Share

TERTINDAS

Author: HANDA
last update Last Updated: 2024-03-23 06:38:11

Angga yang tentu saja tidak terima diperlakukan seperti itu sontak menyeimbangkan posisi tubuh dan langsung bertanya.

"Aduh, kenapa bapak sama ibu kok kayak gini, sih? Kenapa malah kasar banget sama saya?"

"Kita langsung aja, yah. Soalnya, kamu itu udah jualan di sini. Padahal kamu kan pasti tahu kalau kita tuh udah jualan duluan di sini. Kamu pasti sengaja ya supaya orang-orang lain pada nggak beli di kita dan semuanya malah lari beli sama kamu!"

Mereka menuduh yang tidak-tidak pada Angga. Angga sangat tidak senang mendengar hal itu. Namun di lain sisi, dia sudah memprediksi, bahwa hal seperti itu mungkin saja terjadi, karena tatapan mereka berdua sama sekali tidak menyenangkan saat menatap dirinya dari kejauhan tadi siang.

Angga kembali berdalih dengan mantap. "Bu, Pak, rezeki itu kan udah ada yang ngatur. Kenapa ibu sama bapak harus labrak saya kayak gini. Padahal, di sini sama-sama buat nyari, loh. Saya juga nggak tahu, tuh, bapak dan ibu jualan di sini. Soalnya nggak ada tanda-ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    KETAHUAN LAGI

    Keesokan harinya, Angga kembali berjualan seperti biasa. Walaupun dirinya harus pulang ke rumah sampai larut malam, karena takut berpapasan dengan mereka yang menjaga di tempat baksonya, tapi itulah yang harus dilakukan oleh dia agar mereka tidak berjumpa.Angga sadar, bahwa mungkin saja masalah yang hadir atas dasar iri hati itu tidak akan berakhir begitu saja, akan tetapi di sisi lain, dia yakin bahwa sesuatu yang dia lakukan dengan niat baik pasti akan mendatangkan hal baik pula.Angga pun terlihat sedang merapikan dagangannya dan bersiap untuk segera menjual bakso-baksonya.Hari itu, terlihat damai. Angga yang saat itu harap-harap cemas takut dicelakakan malah tidak mendapatkan halangan sama sekali.Dirinya bahkan mendapatkan lumayan banyak pelanggan baru yang ternyata datang karena ajakan dari teman mereka yang terlebih dahulu mencicipi bakso buatan Angga.Angga merasa senang, karena dengan begitu, baksonya memiliki reputasi baik sehingga terus direkomendasikan satu orang pada te

    Last Updated : 2024-03-24
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    WAFATNYA SI PEREMPUAN MONSTER

    Suara tabrakan yang keras, membuat Angga menoleh ke belakang secara spontanitas. Seketika dia terkejut melihat perempuan yang sedari tadi mengejarnya itu sudah tertabrak mobil. Kepala Nira mengeluarkan darah yang sangat banyak akibat terantuk trotoar jalan. Badan perempuan itu tidak bergerak membuat Angga panik."Astaga! Nira!"Mata lelaki itu melihat mobil yang sudah menabrak Nira mulai menjauh, dia dengan cepat mengetuk pintu kaca mobil itu agar bertanggung jawab dan membantu dirinya untuk membawa Nira ke rumah sakit."Woi! Buka! Buka kacanya! Cepat turun!"Akan tetapi, hasilnya nihil. Mobil itu tidak berhenti dan malah melaju dengan kencang. Hal itu mampu membuat Angga terjatuh karena mobil yang tiba-tiba mengebut. "ARGHHH!" Angga mengacak rambutnya frustrasi. Dia berdiri dan berjalan ke arah Nira yang sudah tergeletak tak berdaya dengan menjerit-jerit tak karuan."NIRA! BANGUN, NIRA!" pekik Angga.Bahkan lelaki itu tak peduli dengan dirinya yang sudah berantakan dan dikelilingi o

    Last Updated : 2024-03-25
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HEBOH BAKSO TIKUS

    "Eh, eh? Ini beneran ada tikus?""Emang tikusnya datang dari mana?""Eh, jijik banget.""Kok bisa, sih?"Semua orang semakin heboh. Padahal, warung Angga terlihat ramai dengan kunjungan orang yang membeludak setiap harinya.Angga bahkan sangat bersyukur karena orang-orang semakin percaya dengan makanan yang ia sajikan. Namun, insiden ini benar-benar membawa mimpi buruk Angga kembali padanya.Dia hanya bisa terpaku di pojokan sambil melihat orang-orang yang saat itu terus saja berteriak ketakutan, karena melihat hewan kecil yang berekor panjang itu.Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa hal sedemikian rupa akan terjadi tepat di depan mata mereka."A- apa? Tikus?" Suara Angga seketika menggeletar.Padahal, beberapa saat yang lalu mereka makan sangat asyik dan lahap, tapi karena salah seorang membuang tikus tepat di depan mata mereka, mereka yang sedang menikmati makanan pun segera memuntahkan sajian tersebut dengan jijik."Woeekkk! Woeekkk! Aku udah nggak mau makan lagi di sini. Ugh!

    Last Updated : 2024-03-26
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SEDIH TAK TERTOLONG

    Pria yang memekik karena kepalanya sakit itu kemudian menoleh ke belakang, akan tetapi dia sama sekali tak bisa menemukan siapapun, karena Angga yang menjadi pelaku utama itu sudah bersembunyi terlebih dahulu dan melarikan diri dari sana akibat takut amukannya."Eh, gila aja. Siapa yang udah berani ke kepala orang? Dasar!"Setelah merasa lebih aman, Angga langsung berjalan ke arah lain untuk menghindari pria tersebut dan melarikan diri."Huh, Untung aja deh sama sekali nggak ngelihat aku. Kalau lihat, bisa abis aku!"Angga pun memilih untuk pulang saja saat itu dan menutup hari yang buruk itu dengan rebahan di rumah.***Tiga hari kemudian, Angga memutuskan untuk mencoba berjualan lagi. Dia percaya bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, makanya dia sama sekali tidak pernah khawatir tentang kata-kata dan juga upaya orang lain untuk menjatuhkan dirinya."Semoga hari ini nggak ada kejadian yang aneh lagi," pinta Angga, berharap dia tidak akan bertemu dengan masalah hari itu.

    Last Updated : 2024-03-28
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    UJIAN HIDUP

    "Kamu penjualan bakso tikus yang ada di seberang, kan?""A-apa?"Angga sangat terkejut saat mendengarkan tuduhan si ibu pemilik kontrakan. Padahal, bukan dia yang melakukannya, akan tetapi fitnah yang ditujukan padanya terus saja bertambah.Pemilik kontrakan itu sebenarnya tidak tahu apapun. Namun, karena rumah Angga cukup dekat dari tempatnya berjualan bakso, maka rumor itu pun sampai ke telinganya."Pokoknya kamu cepetan pergi dari sini, yah! Saya nggak mau nanti jadi bulan-bulanan warga karena kamu tinggal di kontrakan saya," sambung si ibu, masih dengan wajah yang penuh dengan emosi dan menatap jijik pada Angga yang berada tepat di tempatnya.Angga yang sama sekali tidak bersalah itu kemudian mulai membuat alasan. "Bu, sebenarnya semua itu cuma fitnah. Saya juga nggak tahu kenapa tikus itu bisa ada di dalam bakso. Tapi bahkan saya berani bersumpah kalau bakso itu sama sekali nggak saya buat pakai daging tikus."Angga membela diri dengan lantang. Tapi, akankah ibu itu percaya denga

    Last Updated : 2024-03-29
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    PUTUS ASA

    Angga benar-benar terpukul dengan kejadian ini. Padahal, uangnya hanya tersisa itu. Sudah tidak memiliki harta yang lainnya lagi. "Di mana? Ayolah!" ucapnya lagi, penuh harap.Pria itu masih terus berharap sambil membongkar pakaiannya. Tak terasa, beberapa waktu sudah berlalu Angga membongkar-bongkar pakaian, akan tetapi dia sama sekali tak bisa menemukan di manakah dompetnya berada.Angga yang sangat frustasi itu kemudian menumbuk tembok. "Argh! Di mana? Apa benar udah dicuri?" Angga bahkan sampai menangis karena dia sama sekali tak bisa menemukan uangnya lagi.Dirinya yang kalut, mulai membongkar semua tas yang berisikan pakaian. Hingga, tak ada satupun tas lagi yang tersisa yang masih kosong."Aaaaaaaa!" teriak Angga, dengan penuh rasa penyesalan. Angga menjambak rambutnya sendiri. Hingga beberapa saat kemudian, tangisan Angga pun harus berhenti beserta jeritannya karena pintu kost-an itu diketuk orang."Siapa lagi?" Angga terlihat sedikit kesal karena ada saja orang yang datang di

    Last Updated : 2024-03-30
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    KEBENARAN MULAI TERUNGKAP

    Angga terlihat mengambil ancang-ancang untuk melompat. ia sudah memperkirakan dan tak peduli lagi dengan rasa sakit jika saja dia melompat dari atas ke bawah, dia telah memantapkan hatinya."Ya Allah, aku minta maaf. Tapi ujian ini terlalu berat buat aku," ucapnya, sudah berada di atas jembatan dan bersiap untuk terjun bebas.Sementara itu pada saat yang sama, ada seorang wanita yang tak sengaja melewati jembatan itu dan melihat apa yang sedang dilakukan oleh Angga.Wanita itu pun menatap tajam dan pada Angga, hingga akhirnya dia menyadari apa yang ingin dilakukan oleh lelaki itu."Eh, eh! Mas!" Wanita itu pada akhirnya berteriak dan langsung menarik turun Angga. Tanpa pikir panjang, Angga yang ditarik turun begitu saja sontak langsung berteriak sambil meronta-ronta dan menangis."Harusnya kamu biarin aja aku mati. Kenapa harus ditahan, sih?"Angga membawa dirinya lagi ke atas jembatan. Pada saat yang sama wanita itu pun menahan Angga bersikeras, meski pada akhirnya pria itu terdorong

    Last Updated : 2024-03-31
  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    ANGGA KEMBALI BANGKIT

    Angga kaget tak tertolong. Cengkraman yang pada awalnya ada di bagian lengan pria tersebut, kini telah berpindah pada kerah bajunya.Angga berteriak dengan wajah yang seram. "Kenapa bisa? Kenapa kamu lakuin hal itu sama aku? Kamu tau, berapa banyak kerugian yang udah aku alami? Berapa banyak waktu yang udah terbuang? Dan berapa banyak penderitaan yang udah terjadi sama aku. Kamu tau, nggak?"Angga histeris. Dia memang sudah menduga hal tersebut. Karena tak mungkin secara tiba-tiba, ada tikus di baksonya. Namun, saat mendengar langsung pengakuan dari orang yang sudah melakukan hal itu, Angga malah lebih tak menyangka."Kok ada, manusia yang iri sampe rela hancurin hidup orang kayak gini?" tanya Angga, masih dengan perasaan yang tak percaya.Orang itu sudah kehilangan muka. Wajahnya yang terus tertunduk tanpa bisa diangkat lagi itu, merupakan buktinya.Pria itu pun kembali meminta maaf pada Angga dan mulai menceritakan apa saja yang terjadi padanya sehingga ia bisa melakukan hal yang se

    Last Updated : 2024-04-01

Latest chapter

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SELESAI

    Pagi ini Angga tidak jadi membuat bakso kuah terbaru karena buku resepnya hilang. Namun, dia masih terus berusaha mencari, kali saja dia salah letak atau entah bagaimana, yang jelas dia masih berharap supaya buku itu lekas ketemu.Berbeda dari kemarin, hari ini bahkan sampai Angga sudah duduk stay di warung depan rumahnya, Ayu tak kunjung datang. Sayangnya Angga tidak mempunyai kontak wanita tersebut. Jadi, dia tak bisa menghubungi."Ke mana Ayu? Tumben lama nggak seperti kemarin," batinnya.Dia pun membereskan warung seorang diri. Mulai dari menata bahan-bahan yang akan dipakai untuk membuat bakso serta mengilap mangkuk-mangkuk supaya lebih kinclong.Anehnya, hingga siang menjelang, Ayu tak kunjung menampakkan batang hidung. Angga sampai berpikir kalau perempuan itu sedang sakit sehingga dia tidak bisa untuk bekerja di hari itu. Angga memaklumi. Dia berjanji akan meminta kontak Ayu setelah perempuan itu masuk nantinya. ***Sayangnya, Apa yang Anda pikirkan tidak sejalan dengan kenya

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    BISIKAN DARI RINA

    "Tahu apa, Rin?" Angga membidik wajah lawan bicaranya yang tampak serius.Rina mendekatkan tubuhnya sampai memangkas jarak antar mereka. Angga yang risih sedikit mundur, tetapi Rina malah menariknya. Telinga Angga didekatkan pada bibir Rina."Ternyata orang tuanya Ayu juga sama-sama pedagang bakso kayak kamu, Mas," bisiknya perlahan-lahan.Leher Angga sampai memendek, karena kepalanya tersentak. Dia menjauhi Rina dengan mata yang terbelah lebar."Ah, yang bener kamu? Tadi aja dia bilang, kalau ibu bapaknya seorang petani dan memiliki kebun di desa.""Beneran Mas, aku nggak bohong. Makanya dari awal aku udah curiga sama si Ayu. Kayaknya dia menginginkan sesuatu dari kamu, deh."Saat obrolan mereka belum selesai dan Rina belum menjelaskan lebih lanjut, tiba-tiba saja orang yang diceritakan datang dan langsung mendorong Rina, hingga dia mundur agak jauhan.BRUGH!"Apa maksud kamu, Rin? Kenapa kamu malah ngomong kayak begitu sama Mas Angga? Tahu apa kamu tentang orang tuaku? Orang tuaku u

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HATI-HATI SAMA DIA, MAS!

    Panas siang hari ini sepertinya berhasil turun dan mendekam di hati Rina. Perkataan Ayu bagai petir di siang bolong yang menyambar sekujur raganya tanpa ampun.Ayu berucap sedemikian rupa dengan entengnya sambil tersenyum lebar. Sementara Angga di sebelahnya hanya terdiam."A- apa? K- kerja d- di sini?" Rina mengulang ucapan wanita di depannya tersebut."Apa kurang jelas lagi? Mulai besok aku bakal kerja di warung ini. Mas Angga juga udah izinin, kok."Tidak tahu kenapa Rina seakan terganggu oleh Ayu sejak pertemuan mereka kemarin. Dan, saat mengetahui kebenaran ini, perasaannya semakin tak menentu. Ekspresi Rina langsung berubah kecut. Dia memandang Angga dengan penuh beban."Sini, Mas!"Rina cepat-cepat menarik tangan Angga ke sudut warung, agak jauh dari keramaian dan Ayu. Dia akan membuat perhitungan kepada pria tersebut."Kamu kenapa, sih? Kenapa kamu mengizinkan Ayu bekerja di sini, Mas?" tanyanya, suara penuh kekhawatiran.Sementara itu Rina sempat melirik Ayu yang melipat kedu

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    PERMINTAAN AYU

    Hujan mengguyur kota dengan lebatnya pada malam itu. Lampu-lampu padam satu per satu, menyisakan gelap yang pekat menutupi sudut-sudut kota. Di rumah Angga, seorang pedagang bakso, situasi tidak berbeda. Hanya suara gemericik hujan dan sesekali kilat yang menyinari jendela yang menjadi sumber cahaya.Ketukan di pintu depan membuat ia semakin was-was saja. Angga, yang sudah bersiap tidur, terkejut dan bingung. Siapa yang mungkin datang di tengah malam dan dalam cuaca buruk seperti ini?Dengan hati-hati, ia mendekati pintu, membuka kuncinya pelan-pelan. Angga sudah bersiap, jika yang ada di depan pintunya tersebut adalah orang jahat, maupun makhluk tak kasat mata.Pintu pun akhirnya terbuka dan cahaya senter menyilaukan matanya sejenak.Tring!"Mas Angga, maaf mengganggu!"Degh!Suara lembut itu terdengar. Ketika mata Angga menyesuaikan dengan cahaya."Aman," pikirnya lega. Ia membuka matanya selebar mungkin.Terlihatlah Rina, guru SD yang dikenalnya, berdiri basah kuyup sambil membawa

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    MEMEREBUTKAN ANGGA

    Angga selaku pemilik warung bakso yang ramah dan populer di kalangan penduduk setempat saat ini benar-benar bingung harus memilih makanan yang mana Di samping dia tidak bisa menerima semuanya karena tidak akan muat di perutnya.Sayangnya, Angga juga tidak tega menolak salah satu diantara mereka. Angga menghargai pemberian Ayu dan Rina terhadapnya. "Biar aku bukain langsung, Mas!" tutur Rina Yang Tak sabar menanti keputusan Angga. Dia langsung meletakkan rantang di atas meja dan membongkar wadah tersebut satu persatu."Ah, aku juga!" ujar Ayu yang ternyata masih tidak mau kalah.Kedua perempuan itu berlomba-lomba membuka rantang mereka masing-masing di hadapan Angga. Membuat pria satu itu semakin kewalahan. Dia sedang diperebutkan atau bagaimana?Rina, guru SD yang bertanggung jawab dan penyayang itu ternyata membawa nasi goreng homemade, sementara Ayu yang kabarnya hanya mengikut orang tua dan tidak mempunyai pekerjaan membawa salad buah segar dan tomyam. Semua makanan yang disuguhk

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    RINA VS AYU

    Dalam cuaca yang diselimuti oleh kegelapan, warung bakso Angga masih ramai dengan suara para pembeli yang datang dan pergi. Lampu yang tergantung rendah di warung itu menambah kehangatan suasana di malam yang sejuk ini. Angga, seorang penjual bakso yang dikenal dengan keramahan dan kejujurannya, sibuk melayani setiap pembeli dengan senyuman lebar."Mas, aku tiga bungkus, ya!""Aku satu mangkuk aja makan di sini, Mas!""Mas, saya dulu, dong! Kasihan anak di rumah sudah kelaparan."Cicitan cicitan para pembeli semakin menguar. Angga merasa senang, meski satu sisi dia kelimpungan."Iya, sabar ya semuanya."Saat sedang mengaduk bakso di dalam panci besar, tiba-tiba seorang anak kecil berlari mendekat ke warungnya. Anak itu, dengan napas yang tersengal, mengulurkan sebuah kotak kecil kepada Angga. Terkejut, Angga menurunkan sendok besar dan menerima kotak tersebut."Untuk om," kata si anak kecil dengan senyum yang manis. Jemari mungilnya terulur memanjang."Eh?"Angga menghentikan aktivita

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    SALAH PAHAM

    Degh!Angga yang sedang sibuk melayani pembeli di warung baksonya lantas tunggang langgang menghampiri Rina yang telah dihakimi oleh sosok tak dikenal. Nyaris saja Angga terpelanting ke tanah, karena tersandung oleh kakinya sendiri. Dia ingin cepat-cepat sampai di depan sana demi mempertanyakan Apa yang terjadi.Ia melihat seorang ibu-ibu berkaos ungu yang baru saja turun dari motornya dan tampak sangat marah entah sebab apa sambil menuding-nuding Rina. Angga belum bisa mendengar percakapan mereka sepenuhnya. Dia harus lebih cepat sampai ke sana.Tanpa berpikir panjang, Angga bergegas menyelamatkan situasi. Ia meninggalkan warung baksonya dan berlari menghampiri mereka. "Maaf Bu, kenapa ibu malah marah-marahi teman saya? Ada apa ini? Mungkin kita bisa bicarain dengan tenang," titah Angga mencoba meredakan suasana.Namun, ibu itu tak kunjung reda dan terus memarahi Rina, "Kamu ini guru atau apa, tega sekali memarahi anak saya!"Rina dengan nada cemas menjawab, "Maaf Bu, saya enggak pe

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    RINA

    Matahari sudah lama terbenam ketika Angga perlahan membuka matanya, kebingungan menyelimutinya saat dia mencoba memahami di mana dia berada. Kepalanya berdenyut dan sinar lampu yang temaram di ruangan itu tidak membantu. Sambil mencoba mengumpulkan kekuatannya, dia menoleh dan terkejut melihat sosok yang duduk dengan tenang di sisi tempat tidurnya."Mas Angga, kamu sudah sadar?" Rina bertanya dengan suara yang penuh kelegaan. Wajah cantiknya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam."Rina?" Angga berkata dengan suara serak, masih mencoba memproses apa yang terjadi. "Ada di mana kita?""Kita di rumah sakit, Mas. Tadi aku mau beli bakso, tapi pas aku mengetuk pintu rumahmu, tidak ada yang menjawab. Aku minta maaf karena sudah lancang masuk rumah kamu tanpa izin, tapi , aku melihat Mas pingsan," jelas Rina dengan detail, matanya tidak lepas dari wajah Angga.Angga berusaha mengingat kejadian sebelumnya, "Aduh, iya. Aku memang merasa pusing banget. Tapi aku nggak menyangka bakalan pingsan.

  • MISTERI RANJANG SUAMIKU    HIDUP TERUS BERJALAN

    Beberapa bulan berlalu, lelaki bernama Angga itu kini telah memiliki rumah sendiri dan warung bakso yang berdiri di depan kediamannya. Dia berhasil mengatur hidupnya menjadi insan yang jauh lebih baik. Angga juga masih berusaha untuk menghindari perempuan. Dia masih trauma kejadian bersama Lala dulu terulang kembali. Lagi pula, Angga juga sudah bolak-balik menikah. Angga takut pernikahannya akan gagal lagi dan gagal lagi.Dia tinggal sendiri. Memasak dagangannya seorang diri pula. Sesekali Angga sakit, tetapi dia masih bisa menahan semuanya. Angga lebih bahagia sekarang, meski tak siapapun yang dapat diajak bicara. Terkadang Angga sampai mengobrol dengan tembok mati di kamarnya. Warung bakso Angga selalu dipenuhi pembeli, dari pagi hingga malam, tak pernah sepi. Dia selalu menjaga kualitas dan keramahan dirinya sendiri selaku sang empunya dagang.Suasana hari itu pun tidak berbeda, warungnya penuh sesak dengan pembeli yang antri untuk menikmati bakso buatannya.Di tengah kesibukan it

DMCA.com Protection Status