"Kita mau kemana?" tanya Adelio yang belum tahu mau diajak kemana, kemudian Mira menyebutkan alamat rumah barunya.
Dua puluh menit kemudian mobil iti terparkir di depan rumah dengan dua lantai, bercat warna putih dan abu-abu di depan rumah terdapat pohon-pohon bunga yang mulai bermekaran.
Setelah puas melihat-lihat isi rumah baru Mira, mereka kembali ke rumah karena hari juga sudah sore.
Hari berganti minggu tidak terasa waktu dua minggu ini begitu cepat berlalu, pagi ini sudah sibuk di rumah Mira mereka semua bersiap akan pergi ke hotel tempat resepsi itu akan digelar pernikahan Mira dan Adelio akan berlangsung besok pagi dihotel ternama disana dengan resepsi dua hari satu malam.
"Ayo sayang sudah semuanya, barang sudah dimasukkan ke mobil semua?" tanya Nyonya Giani kepada Leo.
"Sudah Ma," jawab Leo.
Barang-barang keluarga yang mereka bawa sampai satu mobil sendiri, semua sudah masuk ke dalam mobil kemudian mobil dijalankan deng
Awalnya Mira ragu saat wajah Adelio mendekat ke wajahnya Mira malah memundurkan wajahnya membuat gelak tawa diantara tamu undangan, tapi setelah itu Mira yang mencium singkat bibir Adelio.Dan semua para tamu bertepuk tangan dan tertawa, waktunya pemotretan Mira berjalan ke arah tempat dimana yang sudah di dekor sedemikian rupa untuk acara pemotretan, tidak lupa ditengah-tengah mereka ada Azmar yang juga tertawa bahagia.Semua tamu undangan bergantian foto dengan pengantin, tamu yang mencapai ribuan itu semua berfoto membuat kedua mempelai tidak bisa duduk, tapi mereka bahagia.Bahkan sampai jam sepuluh malam para tamu masih saja bergantian meminta foto dengan pengantin, mereka istirahat hanya untuk makan setelah itu lanjut berfoto.Tap... Tap... Tap...Terdengar langkah yang memekakan telinga semua yang ada disana melihat ke arah sumber suara, semua orang menjadi hening hanya terdengar langkah wanita itu.Dengan tersenyum sangat m
Adelio yang tidak puas selalu minta lagi dan lagi sampai membuat Mira kelelahan, dan malam panjang ini mereka berhasil menjadi suami istri seutuhnya.Malam ini mereka mengakhiri kegiatan malam dengan tidur saling berpelukan, Mira terbangun saat samar mendengar suara pintu kamarnya diketuk.Tok... Tok... Tok..."Mama ini Azmar, Azmar mau tidur sama Mama aja," teriak Azmar dari luar kamar.Dengan panik mendengar suara anaknya Mira mengambil asal baju miliknya yang berada dilantai dan memakainya, Mira membangunkan Adelio.."Mas bangun," ujar Adelio dengan mengguncang pelan tubuh Adelio.Adelio mengeliat dan mendapati wajah cantik Mira, bukannya bangun Adelio malah kembali memeluk tubuh Mira."Ayo cepat pakai bajumu, Azmar ada di depan kamar," ujar Mira pelan.Mata Adelio langsung melebar mendengar nama Azmar apalagi sudah ada di depan kamar, dengan cepat Adelio memakai bajunya dan memerintahkan Mira untuk mem
Setelah Mira dan Azmar sudah tidak terlihat karena terhalang pintu Adelio menghela nafas panjang, dengan malas Adelio masuk ke kamar mandi dan mandi sesuai perintah istrinya, lima belas menit kemudian Adelio keluar dari kamar dan berjalan ke kamar Azmar."Ayo ke bawah," ajak Mira yang sudah selesai menyisir rambut Azmar.Kemudian mereka berjalan menuju lift dan ikut bergabung dengan keluarga untuk sarapan bersama, gelak tawa mulai terdengar saat kedatangan mereka.Sudah jam sembilan mereka mengobrol Adelio mulai merasa bosan saat melihat Mira tengah asik mengobrol dengan keponakan.'Seharusnya suaminya yang ditemani mengobrol,' gerutu Adelio.Adelio berjalan mendekat ke arah Mira dan keponakan langsung menonggalkan mereka berdua."Ada apa?" tanya Mira yang melihat Adelio mendekat ke arahnya."Aku bosan lebih baik kita ke kamar, aku memilih bermain denganmu dari pada mengobrol dengan yang lain," goda Adelio berharap istriny
Mira berjalan mendekat ke arah Mamanya dan memeluk mamanya agar tidak sedih dengan kepergiannya."Mama jangan sedih yah, Mira janji setelah berkeluarga Mira akan sering bermain kesini," janji Mira kenapa Nyonya Giani Mira mengusap pelan punggung Mamanya."Iya sayang, Mama hanya senang kamu dapat kembali menemukan orang yang tepat, semoga ini menjadi yang terakhir yang sayang," ujar Nyonya Giani kemudian mengusap air matanya yang terjatuh."Amin Ma," jawab Mira kemudian melanjutkan membereskan bajunya.Setelah semuanya beres Mira membawa koper miliknya dan meletakkan diruang tamu, malam ini mereka makan bersama ada juga Leo dan Cila disana."Mir," panggil Ibu Atun saat mereka sudah selesai makan."Iya Bu," jawab Mira."Sepertinya Ibu sudah terlalu lama disini, kalau boleh Ibu mau pamit kembali ke kampung besok pagi terlalu lama disini kasian juga rumah yang disana tidak ada yang mengurus," ujar Ibu Atun dengan menatap
Tring... Tring...Ponsel Mira berbunyi, Mira langsung mengangkat sambungan teleponnya 'Bu Mira, Saya sudah berada dibandara,' ujar seorang diseberang sana."Baik Anton, oh iya rencana penerbangan untuk Ibu Atun jam berapa?" tanya Mira yang lupa dengan jadwal keberangkatan Ibu Atun."Jam tujuh Bu," jawab Anton diseberang sana."Oke, nanti setengah jam lagi kami pastikan akan sampai disana ya," setelah berkata seperti itu Mira mematikan sambungan teleponnya.Bertepatan dengan itu mobil yang dikendarai Adelio juga sampai di rumah, Ibu Atun sudah menunggu di depan rumah setelah berpamita kepada Mama dan Papa Ibu Atun masuk ke dalam mobil.Mama dan Papa tidak bisa ikut mengantar karena mereka akan ada meeting pagi, Adelio mulai menjalankan kembali mobilnya."Mas nanti kita sarapan dulu ya dibandara bareng Ibu juga, Ibu pasti belum sarapan kan?" tanya Mira dengan memutarkan kepalanya melihat ke belakang.
"Ayo berangkat kita ke rumah Oma dulu baru kita pergi ke mal," Mira memberitahukan kepada Mbak Tika, setelah itu mereka masuk ke dalam mobil kali ini Mira yang membawa mobil kebetulan ada mobil jaz yang disediakan khusus untuk dirinya oleh Adelio.Lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Oma, Azmar langsung berlari ke arah Mama yang sedang duduk di ruang televisi."Oma," teriak Azmar lalu duduk dipangkuan Omanya."Eh cucu Oma sudah ganteng, mau kemana?" tanya Nyonya Giani dengan melihat ke arah Mira."Besokkan Azmar mau masuk ke sekolah Ma, hari ini aku rencana mau ke mal beli barang-barang buat dia sekalian mau ngajak Mama kalau nggak sibuk," jawab Mira kemudian duduk disamping Mamanya dan mengambil toples berisi keripik dan mulai menyantapnya."Wah kebetulan kalau begitu, Mama juga mau belanja bulanan," ucap Nyonya Giani."Ya udah Mama mau ganti baju dulu ya, mumpung hari masih siang takut nanti
"Kurang lama," ujar Adelio dengan berjalan maju ke arah Mira, Mira mundur mengikuti langkah suaminya sampai Mira terpojok, kemudian Adelio melingkarkan tangannya dipinggang Mira dan mendekatkan wajahnya ke wajah Mira.Cukup lama Adelio bermain dibibir Mira kemudian dirinya melepaskannya, dan mendorong pelan tubuh Mira, Adelio menghela nafas."Lanjut nanti malam di rumah ya, aku mau mandi terlebih dahulu," ucap Adelio kemudian meninggalkan Mira disana.Mira menghela nafas dirinya merasa kecewa, karena ulah Adelio yang melepaskan saat dirinya mulai menikmatinya.Setelah menenangkan hatinya Mira keluar dari kamar dan duduk dikursi ruang makan, Mira mengambil roti dan melahapnya akhir-akhir ini dirinya menjadi sering lapar, Mira tidak peduli jika timbangan badannya naik.Azmar terbangun jam setengah tujuh, dan langsung turun menghampiri Mama dan Papanya yang sedang menonton televisi."Mama, Azmar lapar," keluh Azmar.
Ting....Ponsel Mira berbunyi, dirinya langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Mamanya, yang mengingatkan Mira bahwa malam ini mereka akan makan malam bersama disalah satu restoran, dan sekalian merencanakan acara empat bulan kehamilan Cila.'Iya Ma, nanti Mira datang ke rumah Mama dulu ya,' Mira menegtik beberapa kata lalu mengirimnya ke Mamanya.Karena hari masih pagi setelah mengantar Azmar dan Adelio langsung berangkat kerja, Mira tidak memilik aktivitas lain karena hari ini dirinya sedang tidak ada yang memesan kue, dan jam menjemput Azmar nanti jam sepuluhKarena merasa bosan di dalam rumah Mira ingin jalan-jalan ke mal setelah menjemput Azmar nanti, tidak terasa waktu begitu cepat Mira bersiap-siap untuk menjempur Azmar.Kali ini dirinya kaos polos warna putih dan celana jeans biru, setelah semua siap Mira keluar dari kamar dan mulai mengendarai mobil ke arah sekolah Azmar.Lima belas menit kemudian Mira suda
"Ngga Mas, biar Azmar di antar Pak Agu saja ya," pinta Mira, Adelio tidak bisa menolak kemauan istrinya jadi dirinya hanya bisa mengangguk dan naik kembali ke atas ranjang.Setelah itu Adelio menelepon sekolah Azmar, agar menyiapkan makan siang untuk Azmar setelah itu Adelio keluar kamar untuk memberitahukan kepada Azmar kalau Mamanya lagi sakit, dan Papanya tidak bisa mengantarnya ke sekolah, untungnya Azmar sudah bisa mengerti dan sudah mandiri.Adelio kembali ke kamar dengan membawa satu mangkok berisi bubur ayam, Adelio mengambil satu sendok dan menyuapi Mira.Baru suapan yang ke dua perut Mira seperti menolak bubur itu, Mira langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang ada diperutnya sampai tidak tersisa.Adelio langsung berlari ke kamar mandi dan membantu Mira, Mira kembali ke ranjang dengan berpegangan tangan Adelio."Dek kamu mau periksa ke dokter, kayanya sakitmu parah dan tidak seperti biasanya," sara
Bibir Mira tersenyum, dirinya sangat mengharapkan allah memberika zuriat padanya, tangan Mira mengusap perutnya kemudian meletakkan kembali sepatu bayi itu pada tempatnya, dan kembali keliling menemani Azmar bermain.Dua jam mereka keliling mal dan kaki sudah mulai terasa lelah apalagi Cila yang sedang hamil muda, mereka langsung berbelanja yang mereka butuhkan, setelah itu mereka pulang.Tut... Tut... Tut...Mira menelepon Adelio setelah mereka sudah sampai di rumah Mamanya, panggilan kedua baru diangkat oleh Adelio."Halo... Ada apa Dek?" tanya Adelio yang masih duduk diruang kerjanya."Mas nanti pulangnya ke rumah Mama ya, aku lagi main ke rumah Mama," perintah Mira."Iya oke sayang, mulai besok kamu jangan jemput Azmar lagi ya, tadi kata Mbak Tika kamu yang jemput Azmar, benar?" tanya Adelio dengan nada lembut."Iya Mas, kan kemarin aku sudah janji sama Mama setelah jemput Azmar aku mau main," jelas Mir
"Ngga apa-apa Kok Pah, kan Azmar sudah besar," jawab Azmar kemudian mereka makan malam dengan diam.Selesai makan malam Mira dan Adelio langsung masuk ke dalam kamar, saat pintu baru saja terkunci Adelio langsung menggendong tubuh Mira."Ya ampun sayang," ucap Mira dengan kaget karena tidak siap dengan apa yang dilakukan Adelio."Kenapa?" tanya Mira ketika Adelio sudah membaringkannya diranjang, tangan Mira mengusap-usap pelan kepala Adelio."Ngga apa-apa sayang, pengin dimanja aja sama kamu," jawab Adelio dengan menenggelamkan wajahnya ke dada Mira."Sayang Aku pengin punya dede kata Kak Cila, Ali juga mau punya adik lagi, tadi wa ke aku," bisik Mira ditelinga Adelio."Kalau begitu ayo kita buat," ucap Adelio.Tanpa menunggu jawaban Mira, Adelio sudah membungkam mulut Mira dengan mulutnya, dan mulai menciumi setiap inci tubuh Mira.Adelio selalu dibuat kagum dengan keindahan tubuh Mira membuat dirinya tidak p
Nyonya Giani melihat tingkah anaknya dengan wajah bingung, jadi dirinya ikut berjalan dibelakang Mira dan langsung menepuk kepalanya melihat tingkah anaknya yang pelupa ini."Kamu ada saja masa lagi makan sampai lupa," ujar Nyonya Giani dengan duduk di kursi yang berada di depan Mira."Iya Ma, saking senengnya kedatangan Mama sampai lupa kalau lagi makan," ucap Mira dengan nada malu."Oh iya Mir besok main ya ke rumah Mama, biar Mama ngga sendirian di rumah," perintah Nyonya Giani."Iya Ma, besok setelah menjemput Azmar, Mira main ke rumah Mama, sudah lama juga ngga main," jawab Mira.Selesai makan Mira berjalan ke arah dapur dan membuatkan kopi kesukaan Mamanya, setelah itu mereka mengobrol sampai jam setengah dua karena Mira harus menjemput Azmar.Nyonya Giani yang tidak mau sendiri ikut menjemput Azmar begitu juga dengan Ali, lima belas menit kemudian mobil yang dikendarai Mira sudah sampai disekolah Azmar.&n
"Ya allah Nak kenapa kamu melakukan itu semua," gumam Mamanya Mila tetapi Mira dapat mendengarnya dengan jelas.Mira mendekat ke arah Mamanya Mila dan memeluknya, Mira Membawa tubuh renta itu ke dalam pelukannya dan mengusap-usap punggungnya dengan pelan."Kalau begitu kami pamit terbih dahulu," pamit dokter itu, setelah kepergian dokter kami semua masuk ke dalam ruangan Mila.Tubuh kaku Mila sudah tertutup dengan kain putih tipis, Mama Mila melepaskan dirinya dari Mira dan berlari menuju brangkar dan menangis disana.Jam satu lebih Adik dan Kakak dari Mamanya Mila mulai berdatangan, karena merasa sudah tidak dibutuhkan kembali Mira dan Adelio pamit.Saat kaki ingin melangkah keluar dsri rumah sakit, suara Nyonya Kim menghentikan langkah Mira, Nyonya Kim berlari ke arah Mira."Mira tunggu," ucap Nyonya Kim kemudian memeluk tubuh Mira."Maafkan Mami sayang, seharusnya Mami tidak melakukan ini s
Kemudian Adelio mengajak Mira untuk duduk dikursi tunggu, meninggalkan Nyonya Kim yang terdiam mematung.Nyonya Kim merasa kalah berdebad dengan anaknya, apa benar yang dikatakan anaknya bahwa dirinyalah yang ikut adil dalam kecelakaan Mila kali ini, tapi sifatnya yang tidak mau kalah lebih besar jadi Nyonya Kim ini semua terjadi karena menantunya.Semua yang ada disana hanya diam menunggu dokter keluar dari ruangan IGD, Adelio melihat jam dipergelangan tangannya menunjukkan jam sebelas malam, Adelio pamit untuk menelepon rumah takut Azmar terbangun."Halo Mbak, Azmar tidak menanyakan kami kan?" tanya Adelio saat teleponnya sudah tersambung."Tidak Pak, malah belum bangun si dede Azmar," jawab Mbak Tika diseberang sana.Setelah mengentahui semua baik-baik saja Adelio mematikan sambungan teleponnya, dan kembali ke depan ruangan IGDJam setengah dua belas terdengar derap langkah yang menunu ke depan ruangan, saat Mira melihat ke ar
Mira tidak dapat mendengar suara Maminya tapi satu hal yang membuat dirinya terkejut saat Adelio berkata dengan nada keras, kecelakaan."Kamu darimana saja Adelio, kenapa kamu baru angkat telepon Mami, cepat datang ke jalan Y, Si Mila kecelakaan dia menabrak pembatas jalan," ucap Mami diseberang sana."Hah kecelakaan, ya sudah nanti Adelio akan datang kesana," jawab Adelio kemudian mematikan sambungan teleponnya."Kenapa bisa kecelakaan," gumam Adelio."Siapa Mas yang kecelakaan?" tanya Mira dengan nada panik."Si Mila gadis yang kemarin dikenalkan ke Mas, dan Mami menyuruh Mas untuk datang ke tkp," ujar Adelio."Nanti aku akan mengantar kalian ke rumah terlebih dahulu, setelah itu Mas akan pergi kesana," lanjut Adelio."Tidak aku juga akan ikut kesana," ucap Mira, dirinya merasa tidak rela suaminya pergi menemui seorang yang pernah dikenalkan untuk menjadi istri kedua."Kamu capet Dek, lebih baik kamu d
Melihat Mira sudah tertawa membuat hati Adelio merasa lega, berarti Mira sudah tidak sedih lagi dengan kejadian semalam, Adelio ikut tertawa dan memeluk tubuh Azmar.Saat mereka berpelukan aroma masakan gosong masuk ke indera penciuman, Mira langsung melepaskan pelukannya dan melihat ke arah kuali yang berisi telor yang sudah berwarna hitam."Ya ampun ini siapa yang masak?" tanya Mira dengan mematikan kompor dan meletakkan kuali panas itu diwetafel."Maaf Dek, Mas ngga lupa hehe," jawab Adelio dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Lebih baik kalian pergi ke meja makan saja, biar Mama yang buat sarapannya," perintah Mira.Setelah itu Mira membereskan kekacauan yang dibuat oleh Adelio, tidak membutuhkan waktu lama nasi goreng spedial dengan telor dadar di atasnya sudah jadi, Mira membawa tiga piring dan mulai mengambilkan nasi goreng untuk Adelio dan Azmar.Mereka sarapan dengan diam hanya ada suara deting
kemudian Adelio berbalik menghadap ke Mira dan melihat istrinya sedang mengusap air matanya, Adelio berlari dan langsung memeluk tubuh Mira, Nyonya Kim terlihat emosi begitu juga dengan Mila yang wajahnya memerah karena marah.Mila merasa sangat sakit dirinya dibilang murahan oleh pria yang dirinya cintai, dan dia bicara di depan istrinya dan juga Mamanya.Mila tanpa pamit langsung berlari keluar dari rumah Tuan Kim dan mengeluarkan kunci mobil dari dalam tas, dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sedangkan Adelio setelag merasa Mira mulai tenang langsung mengajaknya keluar dari rumah Maminya, begitu juga dengan Azmar, mereka sampai di rumah jam setengah sebelas malam."Mbak tolong tidurkan Azmar di kamarnya ya," perintah Adelio karena sejak tadi Mira hanya terdiam dan masuk ke dalam kamarnya.Sebelum dikunci Adelio masuk ke dalam kamar dan memeluk kembali tubuh Mira, Mira tidak menolak karena ini yang dirinya inginkan saat ini.