Malam ini cukup dingin, karena cuaca yang sedang gerimis ditambah dengan sambaran petir yang sesekali mengejutkan membuat suasana sedikit menyeramkan.
Pak ilham mencoba ritualnya kembali di kamar mandi. Ritual di malam ini tidak seperti sebelumnya, malam ini pak ilham membeli banyak lilin dan bunga tujuh rupa untuk diletakkan di dalam kamar mandi serta sedikit ditaburkan didalam bak mandi. Pak ilham mencoba untuk memanggilnya kembali dengan cara yang sama. Sudah ketiga kalinya pak ilham memanggil mister gepeng namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda sedikitpun dari hadirnya mister gepeng. Namun pak ilham tetap tidak akan menyerah, pak ilham mencobanya lagi dan tiba-tiba salah satu lilin padam. Dan terdengar suara petir yang menyambar sangat keras. Lilin yang lainnya lagi ikut mati, pak ilham memanggil-manggil mister gepeng.
“mister gepeng!! Aku meminta bantuanmu!! Hadirlahhh!!” ucap pak ilham dengan sedikit teriak.
Namun lagi-lagi, mister gepeng tidak menampakkan sosoknya. Hanya memberi tanda keberadaannya dengan memadamkan lilin saja.
“aku ingin meminta bantuanmu untuk membayar hutang-hutangku”. Ucap pak ilham dengan suara mengecil
Pak ilham mengatakan kalimat itu berulang kali. Namun hasilnya sama saja. Tidak ada yang terjadi. Pak ilham melihat jam dan sudah hampir pukul 03.00 WIB. Pak ilham segera membereskan ritualnya agar tidak ada yang curiga. Pak ilham sedikit kesal karena tidak ada jawaban dari mister gepeng.
Hal-hal aneh mulai terjadi sejak saat pak ilham memanggil mister gepeng semalam. Mulai dari lampu yang mati hidup sendiri atau bahkan barang-barang yang bergeser.
Saat pak ilham sedang berganti pakaian, tiba-tiba pintu lemari terbuka dengan sendirinya.
Ngeeeettt.... bunyi pintu lemari tua yang terbuka sendiri terdengar jelas ditelinga pak ilham.
Pak ilham bersikap biasa saja, di berpikir bahwa lemari ini memang sudah tua, mungkin engsel pintunya rusak. Namun setelah pak ilham meninggalkan kamar tiba-tiba kaca di pintu lemari tadi tiba-tiba retak sendiri.
Istri pak ilham mulai merasakan bahwa ada yang aneh dengan rumah ini. Tidak seperti biasanya. Istri pak ilham yang sedang masak didapur tiba-tiba mendengar suara televisi yang hidup. Padahal diumah itu hanya ada dia seorang diri. Istri pak ilham berjalan menuju ruang tamu untuk mematikan televisi tersebut. lalu pergi ke dapur untuk melanjutkan memasak.
Selama bekerja, pak ilham terus berpikir. Apa yang kurang dengan ritualnya sehingga mister gepeng tidak datang pada malam itu. Pak ilham yang memikirkan hal itu jadi tidak fokus pada pekerjaannya sehingga tiba-tiba.
“awwww”. Teriak pak ilham
Tangannya yang berdarah karena terpukul oleh palu, membuatnya merintih kesakitan. Kuku pak ilham hingga lepas karena pukulannya. Pak ilham istirahat sejenak dari pekerjaannya.
Setelah pak ilham selesai bekerja, pak ilham langsung pulang kerumah dan mengingat kalimat yang dikatakan oleh pak yanto bahwa ia juga bisa menelpon mister gepeng di nomor 7777777. Pak ilham menuju ke telepon rumahnya dan menelpon mister gepeng.
Tuuut..tuuut...tuuut..
Percuma saja, teleponnya pun tidak tersambung. Pak ilham mencoba untuk menelponnya sekali lagi.
Ssssssssssttttttt..... krskskrkskskrksksk
Bunyi yang keluar dari telepon itu seperti bunyi suara televisi yang sedang tidak ada sinyal. Sedikit menyeramkan namun tidak terjadi apa-apa. Pak ilham segera menutup telepon tersebut.
.
.
Pada malam kedua ini, pak ilham kembali mencoba ritualnya dengan serius. Seperti biasa pak ilham memanggilnya dan juga berjalan maju mundur kekanan dan kekiri sembari memegang lilin ditangannya. Pak ilham memanggil mister gepeng dan pak ilham juga sampai berkata bahwa ia akan mengorbankan dirinya agar mister gepeng dapat memberikan apapun yang pak ilham inginkan yaitu uang. Pak ilham yang tiada lelahnya berkata bahwa ia akan mengorbankan diri bahkan keluarganya setelah apa yang diinginkannya terkabul.Tiba-tiba.... Ruangan kamar mandi yang tertutup, tiba-tiba terdapat angin dingin yang berhembus membuat bulu kuduk pak ilham menjadi merinding. Lilin yang semula menyala, kini semuanya padam. Barang-barang yang berada dikamar mandi berjatuhan dan kaca yang terdapat dikamar mandi retak seketika. Lampu kamar mandi pun bergoyang serta h
Pagi pun tiba, pak ilham kembali pergi bekerja dan seperti biasa, istrinya hanya seorang diri dirumah. Saat istrinya ingin ke kamar mandi tiba-tiba, istri pak ilham melihat bungkusan plastik berwarna hitam disamping bak mandi dan diatas closet. Istri pak ilham segera membuka bungkusan plastik hitam tersebut dan betapa terkejutnya ketika dia melihat terdapat uang dengan pecahan Rp100.000,- yang sangat banyak. Istri pak ilham sangat bingung harus bagaimana. Sampai-sampai istri pak ilham langsung mengambil bungkusan itu dan memindahkannya ke kamar dan menunggu pak ilham pulang untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Disisi lain, istri pak ilham senang karena bisa mendapatkan uang sebanyak itu secara cuma-cuma. Terlebih lagi, tidak mungkin ada orang yang sengaja meletakkan uang didalam kamar mandinya karena pintu rumahnya saja terkunci rapat. Saat pak ilham pulang bekerja, pak ilham bergegas menuju
Setelah apa yang di alami oleh pak ilham dan keluarganya dan kejadian-kejadian aneh yang menimpa keluarga tersebut. apakah yang mereka alami ada hubungannya dengan sosok ghaib? ataukah itu hanyalah rekayasa saja ? atau mungkin... bagaimana menurut kalian horrorist ?? Apakah mister gepeng benar-benar ada atau hanya cerita takhayul yang dibuat-buat oleh warga sekitar untuk mengenang kematian pak ilham saja ? ataukahhh??? . . Apakah kalian percaya dengan sosok mister gepeng? Apakah kematian pak ilham hanyalah kebetulan saja? Apakah kasus ini sudah selesai? . yuk simak lagi cerita mengenai urban legend MISTER GEPENG ini Terimakasih buat kalian yang sudah membaca sampai CHAPTER KE 7 ini aku berharap kalian terhibur dengan ceritaku happy reading
Malam ini cukup dingin, karena cuaca yang sedang gerimis ditambah dengan sambaran petir yang sesekali mengejutkan membuat suasana sedikit menyeramkan. Pak ilham mencoba ritualnya kembali di kamar mandi. Ritual di malam ini tidak seperti sebelumnya, malam ini pak ilham membeli banyak lilin dan bunga tujuh rupa untuk diletakkan di dalam kamar mandi serta sedikit ditaburkan didalam bak mandi. Pak ilham mencoba untuk memanggilnya kembali dengan cara yang sama. Sudah ketiga kalinya pak ilham memanggil mister gepeng namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda sedikitpun dari hadirnya mister gepeng. Namun pak ilham tetap tidak akan menyerah, pak ilham mencobanya lagi dan tiba-tiba salah satu lilin padam. Dan terdengar suara petir yang menyambar sangat keras. Lilin yang lainnya lagi ikut mati, pak ilham memanggil-manggil mister gepeng. “mister gepeng!! Aku meminta bantuanmu!! Hadirlahhh!!” ucap pak ilham deng
Halo readers, Aku minta maaf untuk Chapter ketiga itu ada kesalahan dari pihak penulis yaitu saya sendiri, jadi chapter ketiga itu sama dengan BAB MALAM KE-1, So buat kalian yang mau lanjut baca dari bab "DO YOU BELIEVE?" Kalian bisa lanjut ke Chapter 4 Yahh karena aku bakal lanjutin ceritanya di CHAPTER 4 Dan mulai besok aku bakal update setiap Hari Selasa , Kamis dan Sabtu pukul 19.00 WIB yahh . Im sorry.. and i hope you can enjoy in my story guys Kalau kalian suka bisa di like, dan kalau tidak bisa dislike yahh hehe jangan lupa tinggalin komentar jugaaa karena komentar dari kalian itu pentingg bangett buat akuuuu hihihi . Thankyou So Much Guys Big LOve from SAVVANA Putri
Hari ini adalah hari senin, aku sempat lupa bahwa hari ini ada upacara bendera. Aku beranjak dari tempat tidurku, menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Ah, iya aku harus sarapan dulu, kalau tidak, bakal diomelin lagi sama mama.“pagi pa, ma”. Ucapku dengan semangat“pagii sayang, ceria banget hari ini”. Jawab papa ku sambil mengusapkan tangannya ke kepalaku“hehe iya pa, harus dong semangat”. Jawabku sambil tersenyum Aku mengoleskan selai coklat kesukaanku diatas roti tawar dan akupun langsung memakannya. Hampir setiap hari aku seperti ini. Gembira dan ceria. Aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayangiku. Keluarga yang memiliki segalanya. Bahkan apa yang aku inginkan juga akan dikabulkan oleh orang tuaku. Aku adalah adine candra ganendra. Anak satu-satun
Adine Candra Ganendra adalah anak satu-satunya dari papa yang bernama gumilar ganendra dan mama yang bernama dewi candrawati.Adine ini adalah anak orang kaya tapi meskipun begitu, dia tidak sombong. Adine adalah gadis yang baik, murah senyum tapi orangnya sedikit usil hehe tau lah yaa gimana gadis Jaman sekarang wkwkwk.Oh iya, Adine ini cantik banget, kalau diliat dari fisik dan hati , dia cantik dua duanya deh.Kalau dari fisiknya aja dia putih, rambutnya bagus banget, indah gitu pas diliat, hidungnya mancung bett woyy parah wkwkwk. cowo-cowo pada kesem-sem liat si adine hmmm apalagi si...hmm taulah yaa hehehyahh begitulah si Adine.Yuk lanjut ke cerita Selanjutnyaada di CHAPTER 5Semoga kalian bisa jatuh cinta sama Adine dan juga sama ceritanya yaa heheheh
Aku menyantap makananku yang telah dipesan oleh vino. Saat aku sedang menyantap makanan, sekilas aku melihat seorang siswi yang sedang duduk sendirian di bangku pohon besar tersebut. Aneh, orang itu selalu saja sendirian. Apa dia tidak memiliki teman.“woy din, liat apaan sih?”. Tanya alex“ehh engga kok engga”. Jawabku terkejut Aku yang sedang melihat siswi itu tiba-tiba dikejutkan oleh alex. Aku tak sadar jika aku melihat siswi itu sambil melamun.“ooooohhh, liatin si lidya itu ya kalo gak salah namanya”. Ucap vino“eh iyaya, itu lidya sekelas kita kan ya?” tanyaku balik“iyaaaaaa, tapi dia itu selalu saja sendiri, jarang bergaul gitu, trus tingkahnya aneh lagi”. Timpal tamara Aku yang tidak peduli dengan orang-orang dikelasku selain mereka b
Alex langsung berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan cermin itu dan saat cermin itu hancur betapa terkejutnya aku, alex dan vino saat melihat lidya ynag berada di sana. Lidya telah terbekap dibalik cermin itu. Vino langsung membopong lidya dan menidurkannya di lantai sembari mengecek denyut nadi lidya.“masih hidup”. Ucap vino“hubungin ambulance aja vin!”. Ucapku pada vino Vino langsung menghubungi ambulance, sementara aku dan alex masih berusaha menghancurkan batu-batu keramik serta menggali. 30 menit telah berlalu. Ambulance yang ditelepon oleh vino tak kunjung datang. Kami terus menggali tanpa lelah di tengah hujan yang sangat deras ini.“lex!!!”. Panggilku“liat!!”. Ucap vino menunjuk kearah tanah galian kami Kami langsung menggali lagi dan sampai saat c
Dulu pada saat tahun 1990 terdapat sebuah proyek pembangunan gedung sekolah. pak danu memang bekerja disana di bagian lapangan. Pak danu memang dekat dengan pak dierja. Pak danu dan pak dierja sering mengobrol bersama meski hanya membahas mengenai pekerjaan. Pak dierja adalah seorang manajer di proyek ini. Dia adalah orang yang ramah, pengertian dan tetap rendah hati meski memiliki jabatan yang tinggi. Di sisi lain pak danu juga memiliki atasan bernama pak gumilar yang merupakan adik dari pak dierja. Pak gumilar ini menjabat sebagai kepala bagian operasional. Suatu hari saat itu sudah sore. Pak danu masih mengendarai bulldozer atau alat berat yang biasa digunakan pada proyek-proyek pembangunan untuk meratakan tanah di proyek itu. Saat pak danu sedang fokus dengan bulldozernya tiba-tiba ponselnya pak danu berbunyi. Pak danu terkejut dan sedikit panik karena getaran dari mesin bulldozer dan ponselnya juga. Pak d
Aku dan alex lalu menoleh kearah vino.“sini deh, kayanya ini bagus deh”. Ucap vino“jangan bercanda deh vin”. Ucapku pada vino“maksudku beritanya kayanya ini deh”. Jelas vino Lalu aku dan alex langsung menghampiri vino dan melihat berita itu di situs internet yang dibuka oleh vino.“di berita ini ada tersangkanya”. Ucap vino“coba baca deh”. Lalu aku membaca berita itu dengan teliti dan di berita itu dijelaskan beberapa kronologi saat pak dierja menghilang menskipun tidak detail. Didalam berita tersebut juga terdapat tersangka atas hilangnya pak dierja pria itu berinisial D dan merupakan teman kerjanya pak dierja juga.“tapi inisial D kan pasti banyak ya”. Ucap vino&nb
“awalnya sih ga ada apa-apa, semua berawal dari saat aku menyalakan musik diradio. Aku bernyanyi seperti biasa mengikuti alunan musik di radio itu. Hingga pada saat dimana radio itu mengeluarkan suara RSRSKSKRKSKS aku berpikir mungkin sinyal radio hilang karena hujan. Aku mencoba untuk mencari saluran radio lain dan ada suara musiknya tetapi selang beberapa menit suara itu muncul lagi. Aku teringat suara itu ketika kita mencoba untuk menelpon mister gepeng di toilet. Suaranya mirip seperti itu. Lalu aku mematikan radio itu dan pergi kedapur untuk mengambil makanan. Saat aku mengambil makanan, tiba-tiba saja televisi hidup dengan sendirinya dan aku segera menuju kedepan televisi untuk mematikannya. Saat aku melihat layar televisi itu, layarnya hitam, gelap lalu muncul sepasang mata berwarna merah. Aku ketakutan dan langsung mematikan televisi itu dan berlari menuju kekamarku. Lalu aku mendengar ponselku berbunyi. Aku segera meraih ponselku dan melihat siapa yang menelponk
Aku dan alex menuju ke lantai dua dan menuju kekamar tamara. Lagi-lagi pintu kamarnya terkunci. Alex mendobrak pintu kamar tamara lagi dan begitu pintu kamarnya terbuka. Betapa terkejutnya aku dan alex melihat kamar tamara yang sudah kacau balau, barang-barang yang jatuh, cermin yang pecah, banyak darah dan lampu yang rusak hingga aku dan alex melihat jendela balkon kamar tamara yang terbuka dan ada bekas darah yang mengarah kesana. Kami langsung mengikuti jejak darah itu hingga ke balkon kamar tamara yang berada di lantai dua. Aku dan alex melihat ke arah kolam renang dan kami sangat terkejut. Aku menutup mulutku dan mataku terbelalak saat melihat kolam renang tamara dipenuhi dengan darah berwarna merah. Alex sangat cemas dan mengajakku untuk langsung menuju ke kolam renang. Kami berlari menuruni anak tangga menuju ke samping rumah untuk menuju ke kolam renang. Kami melihat tamara yang tergeletak di tep
Aku membuka pintu kamarku, aku melihat seluruh rumah ini sangat gelap, usang dan sangat kotor. Lalu aku pergi mencari papa dan mama.“paah, maah”. Teriakku sambil mengitari lantai dua ini Aku membuka ruang kerja papa dan melihat papa yang sedang melayang di plafon karena di cekik oleh sosok mister gepeng itu. Sosok itu melihat kearahku dengan mata berwarna merah yang sangat tajam lalu dia tertawa jahat.“papaaaahh”. Teriakku~ Aku terbangun dari tidurku dengan napas yang berat serta keringat yang bercucuran. Ternyata itu adalah mimpi. Aku langsung bergegas keluar dari kamarku untuk melihat keadaan papa. Aku membuka pintu kamar orang tuaku dan aku tidak melihat papa disana. Aku langsung menuju ke ruang kerjanya. Aku membuka pintu itu dan aku melihatnya sedang mengerjakan sesuatu didepan kompute
Kami sudah tiba di sekolah. aku melihat alex membawa mobilnya bersama vino dan juga lidya. aku tidak menyangka jika lidya akan menuruti perkataan tamara.“jas hujan ada ?”. tanyaku pada tamara“ambil di belakang tuh ada dua kebetulan”. Jawab tamara sembari melepaskan sabuk pengamannya. Aku mencoba mengambil jas hujan yang terletak di jok belakang mobil dan aku mengenakannya serta bersiap untuk turun dari mobil. Tak lupa juga dengan senter yang aku pegang saat ini. Aku turun dari mobil tamara dan menuju ke koridor kelas. Suasana di sekolah ini sangat sepi, gelap dan juga menyeramkan ditambah lagi dengan hujan deras serta petir dan kilat yang terus menyambar.“din!!”. Panggil alex“iyaaa”. Teriakku sambil melambaikan tangan untuk menyuruh mereka kemari 
DOAGG....DAGGG....DAGGG“adinee?”. Panggil mama sambil menggedor pintu kamar mandi yang berada didalam kamarku“hufftt”. Aku menghela napasku“iyaa ma, sebentar, baru selesai mandi”. Teriakku dari dalam kamar mandi“jangan lama-lama mandinya, ini mama buatin teh hangat”. Teriak mama“iyaa ma”. Jawabku singkat Aku yang sudah penasaran akan bayangan tadi mungkin itu hanyalah halusi nasiku saja karena ini sudah larut. Dan untungnya mama datang memanggilku. Kalau tidak, aku tidak tahu akan melihat apa dibalik tirai ini. Aku meninggalkan kamar mandi. Menuju kamar dan berganti pakaian tidur. Aku meminum teh hangat yang diantar oleh mama kekamarku. Rasanya enak, meredakan suhu dingin di tubuhku karena AC di kamar ini. Aku yang telah berganti pakaian t
Aku terdiam dan tidak mengeluarkan satu kata pun. Alex tahu bahwa aku takut. Tapi ini hanyalah sebuah permainan dan dari awal harus memainkannya dengan sportif. Teman-temanku menerima segala tantangan yang diberikan. Jika aku mendapatkan tantangan maka aku juga harus menjalankan tantangan itu.“oke, tapii, tau sendiri kan, aku ga boleh di sekolah sampe sore, apalagi sampe malem, papa sama mamaku bakal ngomel nanti. gimana dong”. Tanyaku pada teman-temanku Alex hanya terdiam melihatku. Dia hanya pasrah mengikuti keinginanku.“gini aja din, nanti tamara jemput kamu deh, soal ijin ke papa mama kamu, ngeles aja dikit, bilang aja mau makan malem bareng kita”. ucap vino“okee kalo gitu”. Jawabku sambil tersenyum“nahhhh, gituu dong, kalo gini kan kita bisa tau nih, itu beneran apa engga nya haha, lagian aku juga penasaran banget”. Ucap tamar