Share

BAB 58

Penulis: Nenghally
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di rumah Bintang, suasana tampak tenang dan damai. Bintang dan Aera telah mulai menjalani kehidupan mereka setelah rentetan peristiwa yang mengguncang. Hari itu, Bu Liana tiba-tiba berkunjung, membawa hadiah untuk Airin. Kehadirannya disambut hangat oleh keluarga tersebut.

"Terima kasih telah datang, Bu," kata Bintang sambil mengambil hadiah dari tangannya. "Airin pasti akan sangat senang dengan ini."

Bu Liana tersenyum, tapi ada kilatan tajam di matanya. "Tentu saja, Airin adalah cucu kesayangan saya."

Setelah beberapa saat berbincang, suasana mulai tenang. Namun, Bu Liana tampak punya agenda lain. Dia memicu ketegangan dengan kata-katanya yang berikutnya.

"Saya pikir Agatha sudah kembali setelah masalah ibunya selesai," kata Bu Liana dengan nada menyindir.

Bintang terdiam, sedikit kaget dengan pernyataan tersebut. Aera yang kebetulan ada di sana, merasakan sesuatu yang tidak beres. "Dari mana ibu tahu Agatha tidak ada di rumah?" tanyanya dengan nada terkejut.

Bu Liana tersenyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nenghally
Ayok, cariin jodoh buat Niko
goodnovel comment avatar
Vya Kim
yahh Niko, sygnya Agatha bukan jodohmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 59

    Niko dan Bintang sampai di rumah. Ketika mobil berhenti di depan rumah, Agatha yang sejak tadi menunggu dengan cemas segera keluar. Matanya terbelalak saat melihat Bintang dalam keadaan mabuk, dibantu keluar dari mobil oleh Niko."Mas Bintang, kamu baik-baik saja?" Agatha bergegas menghampiri, wajahnya dipenuhi kekhawatiran.Bintang mencoba tersenyum meski sedikit pias. "Aku baik-baik saja, Agatha," katanya dengan suara serak. "Maafkan aku."Niko menatap Agatha dengan penuh pengertian. "Aku akan membantunya masuk," katanya, mengangguk pada Agatha.Agatha mengangguk, merasa lega dengan bantuan Niko. Mereka bersama-sama membantu Bintang masuk ke dalam rumah, membawanya ke ruang tamu. Bintang duduk dengan lemah di sofa, masih mencoba untuk tetap sadar sepenuhnya."Kenapa kamu minum sampai seperti ini?" tanya Agatha, suaranya penuh keprihatinan.Bintang menatap Agatha, mata mereka bertemu. "Aku... aku hanya butuh waktu untuk berpikir," katanya pelan. "Semua ini t

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 60

    Cahaya matahari yang terang menembus jendela besar di ruang tunggu kantor polisi. Agatha melangkah masuk dengan kotak makanan di tangannya. Udara dalam ruangan itu terasa tegang, suasana yang biasa ditemui di tempat seperti ini. Namun, hari ini ada sesuatu yang berbeda.Agatha datang ke kantor polisi untuk menemui Rocky. Dia membawakan makanan, berharap bisa berbicara dengan saudara kembarnya yang kini berada di balik jeruji besi. Saat memasuki ruang kunjungan, Rocky melihatnya dan tersenyum lemah."Hey, Aggie. Kamu datang," sapa Rocky dengan suara serak. Aggie adalah panggilan kecilnya untuk Agatha.Agatha menahan air mata yang hampir tumpah. "Tentu saja, Raki. Aku pikir, kau mungkin bosan dengan makanan di sini." Agatha duduk di depan Rocky, meletakkan makanan yang dibawanya.Rocky mengangguk. "Terima kasih. Lebih dari itu, aku senang kau datang.""Bagaimana keadaanmu?" tanya Agatha sambil membuka kotak makanan dan mengeluarkan isinya."Seperti yang kamu li

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 61

    Niko dan Agatha terpaku, merasa ngeri ketika melihat siapa yang keluar dari bayangan. Pak Johan, ayah Bintang, berdiri di hadapan mereka dengan wajah tanpa ekspresi."Pak Johan? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Niko, sambil menggenggam tangan Agatha dengan erat. Pak Johan melangkah lebih dekat, suaranya tenang tapi penuh kekuatan. "Kalian seharusnya tidak ikut campur dalam urusan ini."Agatha menatap Pak Johan dengan tatapan tidak percaya. "Kau... Kau yang membantu Pak Jinwoo?"Pak Johan mengangguk perlahan. "Aku melakukan apa yang perlu dilakukan untuk melindungi orang-orang yang aku cintai. Termasuk menjaga rahasia ini tetap tersembunyi."Agatha merasakan gelombang emosi yang bercampur aduk di dalam dirinya. "Tapi, Pa, kenapa? Kita seharusnya bekerja sama, bukan berseberangan."Pak Johan menghela napas dalam. "Aku tidak punya pilihan lain, Agatha. Pak Jinwoo telah memberiku kehidupan yang lebih baik, dan aku harus membalasnya. Kalian tidak mengerti bet

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 62

    Bintang melangkah perlahan melewati lorong-lorong kampus yang sunyi. Hari ini telah menjadi salah satu dari banyak hari yang melelahkan baginya. Sebagai dosen muda, tanggung jawabnya tidak hanya terbatas pada mengajar, tetapi juga pada riset, tugas administratif, dan berbagai seminar yang harus dihadiri.Langkahnya terasa berat, seakan-akan beban pekerjaannya mengikuti setiap jejaknya. Namun, di balik segala kepenatan itu, ada satu hal yang selalu membuatnya bersemangat pulang: Gio, putra kecilnya yang baru berusia enam bulan. Senyum Gio dan gurgutan kecilnya mampu menyegarkan hatinya dari segala kelelahan dan stres.Tetapi malam ini terasa berbeda. Begitu Bintang memasuki rumah dia segera disambut oleh tangisan histeris Gio. Hatinya berdesir. "Apa yang terjadi?" gumamnya sambil melepas sepatu dan tas kuliah yang berat itu.Bintang bergegas menuju ruang tamu, di mana pengasuh mereka,tampak terlihat kewalahan. Dia duduk lemah di sofa, dengan

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 63

    Di dalam mobil polisi, Bintang duduk di kursi penumpang sebelah Detektif Arif. Mesin mobil meraung hidup, dan detektif itu segera melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi di tengah rintik hujan malam. Kilatan petir sesekali menerangi langit, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Lampu jalan yang sesekali melintas di jendela hanya menambah kesan suram perjalanan mereka.Detektif Arif menoleh ke arah Bintang dengan ekspresi serius. "Selain Agatha, ada hal lain yang harus Anda ketahui," katanya dengan suara berat, hampir tenggelam dalam deru mesin mobil dan hujan deras.Bintang merasakan detak jantungnya semakin cepat. "Apa maksud Anda?" tanyanya dengan suara serak, hampir berbisik."Kami juga sedang menyelidiki kasus penggelapan dana dan korupsi yang melibatkan ayah Anda, Pak Johan. Kami butuh kesaksian Anda," lanjut Detektif Arif, matanya tetap fokus pada jalan yang licin di depan.Bintang terkejut mendengar ini. "Apa hubungannya ini dengan Agatha?" tanyanya,

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 64

    Pagi hari menyapa dengan sinar matahari yang hangat menembus jendela ruang tamu. Aera duduk di sofa dengan secangkir kopi hangat di tangannya. Dia berpura-pura membaca buku, namun pikirannya melayang-layang jauh dari halaman-halaman yang terbuka di depannya. Dengan Agatha dan Niko yang hilang, Aera merasa lebih bebas. Dia menghela napas lega, merasa beban yang selama ini menghantuinya perlahan mulai terangkat. Namun, dia juga tahu bahwa ketidakhadiran mereka hanya sementara jika dia tidak waspada.Aera menutup bukunya dan memandang sekeliling ruang tamu. Rumah yang biasanya dipenuhi dengan kegaduhan kini terasa lebih tenang. Hanya suara burung yang berkicau di luar jendela yang terbuka. Keheningan ini memberinya rasa lega yang tak bisa dia sembunyikan. Senyum tipis muncul di wajahnya setiap kali dia memikirkan betapa lancarnya rencana yang telah dia susun.Dia mengambil ponselnya dan melihat beberapa pesan yang belum terbaca. Salah satunya dari seorang yang juga terlibat dalam rencan

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 65

    Malam itu, di rumah sederhana Pak Slamet, Agatha duduk termenung di samping jendela, menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Suasana tenang di desa itu kontras dengan kekacauan yang masih bergejolak di dalam hatinya. Setiap malam, pikirannya selalu kembali pada Gio, putranya yang masih kecil.Sebuah pesan masuk ke ponselnya, mengalihkan perhatiannya sejenak. Itu dari Moona."Mbak Agatha, Gio hari ini sudah mulai belajar merangkak. Dia tumbuh begitu cepat. Aku tahu kamu pasti sangat merindukannya."Air mata mengalir di pipi Agatha saat membaca pesan itu. Hatinya berdesir dengan campuran kebahagiaan dan kesedihan. Dia begitu merindukan putranya, merindukan setiap momen kecil dalam pertumbuhannya yang tidak bisa dia saksikan.Niko mendekati Agatha dan duduk di sampingnya, merasakan kesedihan yang terpancar dari sahabatnya itu. "Agatha, kamu harus kuat. Kita akan melewati ini. Gio butuh kamu."Agatha mengangguk, meskipun air mata masih membasahi pipinya. "Aku tahu, Niko. Hanya saja, s

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 66

    Bintang mengikuti Detektif Arif ke ruang interogasi. Mereka duduk berhadapan di meja kayu yang sederhana. Detektif Arif membuka berkas di depannya dan mulai menjelaskan."Kami menemukan beberapa petunjuk baru. Ada yang melihat Aera di sekitar lokasi terakhir di mana Agatha dan Niko terlihat," kata Detektif Arif dengan nada serius.Bintang terkejut mendengar itu. "Apa maksudnya? Apa Aera terlibat dalam semua ini?"Detektif Arif menatap Bintang dengan tegas. "Kami belum bisa memastikan, tapi kami perlu Anda untuk terus waspada. Kami juga akan terus mengawasi Aera. Ini bisa menjadi kunci untuk menemukan Agatha dan Niko."Bintang merasa dunianya berputar. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa orang yang selama ini dia percayai mungkin saja terlibat dalam semua kekacauan ini. Namun, dia tahu bahwa dia harus tetap kuat dan fokus untuk menemukan kebenaran demi keselamatan Agatha dan Niko.Di sisi lain, Aera yang baru saja kembali ke rumah, merasa lega bisa lolos dari pen

Bab terbaru

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 87

    "Mas, kamu serius?" tanya Aera gemetar.Sejenak, waktu terasa berhenti. Suara detak jarum jam di ruangan terasa semakin jelas di telinganya, seolah menegaskan betapa tidak terhindarkannya kenyataan yang ada di hadapannya."Aku tidak bisa terus seperti ini, Aera," kata Bintang dengan suara pelan tapi tegas. Matanya berkaca-kaca, namun ia tetap tegar. "Maafkan aku, tapi ini satu-satunya jalan. Semua yang terjadi di antara kita... sudah terlalu jauh. Aku harus melakukan ini demi Agatha dan diriku sendiri."Aera meremas surat itu di tangannya, suaranya tercekat di tenggorokan. "Mas, aku... aku tahu aku telah membuat kesalahan besar. Tapi, tolong... tolong jangan lakukan ini. Jangan tinggalkan aku," suaranya bergetar, penuh dengan rasa putus asa.Bintang menunduk, menghela napas panjang. "Aera, aku sudah memikirkan ini lama. Aku tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Tapi aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan dan luka. Aku butuh waktu untuk menyembuhkan diriku sendiri... dan aku

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 86

    Aera tak mampu berkata-kata, dadanya terasa sesak melihat putrinya berdiri di depan pintu. Semua rencana, kebohongan, dan manipulasi yang ia lakukan selama ini tiba-tiba terasa sia-sia saat ia menatap wajah lugu Airin. Mata anak kecil itu mencari-cari jawaban di wajah ibunya, tak paham dengan kekacauan yang sedang terjadi.“Aera, kau harus memutuskan sekarang,” suara Niko terdengar lebih lembut, tapi tetap penuh penekanan. “Apakah kau akan terus menyangkal dan membiarkan anakmu terjebak dalam kekacauan ini, ataukah kau akan mengakui semuanya dan memberi dia kesempatan untuk hidup tanpa beban dosa-dosamu?”Aera menundukkan kepala, rasa bersalah dan penyesalan mulai menguasainya. Airin adalah segalanya bagi Aera. Selama ini, dia berusaha keras untuk membenarkan tindakannya demi kelangsungan hidup mereka berdua. Namun, melihat putrinya di sini, di tempat di mana Aera seharusnya melindungi dan bukan sebaliknya, membuat dinding pertahanannya perlahan runtuh.Airin melangkah maju, mendekati

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 85

    Saat Aera menyusun barang-barangnya dengan panik, pikirannya melayang pada setiap langkah yang telah dia ambil selama ini. Dia teringat akan semua rencana jahatnya, dan bagaimana dia telah dengan licik mengatur semua orang untuk kepentingannya sendiri. Terlalu banyak yang dipertaruhkan dan terlalu banyak yang bisa hilang.Namun, pelariannya tidak semudah yang dia bayangkan. Saat dia keluar dari apartemennya, dia melihat beberapa mobil polisi berpatroli di sekitar area tersebut, tanda bahwa pihak berwenang mulai melakukan pencarian intensif. Dengan cepat, dia merubah arah dan menyusuri gang-gang sempit, mencoba menghindari perhatian. Di tengah kekacauan, Bintang dan Agatha, yang baru saja selesai menonton siaran pers, merasa terombang-ambing oleh berita tersebut. Keduanya duduk dalam keheningan, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Agatha, suaranya penuh kebingungan dan kekhawatiran.“Yang penting sekarang adalah memastikan bahwa

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 84

    Setelah penangkapan Pak Jinwoo, sesi interogasi diatur untuk mendapatkan pengakuan resmi darinya. Niko dan tim penyidik melakukan interogasi yang intensif untuk mengungkap seluruh keterlibatan Pak Jinwoo dalam berbagai kejahatan. Dalam keadaan tertekan dan merasa tidak ada lagi jalan keluar, Pak Jinwoo akhirnya mengakui semua kesalahannya.Dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan secara langsung, Pak Jinwoo memberikan pengakuannya di depan publik. Dengan ekspresi penuh penyesalan, dia mengungkapkan rincian dari semua rencananya.“Saya mengakui semua kesalahan saya,” kata Pak Jinwoo dengan suara gemetar. “Aera adalah otak di balik semua ini. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Bintang bersama Agatha dan berusaha menghancurkan kehidupan mereka.”Pak Jinwoo melanjutkan, “Saya juga yang menjebak Pak Johan, ayah Bintang. Semua tuduhan penggelapan yang dikenakan padanya adalah rencana saya untuk menutupi jejak-jejak saya dan mengalihkan perhatian dari aktivitas ilegal saya.”Pengakua

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 83

    Di sebuah sudut kota yang sepi, mobil yang mencurigakan di rekaman CCTV ditemukan oleh tim investigasi. Detektif Arif berhasil melacak nomor plat mobil tersebut dan menemukan bahwa itu adalah kendaraan yang pernah dipakai oleh seseorang dengan hubungan langsung dengan Bu Shinta. Arif dan Niko segera menindaklanjuti petunjuk ini dengan memeriksa alamat yang terdaftar. Ketika mereka sampai di rumah kecil di pinggiran kota yang dikelilingi taman, mereka melihat tanda-tanda kehidupan. Tanpa membuang waktu, mereka memasuki rumah tersebut dengan hati-hati."Ini rumah yang sama," kata Niko, memeriksa sekeliling dengan seksama. "Kita harus sangat hati-hati."Di dalam rumah, Gio terlihat bermain dengan mainan di ruang tamu. Bu Shinta, meski terlihat cemas, mencoba tetap tenang di samping cucunya. Ketika mendengar suara pintu terbuka, wajah Bu Shinta memucat dan dia tahu bahwa waktu untuk melarikan diri semakin singkat."Jangan takut, Gio," kata Bu Shinta dengan lembut, sambil mengajak Gio ber

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 82

    Saat sore hari yang tenang, Gio dan Airin bermain di halaman depan rumah Agatha. Tawa mereka menggema di udara, sementara sinar matahari sore memberikan cahaya hangat. Agatha berada di dapur, dengan hati-hati menyiapkan susu untuk anak-anaknya. Sesekali, ia melirik keluar jendela, memastikan mereka masih bermain dengan aman.Di halaman, pengasuh yang biasanya mengawasi Gio dan Airin pergi ke kamar mandi sebentar. Agatha merasa tenang karena yakin bahwa anak-anaknya berada di tempat yang aman. Namun, ketika ia keluar dari dapur dengan dua botol susu hangat di tangannya, ia merasakan ada yang tidak beres.Agatha melihat Airin berdiri sendirian di dekat gerbang dengan wajah bingung. Hatinya berdegup kencang saat ia bergegas mendekati putrinya. "Airin, ada apa? Di mana Gio?"Airin menatap Agatha dengan mata penuh kebingungan dan sedikit ketakutan. "Gio dibawa pergi seseorang, Tante."Jantung Agatha seakan berhenti mendengar jawaban itu. Cangkir susu di tangannya hampir terjatuh. "Apa maks

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 81

    Aera menutup pintu rumahnya dengan keras, membiarkan suara gemuruh menggema di seluruh rumah. Dia merasa seolah-olah dunia telah menamparnya keras-keras. Di ruang tamu, dia melempar tasnya ke sofa, lalu duduk dengan mata terpejam, mencoba meredakan badai emosi yang berputar di dalam dirinya.Dalam keheningan yang menyelimuti ruangan, kenangan-kenangan bersama Rocky mulai berkelebat di benaknya. Mereka dulunya adalah sahabat baik. Mereka berbagi segala hal—dari rahasia terdalam hingga mimpi-mimpi terbesar. Namun, segalanya berubah ketika Aera mengenal Bintang di kampusnya. Persahabatan mereka terasa semakin jauh seiring dengan berkembangnya perasaan Aera terhadap Bintang.Aera mengingat saat-saat bahagia di masa lalu ketika mereka pertama kali bertemu. Senyuman hangat Rocky, sentuhan lembutnya, dan canda tawa yang mereka bagi. Semua itu terasa seperti mimpi yang jauh, hilang di balik awan kelabu masalah yang kini mereka hadapi.Dia mengingat saat mereka berjalan di taman, tangan mereka

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 80

    Gio tahu bahwa ibunya tidak benar-benar fokus saat bermain dengannya. Meskipun dia masih kecil, dia bisa merasakan kesedihan yang terselubung di balik senyum ibunya. Dengan cepat, dia mencari cara untuk membuat Agatha tertawa."Mama, lihat ini!" serunya dengan antusias.Gio berlari ke kamarnya dan kembali dengan memakai topi besar dan kacamata hitam yang terlalu besar untuk wajahnya. Dia mulai berakting seperti detektif, berkeliling ruang main dengan gaya lucu sambil berbicara dengan suara dalam, "Hmm, sepertinya ada kasus besar di sini! Siapa yang mencuri senyuman Mama?"Agatha tidak bisa menahan tawa melihat aksi Gio yang menggemaskan. Gelak tawanya akhirnya pecah, membebaskan sebagian beban di hatinya.Dia meraih Gio dan memeluknya erat. "Kamu memang detektif yang hebat, Gio. Terima kasih sudah membuat Mama tertawa."Gio tersenyum lebar, senang melihat ibunya bahagia. "Apa pun buat Mama. Aku cinta Mama."Agatha mencium pipi Gio dan berkata dengan lembut, "Mama juga cinta kamu, saya

  • MENGEJAR CINTA PAK DOSEN   BAB 79

    Niko dan Rocky kembali ke Indonesia dengan perasaan kecewa dan tangan kosong. Setelah berminggu-minggu mencari di Amerika, mereka tidak berhasil menemukan jejak Pak Jinwoo. Setibanya di rumah, wajah mereka tampak lelah dan penuh kekhawatiran.Di ruang tamu rumah besar Agatha, Bintang, Agatha, dan Detektif Arif sudah menunggu mereka. Melihat wajah Niko dan Rocky, mereka tahu bahwa misi itu tidak berhasil."Bintang, Agatha, kami sudah mencari di berbagai tempat di Amerika, termasuk Kanada dan Paris. Tapi Pak Jinwoo sepertinya menggunakan identitas palsu dan berhasil mengelabui kami," kata Niko, menundukkan kepalanya.Rocky menghela napas panjang. "Kami tidak menemukan apa-apa, hanya jejak yang hilang."Agatha yang duduk di sebelah Bintang mencoba tetap tenang. "Yang penting kalian sudah berusaha keras. Kita harus mencari cara lain untuk menemukannya."Bintang menggenggam tangan Agatha erat, memberikan kekuatan pada istrinya. "Kita akan terus mencari, tidak akan berhenti sampai kita mene

DMCA.com Protection Status