kan masih tiga Minggu lagi," ucap Ibu, setibanya kami di depan ruko tiga tingkat. Yang bertuliskan 'Perias Baju Pengantin."Tidak apa-apa, karena masih banyak yang harus kita kerjakan setelah ini. Semuanya harus kita persiapkan dengan matang, biar tidak ketinggalan apa pun pas hari besarnya nanti," jawab mamanya Anton diiringi dengan senyuman yang sangat lembut.Kami masuk ke dalam ruko dan langsung disambut dengan hangat oleh pelayannya."Wajahnya mirip-"Aku menoleh ke arah dua wanita yang tengah berdiri di samping patung yang mengenakan baju pengantin. Mereka berdua langsung memalingkan wajah saat aku menatapnya lekat."Tolong berikan pelayanan yang terbaik untuk calon istri saya, jangan banyak bicara karena saya bisa saja membuat kalian bungkam untuk selamanya." Anton berkata dengan suara sedikit keras namun tenang. Dia juga pasti tahu apa yang pelayan itu maksud, mengenai wajahku.
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 31PoV author."Kalau boleh tahu, kenapa ibunya Salwa berubah pikiran? Bukannya kemarin menolak untuk menikahkan Salwa dengan Kakak saya yang pekerjaannya hanya seorang guru SD," ucap Amira yang sengaja menyindir ibunya Salwa."Ya, maaf, setiap orang tua pasti mau yang terbaik untuk anaknya, kalau anaknya menikah dengan orang yang salah dan hidup melarat 'kan, kasihan. Betul apa salah, Bu Ambar?" kata ibunya Salwa dengan senyum malu-malu."Betul sekali," sahut Bu Ambar dengan senyum semringah.Amira merasa tersentil mendengar ucapan ibunya Salwa. Karena dulu dia menikah dengan Aldi tanpa mendengar larangan dari orang tuanya."Ayah, Ibu, sebaiknya tanyakan langsung kepada Salwa, apa dia terpaksa? Sebab, sedari tadi dia hanya diam tanpa bersuara, jangan sampai ada pernikahan yang dipaksakan antara Kakak dan Salwa, ini bukan lagi jaman Siti Nurbaya," ucap Amira sambil terkekeh kecil.Karena Salwa tetap diam setelah satu jam perbincangan han
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 32"Amira, duduklah, biar Sarah menjadi urusan Kak Zoni. Tamunya sedang ramai, biar Kakak yang memberikan hukuman untuk wanita ini." Amira mengangguk menanggapi ucapan Zoni, lalu kembali naik keatas pelaminan."Atas kejadian ini, saya ingin meminta maaf kepada semua tamu undangan, karena kejadian yang di sengaja oleh wanita itu, sudah membuat kalian merasa terganggu. Baiklah, untuk semuanya, silakan nikmati kembali semua hidangan yang tersedia, semuanya dijamin bersih dan sehat. Terima kasih," ucap Anton. Lalu kembali duduk di samping Amira."Untung bodyguard kamu cepat geraknya, kalau tidak, pasti rencana gila Sarah itu, akan merusak acara kita," papar Amira.Anton pun menggenggam tangan Amira seraya berkata. "Sudahlah, jangan cemberut, senyum dong, kamu sangat cantik kalau senyum.""Ih, sudah pandai merayu rupanya," kekeh Amira."Tuh, 'kan? Cantik banget." Anton mengembangkan senyum, dan memperlihatkan deretan giginya yang putih kepada
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKU[EXTRA PART]Tahun demi tahun berlalu dengan sangat cepat. Empat tahun mengenyam bangku perkuliahan, kini Zayn Al Fatih dan Nayyara Almahyra telah lulus dengan gelar masing-masing.Zayn mengambil bidang manajemen bisnis, sementara Nayyara memilih bidang pendidikan. Dia ingin menjadi tenaga pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa. Kedua buah hati Amira dan Anton itu semringah saat keluar dari gedung tempat mereka wisuda. Nayya pamit pada keluarganya untuk bergabung dengan teman-temannya sebentar. Amira pun mengizinkan.Dia melihat anak perempuannya yang tumbuh semakin dewasa itu setengah berlari ke arah wisudawan yang sedang bergerombol. Mereka berfoto ria sebagai kenang-kenangan sembari melempar toga ke atas pertanda kelulusan. Senyum dan tawa terdengar. Mereka begitu bahagia karena telah menempuh pendidikan ini dengan sempurna.Gelar sarjana tersemat di pundak mereka. Setelah ini mereka akan berpisah dan mungkin akan jarang bertemu. Semua
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 117Hari berganti hari. Bulan pun berganti tahun. Kebahagiaan keluarga Amira semakin bertambah. Semua tak lepas dari keikhlasan dan kesabaran mereka menghadapi tiap ujian dariNya. Mereka saling menguatkan satu sama lain, saling mendoakan dan membantu tiap kali masalah datang. Kedua mertua Amira adalah mertua idaman banyak menantu. Tak hanya memiliki keluarga yang diidamkan banyak orang, bisnis kuliner mereka pun berkembang dengan pesat. Tiga cabang restoran telah dibangun di Jakarta. Pak Sugi juga membangun bisnis di bidang jasa ekspedisi, sementara Bu Raheni dan Amira membuat sebuah butik ternama tak jauh dari kantor ekspedisi mereka. "Rasanya, baru kemarin kita menikah ya, Mas. Tak menyangka usia kita tak muda lagi," lirih Amira saat menyiapkan dua cangkir teh untuknya dan Anton di taman belakang rumah mereka. Anton duduk di sebuah kursi rotan dan kini Amira pun ikut menduduki kursi sebelahnya. Meja rotan berbentuk bulat sebagai pe
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 116 "Mbak Ambar, apa kabar?" tanya adik iparnya Bu Ambar. Dia langsung mendekat dan bersalaman dengan Bu Ambar dan keluarga Anton."Mau ngapain kalian datang ke sini?" tanya Pak Arman dengan ekspresi dingin. Laki-laki itu masih belum terima dengan perlakuan adik dan keluarga besarnya di masa lalu karena mempermalukan bahkan menghina Amira sedemikian rupa. "Bang, kami keluargamu, kenapa Abang bertanya begitu? Sepertinya Abang tidak suka kalau kami datang." Pak Dolah, adik laki-laki Pak Arman berbicara sambil memandang ke arah Amira dan Anton yang masih berdiri di depannya."Iya, Bang. Kami datang untuk bertemu denganmu dan Amira. Sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu." Bu Saroh adik perempuan Pak Arman ikut menimpali. Tak seperti dua tahunan lalu saat mereka menatap Amira dengan pandangan jijik dan angkuh, kini mereka datang dengan wajah sendu. Wajah orang-orang yang berduka dan menyesali perbuatannya. Entah apa yang akan dilakukan
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 115 "Lisa sekarang dirawat di rumah sakit." Bu Raheni berbicara pada keluarganya setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan Bu Laras di telepon."Dirawat? Sakit apa, Ma?" tanya Pak Sugi yang masih menyeruput secangkir kopinya. "Mama tidak tahu, Pa. Kata Laras, Lisa drop setelah sidang perceraiannya dengan Heru," jelas Bu Raheni."Cerai? Jadi, Lisa sama Mas Heru benar-benar berpisah, Ma?" Kini giliran Amira yang bertanya. Dia tak menyangka jika pernikahan Lisa kandas di tengah jalan, padahal sebelumnya dia sangat membanggakan suaminya itu. "Mertuanya Lisa menuntut Heru untuk cepat ngasih cucu. Jadi, Heru nikah lagi tanpa izin dari Lisa. Lantas Lisa memilih cerai dari pada dimadu." Bu Raheni menjelaskan sesuai dengan cerita Bu Laras barusan. "Aneh-aneh saja. Masa sampai segitu terobsesinya untuk memiliki cucu. Apa nggak mikir kalau Lisa itu baru keguguran dan belum pulih. Butuh waktu untuk mengandung lagi. Perempuan itu bukan mesin p
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 114"Lisa, kamu kenapa? Kenapa tadi kamu tiba-tiba pingsan?" cecar Bu Laras ketika Lisa baru sadar setelah dibawa ke klinik terdekat."Mas Heru, Ma." Kedua mata Lisa berkaca-kaca saat mengingat foto yang dikirimkan sahabatnya itu. "Kenapa? Memangnya ada apa dengan Heru?" Bu Laras bertanya lagi dengan sedikit panik. Lagi dan Lagi Lisa menyeka kedua pipinya yang basah. Rasa nyeri dan sesak kembali menghimpit dadanya. Terlalu sakit jika dibayangkan apalagi diceritakan. "Kenapa dengan suamimu, Lisa?" ulang Bu Laras sambil mengusap kening anaknya yang basah oleh keringat. Lisa menatap lekat mamanya yang tampak begitu khawatir dan penasaran. "Mas Heru," lirih Lisa sambil menghela napas berat. Dia memejamkan mata sesaat untuk mengontrol emosinya yang nyaris meledak. "Heru Kenapa? Apa terjadi sesuatu dengannya? Dia baik-baik saja 'kan? Cepat katakan, Lisa. Jangan bikin Mama makin penasaran." Bu Laras sedikit mendesak karena terlalu khawatir
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 113"Silakan lanjut menikmati hidangannya, Jeng. Saya ajak dua cucu saya ke kamar dulu," ucap Bu Raheni dengan senyum tipis lalu mengajak Bu Ambar kembali ke kamar Amira. "Jadi orang kok julid terus," lirih Bu Raheni saat melangkah pergi. "Namanya manusia. Benar pun rasanya selalu salah di mata pendengki." Bu Ambar menyahut. "Benar, Bu Ambar. Mereka memang begitu. Makanya saya sengaja nggak bilang kalau punya cucu kembar laki-laki dan perempuan. Mau coba mereka julid apa nggak. Eh ternyata memang sudah wataknya begitu, ya susah berubah. Lihat saja mereka sekarang shock setelah tahu saya punya cucu kembar sekaligus." Bu Raheni sedikit menoleh ke belakang di mana kedua temannya masih saling bisik. Bu Ambar pun melakukan hal yang sama."Ekspresi mereka langsung berubah setelah melihat cucu laki-laki kita." Bu Ambar dan Bu Raheni saling tatap lalu tersenyum tipis. Keduanya kembali melanjutkan langkah ke kamar Amira. Bu Raheni mengetuk pi
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 112 Perut Amira semakin membukit. Kini, hari perkiraan lahir sudah di depan mata. Amira begitu cemas dan takut akhir-akhir ini.Masa lalunya kembali lalu lalang di depan mata saat dia kehilangan anak pertamanya. Amira benar-benar takut kejadian serupa terulang kembali. "Amira, jangan ketakutan begitu. InsyaAllah semua akan baik-baik saja. Allah akan memberikan keturunan yang shaleh dan shalehah untukmu." Bu Raheni mengusap puncak kepala menantu kesayangannya. Mendengar keturunan shaleh dan shalehah Amira tersenyum tipis. Dia kembali mengingat saat keluar dari ruangan dokter kala itu.Mama mertuanya begitu khawatir melihatnya tergugu pasca pemeriksaan dokter. Suaminya pun ikut berkaca-kaca setelah tahu kondisi kehamilan Amira.Bu Raheni pikir ada hal buruk yang menimpa Amira saat itu sampai membuat anak dan menantunya menangis, padahal mereka terharu karena ternyata ada dua janin yang berkembang di perut Amira. Dokter bilang jika kemu
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 111"Lisa kamu kenapa, Nak?!" pekik Bu Laras saat melihat anaknya jatuh di lantai. Dia tampak begitu lemas. Baju yang dia pakai banyak bercak-bercak merah, bahkan di lantai pun ada tetesan darah. Lisa tak membalas pertanyaan mamanya. Dia masih memejamkan mata sesaat untuk menahan perih yang mulai menjalar di area bawah perutnya. Lisa terlihat meringis sambil memegangi perutnya. Bu Laras mulai terisak melihat anaknya merintih kesakitan. "Tenang, Ras. Biar Anton bawa Lisa ke klinik," ujar Bu Raheni saat mengusap punggung adiknya perlahan."Iya, Mbak. Kasihan sekali Lisa. Aku takut dia dan bayinya kenapa-kenapa. Ya Allah, mana ada darahnya begini." Bu Laras merapikan baju anaknya yang sedikit terbuka. "Anton sini! Cepat bawa Lisa ke klinik terdekat." Bu Raheni melambaikan tangannya ke arah Anton yang masih berdiri di belakang Amira. Lisa diam saja saat Anton menggendongnya ke luar rumah. Bu Laras pun gegas mengikuti anak dan keponakan
MISTERI VITAMIN YANG DIBERIKAN OLEH SUAMIKUBAB 110 "Sayang, kamu kenapa?" Anton menyusul Amira dari belakang.Saat tengah sarapan bersama, tiba-tiba Amira mual dan berjalan cepat ke arah wastafel. Dia teramat mual dan ingin memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya. Keringat dingin mulai muncul di kening. Amira terlihat lemas dan pucat. "Aduh, Mas. Sebelumnya nggak mual-mual, tapi akhir-akhir ini kok mual terus ya? Bukannya morning sickness biasanya saat hamil trimester pertama? Sekarang sudah trimester kedua malah mual nggak karuan." Amira berucap sembari membasuh mulut dan berkumur di wastafel."Tenang, jangan khawatir, Amira. Mama dulu waktu hamil suamimu juga begitu. Awal-awal belum terasa mualnya, masuk usia kandungan tiga atau empat bulan baru mual dan muntah." Bu Raheni menimpal sambil memijit punggung Amira perlahan. "Benarkah, Ma?" tanya Anton antusias.Dia mengusap kening istrinya yang basah oleh keringat. Aroma minyak kayu putih menguar. Bu Raheni memij