Silvi tertawa senang benar juga kata asistennya. Untuk menaikkan pamornya mungkin bisa memanfaatnya momen Velope yang terkena musibah. Lumayan bisa wara wiri di layar kaca.
"Kau benar aku setuju padamu, besok aku akan datang saat wartawan meliput ke rumah sakit," ucap Silvi.
"Nona sekarang istirahat, biar besok terlihat cantik saat di wawancara," balas asisten Silvi.
Silvi sudah tidak sabar dengan datangnya hari esok. Akan menjadi sejarah banyak wartawan menyorotnya. Biarlah orang bilang tertawa di atas penderitaan orang yang jelas Silvi akan naik pamornya.
***
[Nona Velope kau butuh apa sarapan hari ini, aku akan membawakannya untukmu] pesan terkirim dari ponsel Leon.
[Tidak ada terima kasih aku sudah boleh pulang hari ini, sementara aku akan pulang ke rumah orang tuaku] balas Velope.
Leon akan merindukan Velope jika ia dibawa pulang kampung ke rumah orang tuanya. Hari ini ia akan menuju rumah sakit sebelum Velope pulang semoga
Silvi sudah menanti akan datangnya harini dimana semua sorotan kamera dan juga dia akan menjadi trending topik dalam beberapa waktu. Selama ini selalu menjadi bayang-bayang Velope sekarang saatnya menunjukkan kualitas dirinya mumpung Velope cuti dalam masa penyembuhan."Nona minum lebih banyak multivitamin agar tubuhmu tidak drop, jangan berpikir macam-macam dulu" ucap asisten Silvi."Aku tidak membutuhkan itu, aku akan segera tidur karena besok adalah hari yang menyenangkan buatku," jawab Silvi menolak vitamin yang diberikan oleh asistennya.***Di sebuah rumah yang halamannya sangat luas Velope mendapatkan perawatan dan kasih sayang kedua orang tuanya. Kini kegiatannya cukup rebahan jalan-jalan ketika pagi hari. Papanya yang lebih protektif dalam menjaga kesehatan VelopE."Putriku sayang, makanlah makanan bergizi ini, ini akan memulihkan tubuhmu," ucap papa Velope."Wow sepertinya enak terima kasih papa, sudah lama aku tidak makan buah-bua
Leon kaget sampai ponselnya terjatuh dari genggamannya, mungkin karena fokus pada pesan yang dikirim oleh Velope barusan. Leon segera memungut ponselnya yang terjatuh ke lantai untung tidak tergores atau lecet. "Papa maafkan aku yang terlal fokus tidak mendengar suara langkahmu," Leon merasa bersalah pada papanya. "Tidak apa-apa bagaimana hasil pekerjaan yang ayah minta Leon?" tanya tuan Atmaja sekali lagi. Leon memperlihatkan hasil kerjanya sedangkan papa Leon memperhatikan dengan penuh seksama. Lumayan bagus menurut tuan Atmaja Video yang diperlihatkan Leon kepada sang papa. Sesuai apa yang dia inginkan dan siap untuk di unggah di akun resmi milik Atmaja perhiasan grup. Beliau berharap video promosi itu akan mampu membuat kaum sosialita tertarik dan membeli berlian di perusahaannya. "Keren sekali, papa akui gadis ini beraura positif tapi belum memenuhi kriteria sebagai menantu keluarga Atmaja," ucap tuan Atmaja. "Oh begitu,tqpi berkat dia pe
Veope merindukan sosok itu orang yang selalu mengganggunya. Seminggu ini ia tak melihatnya bahkan sempat putus komunikasi karena Leon mengaku takut mengganggu Velope yang sedang dalam pemulihan cedera kakinya. Tak sadar Velope berhenti di runangan manajer Haruka cukup lama."Nona Velope apakah ada perlu denganku, nona sudah berhenti di depan runganku cukup lama dan diam saja, apakah ada masalah?" tanya manajer Haruka."Tidak manajer maafkan aku, mungkin aku masih jetlag masa pemulihan," jawab Velope menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya.Manajer Haruka tersenyum lalu ijin untuk meninggalkan Velope karena harus bertemu beberapa klien yang sudah ada janji ketemu sebelumnya. Velope mempersilahkan manajer Haruka meninggalkannya. Velope menghela nafas lega karena manajer Haruka tidak bertanya lebih lanjut."Velope aku senang kau sudah kembali, ya ampun ayo kita selvi dulu," ucap Silvi yang baru saja masuk kantor."Oh Silvi senang bertemu denganmu kemba
Leon mengatakan akan melakukan satu kegiatan di luar mungkin akan bisa membantu setelah menyelesaikan pekerjaannya."Apa yanh bisa aku bantu pa, tapi setelah aku menyelesaikan satu pekerjaanku ya mungkin habis makan siang," jawab Leon."Oke kalau begitu. Papa ingin minta tolong pasarkan perhiasan lama saat pertama kali buka toko kecil dulu?" jawab tuan Atmaja.Leon berjanji akan melihat seperti apa barang yang sudah lama didalam gudang itu. Sepertinya barang itu sudah lama tersimpan di dalam gudang tapi setelah menyelesaikan pekerjaannya."Oke papa siapkan saja barangnya, jika masih layak di jual kita promosikan di sosmed ya pa," ucap Leon."Siap papa akan siapkan barangnya. Semoga barang-barang itu laku terjual," balas tuan Atmaja.Leon menuju tempat pemotretan bersama dengan Haris yang membawakan barang-barang keperluan Leon. Sampai tempat syuting Leon melakukan brefing bersama kru dan tim yang terkait mereka akan melakukan apa saja hari i
Tentu saja dengan dua model yang sedang viral saat ini satu karena viral dengan prestasinya. Satu lagi model viral.karena pansos dari musibah yang di alami Velope.Leon mengatakan coba colab dengan mereka berdua apakah semakin laris perhiasan yang menurut papanya ini adalah perhiasan jadul yang tak bernilai."Bagaimana menurut papa, aku mau menggandeng mereka berdua intuk live nanti sore tentu saya membayar mereka dengan uang hasil penjualan yang di berikan kepada Leon hari ini." Leon melihat ke arah papanya mencoba meyakinkan."Tapi kita semua sudah tahu kualitas Silvi itu seperti apa, emm papa percaya padamu, kita tak akan tahu jika tidak mencoba," jawab tuan Atmaja.Leon menghubungi keduanya setelah tuan Atmaja menyetujuinya. Satu set perhiasan juga disiapkan untuk keduanya sebagai hadiah karena mau colab live streaming bareng Leon."Mereka sudah menyetujui. Nanti sore saat sudah mendapatkan resi pengiriman tolong kasih aku ya, oh ya janga
Leon melihat wanita muda sexy yang ada di atas ranjangnya begitu menggoda dan bergairah. leon tidak bisa menahan hasratnya langusng menerkam gadis cantik itu."Jangan buru-buru tuan, nikmatilah malam panjang kita berdua dengan lembut," ucap gadis itu."Velope aku tidak mau menunda waktu cepat berikan aku kenikmatan yang kau katakan itu," balas Leon sambil memberikan ciuman panas di bibir Velope.Malam panjang penuh gairah mereka nikmati berdua, menyatukan cinta melebur dalam raga, mendesah bersama merasakan kenikmatan yang tiada tara. Tak cukup hanya sekali mereka melakukan lagi dengan berbagai gaya yang lain. Gairah dua anak muda itu semakin memuncak dan gerakan panas semakin liar di atas ranjang.Hingga akhirnya mereka lemas tak berdaya saling berpelukan di bawah selimut yang hangat."Kau nakal sekali malam ini tuan Leon, aku sampai tak bisa mengimbangimu," ucap Velope dengan suara manjanya."itu semua salahmu karena sengaja menggodaku men
Henri tertawa atas apa yang didengarnya. Leon sampai mimpi melakukan hubungan yang menyennagkan dengan seorang Velope."Haha ... Menggelikan sekali, itu tandanya kau harus melepas keperjakaanmu Leon." Henri meledek Leon melalui sambungan telepon."Aku menelponmu untuk meminta bantuan bukan untuk menertawakanku, apa kau mengerti tuan Henri yang terhormat!" seru Leo ln kesal.Henri bertanya apa yang bisa dia bantu. Selagi bisa tentu saja dengan senang hati akan membantunya."Temani aku minum Henri, sepertinya sudah lama aku tidak minum makanya bisa berhalusinasi seperti ini," pinta Leon."Apa orang tuamu akan mengijinkan anak emasnya untuk keluar rumah saat sakit seperti ini?" tanya Henri.Jika Henri yang minta pasti akan di ijinkan. Karena setiap ada masalah dan mencari alasan selalu Henri yang bisa di andalkan untuk bisa membawa Leon pergi dari rumah."Aku masih ada sedikit pekerjaan, nanti pukul 7 malam aku jemput ke rumah," ja
Leon dan Henri sudah sampai di restauran milik keluarga Sanjaya, mereka sudah memesan menu yang ada di resttauran itu. Tak lama kemudian Hanna dan dua orang pengawalnya datang ke restauran itu dan bergabung bersama adiknya."Hanna sebelah sini," Henri melambaikan tangannya."Yoo adik kecilku ada acara apa mengundangku untuk makan malam?" tanya Hanna seraya duduk di kursi tepat di depan adiknya.Hanna memandangi Leon yang katanya sakit dan di haruskan untuk menghirup udara bersih dan di tempat yang masih banyak pepohonan dan tumbuhan hijau. Apakah sebegitu sulitnya kehidupan Leon yang ia forsir untuk mencari uang?"Leon sebenarnya kau ini sedang sakit apa, apakah tuan Atmaja menyuruhmu untuk terus bekerja demi mendapatkan uang? Bilang pada papamu itu jangan menyiksa anak!" tegas Hanna yang memang bermulut tajam."Aku juga tidak tahu mungkin aku hanya kurang refreshing, Hanna aku jadi ingat seorang asisten kecil juga bernama Hanna," jawab Leon.