Share

Episode 43

Penulis: Rose Marberry
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-16 07:27:55

Bayi ketiga?

Haruskah Emerald serius menanggapi keinginan Edmund?

Ragu. Begitu lah suara hati Emerald yang tidak diutarakan.

Bukan ragu pada dirinya. Dari lubuk hati terdalam, Emerald senang andai mereka kembali diberi kesempatan untuk memiliki bayi ketiga.

Keraguan Emerald terletak pada Ruby. Elijah saja yang kakak kandungnya, begitu sering ditindas dan dibenci dengan sepenuh hati. Apalagi nanti bila bertambah satu anggota baru yang lebih muda dari Ruby. Gadis itu pasti punya reaksi berlebihannya sendiri.

Akhirnya, Emerald cuma memeluk erat Edmund tanpa menjawab pertanyaannya.

Di hamparan pasir di depan mereka, Elijah dan Ruby akur membangun istana pasir ala-ala.

Saat sedang asik-asiknya, seorang bocah perempuan seusia Ruby sedang berlari di depan mereka, lalu tersandung kakinya sendiri.

Melempar sekop plastik begitu saja, Elijah berlari mendekati si gadis kecil yang wajahnya dipenuhi pasir.

“Kamu baik-baik saja?”

Dibelakang punggung Elijah, Ruby tertawa mengejek.

Bukan salah Ruby ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 44

    Ruby jelas enggan menjawab, Edmund coba mengalihkan kemarahannya dengan menurunkan gadis kecilnya itu dihadapan Emerald yang beraut cemas.“Sayang, kamu baik-baik saja?” Emerald mendekat. Berlutut dan memastikan bahwa putrinya tidak terluka secara fisik, tapi kacau dengan rambut berantakan dan jejak air mata yang membuat kusam wajah judes Ruby.Ruby mengangguk. Segera melingkarkan kedua lengannya di leher sang ibu.“Aku rindu Emme.” Kembali menangis, gadis kecil itu mungkin sedang berusaha membuat Edmund lupa akan tujuannya.“Oh, sayangku.” Emerald yang selalu tahu bagaimana putrinya, tetap berpikir positif. Bahwa Ruby hanya lah anak-anak. Perlu dibimbing dan diberitahu letak kesalahannya.Jika harus disalahkan, Emerald rela. Karena sudah pasti, sebagai seorang ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang anak, dia harusnya bisa mendidik Ruby jauh lebih baik.Setidaknya, jadi gadis manis yang menyayangi keluarganya sendiri, alih-alih memusuhinya.Emerald tahu bagaimana Ruby te

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-19
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 45

    “Tidak. Siapa yang bilang begitu?” Sejujurnya, Edmund tidak mengenal perasaannya sendiri saat ini.Jadi, jawab saja begitu.Kegembiraan Elijah jadi terlihat jelas karena jawaban Edmund menjadi pertanda bahwa semua akan baik-baik saja.Membiarkan Elijah mendapat kesenangan baru di rumah, mungkin tidak akan terlalu masalah.Edmund pergi ke kantor pusat tempat para petugas penjaga pantai membiarkan Cecilia untuk menginap semalam.Saat Edmund tiba, tempat yang berkesan rapi dan ramah anak itu, membuatnya teringat akan Emerald. Bukan Elijah atau Ruby.“Pak Edmund Bryan?”Ketika Edmund berbalik, dia melihat wanita yang kemarin membujuk Cecilia. Salah satu petugas pantai juga.Tersenyum, dia mengarahkan Edmund ke ruangan khusus. Cecilia Ranvil ada di sana. Sedang meneguk susu cokelat. Ketika melihat Edmund, gadis seusia Ruby itu segera berdiri dengan tangan memeluk gelas.“Paman, di mana kak Elijah?”“Sekolah.” Edmund tidak serta merta bersikap ramah.“Pak, bisa tandatangani dokumen ini sebe

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 46

    Menikmati puding mangga dan waffle renyah setelah makan siang itu, rasanya menyenangkan. Terutama untuk para bocah.Tidak terkecuali bagi Elijah, Ruby dan Cecilia.Sebagai anggota baru di keluarga Bryan, Cecilia tidak terlalu canggung karena dia terus bersama Elijah. Bahkan Ruby pun jadi hobi menempel pada kakaknya.Hal itu menimbulkan tanda tanya bagi Edmund dan rasa senang untuk Emerald.Mungkin, dengan adanya Cecilia, bisa menambah kebaikan di dalam rumah mereka. Emerald berpikir seperti itu.Edmund dan Emerald sedang duduk di sofa ruang tengah, sementara anak-anak ada di depan mereka sekitar dua puluh meter.Menggulung lengan kemejanya, tiba-tiba saja, Emerald menarik lengannya itu dan melanjutkan pekerjaan Edmund.“Biar aku saja.”Edmund diam menunggu. Tidak lama setelah kedua lengan kemeja miliknya digulung sampai setinggi seperempat lengan, dia mendekat dan mengistirahatkan kepalanya di pangkuan Emerald.Desahan napas Edmund membuat Emerald menebak bahwa sebentar lagi suaminya

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-24
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 47

    Perkataan dan dugaan Mase Geofran ternyata benar. Selang dua hari setelah mereka membahas kemungkinan apa yang akan menimpa Matilda yang menghilang, jadi kenyataan.Sekretaris Edmund itu ditemukan di sebuah rumah yang tidak lama ditinggalkan. Tewas dalam kondisi diracuni.Suasana duka cuma berlangsung beberapa hari, karena Mase tidak ingin berlarut-larut. Bekerja seperti biasa untuk menggantikan ibunya, walau raut murungnya menandakan sesuatu.Edmund menyimpan rasa bersalah itu di dalam hatinya. Meski sudah diyakini Mase bahwa Matilda bukan diculik karena mencari tahu tentang Angel Project, tetap saja awal mula segalanya berasal dari dirinya.Kecemasan itu juga ikut dirasakan oleh Emerald yang memahami situasinya, meski tidak tahu apa-apa.“Matilda meninggalkan seorang putra?”“Ya. Dia yang langsung datang bekerja menggantikan ibunya setelah beberapa hari Matilda menghilang.” Edmund berat mengatakannya, tapi dia terbiasa untuk menyembunyikan banyak hal yang tidak ingin dia bagi. Terma

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-28
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 48

    “Aku yang katakan?” Emerald berbisik pada suaminya. Lalu melihat Edmund mengangguk.Tidak langsung, tapi perlahan-lahan. Emerald punya caranya sendiri.“El, ayo. Kita bicara di kamarmu.” Emerald mengamit lengan Elijah masuk ke kamar putranya itu.Sementara Edmund, pergi ke ruang kerjanya. Memeriksa email masuk dari Mase dan mulai membacanya.Ada kernyitan yang makin dalam saat Edmund melihat lebih lama pada bukti-bukti yang dikirimkan oleh putranya Matilda Geofran.Kelly Hadden memang berada di puncak saat ini. Dalam urusan bisnis. Terutama di bidang fashion. Dia salah satu wanita berpengaruh, meski tidak bisa mengimbangi Edmund dan keluarga Mackenzie.Bertemu secara langsung memang tidak pernah terjadi di antara Edmund dan Kelly, kecuali di pertemuan antara para pengusaha dalam sebuah acara. Itu pun, hanya berpapasan.Begitu banyaknya para pengusaha, tentu Edmund tidak mengenalinya secara khusus. Hanya tahu nama dan asal perusahaan. Begitu juga dengan Kelly Hadden. Desas desus tentan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 49

    Elijah tahu bahwa Edmund diam-diam mengusir Cecilia dari rumah. Ketika Ruby merasa gembira, maka Elijah murung sampai lebih dari sepekan lamanya.Pada akhirnya kembali ceria, ketika pada minggu pagi, Edmund membawanya ke tempat di mana Cecilia berada.Rumah barunya.Cecilia berlarian penuh semangat yang sempat hilang, ketika melihat dari jendela kamarnya siapa yang datang.Seseorang yang selalu ditunggu-tunggu.“Kak Elijah!”“Cecil!”Mereka berpelukan. Layaknya kakak adik. Sayangnya, bukan. Malah Edmund sebenarnya, ingin memutus hubungan mereka berdua.Edmund sengaja datang tanpa Ruby dan Emerald. Tidak mau ada drama. Mereka berdua jelas bukan orang yang dirindukan oleh Cecilia.“Menurutmu kenapa?” Edmund bertanya dengan nada pelan pada Mase Geofran di sisi kanannya.“Masih sepekan. Wajar bila Kelly Hadden belum berhasil menemukannya. Tempat ini aman dari dunia luar. Anak-anak yang tinggal bukan dari kalangan orang biasa.”Ada anak haram para pejabat. Anak cacat fisik keluarga konglom

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 50

    Kelly Hadden tidak punya waktu bermain-main ancaman dengan Edmund. Dia berlalu dari hadapan pria itu sambil berpikir keras bagaimana caranya dia bisa mengambil ‘putri’-nya kembali.“Dia sudah coba mengguncangku. Jangan salahkan aku jika terjadi kehebohan yang membuatnya kehilangan banyak hal.”***Acara sosial masih akan berlanjut. Sementara Edmund sudah sangat tidak sabar menanti Kelly Hadden melancarkan aksinya.“Edde, aku haus.” Ruby menarik-narik ujung jari Edmund.Edmund benar-benar lupa. Dia lupa akan kesejahteraan putrinya.“Ayo, kita ambil minuman.” Edmund bergerak menuju ke arah tenda kecil untuk para tamu. Di sana tersedia semua jenis makanan ringan dan minuman yang sudah disiapkan oleh pihak taman kanak-kanak Rosamund.Pantas saja Ruby merengek pada Edmund, padahal sebenarnya, gadis itu bisa mengambilnya sendiri. Itu karena sebagian teman-temannya ditemani ayah dan ibu mereka untuk mengambil minuman dan camilan.Ruby ingin pamer. Menunjukkan bahwa dia tidak hanya akrab deng

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 51

    Emerald malu-malu.Diminta memuaskan diri sendiri itu memang mudah sebenarnya, tapi rasa gugup dan malu itu yang mencegahnya untuk langsung melakukannya sambil ditonton sang suami.“Tidak mau?” Alis Edmund terangkat sebelah.“Bu-bukan,” bantah Emerald. Panik dan canggung. “Aku ... aku malu.”“Malu?” Untuk alasan itu Edmund terkejut bukan kepalang. “Sekian banyak kita bercinta dan kamu masih merasa malu padaku?”Emerald nyaris menjawab dengan suara tidak terdengar. “Karena biasanya, kamu hampir tidak pernah memintaku melakukan hal seperti ini.”Edmund tersenyum sinis tanpa terlihat Emerald. “Aku sedang ingin melihatmu terpuaskan oleh dirimu sendiri. Ayo, Sayang. Lakukan lah.”Emerald menatap Edmund ragu-ragu. “Jangan tertawa, ya?”“Untuk apa? Kamu aneh, Sayang.” Edmund tertawa pelan, heran. “Justru dengan melihatmu memuaskan dirimu seperti itu, akan menciptakan gairah padaku. Hasrat yang berbeda sensasinya.”Mendengar bahwa itu akan menaikkan hasrat Edmund padanya, Emerald memikirkan h

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16

Bab terbaru

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 60

    “Tentu. Minta lah apa saja padaku.” Astrid terlihat sungguh hati saat membenarkan dirinya memang berniat mengabulkan apa pun yang diminta Mase padanya.“Kenapa semudah itu?”Astrid tertawa sambil mengecup hidung mancung dengan tulang tinggi milik Mase. “Karena aku menyukai keterbukaanmu.”“Soal apa?” Mase membalas dengan kecupan di tempat yang sama. Menatap Astrid yang senyumnya seperti punya arti.“Dirimu. Tujuanmu.”Mase tersenyum lebar dengan tangan yang menggerayangi Astrid di mana saja dia bisa. “Aku belum memberitahumu tujuanku yang sebenarnya.”“Oh, kamu punya?” Entah dari mana rasa kepercayaan itu muncul. Jelas sekali bahwa Astrid membiarkan dirinya terlena, bahkan tidak masalah jika tertipu.Mase mengangguk. “Ingin tahu apa tujuanku mendekatimu?”“Katakan.” Cepat, Astrid mendekat untuk masuk ke pelukan Mase.“Teman—ah, rekan kerjaku, dia pernah mengalami masalah serius dengan sepupumu, Josh Layton.” Mase memeriksa raut Astrid yang terlihat terkejut, tapi keterkejutan yang cum

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 59

    Emerald terkejut melihat suaminya sudah ada di rumah bahkan sebelum sore.“Lho, sudah pulang, Ed?” Dia mendekat untuk mendapatkan pelukan, sekalian ciuman singkat.“Aku berencana memberdayakan pulang lebih awal setiap hari kerja.” Edmund hanya bercanda. Menunjukkan candaannya lewat gelitikan di leher istrinya.“Aku tidak akan percaya itu,” balas Emerald pura-pura merajuk.Cecilia rupanya muncul dihadapan mereka berdua dengan wajah bingung dan rambut berantakan, sambil beberapa jemarinya mengucek mata. Dia baru bangun dari tidur siangnya, sementara Elijah masih di tempat kursusnya dan Ruby ada di kamar. Main sendirian.Emerald spontan menjauhi Edmund dan menghentikan candaan mereka. Bertanya pelan pada Cecilia yang rencanakan akan dijemput oleh Anye sebelum jam makan malam.“Hai, Cecil. Mau Aunty bantu kamu untuk mandi? Sebentar lagi Aunty Anye akan menjemputmu.”Walau Cecilia suka berada di rumah Edmund karena bisa setiap saat melihat Elijah, tapi dia lebih merasa ada di rumah, jika b

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 58

    Benar, ‘kan? Mase akhirnya tahu segalanya tentang Anye Truvan. Dia tahu. Benar-benar tahu sampai ke akar-akarnya. Bagaimana Anye kehilangan keperawanannya dengan terpaksa, di usia delapan belas tahun, karena seorang pria bajingan bernama Josh Layton yang ternyata adalah mantan kekasih Anye dan seorang anak pejabat derah setempat waktu itu.Anye jarang pulang ke desanya hanya karena menghindari pria berengsek itu. Dan saat ini, Josh Layton ada dalam daftar musuh perusahaannya Edmund Bryan. Itu bagus sekali.Mase akan senang untuk ‘mengerjai’ Josh bersama Edmund.***“Cecilia, apa sandwichnya tidak enak?” Emerald cemas karena melihat roti isi sayur, tuna dan beberapa bahan segar lain di dalamnya itu, tidak tersentuh. Cecilia cuma minum susu.Ditatap oleh semua anggota keluarga Edmund, membuat Cecilia menciut, meski tidak termasuk dengan Elijah. Sudah cukup lama sampai terakhir kali dia bergabung dengan keluarga ini.“Mungkin kamu mau sereal?” Edmund, entah angin musim apa yang membawany

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 57

    “Aku takut, Uncle.” Cecilia memegangi ujung kemeja Mase, ketika melihat kedatangan Edmund yang bagai malaikat pencabut nyawa di matanya.Mengusap lembut puncak kepala gadis teramat kuat versi penilaian Mase itu, dia berkata. “Jangan khawatir. Aunty Em—maksud Uncle, emme-nya Elijah tidak bisa datang kemari, karena Ruby terluka.” Mase memperhatikan kepala mungil mendongak itu dengan senyum.“Ruby terluka?” Cecilia terkejut. Dia juga peduli terhadap Ruby, meski siapa pun tahu jika dia lebih menginginkan Elijah apa pun ceritanya.Mase mengiyakan dengan kepala mengangguk dan senyum mengembang. Perasaan tenang dan damai sebagai calon ayah. Ah, jika dipikirkan lagi, apa Adeya bersedia?“Sekarang, pulang lah bersama edde-nya Elijah, okay? Uncle akan menjemputmu nanti setelah aunty Anye sudah lebih baik.”Cecilia ragu untuk memberi isyarat kepala mengangguk, tapi dia melakukannya juga. Walau hanya seorang bocah, tapi dia seolah belajar dengan sendirinya untuk tidak banyak tingkah, apalagi meng

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 56

    Mencium dengan sepenuh hati. Jawabannya sudah tentu. Membuat Dane bahagia. Janji dalam hatinya akan segera terlaksana.Adeya suka saat berciuman dengan Dane, karena gairahnya begitu tertantang. Jangan ingatkan dia tentang Mase Geofran, sebab pria itu pun luar biasa baginya.Bolehkah dia memiliki keduanya?Dane mengecup kening Adeya setelah bibir mereka terlepas. Wajah keduanya dipenuhi dengan binar-binar cinta dan hasrat membara.Adeya tidak kuasa menahan debar jantungnya yang lebih ribut dan menjadi tidak karuan.Apa begini rasanya terlibat sesuatu yang dilarang dengan milik orang lain? Kenapa ada perasaan takut sekaligus menyenangkan yang berperang di dalam dirinya?“Apa yang kamu takutkan, Adeya?” Dane mengukir senyum manis dan lembut, ketika menyadari bahwa Adeya meremas kemeja yang dikenakannya dengan erat. Seolah semua ketakutan tersimpan di sana. Ketakutan yang tidak mudah hilang. Dane menyadari hal itu, meski masih saja bertanya.“Ah, itu ... itu, Pak.” Adeya menunduk. Sungguh

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 55

    Dane tidak menginap di rumah orang tuanya, tapi berkeliaran entah ke mana. Dia suka bersepeda. Meninggalkan mobilnya di taman kanak-kanak Rosamund dan membawa keluar sepedanya dengan perasaan nyaman.Bersih, tanpa rokok dan alkohol. Dane Madden pria seperti itu, tapi dia tidak bisa menjamin untuk perilakunya yang lain.Sambil mengayuh, hal pertama yang ingin diingatnya adalah wajah Adeya Brington saat pertama kali mereka bertemu. Penjaga sekolah yang merekomendasikan Adeya padanya. Karena tak enak hati pada penjaga sekolah yang dianggap seperti kakek sendiri, dia menerima Adeya tanpa pikir-pikir.Sembilan hari setelah mereka dikenalkan satu sama lain, penjaga sekolah meninggal dunia karena serangan jantung.Wajah Adeya waktu itu, masih sama seperti saat ini. Tidak ada perubahan yang berarti.Adeya seperti seorang wanita yang tidak peduli sekitar, kecuali pada siapa dia harus merasa peduli, maka dia akan jadi yang paling perhatian.Kenapa dia baru merasa marah ketika ada orang lain yan

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 54

    “Sejak tadi, Astrid.”Bibir tipis berwarna nude milik Astrid spontan tertutup rapat. Sudah salah memperhitungkan keadaan, dia juga harus siap diceramahi habis-habisan oleh suaminya, nanti di rumah.“Pak Kepala Sekolah, sebenarnya—”“Kamu bisa pulang sekarang,” potong Dane sebelum dia semakin marah karena ucapan Astrid yang ditujukan untuk Adeya, malah menyakiti perasaannya. Memang rasanya aneh. Karena tadi, ketika rencananya dia hanya akan jadi pendengar saja di ruangan rahasianya, malah berujung dengan dirinya yang tidak tahan atas penghinaan istrinya terhadap Adeya.Adeya menganggap bahwa pertarungan harga diri sudah cukup. Dia tidak akan mungkin menang dari seorang nyonya besar yang berasal dari dua keluarga hebat.Keluarganya sendiri dan keluarga suaminya. Mortimer dan Madden. Dua keluarga setelah Edmund Bryan yang berkuasa. Mereka semua ada dijajaran teratas.Meski terinjak-injak sekali pun, dia hanya perlu diam dan menahan diri. Tidak apa. Tidak mengapa. Karena sejak kecil, dia

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 53

    Sudah dipastikan, Edmund punya pilihan pada akhirnya.Mase Geofran yang akan menjadi wali dari Cecilia Ranvil. Edmund sudah membicarakan hal ini sebelumnya dengan Mase dan pria itu setuju, setelah diberi waktu berpikir selama beberapa hari.Bahkan Anye Truvan ikut diboyong ke rumah baru Mase, untuk menjaga Cecilia selama dua puluh empat jam penuh.Ya, rumah baru. Edmund memberikan tempat tinggal satu rute perjalanan dengan kantor. Sehingga Mase tidak perlu cemas, jika datang terlambat. Cukup lima menit berjalan kaki dan hanya semenit naik mobil.Mase mau menerimanya, karena Elijah. Bukan karena bocah itu tahu tentang keadaan Cecilia, tapi dia tahu bahwa Elijah sangat menyayangi Cecilia Ranvil. Bahkan putra sulung Edmund itu belum tahu menahu mengenai hal ini.Rencananya, akan ada pesta penyambutan rumah baru dan kepulangan Cecilia dari tempat tinggalnya dulu yang mirip seperti panti asuhan, meski tampaknya lebih cocok disebut sebagai rumah perawatan.(Siapkan pesta penyambutan yang me

  • MENGASUH TUAN MUDA BRENGSEK!    Episode 52

    “Kenapa harus Uncle?”“Karena Uncle mau melakukannya.” Mase kira lebih mudah menghadapi Ruby, daripada Edmund. Nyatanya, berbanding sangat terbalik. Bahkan Kelly Hadden yang begitu banyak maunya, masih sanggup dia hadapi.“Uncle tidak perlu melakukannya.” Ruby merengut. Kesal bukan main, tapi ditahannya. Belakangan, penguasaan dirinya terhadap emosi sudah jauh lebih baik.Jadi, jangan beri kesan tidak menyenangkan atau Mase Geofran di depannya itu akan mengadu yang tidak-tidak pada Edde-nya.“Benar juga. Ya, sudah. Biar Uncle beritahu Edde-mu bahwa kamu menolak.” Mase sengaja lambat-lambat.Ruby dengan langkah kecilnya mengejar, lalu memeluk kaki Mase yang panjang. “Uncle, ayo pergi bersamaku.”Dengan senyum penuh kemenangan, Mase mengangguk. “Ayo.”***Miss Adeya Brington jadi pengganti Kelly Hadden. Menjadi pemimpin lebih tepatnya, untuk menjalankan kegiatan sosial. Meneruskan kebaikan Kelly Hadden yang tertunda karena kematian misterius wanita itu.Mase menghampiri Miss Adeya yang

DMCA.com Protection Status