Home / Romansa / MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA / Kedatangan Polisi Tidak Terduga

Share

Kedatangan Polisi Tidak Terduga

Author: Esi Apresia
last update Last Updated: 2022-04-24 13:56:42

Malam begitu indah bagi Selena. Dia menyerahkan kesuciannya kepada lelaki yang selama ini dicintainya. Soewojo, lelaki dengan kasta tertinggi. Yang selama ini tidak pernah melampiaskan hasratnya kepada seorang wanita, akhirnya melakukannya.

Miliknya yang selama ini hanya bisa berdiam diri tanpa dinikmati oleh wanita manapun, kini menghentak dengan keras. Hasrat yang sudah diluapkan. Lahar yang selama ini terkurung dan kering, kini meluap dengan sangat deras.

Kedua pandangan mereka saling menyatu dalam senyuman. Tidak percaya hari ini benar-benar akan terjadi.

"Kenapa kau tiba-tiba menerimaku? Apakah ini memang benar cinta, atau tidak? Jika kau melakukannya karena ingin meluapkan hasrat mu saja, aku masih dengan setia menerimanya. Karena rasa cinta ini."

Perlahan jemari Wojo membelai rambut Selena yang bercampur dengan keringat. Dia menelusuri wajah Selena yang sangat cantik dan putih mulus. Warna kulit kemerahan yang terlihat sangat khas dan semp
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menemui Sabrina Di Hotel

    Tidak dipikirkan lagi. Pandu segera pergi ke hotel di mana Sabrina menginap. Kali ini dia mengajak Arum. Dia tidak akan pernah berangkat sendirian. Dia akan menghindari suatu hal yang tidak diinginkan. Apalagi Sabrina selalu saja dipenuhi dengan jebakan. Dia kali ini tidak mau terjebak oleh Sabrina.Arum yang terus mengikuti Pandu sangat cemas. Dia selama ini sebenarnya ingin sekali memberontak kepada Sabrina. Tapi, kini dia membiarkan Pandu yang mengatasinya. Sebagai seorang istri, dia hanya bisa berdiam. "Arum jika kita telah kita sampai, kamu tunggu saja di bawah. Karena aku tidak ingin Sabrina melakukan suatu hal buruk di dalam. Kau bisa terkena sesuatu."Arum menggelengkan kepala dengan cepat setelah mendengar perkataan Pandu. Dia tidak ingin menunggu di bawah, sementara Pandu masuk sendirian ke dalam kamar hotel.Bagaimana jika terjadi sesuatu hal? Dia tidak ingin melakukannya. Semua ini bisa saja jebakan. Masuk ke dalam kamar hotel menemui seorang wanita adalah sesuatu hal yang

    Last Updated : 2022-04-25
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tuduhan Buat Pandu

    Pandu sedikit mengernyit ketika Sabrina benar-benar memberikan minuman. Dia menggelengkan kepala dan tidak mau menerima minuman itu."Apakah kau kira aku meracunimu? Hah, itu cara kuno. Itu tidak akan pernah terjadi. Untuk apa aku melakukannya?" ucap Sabrina dengan tersenyum. Dia kemudian meletakkan gelas yang berada digenggamannya kembali di atas meja. "Sabrina. Jangan pernah berbelit. Sekarang katakan apa maumu? Kau jangan pernah mengulur waktu. Sekarang Arum sedang sakit. Aku harus bersama dengannya di rumah sakit itu. Kau seharusnya bersyukur dia mengizinkan aku untuk pergi ke sini." Sabrina mengepalkan kedua tangannya. Dia merasa kesal Pandu harus menyebut nama Arum di sana. Dia tidak ingin mendengarnya. "Aku sangat merindukanmu Pandu."Pandu semakin tidak percaya mendengar perkataan Sabrina. Dia merasa membuang waktu untuk menemuinya. Sedangkan Arum sangat membutuhkan dirinya. "Sabrina. Kau jangan bermain-main seperti i

    Last Updated : 2022-04-26
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Keberanian Arum Mengejutkan Sabrina

    Sabrina masih terpaku melihat keberanian Arum yang sangat luar biasa. Dia tidak menyangka akan menghadapi sosok wanita yang sangat berbeda kali ini."Kau tidak akan pernah membuatku takut. Aku akan benar-benar menghancurkanmu dan semua rencana busuk itu." Sekali lagi, Arum berkata tegas."Silakan saja. Lakukan apa yang kau inginkan. Karena kau akan kalah, Arum. Aku tidak akan pernah melepaskan Pandu. Yah, kau dan dia ... tidak akan pernah mendapatkan restu dari Romo. Karena kastamu adalah rendah!" balas Sabrina keras."Apa-apaan, ini. Di dalam rumah sakit dilarang terjadi keributan. Nyonya Pandu. Kenapa Anda mencopot selang infus itu. Anda masih belum sehat. Lebih baik kita memasangnya lagi," kata seorang suster yang tiba-tiba datang setelah mendengar keributan di dalam. Dia sangat cemas melihat lengan Arum terus meneteskan darah."Tidak perlu kau pasang lagi, Suster. Aku sudah sembuh. Hentikan saja darah ini. Karena aku akan pulang. Ada urusan pe

    Last Updated : 2022-04-26
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menemui Sabrina

    "Aku mempercayaimu. Kau tidak mungkin melakukan hal itu. Jangan pernah menganggap semua ini akan mengakhiri hubungan kita. Sekarang tenanglah. Karena aku sudah berada di sini dan tentunya akan membuat dirimu terbebas, Mas." "Arum, kau sekarang tidak sehat. Sebaiknya pulang dan beristirahat saja. Jangan banyak pikiran, karena aku tidak mau membuatmu sakit lagi. Dengan semua masalah yang sangat menumpuk ini. Mintalah bantuan kepada Wojo dan Selena. Mereka pasti akan membantumu. Tidak ada siapapun yang bisa kita minta bantuan, kecuali mereka." "Mas. Tenang saja. Aku akan menemui mereka setelah ini. Aku baik-baik saja. Bahkan, dokter mengizinkanku keluar. Bukankah itu hal yang sangat bagus? Sekarang tersenyumlah, karena aku membutuhkan hal itu."Pandu perlahan tersenyum sangat tampan. Arum membalasnya dengan senyuman hangat. Kedua telapak tangan mereka masih saling mencengkeram. Walaupun melalui sela-sela jeruji besi yang memisahkan mereka. Hati mereka

    Last Updated : 2022-04-26
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kabar Mengejutkan

    Joko sangat terkejut melihat Sabrina tiba-tiba memecahkan semua gelas yang berada di hadapannya. Dia berteriak dengan sangat histeris. Tidak peduli pecahan kaca mengenai dirinya, Sabrina terus meluapkan kekesalannya karena Arum. Joko segera menghampiri Sabrina dan menarik tubuhnya. "Hentikan, Nona. Jangan perlakukan diri Anda dengan kejam seperti ini. Anda bisa terluka. Jika Anda terluka. Apakah Anda bisa melakukan semua rencana itu? Anda tidak boleh terluka, Nona." Joko segera menggendong Sabrina dan memasukkannya ke dalam kamar. Dia mengambil perlengkapan obat dan membalut luka Sabrina. Sekejap Sabrina menatap Joko dan tersenyum. Dia tidak pernah melihat seorang laki-laki yang memperlakukannya seperti ini. "Nona, sebaiknya Anda beristirahat. Jangan memikirkan sesuatu hal yang sangat buruk. Ini tidak baik untuk kandungan, Anda.""Kenapa kau sangat baik kepadaku, Joko. Sedangkan aku tidak akan pernah menerima cintamu. Kau ini hanyalah pengawalku saja. Ti

    Last Updated : 2022-04-26
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Aku Hanya Ingin Bersama

    Arum memiliki tekad kuat. Dia akan mengumpulkan semua tenaganya untuk melawan Sabrina di persidangan. Dia tidak akan pernah membiarkan wanita itu menang dalam hal apa pun. "Kita harus menggunakan strategi untuk memenangkan persidangan ini. Tapi, kita tidak memiliki bukti. Apakah semua pengacaramu itu bisa membantu? Apa yang harus kita lakukan?" Arum masih saja cemas dengan pikirannya. "Sebenarnya bukti itu hanya satu. Jika Joko bisa mengatakan semuanya, maka kalian akan menang. Tapi pengacara aku pasti akan membuat mereka kalah. Jadi kamu tenang saja. mereka sangat ahli dalam bidangnya.""Joko tidak akan pernah mengatakan semua kebenaran itu. Dia selalu berpihak kepada Sabrina. Tentu saja dia tidak akan pernah membiarkan Sabrina masuk ke dalam penjara, jika dia mengatakan semuanya."Selena mendekati Arum. Dia menepuk pundak kanan Arum dengan memperlihatkan senyuman. Selena menariknya, membuat Arum duduk kembali di kursi sofa. Dia menuangkan

    Last Updated : 2022-04-28
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tidak Dipercaya Sama Sekali

    Nyai Ani tidak percaya melihat Arum tiba-tiba berada di sana. Saat itu Arum semakin gelisah di dalam kamar. Dia keluar untuk menghirup udara segar. Arum terkejut saat dia mendengar percakapan antara Wojo dan beberapa pesuruhnya. "Romo. Semua keluarga Raden Pandu berada di dalam kantor kepolisian. Mereka menuju ke sana untuk menemui sang Raden." Wojo menggelengkan kepala. Dia tidak percaya keluarga Pandu secepat ini mengetahui semua masalah yang disebabkan oleh Sabrina. "Lalu, apakah mereka akan membebaskan anak merek? Atau ... hanya melihatnya saja?" tanya Wojo memastikan."Kami belum sempat mengamatinya, karena kami segera pergi dari sana. Kami ingin memberitahukan keberadaan mereka kepada Romo." "Baiklah. Terus awasi apa yang mereka lakukan, dan laporkan. Karena aku tidak mau terlewatkan kabar sedikitpun dari mereka." "Baik Romo." Arum kembali terkejut. Dia sangat cemas mendengar semuanya. "Aku tid

    Last Updated : 2022-04-28
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Fitnah Yang Kejam

    Arum spontan terperanjat. Dia menatap tajam Sabrina yang masih saja menundukkan kepala dengan semakin terisak dari sebelumnya. "Saat itu ...""Hentikan, Sabrina!" teriak Arum. Suaranya yang memekak, membuat Sabrina menghentikan ucapannya. Arum menunjuk tegas. Dia tidak terima dengan semua tuduhan Sabrina."Sabrina! Hentikan tuduhan itu. Kau lebih baik membunuh kami, dari pada menyebar fitnah itu. Mas Pandu tidak mungkin seperti katamu," ucapnya tegas. Jarinya tetap menunjuk tegas. Sabrina semakin tidak terima."Untuk apa aku berbohong? Aku sedang hamil!"Bagai tersambar. Hati Arum semakin tidak percaya. Sabrina menyodorkan hasil kesehatan kandungan kepadanya. Dengan gemetar, Arum menerimanya. Dia, membaca setiap kalimat dengan saksama."Ini tidak mungkin. Aku tidak mempercayainya. Ini pasti kebohongan yang dilakukan oleh Sabrina kembali. Tidak mungkin Mas Pandu melakukan hal seperti ini kepada seorang wanita. Semua ini sudah sal

    Last Updated : 2022-04-28

Latest chapter

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status