Share

Aku Ceraikan Kau, Arum

Keduanya saling menunggu hari esok. Mereka tidak sabar untuk menanti hari itu. Sepanjang malam Pandu dan Arum semakin gelisah di dalam kamar mereka masing-masing. Keduanya sangat gelisah, tidak mengerti harus bagaimana jika bertemu nanti. Perasaan keduanya berbunga-bunga. Bahkan sepanjang malam mereka tidak bisa menutup kedua mata mereka dengan baik.

Ketika mereka ingin menutup mata itu, kegalauan semakin saja mendera. Kedua mata mereka tidak hentinya memandang jam dinding yang terus berdetak cukup cepat, namun seakan sangat lama. Arum tidak hentinya memandang dirinya di depan cermin dan berdandan. Walaupun dia tidak pernah memakai alat make up yang sangat menor, namun dia terus menatap dirinya sendiri dan menyisir rambutnya itu.

"Apakah ini memang kenyataan, atau hanya sekedar mimpi? Aku benar-benar akan bertemu dengan kekasihku. Tidak ada lagi kasta yang akan menghalangi kami. Restu itu sebagian saja sudah kami dapatkan. Walaupun tidak sempurna. Tapi, aku i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status