Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sangat kencang. Velope yang berjalan sambil memainkan ponsel tak menyadari itu. Asisten Hanna berteriak mengingatkan bosnya.
"Oh tidak mobil itu melaju dengan cepat!" Seru Velope yang syok dan tak kunjung menghindar.
"Nona Awas," Leon menarik lengan tangan Velope hingga ke pinggir jalan.
Mereka terjatuh ke trotoar, asisten kecil Velope segera menghampirnya. Velope masih syok dengan kejadian ini, ia terlihat gemetaran dan linglung. Hanna mengucapkan terima kasih kepada Leon karena sudah menyelamatkan bosnya. Banyak orang menghardik mobil yang melaju kelewat lencang itu.
"Hanna tolong ambilkan minum," ucap Leon.
"Baik tuan, boleh aku minta tolong bopong nona ke mobil tuan, akan lebih baik kalau minum di mobil saja," jawab Leon.
"Tak masalah, nona Velope ayo aku bantu berjalan ke mobilmu," Leon mengulurkan tangannya.
Velope meraih tangan Leon dan berjalan perlahan ke mobilnya. Ia mengucapkan terima ka
Leon masih banyak pikiran dan tidak mampu memberikan jawaban yang pas ketika ada pertanyaan dari sang koreografer.Beruntung Haris datang tepay waktu dan memberikan jawaban mewakili Leon."Maaf pak koreografer, sejak malam memang bos saya kurang enak badan, saya sudah melarangnya untuk bekerja pagi ini, tapi dia kekeh ingin bekerja," jawab Haris."Istirahatlah sejenak Leon, jika sudah sembuh baru kau datang lagi untuk bekerja," ucap koreografer itu memberikan ijin.Pak Koreografer menghubungi pihak terkait dan juga manajer Meri kalau artisnya sedang sakit jadi tidak bisa melanjutkan pemotretan hari ini. Pemotretan akan ditunda sampai Leon sembuh."Aku sudah menghubungi Meri dan pihak terkait kau boleh pulang untuk istirahat," ucap koreografer itu."Terima kasih pak, maafkan badanku yang lemah ini ya," balas Leon.Haris memapah Leon untuk kembali ke lantai empat dan beristirahat. Henri yang kebetulan sedang ada meeting kecil bers
Mendapatkan restu atau tidak itu adalah tergantung dari kegigihan dan apa yang dikerjakan saat ini. Sebuah pembuktian akan menjawab semuanya, saat ini yang perlu dilakukan Leon adalah jangan membuat papanya merasa kecewa dulu."Aku yakin akan ada saat dimana tuan besar memberikan restu, tuan harus membuktikan bahwa nona Velope memang layak menjadi pendamping tuan, saat ini jangan keras kepala dulu ikuti aturan papamu dulu," ucap Haris"Jadi semua itu adalah tergantung kegigihanku untuk mendapatkan cinta dan restu, aku harus mendapatkan keduanya Haris," balas Leon dengan semangatnya.Saat ini Leon tidak bisa membaca prediksi kedepan apakah Velope dan Leon akan bersama, yang jelas mereka akan hidup bahagia setelah melewati semua cobaan yang ada."Tuan jika sudah selesai mengupload video lebih baik segera tidur. Agar besok sudah fresh kembali," ucap Haris mengingatkan Leon."Terima kasih Haris sudah mengingatkanku," balas Leon.Haris membereska
Leon mengajak Velope ke sebuah tempat yang sangat asri, ada asebuah danau dan dikelilingi hutan pinus buatan. Terdapat seperti saung yang menjual banyak makanan tradisional, juga ada penginapan di pinggir danau."Di sini mungkin tidak ada yang mengenalimu," ucap Leon."Ini tempatku beristirahat jika sedang penat dengan hiruk pikuk ibukota," balas Velope.Leon juga ingat kalau mereka pernah bertemu di tempat ini pada siang hari pinggir danau saat pikirannya sedang kacau waktu itu. Velope mengira kalau Leon sengaja menguntitnya dan marah padanya."Ingatkah kau saat itu kita pernah bertemu dan kau marah padaku, kau langsung pergi meninggalkanku karena kesal?" tanya Leon."Oh aku ingat sekarang, tuan Leon kau hafal sekali tempat ini, padahal belum banyak yang mengetahui di sini ada tempat menarik," jawab Velope sambil tersenyum malu.Tempat yang indah ini terletak di sebuah pinggir kota, suasana sejuk yang nyaman untuk menghilangkan kepena
Leon mendapatkan telepon dari Velope yang mengkhawatirkan kesehatan Leon. Ia juga penasaran kenapa bisa Leon tidak membangunkan dia dan berpamitan seperti biasanya. Apakah sudah lelah ia mengejar Velope atau dia marah karena Velope mengajaknya hanya sebatas berteman tidak sebagai seorang kekasih. Banyak pertanyaan di benak Velope. "Halo tuan Leon, kenapa anda tidak berpamitan denganku semalam, apa anda marah kepadaku?" tanya Velope. "Untuk apa aku marah kepadamu Velope, aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu semalam walau hanya sekedar makan malam, aku tidak ingin mengganggu istirahatmu, jadi aku langsung pulang, apa kau merindukanku?" ledek Leon. Velope tidak menjawab lagi pernyataan Leon ia masih menganggap Leon seorang yang menyebalkan. ia segera mematikan telepon yang penting dia sudah mendapatkan jawaban kenapa tidak mengucapkan salam perpisahan semalam. Velope ini sungguh aneh sudah tahu hanya hubungan teman biasa kenapa bisa bersikap seolah merek
Henri menyadari bahwa sahabatnya itu sedang tidak dalam kondisi senang. Ia terus menceritakan masalah apa yang membuatnya bahagia, Leon terbelalak menjadi serius mendengarkan cerita dari Henri tentang masalah yang sempat viral beberapa hari ini."Kau tahu Leon, kasus tentang pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Angie sudah di putuskan oleh Hakim!" seru Henri senang."Apa aku tidak salah dengar, bagaimana dengan video dan foto itu kan asli?" tanya Leon kaget."Aku mengakui bahwa itu adalah aku, Hanna yang mengurusnya untukku," jawab Henri.Henri memperjelas semuanya, jadi Hanna kakak perempuan Henri mengatakan bahwa itu adalah pencemaran nama baik, mereka melakukan secara sadar dan suka sama suka, pihak pemeran wanita video itu juga mengancam jangan sampai perbuatan mereka tersebar ke luar karena citranya bisa rusak. Alasan lainnya karena dia ada ikatan tunangan dengan keluarga Atmaja."Aku dengar Angie melakukan banding ke pengadilan, apakah ke
Suara teriakan itu melengking terdengar sampai jauh dan membuat semua orang yang berada di sekitar mencari sumber suara. terjadi kericuhan di tempat dimana Velope sempat mendapatkan perundungan dari sejumlah geng yang suka mangkal di klub tersebut."Kenapa kalian diam saja seperti orang bodoh, cepat bantu aku melawan dia," teriak sang ketua geng."Baik bos, kurang ajar berani sekali melukai bosku," ucap salah satu anak buahnya.Mereka menyerang Leon secara bersamaan, satu orang melawan tiga orang. Karena sang ketua geng sudah merasakan kesakitan lebih dulu. Melihat situasi yang sudah tidak memungkinkan Silvi segera pergi meninggalkan lokasi karena takut ketahuan."Kurang ajar kenapa perempuan itu selalu mendapatkan keberuntungan," gumam Silvi seraya lari masuk ke dalam klub dengan perasaan yang tegang."Apa yang membuatmu gelisah seperti ini sayang?" ucap seorang pria yang memang janjian dengan Silvi.Silvi tidak menjawab hanya melakukan tug
Polisi menggelengkan kepalanya selama tidak ada penjamin, mereka tidak akan bisa keluar dari kantor polisi dengan mudah. Dua orang berlari dengan tergesa-gesa dan juga menghampiir Leon dan Velope yang ada di ruang penyidik."Tidak boleh, kalian tidak diperbolehkan pulang kalau tidak ada penjamin," jawab polisi."Itu apakah berlaku untuk kami juga pak?" tanya kepala geng preman."Kalian juga tidak ada penjamin makan harus di tahan," jawab petugas.Henri dan Meri bersusah payah melewati sekumpulan wartawan yang menghalanginya masuk. Entah dari mana berita yang mengatakan bahwa ada Velope dan Henri ada di dalam kantor [olisi itu."Saya akan menjadi penjamin untuk kedua orang ini agar bisa keluar dari tahanan pak!" seru Henri dengan tegas."Baiklah ikuti prosedur kami," jawab petugas kepolisian.Henri juga menjamin keluarnya ke empat preman itu. Sebelumnya mereka membuat kesepatkan, Henri membawa mereka keluar dari kantor polisi tetapi ha
Nyonya Atmaja menyesap teh camomile dalam cangkirnya. Beliau belum menjawab apa yang ditanyakan oleh suaminya. Biarkan sang suami merenungi kesalahan apa yang dilakukannya sehingga Leonardo Atmaja memilih keluar rumah. "Aku rasa putraku yang baik akan memaafkanmu, sekarang biarkan dia menikmati waktunya bebas disana, tapi sebagai orang tua kita tetap mengawasinya." Nyonya Atmaja memberikan nasehat. "Kali ini aku setuju padamu, rindu itu ternyata menyesakkan dada," ucap tuan Atmaja. Hari semakin siang, tuan Atmaja pergi ke perusahaannya. Beliau hampir saja memutuskan kontrak dengan Velope atas berita yang ditanpiljan di akun gosip dan layar televisi. "Bagaimana dengan negosiasi model yang sedang Viral itu?" tanya tuan Atmaja kepada sekretarisnya. "Berjalan dengan lancar, dia sangat sopan juga cerdas," jawab sekretaris tuan Atmaja. Sekretaris tuan Atmaja membeberkan beberapa fakta tentang Velope. Selain sopan dan cerdas, atitutnya juga b