Beranda / Romansa / MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT / 35. Ekspektasi Berlebih

Share

35. Ekspektasi Berlebih

Penulis: Kafom Rona
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-09 00:08:49
"Kami pulang dulu, Nak Bulan, besok-besok ke sini lagi, oh, ya, nggak papa, kan, Azmi sekali-kali kami bawah ke rumah?"

Mama muncul bersama Azmi dalam gendongan kakak Mas Rio. Aku mengangguk lalu mengantarnya turun ke bawah. Untung mereka muncul tepat waktu, jadi tak perlu pusing merangkai kata menjawab Reta. Pernyataan Mas Gading sebelum ke sini membuatku serba salah membahas Mas Rio di depannya.

"Makasih untuk hari ini," ujar Mas Rio sambil menyodorkan ponselku yang sempat terlupa lagi. Aku meraih cepat benda persegi itu tanpa ada keinginan menatap wajahnya. Entahlah, rasa takut menghalangi melakukan itu. Takut hatiku melemah, takut ibaku mendominasi, dan takut tak bisa menolaknya. Arght! Sekuat aku menanam benci, ada rasa entah yang begitu menekan.

"Besok aku ke sini lagi, sekalian bertemu Azmi," ujar Mas Rio lagi. Aku mengangkat kedua bahu sebagai jawaban terserah. Aku tak ingin dia berperasangka lebih, jangan sampai dia mengira aku siap diajaknya janjian.

Sebagai anak yang didid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   36. Tak Sedap Dipandang Mata

    Pov Rio Arindra"Aku malu kalau perjodohan itu tak sampai ke pernikahan, Rio. Apa kata orang-orang nantinya? Di mana letak posisi kita sebagai manusia yang dipegang kata-katanya? Kalau tak mampu mewujudkan sebuah janji?" Entah keberapa kali kalimat seperti itu, mama perdengarkan di telingaku. Hingga hari ini, ini, asam lambungnya meningkat dan terbaring sakit di rumah. Bukan karena perjodohan itu saja yang tidak bisa masuk di akalku pada jaman modern dan digital ini. Selain karena sudah punya calon pendamping yang sempurna dan telah berjalan tiga tahun tak terasa. Juga, gadis dipilihkan mama-papa itu adalah sahabat dari kekasih belahan jiwaku.Alangkah tak berfungsinya otak ini, bila Marta yang cantik nan seksi, kutukar dengan ... arght! Namanya saja sangat norak. Bulan? Kayak nama-nama wanita jaman purba saja, Sari Bulan, Mega Bulan, Naga Bulan, Ah, itu nama-nama wanita tempo doloe. Intinya nggak kekinian. Bagaimana bisa mengajaknya ke acara-acara kantor? Kalau namanya aja aneh begi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   37. Baru Terasa Saat Dia Sudah Pergi

    Pov Rio ArindraJantung seakan berderap seperti mau perang ketika mama memintanya melepas jilbab dan aku disuruh memasang kalung di leher wanita tak elok di mata itu. Memang aku tak pernah melihatnya bertelanjang kepala, bahkan wajahnya saja tak pernah kuperhatikan seksama selain ketika bertengkar, berdebat, dan saat-saat emosi jiwa membuncah. Ah, kenapa ada desir aneh saat berjarak beberapa jengkal dengannya? Ternyata di balik pakain tak kekinian itu dia memiliki keindahan alami tanpa menggoyangkan isi dompet. Arght! Harum tubuhnya mulai memorandakan ketenanganku, juga melengserkan persepsi buruk kepadanya. Dia jauh lebih dari wanita yang kupuja.Pertengkaran hebat terjadi saat kami pulang dari mama. Marta membanting foto pernikahanku dengan sahabatnya karena cemburu. Entah kenapa tiba-tiba saja membawa bingkai yang menyimpan momen bersejarah itu. Selain ingin menggantungnya di dinding sebagai jaga-jaga tidak tersingkapnya kebobbrokan rumah tangga akibat ulahku ke keluarga besar. Ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   38. Bomerang

    Pov Rio Arindra"Mas fikir Bulan akan kembali? Nggak usah buang-buang waktu menunggunya. Kalau aku saja sahabat dikhianati, apalagi kamu yang memang nggak pernah berbuat apa-apa." Marta terus mengomel melihat kamar Bulan telah selesai direnov. Aku membuatnya lebih luas, unik, dan menyambungkan ke taman belakang. Wanita yang telah tersakiti itu paling suka tanaman. Aku mengetahuinya, saat sering tak sengaja setiap pulang dari kantor dan sehabis makan masakannya, terihat dari jendela kamarku dia menanam dan merawat sayur-sayuran jangka pendek. Daun sop, tomat, Cabe, kacang panjang, tersusun rapi beserta bunga. Setelah menyirami tanamannya dia akan menghabiskan sore menatap kilauan cahaya matahari berwarna keemasan sampai lenyap di ufuk barat. Ah, baru kini kusadari, tempat itu sangat damai setelah mengikuti kebiasaannya, itupun setelah dia tiada.Bertambah-tambahlah rasa sesal ini menekan, mengetahui tanaman itu sepenuhnya dia belum nikmati dan pergi. "Mas tak boleh ke mana-mana!

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   39. Daftar Penyesalan Terpanjang

    POV Rio Arindra[Dengar-dengar, mbakmu sudah punya anak, ya?] pesanku pada Rina.Informasi Andi membuatku sangat penasaran. Apalagi pertemuan dengan seorang bocah laki-laki yang sangat mirip denganku di acara ultah anak cabang perusahaan di daeran Tenggara bagian Sulawesi kian membuat harapku besar, sekaligus takut pada waktu bersamaan dengan cerita Andi. Meski tipis aku berharap bocah itu anakku dari Bulan. Namun, takut jika Bulan punya anak dan bukan dariku. Berarti? Bulan telah termiliki di sana dan perkataan Marta yang selalu menjelekkan sahabatnya benar. Wanita yang membuatku rindu setengah mati itu benar-benar pergi karena menghianati? Arght! Masalah yang kian menumpuk mulai tak menormalkan otakku.[Mas mau tahu pasti? Atau sekedar pingin cari kabar saja?][Tentu][Okey! Rina sudah percaya sama, Mas Rio. Karena melihat kesungguhan Mas selama ini][Maksudnya?][Bapak ada di rumah sakit sekarang, mungkin Mbak Bulan datang besok. Jangan sia-siakan kesempatan ini kalau Mas benar-b

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   40. Ada Apa dengan Reta?

    Keesokan harinya setelah acara Rina, aku, Reta, dan Mas Gading berencana ke Pare-pare. Kami sudah susun akan berangkat sore agar bisa melihat semburat cahaya merah di balik pulau kecil, yang berdiri di tengah laut pantai Senggol. Sungguh indah moment-moment itu, apalagi sambil makan ubi goreng ditemani sarebba -minuman khas Bugis, yang berbahan jahe, gula merah, santan, dan susu- maka hidup terasa nikmat.Kenapa hatiku terasa ngilu mengingat kota kenangan itu? Mungkinkah karena pernah hampir dua bulan, hanya berputar-putar saja tanpa tujuan membuat lukaku terkuak? Duh, Mas Rio ... Mengingat betapa tersesatnya aku atas perlakuanmu dulu, selalu menciptakan perih di hati. Meski diri telah mencoba menerima segala maafmu sekarang tapi tak memungkiri selalu sesak mengingat masa-masa indahmu dengan wanita pujaanmu, sekaligus masa terdownnya seorang wanita yang berusaha menjadi istri sholehah sekaligus anak berbakti. "Jadi berangkat?" Reta menyadarkanku dari kungkungan masa-masa terpuruk.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   41. Tidak Biasanya

    Setelah satu jam setengah perjalanan, mobil memasuki kota. Debar entah di dada begitu nyata menyaksikan semua tempat yang pernah kusinggahi, bahkan yang hanya tertangkap mata saja. Oh, kenagan itu begitu nyata antara manis dan pahit bergumul di memoriku, betapa rasa ini syahdu tak terelak.Pare-pare ... Ada kerinduan kokoh di sisi hati, tentang semua kenangan manismu. Namun, sisi lainnya ada benci yang bersarang rekat akibat sebuah luka."Move on, lah, Bebz! Hidup itu dinikmati, bukan ditangisi." Reta menyadarkanku dari lamunan dengan sedikit tepukan di bahu. Walau ada rasa bimbang, tetap jua mengikuti langkah dua bersaudara itu menyusuri pantai Senggol di antara kafe mini dan warung-warung khas daerah.Semua berjalan sesuai rencana. Reta dan Mas Gading menikmati matahari tenggelam sambil berselfia ria. Sedang aku melaluinya dengan seporsi makanan khas Bugis sambil mengulik setiap jengkal kenangan indah yang telah terserak, ah, sesak selalu saja merajai ketika memandang pulau yang sep

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   42. Rumah Kenangan

    Entah ini sore ke berapa kali, aku masih setia duduk di bawah pohon jambu air yang berbuah lebat belakang rumah. Sebahagian dahannya menjuntai di atas pengairan persawahan. Aku mengibaratkan diri ini buah yang jatuh ke air itu. Terbawa arus, berbaur dengan buih, terbentur di bebatuan, dan tak tahu di mana kan tersangkut. Mungkin saja buah itu kan membusuk hingga habis tak tersisa. Atau akan ada seorang yang kebetulan lewat, dan menjadikan pelepas dahaga. Andai ada pilihan, aku ingin buah itu tetap di pohon saja, tanpa melalui proses ranum, masak, jatuh, lalu tak bersisa sama sekali. Harapan yang sangat mustahil. Rasanya malu sekali hati mengharap pada sesuatu yang tak mungkin terjadi.Sehari setelah Reta dan Mas Gading bertolak pulang dan jatuhnya bapak dari tangga saat menggendong Azmi naik rumah, membuatku masih tertahan di sini. Bukan! Bukan karena merawat orang tua yang memicu jiwa seakan nelangsa, atau menghitung masa iddah yang tinggal hitungan jam lagi.Tapi telepon dari Si

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   43. Dari Awal Akulah yang Salah

    43.Belajar Melupakan Dendam"Apakah Mas yang merapikan semua ini?" tanyaku melihatnya sejenak, lalu kembali fokus ke isi lemari. "Iyya. Tidak suka?" Aku memilih diam. Meski sebenarnya ada perasaan entah. Di sini aku dapat menilai lelaki itu siap sedia menampakkan sisi kebaikannya pada seseorang yang dicintai. "Aku memperbaiki rem motormu dua hari yang lalu, makanya jadi begini." Bola mataku memindai wajahnya lagi sejenak untuk mencari keseriusan di sana. Nampaknya dia tidak sedang beracting seperti dulu. Jadi? Yang dikatakan Rina tentang roda dua itu benar? Sekarang gara-gara itu dia masuk rumah sakit? Sebegitu dalamkah penyesalan ayah dari putraku selama ini? Sampai segitu-gitunya? Arght! Jujur ... Kebimbangan mulai menekan jiwaku. Sejak netra ini melihat langsung dia memukul Marta di lapangan malam itu, expektasiku seakan bergeser. Mungkin memang dia telah berubah. "Ijinkan aku memperbaiki kesalahan, Bulan," tegurnya saat aku memilih diam. "Pertemukan aku dengan Marta," ujark

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16

Bab terbaru

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   74. Ending yang Manis (Tamat)

    Biasanya, melipat dan menyetrika pakaian tak sampai dua jam selesai. Namun, kali ini terasa sangat lama. Nailah dan Azmi yang sempat membantu menurut mereka, jadi ketiduran, aslinya, sih, memang lagi main-main sambil seru-seruan.Bukan karena pakaian yang menumpuk setelah habis acara pesta sederhana, dalam rangka mengumumkan kehalalan hubungan kami.Terlebih disebabkan tentang keberangkatan besok untuk menemui umminya Nailah di Makassar, jadi aku kurang fokus. Padahal ini hampir dua bulan rencana kedatangannya mundur dari informasi sebelumnya.Abi Nailah yang baru datang dari pondok hanya menggeleng kecil sambil tersenyum melihat dua bocah terlelap asal, kemudian memindahkan mereka satu-persatu di biliknya. Kamar memang tempat favoritku mengerjakan kegiatan tersebut, selain nyaman melantai dan dingin kena AC, juga aman meski tak memakai jilbab andai kedatangan tamu tiba-tiba."Tidak usah disetrika, Ummi Sayang." Abi Nailah menyamakan posisi, dia mengambil duduk di belakang sambil mel

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   73. ijinkan

    "Andai kutahu sahabatku seterluka ini, dari awal tak akan beramah-tamah dengan Simbah dan putrinya," kataku menatap Reta sendu. "Ck, meski aku frustasi begini, masih waras tuk melibatkan mereka dalam persoalan hati." Aku meringis merasakan cubitan kecil Reta di pinggang, sekaligus syahdu menyadari my sister itu telah kembali.Serasa ada yang mengharu biru di dada. "Kalau kamu tinggal di rumah Simbah, aku sama siapa?" tanya Reta seperti dulu, yang selalu nyeplos tanpa berfikir. Anak itu kini benar-benar telah legowo."Makanya nikah juga. Bulan udah dua kali, kamu tinggal perawan tua." Bantal langsung dilayangkan Reta, menimpuk kepala Mas Gading yang menyela pembicaraan. "Semua yang pernah pedekate ke kamu melalui aku, mulai dari belum matang, setengah matang, matang berkali-kali atau gosong sekalian, Abang masih punya nomor HP mereka semua." Mas Gading memperlihatkan gawainya ke Reta dengan mimik lucu tapi serius."Abang ..." Mas Gading langsung berlari keluar mendengar adiknya bert

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   72. Cinta Tak Dapat Dipaksa

    Entah hanya berapa jam waktu tidurku semalam, setelah melakukan pengaduan panjang lewat salat tahajud dan dilanjut salat Subuh, aku berkutat di dapur lalu membersihkan rumah.Rumah sakit yang terpikir sekarang, entah Reta tak memaafkan lantas mengusir, aku akan jelaskan semua dan memohon maaf yang sebesarnya. Bahkan akan berencana mempertemukan Abi Nailah, agar dia mendengar langsung pernyataan dari bibir pria yang diimpikannya itu."Semoga Allah memudahkanmu, Sayang." Doa Simbah saat aku pamit, beliau mengusap kepalaku sambil tersenyum hangat."Bawain bakso bakar yang dekat masjid kalau pulang nanti, ya, Ummi," pesan Nailah dan Azmi hampir berbarengan, makanan itu mamang favorit mereka. Aku menaikkan jempol tanda setuju.Aku sampai ke rumah sakit dengan ojek sesuai rencana, namun segera berbalik ke toko setelah mendapat telepon Pak Sholeh, ada instansi yang ingin mengambil barang dalam jumlah besar dan harus ada tanda tangan pemilik tokoh sebagai tanda bukti. Okelah, bertemu Reta kit

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   71. Kadang Cinta Tak Mengenal Logika

    Aku menumpukan bobot tubuh di kursi taman, meredam rasa bercampur yang masih bergolak. Aku tak tahu apa yang ada di pikiran Mas Rio, bisa-bisanya muhallil yang bercokol di otaknya dan seakan tak bisa diubah. Dia pikir semudah menggoreng ikan lalu melahapnya? Dan luar biasanya, Reta mendukung rencana gila itu agar mendapatkan Abi Nailah. Tak salah lagi, kedua orang ini bucin akut. Ajaibnya semua menyangkut diriku.Huft ...Kututup mata beberapa saat sambil memijit pangkal hidung, ini salah satu cara merilekskan otot-otot syaraf yang masih menegang. Entah itu benar apa tidak, diri selalu mengaplikasikan cara ini."K-kapan, Mas, di sini?" Aku memegang dada mendapati rupa menawan itu sangat dekat saat membuka mata, berjarak sekitar setengah lengan dewasa, hembusan desahan panjangnya menyapu wajahku.Abi Nailah tak menjawab, dia menarik lenganku lembut menuju parkiran, lalu memintaku naik ke roda empatnya. Pria ini kenapa bersikap aneh?Seperti biasa, tak ada percakapan, hanya suara grub

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   70. Kompor Sedemikian Rupa

    Aku menatap tak berkedip ke arah Reta sekaligus berusaha menajamkan pendengaran ke lawan bicaranya yang kini dia kurangi volume suara di ponselnya. Sama, gadis manis itu tetap bersikap benci, malah sekarang dia seakan jijik walau sekedar menoleh ke arahku meski hanya sejenak. Ya, walau tak sepenuhnya aku menyalahkan diri, tetap saja posisiku tersudut bila berhadapan Reta. Ya, itu disebabkan sebegitu sayangnya aku pada dia. Tidak! Sekira persahabatan kami ini benar-benar tak bisa diselamatkan, aku harus menahan ego. Setidak aku telah berusaha berjuang untuk memperbaiki walau ujungnya akan tetap salah, dimaki, dan dijauhi. Ya, Rabb .... Beri hamba sejumput sabar lagi. Pliss .... Mohon dengan sangat. "Seberapa besar marahmu ke aku, sejumlah itu juga diri akan memohon maaf," kataku dengan bibir bergetar. Sungguh ... jangankan dalam dunia maya, dalam mimpipun aku tak pernah berniat menyakiti hati sahabatku. "Tidak untuk kali ini. Anggap saja aku sudah mati, begitupun sebaliknya." Mimi

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   69. Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

    Setelah Marta mampu mengontrol emosinya, dia lantas mengajak kami ke arah kamarku dulu."Sekuat apa aku berjuang sepertinya akan sia-sia. Lihatlah! Tak ada aku di sana," ucapnya menunjuk isi ruangan yang telah terenov, foto pengantin kami dalam ukuran besar terpajang di dinding, ditambah gambar Azmi berbagai gaya dan pose.Abi Nailah sempat terpaku setelah menyusuri dengan bola mata ruang penuh kenangan."Jangan pernah sedikitpun menyimpan cemburu untukku, Mar, karena hari di mana satu malam Mas Rio mengambil paksa haknya, aku membuang diri ke esokan paginya ke tempat asing, mengobati sakit, bahkan melahirkan tanpa keluarga," kataku mengusap pipi, lalu melirik Abi Nailah. Ah, biarlah dia tahu seperti apa wanita yang telah dinikahinya."Bertahun tertatih berjuang mengikhlaskan semua yang terjadi, lihatlah, meski jauh dari baik, aku bisa bilang, sahabatmu ini bahagia, pun tak menyimpan dendam pada kalian," ujarku menarik senyum."Intinya, jangan berputus asa, Marta. Yakinlah, Allah akan

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   68. Menjejaki Kembali Kediaman Luka

    Meski dalam keadaan baru bangun, aku mengenal jelas sosok berbau maskulin itu. "M-mau ke mana, Mas?" tanyaku memberanikan diri melihat Abi Nailah berpenampilan sangat berbeda. Baju kaos putih setengah lengan dipadu celana training panjang. Huft, mataku hampir lupa berkedip beberapa saat mendapati keindahan pahatan Ilahi."Mau antar Rahmat -sopir-." Ekspresinya tetap dingin, tapi ajaibnya lelahku tiba-tiba hilang mendengar kami mulai bisa berkomunikasi."Aku ikut." Ingin sekali bibir mengucapkan itu, tapi rasa canggung menguasai. Selain ingin jalan-jalan bersamanya dalam keadaan status yang berbeda, aku ingin mangajaknya menjemput Marta lalu bertemu Mas Rio. Mestinya rasa grogi itu sudah hilang, mengingat pernikahan ini tak ada paksaan seperti dulu, ditambah usia matang mengarungi rumah tangga dan status yang bisa dikatakan berpengalaman. Huft, tetap saja bekal itu tak menjadi dorongan untuk menjalin keakraban lebih cepat. Aku mulai meragu dengan kata-kata Azman, kalau abangnya

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   67. Menikah Dadakan

    Meski dadakan dan seadanya, acara tetap berjalan sesuai syariat, pun seluruh kerabat dekat yang hadir sangat bersuka cita, mungkin karena sudah tahu kami memang sempat hampir menikah, namun batal karena ulahku.Terutama Nailah, Rina, bapak, dan ibu, apalagi Marta. Mulai dari mendengar persetujuan Abi Nailah, sikap permusuhannya langsung mencair bak es. Aku seperti kembali ke memory di masa-masa sekolah dulu.Ya, Rabb ... buka jugalah pintu hati sahabatku Reta di sana. Agar hambamu ini tak dihantui rasa bersalah. Amin."Maaf, Mar. Apa pernikahan kalian belum diketahui orang tua Mas Rio?" tanyaku pada Marta, setelah sedari tadi tak melihat Mas Rio.Wanita yang matanya bengkak efek menangis itu, seketika memegang dada sambil menatapku sendu, dari geriknya menunjukkan kalau statusnya masih istri siri. Sungguh mustahil diterima akal sehat, bertahun menunggu dalam ketidak pastian, masih tetap berjuang memiliki. Marta benar-banar layak dilabeli wanita bucin sejati sedunia."Nanti aku akan m

  • MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT   66. Cinta itu Buta

    Karena bapak, ibu, dan Rina memaksa, juga Nailah merengek, akhirnya lelaki dingin itu menginap di lantai bawah. Tempat itu ada dua kamar sekarang, salah satunya untuk tamu. Aku tak tahu sampai jam berapa mereka ngobrol di malam harinya. Yang jelas, aku, Azmi, dan Nailah terbawa mimpi di atas kamarku dengan nyenyak. Bahkan setelah salat Subuh berencana tidur lagi sedikit karena lelahnya.Baru saja mata terpejam segera terbangun mendengar suara-suara ribut di bawah. Untuk memastikan kejadian, dengan lunglai aku mengecek situasi setelah memasang jilbab.Marta tiba-tiba menghambur memelukku dan menangis sesenggukan sesaat kaki menjejaki undakan tanggga paling akhir, terlihat Mas Rio pasrah melihat dua wanita yang pernah dimadunya dalam keadaan tidak biasa. Ada apa ini? Apa yang terjadi sebenarnya?Belum hilang kekalutanku di pagi buta, Andi menyodorkan ponsel berdering terus yang tak sempat kukantongi tadi. Reta! Tangan merijek dulu, waktunya tidak tepat."Aku mencintai Mas Rio dengan se

DMCA.com Protection Status