Pagi pun tiba, pak ilham kembali pergi bekerja dan seperti biasa, istrinya hanya seorang diri dirumah. Saat istrinya ingin ke kamar mandi tiba-tiba, istri pak ilham melihat bungkusan plastik berwarna hitam disamping bak mandi dan diatas closet. Istri pak ilham segera membuka bungkusan plastik hitam tersebut dan betapa terkejutnya ketika dia melihat terdapat uang dengan pecahan Rp100.000,- yang sangat banyak. Istri pak ilham sangat bingung harus bagaimana. Sampai-sampai istri pak ilham langsung mengambil bungkusan itu dan memindahkannya ke kamar dan menunggu pak ilham pulang untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Disisi lain, istri pak ilham senang karena bisa mendapatkan uang sebanyak itu secara cuma-cuma. Terlebih lagi, tidak mungkin ada orang yang sengaja meletakkan uang didalam kamar mandinya karena pintu rumahnya saja terkunci rapat.
Saat pak ilham pulang bekerja, pak ilham bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengecek pemberian dari mister gepeng itu. Namun, istri pak ilham langsung bertanya.
“nyari uang itu ya pak? Itu ada di kamar sudah saya simpak disana”. Istri pak ilham langsung berbicara santai seperti itu
Pak ilham terkejut dan hanya diam mematung melihat istrinya. Dia takut kalau istrinya mengetahui apa yang ia lakukan demi mendapatkan uang tersebut. Kemudian pak ilham langsung bergegas menuju kamar dan mengecek bungkusan berwarna hitam yang berisi uang yang sangat banyak. Pak ilham memegang uang tersebut dan tersenyum. Dia sangat senang, akhirnya dia bisa melunasi seluruh hutangnya pada rentenir itu sore ini. Dia dan keluarganya tidak perlu diusir dari rumah ini lagi atau bahkan dipermalukan lagi. Pak ilham sudah tidak peduli lagi dengan kesengsaraannya. Dia langsung berbicara kepada istrinya.
“bu ini uang kita dapat secara cuma-cuma, kita akan lunasi hutang-hutang kita dan kalau masih tersisa, kita akan pindah ya bu, kita beli rumah yang lebih layak dari ini dan kita juga akan membuat lidya bahagia dengan uang ini”. Ucap pak ilham lembut kepada istrinya
Istri pak ilham hanya menurut dan mengangguk tanpa curiga sedikitpun. Istri pak ilham terharu bahagia karena dapat merubah nasib keluarganya.
Pak ilham telah membayar seluruh hutangnya pada rentenir itu dan sudah terbebas dari hutang. Kini pak ilham sedang mencari rumah untuk ditempati oleh keluarganya. Pak ilham membeli sebuah rumah besar sehingga pak ilham harus meninggalkan kampungnya dan berhenti bekerja sebagai buruh bangunan dan hansip. Pak ilham juga menjadi seorang pengusaha yang kaya raya.
Lima tahun berlalu pak ilham dan keluarganya hidup dengan nyaman dan mewah. Usahanya terus berjalan dengan lancar. istri dan anaknya pun sering sekali belanja barang-barang mewah seperti orang kaya pada umunya. Dengan kekayaannya yang sekarang, pak ilham sudah lupa dengan perjanjiannya bersama mister gepeng bahwa dia akan mengorbankan dirinya serta anaknya yaitu lidya. Hingga suatu malam, saat pak ilham sedang tidur dikamarnya bersama istrinya. Dia mendapatkan sebuah mimpi bahwa dia akan kembali menjadi miskin dan anaknya akan terbunuh. Pak ilham langsung terbangun dari tidurnya dan terdiam sejenak lalu pak ilham pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Pak ilham membuka kran air pada westafel dan segera menyuci mukanya lalu bercermin. Dia merenung dan memikirkan mimpi itu. Lalu tiba-tiba, lampu kamar mandi berkedip mati-hidup. Pak ilham terkejut ketakutan. Lalu pak ilham meninggalkan kamar mandi itu dan kembali tidur kekasurnya.
Hari ini hari minggu, pak ilham tentu saja tidak pergi ke kantor. Setelah dia bangun dari tidurnya, dia pergi keruang kerjanya yang terletak di seberang kamarnya sendiri. Pak ilham duduk di kursi kerjanya didepan komputer sambil meminum kopi. Dia meletakkan cangkir kopi tersebut dan melanjutkan pekerjaannya di komputer. Saat dia ingin mengambil cangkir kopi itu tiba-tiba cangkir kopi tersebut telah berpindah tempat. Pak ilham merasa bahwa ada yang aneh. Pak ilham langsung beranjak dari kursi kerjanya dan menuju kamar mandi.
Pak ilham mengingat perjanjiannya dengan mister gepeng. Namun, pak ilham mengingkari janjinya. Ia tidak mau menyerahkan dirinya maupun keluarganya. Hal itu membuat mister gepeng sangat marah. Hingga mengancam bahwa malam ini dia akan mendatangi lidya. Pak ilham tidak peduli dengan omong kosongnya itu dan langsung pergi dari kamar mandi.
Tiba-tiba.
“aaaaaaaaaaaaaaaaa”.
Suara teriakan lidya terdengar hingga ruang kerja pak ilham. Pak ilham segera menemui lidya yang sedang berada di dapur. Tangan kiri lidya tercelup minyak panas atau dengan kata lain tergoreng. Luka bakar itu membuat tangan kiri lidya berwarna merah dan kulitnya mengelupas. Istri pak ilham segera menelpon dokter untuk segera datang kerumahnya untuk mengobati lidya.
Tangan lidya sudah ditangani oleh dokter yang datang kerumah. Pak ilham dan istrinya sudah sedikit tenang dan menyuruh lidya untuk beristirahat saja dikamarnya. Pak ilham yang mungkin menyadari bahwa itu adalah salah satu ulah mister gepeng, pak ilham langsung marah kepada mister gepeng. Dia memanggil mister gepeng dengan sangat marah dan berkata kasar. Lalu tiba-tiba saja lampu diseluruh rumah seperti konslet, hujan langsung turun sangat deras dengan petir yang menyambar. Lidya berteriak ketakutan dan istri pak ilham langsung berlari ke kamar lidya untuk menenangkan lidya.
Disamping itu, pak ilham berteriak.
“dasar setan gatau diri!!! Udah matii masih aja mau nyawa orang!!!!”. Teriak pak ilham
Setelah berteriak seperti itu, pak ilham langsung terpelanting ke dinding kamarnya, kaca-kaca yang berada dikamarnya retak dan pecah begitu saja. Pak ilham merasa kesakitan karena tubuhnya yang terhempas dinding kamar membuat kepala pak ilham mengeluarkan darah. Pak ilham duduk dan menahan sakit, dia ingin keluar kamarnya dan menuju kamar lidya, namun saat pak ilham berlari menuju pintu, pintu tersebut tertutup dan terkunci rapat. Pak ilham berteriak sekeras dan sekuat tenaga namun tidak ada yang mendengarnya. Lagi-lagi pak ilham dihujani oleh belarttung yang sangat banyak yang berasal dari plafon kamar pak ilham, pak ilham berteriak ketakutan dan menjauhi pintu itu. Pak ilham menuju ke pojok kamar dan tiba-tiba banyak darah mengalir mendekatinya serta bau yang sangat busuk ditambah lagi banyak hewan-hewan seperti belatung atau kelabang yang mendekati tubuh pak ilham. Mister gepeng memunculkan sosoknya dan datang mendekati pak ilham. Pak ilham berlari ketakutan hingga dia berlari keluar kearah jendela kamar dan pak ilham melompat keluar rumah melalui jendela kamarnya yang terletak dilantai dua.
Pak ilham terbangun ditengah hujan deras dan petir, saat pak ilham terbangun pak ilham terus berlari keluar rumahnya menuju pemakaman yang berada di sebrang rumah. Mister gepeng yang terus memanggil-manggil nama pak ilham dan menginginkan pak ilham untuk menepati janjinya. Saat pak ilham berlari ketakutan tiba-tiba saja pak ilham tersandung akar pohon dan pak ilham tertusuk oleh kayu nisan yang tertanam ditanah kuburan lalu petir menyambar pohon besar dan pohon itu jatuh menimpa tubuh pak ilham yang sudah tertusuk di kayu nisan tersebut hingga isi perut pak ilham keluar dan bercucuran darah. Mata pak ilham yang terbelalak dan dilumuri dengan darah yang mengalir membuat suasana di pemakaman semakin seram.
Hari berlalu ditengah hujan deras yang tak mereda. Keesokan harinya, para penjaga makam terkejut melihat ada seseorang yang mati mengenaskan. Penjaga makam itupun langsung berlari menuju ke Rt dan melaporkan bahwa mereka menemukan mayat yang mati mengenaskan. Lalu Rt tersebut langsung bergegas menuju ke pemakaman dan melihat mayat siapa yang ada disana. Ternyata itu adalah mayat pak ilham seorang pengusaha kaya raya.
Istri pak ilham yang sangat cemas menunggu pak ilham pulang. Tiba-tiba kedatangan pak Rt dan penjaga makam tadi.
“selamat siang bu”. Ucap pak Rt
“iya siang pak Rt, ada apa ya pak, tumben”. Jawab istri pak ilham dengan heran
“pak ilham ada?”. Tanya pak Rt
“ga ada pak, bapak belum pulang dari semalam, saya nungguin dia”.jawab istri pak ilham
Pak Rt yang melihat keadaan rumah pak ilham dan keadaan tangan lidya yang dibalut oleh perban merasa gelisah dan prihatin karena akan menyampaikan kabar duka mengenai suaminya yang sudah meninggal.
“emmm, begini bu.. tadi saya mendapat laporan dari si udin kalo dia melihat mayat di pemakaman”. Ucap pak Rt
“yaa dipemakaman ya pasti ada mayat atuh udinn, pak Rt gimana sih”. Jawab istri pak ilham
“bukan begitu bu, jadi setelah saya lihat mayat itu dan saya langsung berlari kerumah pak Rt untuk menanyakan itu siapa, dan pak Rt menuju makam dan melihat wajah mayat itu, kata pak Rt itu adalah Pak ilham”. Jawab udin panjang lebar
“yaa, mungkin saya salah lihat atau apa maaf ya bu, tapi ibu bisa memastikan sendiri dengan ikut saya ke pemakaman”. Ujar pak Rt
Mendengar kabar tersebut istri pak ilham langsung syok dan terkejut. Lidya yang merupakan anak satu-satunya pak ilham langsung menangis dan berteriak. Lidya ingin segera menemui bapak nya. Istri pak ilham langsung bergegas meninggalkan rumah untuk menuju ke pemakaman untuk melihat kebenaran dari apa yang dikatakan oleh pak Rt dan si udin.
Jalanan yang becek membuat kaki dan pakaian istri pak ilham serta lidya menjadi kotor, mereka tidak peduli lagi. Yang merke pedulikan hanyalah pak ilham. Mereka langsung menuju pemakaman yang terletak tak jauh dari rumahnya. Dari kejauhan, istri pak ilham melihat ranting pohon besar yang jatuh dan terdapat seseorang yang tertimpa ranting pohon tersebut. istri pak ilham langsung berlari menuju kesana dan mereka melihat pria yang berlumuran darah serta isi dari tubuhnya keluar berserakan dan tubuh yang tertusuk oleh kayu nisan. Pria itu tak lain adalah pak ilham.
Istri pak ilham dan lidya langsung menjerit, berteriak dan menangis histeris melihat hal itu. Istri pak ilham dan lidya sampai duduk di tanah pemakaman yang basah itu dan melihat keadaan suaminya yang berlumuran darah dengan mata terbelalak. Tak lama kemudian, para warga datang ke pemakaman untuk membantu mengangkat ranting pohon yang menimpa tubuh pak ilham serta membawa mayat pak ilham kerumahnya untuk dimandikan dan di shalatkan.
Jenazah sudah dimandikan dan sudah dimasukkan kedalam keranda, terlihat terdapat teman-teman sekampung pak ilham yang datang untuk menghadiri pemakamannya. Pak dadang, pak yanto, pak herman dan pak hendra. Mereka sangat terkejut mendengar kematian pak ilham yang merupakan teman dekatnya selama dikampung. Terlebih lagi mereka terkejut ketika melihat kematian pak ilham yang begitu tragis.
Proses pemakaman pun berlangsung, banyak warga yang berdatangan untuk ikut ke pemakaman. Istri pak ilham dan lidya terus menangis tiada hentinya, mereka sangat bersedih karena harus meninggalkan orang yang mereka sayang. Mulai dari sekarang, mereka hanya hidup berdua di rumah yang megah itu, ntah apa yang akan dilakukan oleh istri pak ilham dan lidya sejak kematian pak ilham.
Setelah apa yang di alami oleh pak ilham dan keluarganya dan kejadian-kejadian aneh yang menimpa keluarga tersebut. apakah yang mereka alami ada hubungannya dengan sosok ghaib? ataukah itu hanyalah rekayasa saja ? atau mungkin... bagaimana menurut kalian horrorist ?? Apakah mister gepeng benar-benar ada atau hanya cerita takhayul yang dibuat-buat oleh warga sekitar untuk mengenang kematian pak ilham saja ? ataukahhh??? . . Apakah kalian percaya dengan sosok mister gepeng? Apakah kematian pak ilham hanyalah kebetulan saja? Apakah kasus ini sudah selesai? . yuk simak lagi cerita mengenai urban legend MISTER GEPENG ini Terimakasih buat kalian yang sudah membaca sampai CHAPTER KE 7 ini aku berharap kalian terhibur dengan ceritaku happy reading
Malam ini cukup dingin, karena cuaca yang sedang gerimis ditambah dengan sambaran petir yang sesekali mengejutkan membuat suasana sedikit menyeramkan. Pak ilham mencoba ritualnya kembali di kamar mandi. Ritual di malam ini tidak seperti sebelumnya, malam ini pak ilham membeli banyak lilin dan bunga tujuh rupa untuk diletakkan di dalam kamar mandi serta sedikit ditaburkan didalam bak mandi. Pak ilham mencoba untuk memanggilnya kembali dengan cara yang sama. Sudah ketiga kalinya pak ilham memanggil mister gepeng namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda sedikitpun dari hadirnya mister gepeng. Namun pak ilham tetap tidak akan menyerah, pak ilham mencobanya lagi dan tiba-tiba salah satu lilin padam. Dan terdengar suara petir yang menyambar sangat keras. Lilin yang lainnya lagi ikut mati, pak ilham memanggil-manggil mister gepeng. “mister gepeng!! Aku meminta bantuanmu!! Hadirlahhh!!” ucap pak ilham deng
Halo readers, Aku minta maaf untuk Chapter ketiga itu ada kesalahan dari pihak penulis yaitu saya sendiri, jadi chapter ketiga itu sama dengan BAB MALAM KE-1, So buat kalian yang mau lanjut baca dari bab "DO YOU BELIEVE?" Kalian bisa lanjut ke Chapter 4 Yahh karena aku bakal lanjutin ceritanya di CHAPTER 4 Dan mulai besok aku bakal update setiap Hari Selasa , Kamis dan Sabtu pukul 19.00 WIB yahh . Im sorry.. and i hope you can enjoy in my story guys Kalau kalian suka bisa di like, dan kalau tidak bisa dislike yahh hehe jangan lupa tinggalin komentar jugaaa karena komentar dari kalian itu pentingg bangett buat akuuuu hihihi . Thankyou So Much Guys Big LOve from SAVVANA Putri
Hari ini adalah hari senin, aku sempat lupa bahwa hari ini ada upacara bendera. Aku beranjak dari tempat tidurku, menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Ah, iya aku harus sarapan dulu, kalau tidak, bakal diomelin lagi sama mama.“pagi pa, ma”. Ucapku dengan semangat“pagii sayang, ceria banget hari ini”. Jawab papa ku sambil mengusapkan tangannya ke kepalaku“hehe iya pa, harus dong semangat”. Jawabku sambil tersenyum Aku mengoleskan selai coklat kesukaanku diatas roti tawar dan akupun langsung memakannya. Hampir setiap hari aku seperti ini. Gembira dan ceria. Aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayangiku. Keluarga yang memiliki segalanya. Bahkan apa yang aku inginkan juga akan dikabulkan oleh orang tuaku. Aku adalah adine candra ganendra. Anak satu-satun
Adine Candra Ganendra adalah anak satu-satunya dari papa yang bernama gumilar ganendra dan mama yang bernama dewi candrawati.Adine ini adalah anak orang kaya tapi meskipun begitu, dia tidak sombong. Adine adalah gadis yang baik, murah senyum tapi orangnya sedikit usil hehe tau lah yaa gimana gadis Jaman sekarang wkwkwk.Oh iya, Adine ini cantik banget, kalau diliat dari fisik dan hati , dia cantik dua duanya deh.Kalau dari fisiknya aja dia putih, rambutnya bagus banget, indah gitu pas diliat, hidungnya mancung bett woyy parah wkwkwk. cowo-cowo pada kesem-sem liat si adine hmmm apalagi si...hmm taulah yaa hehehyahh begitulah si Adine.Yuk lanjut ke cerita Selanjutnyaada di CHAPTER 5Semoga kalian bisa jatuh cinta sama Adine dan juga sama ceritanya yaa heheheh
Aku menyantap makananku yang telah dipesan oleh vino. Saat aku sedang menyantap makanan, sekilas aku melihat seorang siswi yang sedang duduk sendirian di bangku pohon besar tersebut. Aneh, orang itu selalu saja sendirian. Apa dia tidak memiliki teman.“woy din, liat apaan sih?”. Tanya alex“ehh engga kok engga”. Jawabku terkejut Aku yang sedang melihat siswi itu tiba-tiba dikejutkan oleh alex. Aku tak sadar jika aku melihat siswi itu sambil melamun.“ooooohhh, liatin si lidya itu ya kalo gak salah namanya”. Ucap vino“eh iyaya, itu lidya sekelas kita kan ya?” tanyaku balik“iyaaaaaa, tapi dia itu selalu saja sendiri, jarang bergaul gitu, trus tingkahnya aneh lagi”. Timpal tamara Aku yang tidak peduli dengan orang-orang dikelasku selain mereka b
KRINGGG!!!!....... Suara alarm berbunyi, jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. Aku terbangun dari tidurku. Aku tidak langsung beranjak untuk mandi. Kebiasaanku jika bangun awal, aku akan duduk sebentar sambil melamun, meskipun tidak tahu apa yang ada dilamunanku tapi menurutku melamun setelah bangun tidur itu sangat asik. Aku menginjakkan kakiku dilantai kamarku, dingin. Berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelahnya, aku langsung membuka lemari pakaianku untuk mengambil seragam sekolah dan mencari pakaian olahraga. Aku mengenakan seragam sekolah yang sangat pas di tubuhku. Mengikatkan dasi sehingga penampilanku sangat rapih. Tidak lupa juga aku menyisir rambutku. Aku segera turun kebawah untuk sarapan, dan benar saja. Sudah ada alex menungguku disana. Aku melihat
Saat aku sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba saja pintu kamarku berbunyi, yah ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.“nak, ini papa”. Ternyata papaku.“iyaa pa, masuk ajaa”. Jawabku sambil berteriak“papa tumben udah pulang”. Tanyaku Aku melihat jam dikamarku, ternyata ini sudah sore, pantas saja papa sudah pulang. Mungkin aku yang terlalu asik memikirkan hal ini.“eh iyaya udah sore hehe”. Ucapku lagi sambil tersenyum dan memeluk guling Papaku tersenyum melihatku lalu dia duduk di pinggir kasurku.“belajar apa tadi disekolah?”. Tanya papa“banyak pa hehe, oiya tadi ada pelajaran menggambar juga, yaahh tapi papa tau kan kalo aku gabisa menggambar hehe&rd
Alex langsung berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan cermin itu dan saat cermin itu hancur betapa terkejutnya aku, alex dan vino saat melihat lidya ynag berada di sana. Lidya telah terbekap dibalik cermin itu. Vino langsung membopong lidya dan menidurkannya di lantai sembari mengecek denyut nadi lidya.“masih hidup”. Ucap vino“hubungin ambulance aja vin!”. Ucapku pada vino Vino langsung menghubungi ambulance, sementara aku dan alex masih berusaha menghancurkan batu-batu keramik serta menggali. 30 menit telah berlalu. Ambulance yang ditelepon oleh vino tak kunjung datang. Kami terus menggali tanpa lelah di tengah hujan yang sangat deras ini.“lex!!!”. Panggilku“liat!!”. Ucap vino menunjuk kearah tanah galian kami Kami langsung menggali lagi dan sampai saat c
Dulu pada saat tahun 1990 terdapat sebuah proyek pembangunan gedung sekolah. pak danu memang bekerja disana di bagian lapangan. Pak danu memang dekat dengan pak dierja. Pak danu dan pak dierja sering mengobrol bersama meski hanya membahas mengenai pekerjaan. Pak dierja adalah seorang manajer di proyek ini. Dia adalah orang yang ramah, pengertian dan tetap rendah hati meski memiliki jabatan yang tinggi. Di sisi lain pak danu juga memiliki atasan bernama pak gumilar yang merupakan adik dari pak dierja. Pak gumilar ini menjabat sebagai kepala bagian operasional. Suatu hari saat itu sudah sore. Pak danu masih mengendarai bulldozer atau alat berat yang biasa digunakan pada proyek-proyek pembangunan untuk meratakan tanah di proyek itu. Saat pak danu sedang fokus dengan bulldozernya tiba-tiba ponselnya pak danu berbunyi. Pak danu terkejut dan sedikit panik karena getaran dari mesin bulldozer dan ponselnya juga. Pak d
Aku dan alex lalu menoleh kearah vino.“sini deh, kayanya ini bagus deh”. Ucap vino“jangan bercanda deh vin”. Ucapku pada vino“maksudku beritanya kayanya ini deh”. Jelas vino Lalu aku dan alex langsung menghampiri vino dan melihat berita itu di situs internet yang dibuka oleh vino.“di berita ini ada tersangkanya”. Ucap vino“coba baca deh”. Lalu aku membaca berita itu dengan teliti dan di berita itu dijelaskan beberapa kronologi saat pak dierja menghilang menskipun tidak detail. Didalam berita tersebut juga terdapat tersangka atas hilangnya pak dierja pria itu berinisial D dan merupakan teman kerjanya pak dierja juga.“tapi inisial D kan pasti banyak ya”. Ucap vino&nb
“awalnya sih ga ada apa-apa, semua berawal dari saat aku menyalakan musik diradio. Aku bernyanyi seperti biasa mengikuti alunan musik di radio itu. Hingga pada saat dimana radio itu mengeluarkan suara RSRSKSKRKSKS aku berpikir mungkin sinyal radio hilang karena hujan. Aku mencoba untuk mencari saluran radio lain dan ada suara musiknya tetapi selang beberapa menit suara itu muncul lagi. Aku teringat suara itu ketika kita mencoba untuk menelpon mister gepeng di toilet. Suaranya mirip seperti itu. Lalu aku mematikan radio itu dan pergi kedapur untuk mengambil makanan. Saat aku mengambil makanan, tiba-tiba saja televisi hidup dengan sendirinya dan aku segera menuju kedepan televisi untuk mematikannya. Saat aku melihat layar televisi itu, layarnya hitam, gelap lalu muncul sepasang mata berwarna merah. Aku ketakutan dan langsung mematikan televisi itu dan berlari menuju kekamarku. Lalu aku mendengar ponselku berbunyi. Aku segera meraih ponselku dan melihat siapa yang menelponk
Aku dan alex menuju ke lantai dua dan menuju kekamar tamara. Lagi-lagi pintu kamarnya terkunci. Alex mendobrak pintu kamar tamara lagi dan begitu pintu kamarnya terbuka. Betapa terkejutnya aku dan alex melihat kamar tamara yang sudah kacau balau, barang-barang yang jatuh, cermin yang pecah, banyak darah dan lampu yang rusak hingga aku dan alex melihat jendela balkon kamar tamara yang terbuka dan ada bekas darah yang mengarah kesana. Kami langsung mengikuti jejak darah itu hingga ke balkon kamar tamara yang berada di lantai dua. Aku dan alex melihat ke arah kolam renang dan kami sangat terkejut. Aku menutup mulutku dan mataku terbelalak saat melihat kolam renang tamara dipenuhi dengan darah berwarna merah. Alex sangat cemas dan mengajakku untuk langsung menuju ke kolam renang. Kami berlari menuruni anak tangga menuju ke samping rumah untuk menuju ke kolam renang. Kami melihat tamara yang tergeletak di tep
Aku membuka pintu kamarku, aku melihat seluruh rumah ini sangat gelap, usang dan sangat kotor. Lalu aku pergi mencari papa dan mama.“paah, maah”. Teriakku sambil mengitari lantai dua ini Aku membuka ruang kerja papa dan melihat papa yang sedang melayang di plafon karena di cekik oleh sosok mister gepeng itu. Sosok itu melihat kearahku dengan mata berwarna merah yang sangat tajam lalu dia tertawa jahat.“papaaaahh”. Teriakku~ Aku terbangun dari tidurku dengan napas yang berat serta keringat yang bercucuran. Ternyata itu adalah mimpi. Aku langsung bergegas keluar dari kamarku untuk melihat keadaan papa. Aku membuka pintu kamar orang tuaku dan aku tidak melihat papa disana. Aku langsung menuju ke ruang kerjanya. Aku membuka pintu itu dan aku melihatnya sedang mengerjakan sesuatu didepan kompute
Kami sudah tiba di sekolah. aku melihat alex membawa mobilnya bersama vino dan juga lidya. aku tidak menyangka jika lidya akan menuruti perkataan tamara.“jas hujan ada ?”. tanyaku pada tamara“ambil di belakang tuh ada dua kebetulan”. Jawab tamara sembari melepaskan sabuk pengamannya. Aku mencoba mengambil jas hujan yang terletak di jok belakang mobil dan aku mengenakannya serta bersiap untuk turun dari mobil. Tak lupa juga dengan senter yang aku pegang saat ini. Aku turun dari mobil tamara dan menuju ke koridor kelas. Suasana di sekolah ini sangat sepi, gelap dan juga menyeramkan ditambah lagi dengan hujan deras serta petir dan kilat yang terus menyambar.“din!!”. Panggil alex“iyaaa”. Teriakku sambil melambaikan tangan untuk menyuruh mereka kemari 
DOAGG....DAGGG....DAGGG“adinee?”. Panggil mama sambil menggedor pintu kamar mandi yang berada didalam kamarku“hufftt”. Aku menghela napasku“iyaa ma, sebentar, baru selesai mandi”. Teriakku dari dalam kamar mandi“jangan lama-lama mandinya, ini mama buatin teh hangat”. Teriak mama“iyaa ma”. Jawabku singkat Aku yang sudah penasaran akan bayangan tadi mungkin itu hanyalah halusi nasiku saja karena ini sudah larut. Dan untungnya mama datang memanggilku. Kalau tidak, aku tidak tahu akan melihat apa dibalik tirai ini. Aku meninggalkan kamar mandi. Menuju kamar dan berganti pakaian tidur. Aku meminum teh hangat yang diantar oleh mama kekamarku. Rasanya enak, meredakan suhu dingin di tubuhku karena AC di kamar ini. Aku yang telah berganti pakaian t
Aku terdiam dan tidak mengeluarkan satu kata pun. Alex tahu bahwa aku takut. Tapi ini hanyalah sebuah permainan dan dari awal harus memainkannya dengan sportif. Teman-temanku menerima segala tantangan yang diberikan. Jika aku mendapatkan tantangan maka aku juga harus menjalankan tantangan itu.“oke, tapii, tau sendiri kan, aku ga boleh di sekolah sampe sore, apalagi sampe malem, papa sama mamaku bakal ngomel nanti. gimana dong”. Tanyaku pada teman-temanku Alex hanya terdiam melihatku. Dia hanya pasrah mengikuti keinginanku.“gini aja din, nanti tamara jemput kamu deh, soal ijin ke papa mama kamu, ngeles aja dikit, bilang aja mau makan malem bareng kita”. ucap vino“okee kalo gitu”. Jawabku sambil tersenyum“nahhhh, gituu dong, kalo gini kan kita bisa tau nih, itu beneran apa engga nya haha, lagian aku juga penasaran banget”. Ucap tamar