Velope tak tahu harus menjawab pertanyaan Leon seperti apa. Yang jelas ia hanya ingin melihat wajah Leon karena tidak berjumpa selama dua hari.
"A-aku hanya ingin mengajakmu sarapan apa tidak boleh?" tanya Velope terbata.
"Tentu saja boleh tapi dengan kehadiran wanita cantik di kamarku seperti ini. Sebagai pria normal aku menjadi bergairah." Leon menggoda Velope lagi sambil memakai kaos.
Wajah Velope menjadi merah ini memang salahnya. Hanya karena ingin bertemu Leon ia menjadi seperti wanita jalang masuk kamar seorang pria tanpa permisi. Ia mengakui kesalahannya tidak seharusnya mempernalukan diri sendiri seperti ini.
"Maafkan aku tuan Leon, jika kau tidak berkenan aku akan keluar dari kamar ini," ucap Velope.
"Tunggu, jangan keluar dari sini sembarangan aku akan lihat keadaan luar dulu, aku takut akan ada orang iseng memotret kau keluar dari kamar seorang pria," cegah Leon.
Leon memperhatikan suasana luar kamar. Setelah dirasa aman mereka k
Silvi memperlihatkan foto Leon bersama dengan Velope yang baru saja keluar dari studio pada pagi menjelang siang hari. Angie sangat marah melihat foto yang ditunjukkan oleh Silvi, sebenarnya apa keistimewaan Velope sampai Leon tergila-gila padanya."Kurang ajar sekali wanita sialan itu sudah menggoda lelakiku," ucap Angie dengan nada marah sekali."Bagimana nona informasi yang aku berikan sangat bagus kan, kalau aku jadi kau aku akan minta kepada tuan Atmaja untuk segera melakukan pesta pertunangan resmi," Silvi memngkompori Angie yang sudah cinta mati pada Leon.Angie berpikir sejenak benar juga kata Silvi kadang-kadang otaknya berjalan encer juga. Tapi Angie tetap keal padanya karena mencuri kesempatan untuk bermesraan dengan Leon saat menjadi partner kerjanya."Kau benar tapi kau juga harus ingat jangan mencuri kesempatan untuk mendekati Leon di belakangku, wanita sepertimu memangnya aku tidak tahu apa yang kau rencanakan!" seru Angie."Aku mana
Angie melakukan sebuah kesalahan yang fatal. Tuan Atmaja sudah salah menilai putri dari sahabatnya itu, kenapa Angie tiba-tiba datang untuk melaksanakan pertunangan apakah karena dia sudah mengandung anak dari lelaki lain lalu dia meminta Leon untuk menutupi semuanya. Tuan Atmaja menggelengkan kepalanya."Kau benar-benar keterlaluan berani sekali tidur dengan pria lain tapi datang untuk menagih janji untuk membuat pesta pertunangan dengan putraku, wanita kotor sepertimu tidak pantas menjadi menantuku, aku kecewa padamu," hardik tuan Atmaja yang marah besar."Anakku memang salah tapi kau tidak berhak menghinanya, memangnya putramu tidak pernah melakukan kesalahan sedikitpun apa?" tanya Nyonya Sanjaya yang tidak terima Angie di hina.Tuan Atmaja mengusir keduanya karena membuatnya marah hari ini. Mereka berdua segera pergi karena sudah terlanjur malu. Nyonya Sanjaya tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Henri terhadap putrinya jika tidak ada bujuk rayu mana
Leon menanti jawaban dari sahabatnya sembari meneguk wiski dari gelasnya. Henri tertawa dan menatap Leon tajam. "Bukankah kau sangat senang aku menjadi tameng atas perjodohanmu, emm saat aku bersenang-senang malam itu dia sudah tidak suci," Jawab Henri. "Aku senang tapi kau adalah sahabatku aku menjadi tidak tenang dengan reputasimu yang menjadi buruk," ucap Leon. Hendri mengatakan keributan ini akan berlalu seiring berjalannya waktu. Mereka meminta keadilan tapi menggunakan cara yang sungguh merugikan diri sendiri. Henri hanya berpikir akan mendapatkan banyak uang dari undangan podcast, talkshow, maupun youtuber yang menginginkan kebenaran cerita ini. "Kau tidak usah khawatir mereka akan malu sendiri, tentu saja yang akan di usut adalah penyebar video lebih dulu," jawab Henri. "Tapi kau sebagai pemain juga akan kena pasal pornografi Henri," tegas Leon. Henri mengangguk tapi dalam kondisi seperti ini akan banyak cara yang akan di lakuk
Nyonya Atmaja meminta Leon untuk mengobrol di kafe saja sambil makan camilan. Kedatangan mama Leon selain merindukannya adalah karena melihat video yang diunggah putranya di sosial media mendapatkan banyak endrose. Di website brand fasyen terkenal di halaman pertama ada foto sang putra."Leon mama bangga padamu, kau membuktikan pada mama kalau mampu mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai kuliahmu sendiri," ucap Nyonya Atmaja."Semua ini karena doa mama, terima kasih ya ma," jawab Leon yang mengecup pipi mamanya.Nyonya Atmaja juga mengatakan kalau sudah bertemu langsung dengan Velope gadis yang dikejar cintanya oleh Leon. Mama Leon menuturkan bahwa Velope gadis yang tidak sombong dan lemah lembut. Padahal dia yang menabrak dia juga mengucapkan kata maaf dengan tulus."Mama menyukai kesopanan gadis itu, tapi papamu mungkin akan kekeh pada pendiriannya," kata Nyonya Atmaja."Jadi mama setuju nih, Leon mengejar Velope?" tanya Leon senang.Nyo
Jantung Velope masih berdetak cepat juga rasa malunya karena kepergok oleh bosn besarnya mendatangi pria masih terasa. Wajahnya yang memerah karena malu semakin mempesona jika di perhatikan."Aku hanya ingin mengantar ini padamu, aku sengaja membelinya karena kau sering membelikanku aku makanan," jawab Velope sambil menyerahkan makanan pada Leon."Terima kasih, kau semakin cantik jika sedang malu," ucap Leon semakin membuat jantung Velope berdebar kencang.Tidak ada alasan lagi bagi Velope untuk tetap tinggal di tempat Leon. Dia langsung pulang karena hari juga sudah mulai larut malam. Leon mengantarnya sampai parkiran dan kembali ke lantai atas setelahnya."Jangan lupa kabari aku setelah sampai rumah," ucap Leon sembari melambaikan tangannya."OKe jangan lupa dimakan makanan yang aku berikan ya, selamat malam," balas Velope.Leon memakan makan malam spesial dari Velope dia sangat senang mendapatkan makanan dari gadis pujaan hatinya, inikah
Pasangan yang dimaksud Silvi adalah Leon dan Velope. Mereka berdansa dengan romantis sekaligus memperagakkan memakai berlian dan perhiasan lainnya yang merupakan stok lama agar terjual di acara launching perhiasan model baru koleksi dari perusahaan Atmaja."Aku sangat iri dengan Velope bisa berdansa dengan pria tampan yang ada disana," ucap para gadis yang ada disana."Siapa pemuda itu sangat tampan dan mempesona, gayanya saat memperkenalkan perhiasan itu membuatku jatuh cinta," kata seorang gadis yang satunya lagi.Para gadis dan ibu-ibu berkumpul ditempat lelang perhiasan jaman dulu yang belum terjual di beberapa store milik perusahaan Atmaja. Malam ini berkat seorang model yang cocok dan juga penjelasan dari putra semata wayang yang pandai merangkai kata banyak dari kalangan sosialita yang menginginkan perhiasan itu."Silahkan sebelah sini nyonya, akan saya bungkus mana yang nyonya inginkan," ucap seorang pramuniaga yang menjaga stand."Aku mau
Angie bersembunyi di balik tiang parkiran mobil. Melihat situasi audah aman ia menghela napas lega, ia juga kesal karena para pencari berita itu menargetkan dirinya. "Jadi putri dari keluarga ternama yang katanya di jebak dan sedang meminta pertanggung jawaban itu seorang pengecut!" Sindir Hanna. "Kau sungguh manusia tidak berperasaan, adikmu yang menjebakku tapi kau malah mempersulitku." Angie membuang muka dan berlalu pergi. Hanna terus meledek Angie karena dia beranggapan tidak dapat mendapatkan Leonardo dari keluarga Atmaja. Dia berpaling mengambil inisiatif untuk menemukan opsi kedua mengincar putra dari kepuarga Nainggolan. "Terserah kau mau berkata apa. Yang penting aku masih memperjuangkan hakku karena sudah dilecehkan," ucap Angie ketus. "Angie kau sungguh keras kepala," jawab Hanna. Hanna memperhatikan Angie yang masuk pada monlbilnya. Ia segera melajukan mobilnya takut ada para wartawan yang memburu berita tentangnya.
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sangat kencang. Velope yang berjalan sambil memainkan ponsel tak menyadari itu. Asisten Hanna berteriak mengingatkan bosnya."Oh tidak mobil itu melaju dengan cepat!" Seru Velope yang syok dan tak kunjung menghindar."Nona Awas," Leon menarik lengan tangan Velope hingga ke pinggir jalan.Mereka terjatuh ke trotoar, asisten kecil Velope segera menghampirnya. Velope masih syok dengan kejadian ini, ia terlihat gemetaran dan linglung. Hanna mengucapkan terima kasih kepada Leon karena sudah menyelamatkan bosnya. Banyak orang menghardik mobil yang melaju kelewat lencang itu."Hanna tolong ambilkan minum," ucap Leon."Baik tuan, boleh aku minta tolong bopong nona ke mobil tuan, akan lebih baik kalau minum di mobil saja," jawab Leon."Tak masalah, nona Velope ayo aku bantu berjalan ke mobilmu," Leon mengulurkan tangannya.Velope meraih tangan Leon dan berjalan perlahan ke mobilnya. Ia mengucapkan terima ka