Share

SPENDING TIME TOGETHER

"Malia, bangunlah. Kumohon," ujar Loui lirih.

Pemuda itu menempelkan pipi kanannya pada punggung tangan gadis yang tengah terbaring di atas tempat tidur pasien. Ia tampak begitu nyenyak –tenang. Sejak hari itu, Malia belum menunjukkan tanda-tanda akan terbangun dari tidur panjangnya.

Gadis itu sudah berhasil melewati masa kritisnya, tekanan darahnya pun sudah jauh lebih stabil, bahkan dokter sendiri mengatakan, bahwa Malia sudah kembali pada kondisi terbaiknya. Hanya saja, entah kapan gadis itu akan membuka mata, dan membagi keceriaannya pada yang lain seperti sedia kala.

Loui memandangi sekelilingnya. Tembok kokoh berwarna putih, lantai dengan warna senada dengan sprei juga selimut yang dipakai Malia, dan beberapa alat medis yang menimbulkan berbagai macam bunyian —mengisi keheningan di ruangan pasien super besar itu.

Hidup Loui kembali terasa begitu sepi sejak Malia tak di sana —tak kunjung bangun dari tidur panjangnya. Dunianya yang sempat be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status