Share

72. PENGIRIMAN EMAS ATAU SAHAM?

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-12 23:57:16

BERLANJUT ...

****

Pagi harinya.

"Ayo, Tuan, pukul saya!" tantang Freya sambil menggerakkan tiga jarinya. Siap menerima segala serangan yang datang.

Arsenio menyeringai penuh semangat, "dengan senang hati."

BRUK ...

Arsenio mengangkat sebelah kakinya tinggi-tinggi, lalu mengarahkan tendangan keras ke wajah Freya. Namun, gadis itu mampu menangkis menggunakan sebelah tangannya.

"Tendangan Anda masih lemah. Anda harus lebih berusaha keras untuk mendapatkan stamina yang lebih besar lagi, Tuan," ucap Freya berkomentar.

Arsenio mengangguk sambil menurunkan kakinya, lalu membuang napas panjang. "Baiklah. Terima kasih untuk arahanmu, Freya."

Arsenio tersenyum kecil, nyatanya berlatih bela diri tak meluluh dengan pria saja. Wanita juga bisa. Contoh kecilnya, adalah Freya.

"Apa, Anda ingin berlatih bela diri lagi, Tuan?" tawar Freya hati-hati, sembari menyeka keringat di kening menggunakan handuk kecil yang melingkar di lehernya.

Hal serupa pun dilakukan Arsenio. Namun, ia sembari meneguk air
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    73. SIASAT LICIK

    Setelah kurang dari tiga puluh menit membelah keramaian jalanan beraspal Sky Blue City, laju mobil pun berhenti tepat di depan sebuah gedung pencakar langit, yang banyak dijadikan impian untuk didatangi.Arsenio tak menahan diri lagi. Keluar dari mobil, mengayunkan kakinya mengambil langkah cepat, memasuki gedung tersebut dengan raut wajah sedikit tegang. "Tuan Muda." Beberapa staf yang tak sengaja berpapasan di lobby pun membungkuk setengah badan, sembari tersenyum kecil.Kini sudah tidak menjadi rahasia umum lagi, Arsenio yang tidak lain adalah pewaris Keluarga Guan.Arsenio membalasnya dengan anggukan kepala. Mengerjapkan mata cepat. Dia begitu terburu-buru. Langkahnya dipercepat menuju lift VVIP. Freya masih setida mendampingi, sedangkan dua Bodyguard, diminta untuk naik lift yang lain.***Lantai sembilan belas. Pintu pun terbuka, bersamaan dengan kedatangan Arsenio ke ruangan, yang di dalamnya terpasang banyak layar monitor. Ada yang berukuran kecil hingga paling besar, berada

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    74. LEONARDO vs BASTIAN

    "Leonardo!" pekik Bastian kencang, disertai dengan kedua tangan mengepal erat.Sementara sang pemilik nama, menunjukkan senyuman mengejek tanpa merasa berdosa. "Sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu, Kakak?" Dia bersikap sangat santai, berbeda dengan Bastian yang seolah seperti kebakaran jenggot. Tenangnya, pemuda tiga puluh tahun itu, memanggil Bastian dengan embel-embel 'Kakak' sebenarnya apa yang terjadi? Adakah hubungan di antara keduanya?Bastian meradang tanpa bisa ditutupi. "Cih ..." Dia meludah ke sisi kiri. "Jangan pernah, kau memanggilku dengan sebutan itu! Kita tidak pernah memiliki hubungan kekeluargaan!" berangnya naik pitam. Hanya karena satu kata saja, sudah mampu membangunkan singa yang sedang tertidur.Leonardo tertawa lantang sampai mendongak, "apa kau malu, mengakui diriku sebagai adikmu, ah? Bukankah kita lahir dari rahim yang sama?""Cukup, Leonardo! Sampai kapan pun, diriku tidak akan pernah mengakuimu sebagai adikku!" sungut Bastian tanpa terbantahkan, y

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    75. LEDAKAN

    Beberapa menit sebelum kejadian."Apa kau mendapatkan kabar terbaru tentang Bastian? Bagaimana kondisinya sekarang?" Arsenio bertanya sambil mengayunkan kakinya cepat di area lobby.Raut wajahnya begitu tegang dan dingin, saking cemasnya, saat ada yang menyapa saja Arsenio tak membalas. Padahal biasanya dia selalu tersenyum. "Belum ada kabar apa-apa, Tuan Muda. Saya tidak lagi bisa menghubungi anggota kita yang ada di sana. Bahkan ponsel Bastian pun tidak aktif," jawab Cale, yang tidak kalah buru-burunya dari Arsenio. "Sial! Mengapa aku sampai lengah seperti ini? Semua ini pasti rencana pria keparat itu! Tidak akan kubiarkan dia hidup lebih lama lagi!"Selain mengumpat, dia juga mengutuk keras Leonardo, yang telah berani membangunkan singa yang sedang tertidur pulas.Langkahnya terus dipacu menuju pintu keluar. Di sana sebuah mobil mewah sudah terparkir sempurna. Seorang pria telah berdiri di sampingnya. "Freya, kau ikut aku!" titahnya tegas.Freya mengangguk, "baik, Tuan." Dia mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    76. SAMA-SAMA TERKAPAR

    Sementara itu, di Apple Blossom City. Salah satu rumah sakit ternama di sana. Ruang operasi sudah berkumpul banyak orang. Seorang pemuda berlumuran darah, sedang berjuang hidup dan mati. Tim medis, sedang berjibaku mengobati pemuda tersebut dengan sekuat tenaga. "Ambilkan kantung darah lagi!" teriak dokter, sedang menangani Leonardo yang berada dalam kondisi kritis.Duelnya dengan Bastian, memaksa Leonardo harus takluk. Dia banyak mengeluarkan darah, saat ini tim medis sedang berusaha untuk menyelamatkan nyawanya yang berada di ujung jurang maut."Dokter! Kita kehabisan kantung darah! Saat ini tidak ada lagi persediaan darah yang sesuai dengan pasien!" lapor salah satu perawat, baru saja masuk ke ruangan tersebut dan napas terengah-engah. Sebab sejak tadi harus bolak-balik mengambil kantung darah yang selalu saja kurang. "Hubungi rumah sakit lain. Tanyakan, apakah mereka memiliki persediaan darah yang sesuai dengan pasien!" titah Dokter itu, yang sudah bermandikan keringat serta da

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    77. KABUR

    "Tuan Muda," panggil Freya, melirik Arsenio yang sedang menyandarkan kepalanya ke belakang dan menjadikan kedua tangannya sebagai bantalan.Arsenio bergumam, "katakanlah!""Anda, telah berhasil menyelesaikan misi," ungkapnya lebih lanjut.Arsenio membuka matanya, mengangkat kepala yang seperti ingin pecah itu dan berkata, "menepi lah!" Freya mengangguk, lalu melambatkan laju mobilnya, sampai berhenti di sisi kiri jalan, tepat di bawah pohon besar. "Apa yang kau ingin katakan?" tanya Arsenio datar.Freya tak menjawab. Namun, dia mengerti maksud dari pertanyaan tersebut. Dia segera mengeluarkan benda pipih, yang mencatat semua Sistem Mafia Terkuat."Tuan, bisa melihatnya sendiri.""Kau bacakan saja sendiri. Aku sedang tidak semangat membaca," ketus Arsenio sambil memalingkan wajahnya ke sisi berbeda.Kembali Freya hanya diam dan mematuhi perintah. Dia melebarkan benda pintarnya itu. Kemudian, membacakan semua catatan yang tertulis di sana.[Selamat! Anda berhasil naik dua level.][Lev

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    78. ARSENIO BERTEMU LEONARD

    Arsenio memasuki gedung dua lantai, yang ramai dikunjungi para remaja, maupun orang-orang dewasa, yang asyik mencari kesenangan di bawah lampu disko.Musik DJ yang keras, menjadi sambutan meriah bagi Arsenio. Mereka bersorak gembira, melepaskan beban dari pundak masing-masing."Di mana Leonardo? Benarkan ini lokasinya?"Alasan, Arsenio datang ke tempat itu tentu, bukan untuk bermain-main, melainkan untuk mengulik sebanyak-banyaknya Informasi, yang ingin sekali ia ketahui.Dia melangkah lebih dalam, menelusuri club yang tidak pernah sepi setiap harinya.Arsenio sudah berada di dekat bar. Tubuhnya berputar searah jarum jam. Dia menajamkan penglihatannya, takut-takut ada serangan datang dari belakang tanpa terduga.Sedikitnya, Arsenio sudah tahu watak dan karakter Leonardo, yang menurutnya sangat licik dan licin seperti belut. "Silahkan, Tuan. Ini minuman, Anda."Tiba-tiba seorang pria berpakaian layaknya pelayan itu, datang menghampiri Arsenio sambil membawa segelas minuman yang dileta

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    79. ADA PENYUSUP

    Di jalanan beraspal Sky Blue City, di bawah langit tak berbintang. Seorang pemuda melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Menerobos keramaian, yang seolah bukan masalah besar. 'Kau dan aku, masih memiliki hubungan kekeluargaan. Ayahmu dengan ayahku, memiliki ayah yang sama.'Untaian kalimat tersebut, masih terngiang-ngiang di benak Arsenio. Suara Leonardo, seolah terus bernyanyi di gendang telinganya. Bagaimana cara untuk menghempaskannya? Semakin dipikirkan, maka semakin meluap pula emosinya dan kecepatan mobilnya semakin bertambah. Kini hampir menembus 180 km/Jam.Pertanyaannya hanya satu. Dia berkendara di jalanan atau roket yang menembus angkasa?Ngikkkkkk ...Bunyi decitan menyeruak saat Arsenio menginjak rem secara mendadak.Kepalanya terhantuk ke depan saking dipaksakan untuk berhenti. Keningnya memerah tidak sampai berdarah. Namun, itu bukanlah apa-apa, jika dibandingkan dengan rasa sakit yang sedang menggerayangi raganya. Mobilnya berhenti di tepi jalan, di hadapannya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    80. MENUJU AKHIR KISAH

    MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT•••"Siapa yang sudah mengirimmu?" tegas Bastian bernada dingin sambil menodongkan senjata, tepat di belakang kepala seorang wanita, yang sedang berusaha untuk menyelamatkan Elisha. Wanita itu tertegun sejenak, sebelum akhirnya berbalik badan sembari menunjukkan senyuman horror. "Sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu, Bastian?" tanya wanita itu, sedikit menekan kalimatnya dan memicingkan mata kirinya. Bastian bergeming, sedangkan wanita itu, melirik ke arah Arsenio yang jaraknya hanya beberapa meter dari Bastian. "Apakah dia, Tuan Muda dari keluarga Guan? Ternyata, dia tampan juga. Pantas saja, banyak wanita yang tertarik padanya. Termasuk wanita bodoh ini!" sindir wanita itu, yang mengarah pada Elisha. Sang pemilik nama, merasa terusik. "Apa katamu?" Elisha tiba-tiba berteriak dari dalam penjara. "Aku tidak sebodoh itu. Lagi pula, Malik terlalu bersikap ceroboh karena telah mempercayai pria sialan itu. Leonardo payah!""Diam ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23

Bab terbaru

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    123. TAMAT.

    Hari berikutnya. Arsenio menaklukkan X One di Bandara internasional, yang hendak melarikan diri ke luar negeri. Di hari itu juga, Organisasi yang selama ini dipimpin X One pun ditaklukkan. Mereka tidak bisa berkutik lantaran pemimpin mereka telah ditangkap.Pada akhirnya, Arsenio pun menjadi penguasa Tiga Wilayah Bagian, seperti yang telah kakeknya janjikan. Sebagaimana seharusnya, pewaris utama keluarga Guan, yang akan memimpin Tiga Wilayah Bagian. Sejak hari itu, Arsenio mulai berbenah. Dia membentuk Organisasi Naga Merah yang lebih kuat lagi, kokoh dan sedikit berbeda dari yang dipimpin Alexander Guan sebelumnya.Arsenio membuat banyak perubahan di mana-mana. Berkat kontribusinya itu, semua orang di Tiga Wilayah Bagian tersenyum. Tidak ada yang tidak mengenal Arsenio sekarang.Arsenio pun mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Anindira. Tepat dua bulan setelah Luke Mallory tiada. Pernikahan yang telah nantikan itu akan segera terwujud.Satu hari sebelum pernikahan. Malam harinya

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    122. MENUJU TAMAT

    "Kejutan!" Suara Elsa begitu nyaring dan sangat melekat di telinga Arsenio.Siapa yang menduga, bom yang dimaksud Luke Mallory sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya, adalah Elsa. Arsenio tidak habis pikir. Jika ia tahu, mungkin gadis itu sudah berpindah dunia kemarin. "Ada apa dengan ekspresimu, Kak? Apa kau terkejut melihatku seperti ini?" sambungnya berpura-pura polos, seolah tak terjadi apa-apa.Dia memah pandai bermain sandiwara. Kemarin Elsa berlagak layaknya seseorang yang sangat menderita. Mampu, menarik simpati Arsenio dan yang lainnya. Namun, sekarang? Elsa seperti serigala yang menyusup ke dalam gerombolan domba, lalu siap menerkam mereka.Arsenio bergeming. Dia terlalu cepat untuk mempercayai seseorang tanpa mencari tahu asal usulnya lebih jauh. Sampai akhirnya ia berada di ujung jurang karena rasa kepercayaannya itu, tapi semua ini tidak bisa ia sesali terus menerus. "Kenapa kau diam, Kak? Bukankah kau selalu saja banyak bicara ini dan itu? Kau terus saja berkata, b

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    121. KEKALAHAN LUKE MALLORY

    Arsenio berlari ke ruang perawatan. Dia mendapat kabar bahwa Elsa telah sadar. Dia bersyukur karena operasi pengangkatan cip itu berhasil. Bruk ...Pintu dibuka secara kencang, hingga menciptakan suara nyaring, sontak membuat dua gadis di dalamnya tersentak kaget."Arsenio ...""Kak Arsenio ..."Keduanya menyebut nama sang pria di waktu bersamaan. Terdengar kompak. Arsenio bernapas lega setelahnya. Lantaran dua wanita yang ia sayangi, ternyata baik-baik saja.Terutama saat melihat senyuman Anindira, selalu membuat hatinya tenang. "Kalian baik-baik saja bukan?" tanya Arsenio pada keduanya. "Iya, Kak Arsenio."Anindira ingin menjawab juga. Namun, dia kalah cepat dengan Elsa yang sudah lebih dulu berucap. Anindira pun hanya diam dan menunggu giliran ia berkata.Pandangan Arsenio lurus pada Anindira dan begitu juga senyuman. Ya, meskipun tangannya mengelus kepala Elsa."Lantas bagaimana dengan Kak Arsenio? Apa kakak berhasil menyelamatkan teman-temanku? Aku mendengar cerita Kak Anindir

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    120. MEREKA SELAMAT

    "Kapan pengirimannya?" Terlihat Luke Mallory sedang berada di sebuah ruangan, lebih disebut sebagai gudang karena banyak tumpukan kardus terbengkalai di sana.Jaring laba-laba menjadi penghias di setiap sudut ruangan. Lubang angin pun sudah tertutup debu yang sangat tebal.Lantai yang dipijak pun bukan dari keramik, melainkan masih lapisan pasir. "Pengirimannya akan dilakukan sore ini, Bos. Ketua Bulan Darah, yang akan mengantarnya sendiri," jawab salah satu anak buahnya, tertunduk ke bawah."Bagus. Para investor kita sudah banyak menanyakan soal anak-anak itu, yang akan mereka pekerjaan sebagai penari di club-club malam."Luke Mallory tersenyum sinis. Mengayunkan kakinya santai sambil menyesap sepuntung rokok yang hendak habis."Lantas, apa kalian sudah mendapatkan informasi tentang Arsenio?"Tiba-tiba dia membahas soal Tuan Muda keluarga Guan itu. Setiap saat dirinya tidak bisa tidur, terus saja terbayang-bayang bajah pemuda tiga puluh tahun, yang telah membunuh Leonardo. "Kami be

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    119. SUDAH DITEMUKAN

    "Sebenarnya, Kak Arsenio ini, siapa? Mengapa kakak bisa masuk ke rumah besar itu? Memangnya rumah itu, milik kakak juga?"Pertanyaan Elsa, sontak membuat Arsenio menghela napas berat. Sebenarnya dia ingin menyembunyikan identitasnya yang tidak lain adalah Pewaris Utama Keluarga Guan, dari Elsa. Namun, sepertinya keadaan yang telah memaksa ia untuk berkata jujur."Rumah mewah itu milik ayahku. Sebenarnya aku ini, pewaris utama keluarga Guan. Arsenio Bagas Guan. Putra satu-satunya Alexander Guan," beber Arsenio ragu. Dia tidak yakin momentumnya pas untuk mengungkapkan identitas. Elsa menatapnya sangat lama dan tanpa kata, seolah kalimat tadi adalah mantra yang mengutuknya menjadi patung batu. "Elsa?" Panggilan Arsenio menyadarkan gadis cantik dua puluh tahun itu, dari diamnya. "Mengapa sejak awal Kak Arsenio tidak jujur padaku?" Elsa mengubah posisi duduknya yang semula sedikit menghadap Arsenio, kini melihat keluar jendela."Aku tidak suka orang yang berkata bohong," sambungnya kesa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    118. KEKACAUAN APA LAGI INI?

    Arsenio pun kembali ke rumah. Kemarin malam ia tidak pulang karena menemani Elsa. "Tuan Muda. Kemana saja Anda kemarin malam?" tanya Bastian, yang langsung mencecar. "Tuan, terus mencari Anda. Mengapa ponsel Anda tidak aktif? Sebenarnya pergi kemana Anda, Tuan Muda?"Arsenio menghela napas panjang, "ada hal yang sedang kuurus. Sekarang aku minta padamu untuk mencari informasi tentang Organisasi Bulan Darah.""Bulan Darah?" Bastian menautkan sebelah alisnya. "Bukankah organisasi itu sudah hilang. Lantas, untuk apa, Anda mencari informasi tentang mereka lagi?""Aku akan jelaskan nanti. Sekarang, aku ingin menemui ayah. Di mana Ayah?" "Tuan Alexander ada di ruangannya." Setelah mendengar kalimat itu, Arsenio buru-buru menaiki anak-anak tangga, menuju lantai dua.Arsenio pun langsung masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintunya lebih dulu."Ayah," kata Arsenio terkesan buru-buru."Arsenio. Kemana saja kamu, Nak?" tanya Alexander Guan cemas. Sampai bangu dari tempat duduknya. "Aku ber

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    117. SANDRA BULAN MERAH

    Entah mengapa, Arsenio merasa ingin berlama-lama di tempat ini. Seolah sesuatu sedang menunggunya dan takdir ingin dirinya menemukan itu.Arsenio pun mengunjungi ayahnya dan mengatakan bahwa ia akan pulang setelah makan siang. Sesaat setelah itu, Arsenio melihat sesuatu yang membuat aliran darahnya mendidih lagi. "Hei, kalian yang berkelahi di sana! Apa yang kalian lakukan di depan umum seperti ini?!" "Ayo cepat pergi!!" ucap seorang pelaku mendorong rekannya untuk kabur dari sana.Arsenio berseru. Namun, sebelum ia bisa melanjutkan aksinya, dua pria yang lagi-lagi sedang mengeroyok anak kecil itu, pergi. Kali ini bukan gadis yang Arsenio selamatkan sebelum."Hei kalian--Ck!!" Arsenio berdecak dengan kepalan tangan meninju udara. Tindakannya itu, mendapat teguran dari dua pria berseragam keamanan. Dari yang Arsenio lihat, sepertinya mereka sedang melakukan patroli rutin. "Kau?! Lagi-lagi membuat keributan di sini, apa tak kapok?!" ucap salah seorang petugas keamanan itu yang ter

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    116. BERKUNJUNG

    Hari berikutnya. Arsenio pun melaju dengan kecepatan tinggi dengan motornya. Sudah cukup lama ia tidak berpacu di atas kuda besinya itu. Semenjak menjadi Tuan Muda keluarga Guan, ia tidak lagi mengendarai motor.Arsenio membelah keramaian kota Sky Blue City. Menyalip kendaraan yang ada di depannya dengan mudah.Setelah berpacu kecepatan di jalanan selama tiga puluh menit, Arsenio pun menghentikan laju motornya tepat di depan gerbang pemakaman keluarga. Arsenio turun dari motor, tidak lupa dia membawa satu buket bunga mawar putih yang sangat indah dan harum.Arsenio berjalan memasuki makam dan berhenti tepat di samping pusaran yang bertuliskan nama Clarissa di atasnya. Dia membuka kacamata hitam yang sedari tadi melekat di wajahnya. "Selamat pagi, Bu. Maafkan Arsenio yang baru mengunjungi ibu lagi."Arsenio meletakkan buket bunga itu di atas makam Clarissa. Sekuat tenaga dia memendung emosi, yang coba menerobos pertahanannya."Ibu suka mawar putih bukan? Kali ini Arsenio bawakan mawa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    115. BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK

    Satu Minggu berikutnya. Kondisi Arsenio telah pulih sepenuhnya. Bastian pun mengajak Arsenio untuk menemui anak-anak di tempat sosial, yang dibangun oleh Alexander Guan.Arsenio berjalan santai sambil melihat-lihat sekelilingnya, yang dipenuhi suara tawa anak-anak. Koridor ini, mengingatkan Arsenio pada sekolah dasarnya dulu. Hanya saja, saat ia bersekolah tidak ada tawa yang seperti ini. Setiap kali dirinya berjalan, maka teman-teman sebayanya langsung menghindar. Seolah dirinya monster yang tidak pantas untuk didekati. Melihat anak-anak bisa tertawa lepas tanpa beban, meskipun tidak memiliki orang tua, membuat Arsenio merasa tenang. Ada kebahagiaan yang sulit ia gambarkan dalam lembaran kata-kata. Setidaknya di tempat ini, mereka tidak merasa kesepian. "Tuan Alexander Guan membangun tempat ini, tepat satu bulan setelah meninggalnya Nyonya Clarissa. Tuan Alexander Guan, sangat terluka saat itu, terlebih lagi dia harus berpisah dengan putranya, yaitu Anda, Tuan Muda. Sebelum memban

DMCA.com Protection Status