Share

52. BENCANA TELAH BERLALU

last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-23 17:15:19

Sementara itu, masih dalam lingkungan All Star Hospital, tetapi berbeda situasi.

Anindira pun pergi ke rooftop, untuk menenangkan diri. Ia merasa bosan karena terus-terusan berada di kamar. Terlebih tidak ada kawan yang bisa diajak bicara.

Sebenarnya ia tidak mau masuk dalam pusaran konflik ini, tetapi keadaan telah memaksanya untuk masuk dalam jurang.

"Ibu ..." Anindira memanggil lirih sosok wanita yang begitu melekat dalam benak. Entah, bagaimana kabar wanita itu sekarang? Sudah siuman atau belum? Anindira pun tidak tahu. Merasa gelap dan putus asa.

"Maafkan, Anindira, Bu. Seandainya Anindira tidak meninggalkan rumah dan membiarkan Ibu sendiri, mungkin kejadian ini tidak akan Ibu alami ..." Ia berucap pelan.

"Kalau saja aku tahu, bahwa pria itu berencana melukai Ibu, aku tidak akan pernah sudi bertemu dia lagi!"

Penyesalan memang datangnya selalu belakang. Tidak mungkin di awal. Kini, Anindira begitu membenci Around. Bahkan jijik menyebutnya ayah.

Ada satu alasan besar, yang men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    53. SEBENARNYA SIAPA ANINDIRA?

    "Tuan, haruskah kita mengundur rencana pernikahan ini?" tanya Bastian sangat hati-hati. Alexander Guan bergeming sambil memandang hamparan gedung-gedung bertingkat, yang ada di sekitar All Star Hospital, dari lantai paling atas.Seperti inilah kota metropolitan. Tidak ada hamparan hijau dari pepohonan maupun perkebunan, rata-rata gedung bertingkat dan pertokoan di sekitarnya. "Sejak tadi, Elisha terus menghubungi nomor Tuan Muda. Saya diamkan saja panggilannya karena tidak mungkin, saya memberitahukan kondisi Tuan Muda yang sekarang kepada mereka," terusnya melanjutkan laporan."Iya. Situasinya semakin memanas dan diluar kendali. Ada banyak musuh yang mengintai di mana-mana. Tentang identitas Arsenio yang sesungguhnya, aku yakin sudah banyak orang yang mengetahuinya. Dalam situasi ini, kita tidak boleh lengah karena sedikit saja lalai, maka musuh akan mudah menyerang." Alexander Guan menjawab, sekaligus berpesan dengan nada serius dan mimik wajah datar.Alexander Guan masih tetap pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    54. SUDAH BANGUN

    Arsenio sudah membuka matanya sekitar dua jam yang lalu. Namun, masih terbaring lemas di ranjang. Tidak bisa banyak bergerak karena belum pulih sepenuhnya. Selang infus masih terpasang di lengan kanan. Sementara alat pernapasan sudah tidak terpasang. Perban masih melilit kepala Arsenio. Diganti setiap dua jam sekali. Gavin yang memerintahkannya. Gavin merasa bertanggung jawab besar untuk kesehatan Arsenio. "Apa saja yang sudah aku lewatkan?" tanya Arsenio duduk bersandar pada dinding ranjang. Ia sangat tidak nyaman jika berlama-lama tidur telentang."Tidak ada banyak hal yang terlewatkan, selain Elisha yang terus-menerus menelpon nomor Tuan Muda, kemarin malam. Pagi ini, Elisha sama sekali tidak menelpon," jawab Bastian menyebut nama nenek sihir itu.Posisinya sekitar satu meter dari ranjang Arsenio. Ia berdiri di sisi kiri. Mimik wajahnya datar seperti biasa. Tidak ada senyuman meski seujung kuku. Arsenio menyelengos, sangat malas mendengar nama wanita yang sangat dibencinya. Hubu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    55. MISI BARU LEONARDO

    PLAAAAAKKKKK ...PLAAAAAKKKKK ..."Dasar, bodoh! Bagiamana bisa kalian gagal, ah? Membunuh satu pria tua saja kalian tidak becus!" bentak Luke Mallory keras, sampai membuncah kan salivanya. Namun, ia tidak peduli. Emosi sedang tinggi-tingginya sekarang. "Beri kami satu kesempatan lagi, Bos. Kami akan ...."DOOOR ...DOOOORRRR ..Sebelum pria itu dapat menyelesaikan kalimatnya, Luke Mallory sudah lebih dulu melepaskan tembakan.Hanya berselang beberapa detik, dua anak buahnya langsung menghembuskan napas terakhir, tanpa bisa menyelesaikan penjelasan. Luke Mallory menembak tepat di bagian kepala dan dada. "Itu adalah hadiah bagi mereka yang gagal menjalankan tugas!" Luke Mallory menyelengos. Membuang pandangannya, merasa malas melihat anak buahnya yang tidak berguna."Hanya dia yang bisa melakukannya." Luke segera merogoh saku celana, kemudian mengeluarkan benda pipih itu. Menekan satu nama, pion berharga yang saat ini sedang berada jauh di sana.Sambungan telponnya pun terhubung.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    56. USAHA MELOLOSKAN DIRI

    TRING ...Arsenio yang masih terbaring lemas pun, dikejutkan dengan kemunculan layar notifikasi yang sudah lama ia tidak lihat. [Selamat! Kau berhasil menyelesaikan misi bermain Casino.][Hadiah yang kau dapat: 30 juta dollar. 50 pon Aksi dan 40 Poin Kemenangan.][Poin Kemenangan yang mau dapatkan, kurang banyak untuk mendapatkan senjata baru. Semoga beruntung dikemudian hari.][Hadiah sudah berhasil ditranfer ke rekeningmu. Maaf atas keterlambatannya karena ada gangguan pada sistem.][PERINGATAN! Kau harus segera menyesuaikan misi dalam waktu 48 jam. Jika, kau gagal melakukannya, maka kau akan mendapatkan hukuman.][Semoga harimu menyenangkan.]Notifikasi langsung menghilang, bersamaan dengan Arsenio menghela napas berat. Arsenio mendesis. Menunjukkan raut wajah kesal saat turun dari ranjang. Tanpa pikir panjang ia segera mengambil tindakan dan buru-buru melepaskan selang infus yang masih menempel di punggung tangan.Mencabutnya paksa, hingga membuatnya sedikit merasa kesakitan. Na

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    57. RENCANA ARSENIO

    "Tuan Muda. Anda sudah datang?" Bastian menyapa dan membungkuk, saat jaraknya hanya beberapa meter dengan Arsenio. Arsenio berbalik badan dan tersenyum tipis. "Apa semuanya sudah siap? Bagiamana langkah selanjutnya?"***Satu hari sebelumnya."Bastian, di mana ponselku?" tanya Arsenio, duduk santai di ranjang sambil menghabiskan sarapannya. "Ponsel Anda, ada di tangan Tuan Alex. Ayah Anda sendiri yang memintanya kemarin. Maafkan saya, Tuan Muda," jawabnya terdengar pasrah.Arsenio melepaskan sendok serta garpu itu, "Aish, bagaimana bisa aku berkomunikasi, kalau ponselku disita seperti ini?" Kemudian mendesis kesal. Hampir saja ia melemparkan sendok beserta garpu itu, seandainya tidak bisa menerima situasi. "Ayah, tidak akan menemukan apa-apa dengan menyita ponselku. Tidak ada hal penting yang harus ia ketahui," rutuknya benar-benar jengkel."Mungkin, Tuan Alex, hanya ingin Anda beristirahat tanpa memikirkan pekerjaan dan yang lainnya." Bastian menimpali. "Tetap saja salah. Aku me

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    58. KEDATANGAN ARSENIO

    Arsenio memasuki mansion. Bola matanya mengedar cepat. Memperhatikan sekelilingnya yang tampak sepi dan tenang. Saat di halaman depan pun, Arsenio tidak menemukan hal yang perlu diwaspadai. Pengamanan kali ini tidak seketat sebelumnya. Arsenio bisa merasakan adanya cela lebar di setiap area mansion.Bahkan anggota Setan Merah yang berjaga pun hanya beberapa orang saja. Tidak sebanyak di awal. Mungkinkah sesuatu terjadi, yang membuat Setan Merah pergi? Sekiranya itulah yang Arsenio pikirkan, sampai keningnya mengerut tajam. "Kamu kenapa?" tanya Malik heran, ketika mendapati Arsenio sedang celingak-celinguk.Arsenio menggeleng cepat. "Bukan apa-apa. Aku hanya sedang mencari Elisha. Mengapa dia belum keluar dari kamar," kilahnya sembari tersenyum kecil. Bersikap tenang, meskipun sedang berada di kandang macan. "Heum, aku akan minta pelayan untuk meminta Elisha cepat ...""Itu tidak perlu. Aku sudah siap!" seru Elisha dari lantai dua, sembari melenggang anggun menuju anak-anak tangga di

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    59. TAMU TAK DIUNDANG

    Sebelum melanjutkan sesuatu yang bahagia di kediaman Malik. Mundur satu hari sebelumnya. Leonardo sedang berkendara dengan kecepatan tinggi di jalanan beraspal Apple Blossom City. Pikirannya kacau balau, seperti sampah yang berserakan di di pembuangan terakhir. Tiba-tiba ponselnya berdering. Leonardo memilih untuk tidak mempedulikannya. Berpikir mungkin anak buahnya yang sedang menghubungi atau mungkin Malik. Bisa jadi, wanita licik itu, Elisha. Deringnya berhenti, setelah beberapa saat. Leonardo masih enggan melirik benda pintar yang tergeletak begitu saja di kursi sebelahnya.Leonardo hampir melewati perbatasan Apple Blossom City dengan Mugger City. Lagi-lagi ponselnya berdering, kali ini dengan hembusan napas malas, Leonardo melirik benda pintarnya yang terus menerus bernyanyi itu.Leonardo langsung menginjak rem, ketika mendapati nama yang tertulis di layar pipih itu.'Big Bos'Leonardo menepikan mobilnya ke sisi kiri. Tepat di bawah terowongan, yang menjadi pembatas dua wilayah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    60. UPGRADE SISTEM

    "Berhenti!" Anindira berteriak dari kejauhan. Ia baru saja tiba di sana, begitu mengejutkan sekaligus mengguncang mentalnya, mendapati dua pria yang sangat berarti dalam kehidupannya saling berhadapan.Leonardo memejamkan matanya erat-erat, merasakan adanya gejolak berbeda yang sedang menyerang raganya. Apa lagi kalau bukan suara dari wanita yang pernah mengisi relung hatinya itu.Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Around. Segera dia ingin melayangkan pukulan. Namun, sebelum tangan itu mampu mewujudkan keinginannya, Leonardo sudah lebih dulu menggenggam pergelangan tangannya. DOOOORRRR ...Leonardo melepaskan tembakan ke udara, lalu dalam hitungan detik dengan gerakan cepat dia memutar tubuh Around, sehingga posisi tangannya menekuk ke belakang. Menekan tubuh Around dengan sebelah kakinya. Sementara tangan yang satunya langsung menodongkan senjata. Alhasil, Around tak mampu berkutik. "Keparat kau, Leonardo!" Around mengumpat sambil meludahi wajah Leonardo. Emosinya memuncak lan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01

Bab terbaru

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    123. TAMAT.

    Hari berikutnya. Arsenio menaklukkan X One di Bandara internasional, yang hendak melarikan diri ke luar negeri. Di hari itu juga, Organisasi yang selama ini dipimpin X One pun ditaklukkan. Mereka tidak bisa berkutik lantaran pemimpin mereka telah ditangkap.Pada akhirnya, Arsenio pun menjadi penguasa Tiga Wilayah Bagian, seperti yang telah kakeknya janjikan. Sebagaimana seharusnya, pewaris utama keluarga Guan, yang akan memimpin Tiga Wilayah Bagian. Sejak hari itu, Arsenio mulai berbenah. Dia membentuk Organisasi Naga Merah yang lebih kuat lagi, kokoh dan sedikit berbeda dari yang dipimpin Alexander Guan sebelumnya.Arsenio membuat banyak perubahan di mana-mana. Berkat kontribusinya itu, semua orang di Tiga Wilayah Bagian tersenyum. Tidak ada yang tidak mengenal Arsenio sekarang.Arsenio pun mulai mempersiapkan pernikahannya dengan Anindira. Tepat dua bulan setelah Luke Mallory tiada. Pernikahan yang telah nantikan itu akan segera terwujud.Satu hari sebelum pernikahan. Malam harinya

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    122. MENUJU TAMAT

    "Kejutan!" Suara Elsa begitu nyaring dan sangat melekat di telinga Arsenio.Siapa yang menduga, bom yang dimaksud Luke Mallory sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya, adalah Elsa. Arsenio tidak habis pikir. Jika ia tahu, mungkin gadis itu sudah berpindah dunia kemarin. "Ada apa dengan ekspresimu, Kak? Apa kau terkejut melihatku seperti ini?" sambungnya berpura-pura polos, seolah tak terjadi apa-apa.Dia memah pandai bermain sandiwara. Kemarin Elsa berlagak layaknya seseorang yang sangat menderita. Mampu, menarik simpati Arsenio dan yang lainnya. Namun, sekarang? Elsa seperti serigala yang menyusup ke dalam gerombolan domba, lalu siap menerkam mereka.Arsenio bergeming. Dia terlalu cepat untuk mempercayai seseorang tanpa mencari tahu asal usulnya lebih jauh. Sampai akhirnya ia berada di ujung jurang karena rasa kepercayaannya itu, tapi semua ini tidak bisa ia sesali terus menerus. "Kenapa kau diam, Kak? Bukankah kau selalu saja banyak bicara ini dan itu? Kau terus saja berkata, b

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    121. KEKALAHAN LUKE MALLORY

    Arsenio berlari ke ruang perawatan. Dia mendapat kabar bahwa Elsa telah sadar. Dia bersyukur karena operasi pengangkatan cip itu berhasil. Bruk ...Pintu dibuka secara kencang, hingga menciptakan suara nyaring, sontak membuat dua gadis di dalamnya tersentak kaget."Arsenio ...""Kak Arsenio ..."Keduanya menyebut nama sang pria di waktu bersamaan. Terdengar kompak. Arsenio bernapas lega setelahnya. Lantaran dua wanita yang ia sayangi, ternyata baik-baik saja.Terutama saat melihat senyuman Anindira, selalu membuat hatinya tenang. "Kalian baik-baik saja bukan?" tanya Arsenio pada keduanya. "Iya, Kak Arsenio."Anindira ingin menjawab juga. Namun, dia kalah cepat dengan Elsa yang sudah lebih dulu berucap. Anindira pun hanya diam dan menunggu giliran ia berkata.Pandangan Arsenio lurus pada Anindira dan begitu juga senyuman. Ya, meskipun tangannya mengelus kepala Elsa."Lantas bagaimana dengan Kak Arsenio? Apa kakak berhasil menyelamatkan teman-temanku? Aku mendengar cerita Kak Anindir

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    120. MEREKA SELAMAT

    "Kapan pengirimannya?" Terlihat Luke Mallory sedang berada di sebuah ruangan, lebih disebut sebagai gudang karena banyak tumpukan kardus terbengkalai di sana.Jaring laba-laba menjadi penghias di setiap sudut ruangan. Lubang angin pun sudah tertutup debu yang sangat tebal.Lantai yang dipijak pun bukan dari keramik, melainkan masih lapisan pasir. "Pengirimannya akan dilakukan sore ini, Bos. Ketua Bulan Darah, yang akan mengantarnya sendiri," jawab salah satu anak buahnya, tertunduk ke bawah."Bagus. Para investor kita sudah banyak menanyakan soal anak-anak itu, yang akan mereka pekerjaan sebagai penari di club-club malam."Luke Mallory tersenyum sinis. Mengayunkan kakinya santai sambil menyesap sepuntung rokok yang hendak habis."Lantas, apa kalian sudah mendapatkan informasi tentang Arsenio?"Tiba-tiba dia membahas soal Tuan Muda keluarga Guan itu. Setiap saat dirinya tidak bisa tidur, terus saja terbayang-bayang bajah pemuda tiga puluh tahun, yang telah membunuh Leonardo. "Kami be

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    119. SUDAH DITEMUKAN

    "Sebenarnya, Kak Arsenio ini, siapa? Mengapa kakak bisa masuk ke rumah besar itu? Memangnya rumah itu, milik kakak juga?"Pertanyaan Elsa, sontak membuat Arsenio menghela napas berat. Sebenarnya dia ingin menyembunyikan identitasnya yang tidak lain adalah Pewaris Utama Keluarga Guan, dari Elsa. Namun, sepertinya keadaan yang telah memaksa ia untuk berkata jujur."Rumah mewah itu milik ayahku. Sebenarnya aku ini, pewaris utama keluarga Guan. Arsenio Bagas Guan. Putra satu-satunya Alexander Guan," beber Arsenio ragu. Dia tidak yakin momentumnya pas untuk mengungkapkan identitas. Elsa menatapnya sangat lama dan tanpa kata, seolah kalimat tadi adalah mantra yang mengutuknya menjadi patung batu. "Elsa?" Panggilan Arsenio menyadarkan gadis cantik dua puluh tahun itu, dari diamnya. "Mengapa sejak awal Kak Arsenio tidak jujur padaku?" Elsa mengubah posisi duduknya yang semula sedikit menghadap Arsenio, kini melihat keluar jendela."Aku tidak suka orang yang berkata bohong," sambungnya kesa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    118. KEKACAUAN APA LAGI INI?

    Arsenio pun kembali ke rumah. Kemarin malam ia tidak pulang karena menemani Elsa. "Tuan Muda. Kemana saja Anda kemarin malam?" tanya Bastian, yang langsung mencecar. "Tuan, terus mencari Anda. Mengapa ponsel Anda tidak aktif? Sebenarnya pergi kemana Anda, Tuan Muda?"Arsenio menghela napas panjang, "ada hal yang sedang kuurus. Sekarang aku minta padamu untuk mencari informasi tentang Organisasi Bulan Darah.""Bulan Darah?" Bastian menautkan sebelah alisnya. "Bukankah organisasi itu sudah hilang. Lantas, untuk apa, Anda mencari informasi tentang mereka lagi?""Aku akan jelaskan nanti. Sekarang, aku ingin menemui ayah. Di mana Ayah?" "Tuan Alexander ada di ruangannya." Setelah mendengar kalimat itu, Arsenio buru-buru menaiki anak-anak tangga, menuju lantai dua.Arsenio pun langsung masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintunya lebih dulu."Ayah," kata Arsenio terkesan buru-buru."Arsenio. Kemana saja kamu, Nak?" tanya Alexander Guan cemas. Sampai bangu dari tempat duduknya. "Aku ber

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    117. SANDRA BULAN MERAH

    Entah mengapa, Arsenio merasa ingin berlama-lama di tempat ini. Seolah sesuatu sedang menunggunya dan takdir ingin dirinya menemukan itu.Arsenio pun mengunjungi ayahnya dan mengatakan bahwa ia akan pulang setelah makan siang. Sesaat setelah itu, Arsenio melihat sesuatu yang membuat aliran darahnya mendidih lagi. "Hei, kalian yang berkelahi di sana! Apa yang kalian lakukan di depan umum seperti ini?!" "Ayo cepat pergi!!" ucap seorang pelaku mendorong rekannya untuk kabur dari sana.Arsenio berseru. Namun, sebelum ia bisa melanjutkan aksinya, dua pria yang lagi-lagi sedang mengeroyok anak kecil itu, pergi. Kali ini bukan gadis yang Arsenio selamatkan sebelum."Hei kalian--Ck!!" Arsenio berdecak dengan kepalan tangan meninju udara. Tindakannya itu, mendapat teguran dari dua pria berseragam keamanan. Dari yang Arsenio lihat, sepertinya mereka sedang melakukan patroli rutin. "Kau?! Lagi-lagi membuat keributan di sini, apa tak kapok?!" ucap salah seorang petugas keamanan itu yang ter

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    116. BERKUNJUNG

    Hari berikutnya. Arsenio pun melaju dengan kecepatan tinggi dengan motornya. Sudah cukup lama ia tidak berpacu di atas kuda besinya itu. Semenjak menjadi Tuan Muda keluarga Guan, ia tidak lagi mengendarai motor.Arsenio membelah keramaian kota Sky Blue City. Menyalip kendaraan yang ada di depannya dengan mudah.Setelah berpacu kecepatan di jalanan selama tiga puluh menit, Arsenio pun menghentikan laju motornya tepat di depan gerbang pemakaman keluarga. Arsenio turun dari motor, tidak lupa dia membawa satu buket bunga mawar putih yang sangat indah dan harum.Arsenio berjalan memasuki makam dan berhenti tepat di samping pusaran yang bertuliskan nama Clarissa di atasnya. Dia membuka kacamata hitam yang sedari tadi melekat di wajahnya. "Selamat pagi, Bu. Maafkan Arsenio yang baru mengunjungi ibu lagi."Arsenio meletakkan buket bunga itu di atas makam Clarissa. Sekuat tenaga dia memendung emosi, yang coba menerobos pertahanannya."Ibu suka mawar putih bukan? Kali ini Arsenio bawakan mawa

  • MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT    115. BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK

    Satu Minggu berikutnya. Kondisi Arsenio telah pulih sepenuhnya. Bastian pun mengajak Arsenio untuk menemui anak-anak di tempat sosial, yang dibangun oleh Alexander Guan.Arsenio berjalan santai sambil melihat-lihat sekelilingnya, yang dipenuhi suara tawa anak-anak. Koridor ini, mengingatkan Arsenio pada sekolah dasarnya dulu. Hanya saja, saat ia bersekolah tidak ada tawa yang seperti ini. Setiap kali dirinya berjalan, maka teman-teman sebayanya langsung menghindar. Seolah dirinya monster yang tidak pantas untuk didekati. Melihat anak-anak bisa tertawa lepas tanpa beban, meskipun tidak memiliki orang tua, membuat Arsenio merasa tenang. Ada kebahagiaan yang sulit ia gambarkan dalam lembaran kata-kata. Setidaknya di tempat ini, mereka tidak merasa kesepian. "Tuan Alexander Guan membangun tempat ini, tepat satu bulan setelah meninggalnya Nyonya Clarissa. Tuan Alexander Guan, sangat terluka saat itu, terlebih lagi dia harus berpisah dengan putranya, yaitu Anda, Tuan Muda. Sebelum memban

DMCA.com Protection Status