Share

Perjodohan

Sore itu, usai pulang kerja. Refan segera meninggalkan kantor, dia pulang terlebih dahulu sebelum datang ke tempat Mr. Rasyid Al-Bisyri. Ia diundang ke acaranya, selain rekan bisnis, dia juga salah satu dosen terbaik di kampusnya. Tentu sangat tidak sopan jika menolak undangannya, padahal banyak tamu undangan dari kalangan pejabat.

Jantungnya terus berdegup sepanjang perjalanan, ia merasa tidak ingin berangkat tapi juga sulit untuk memberikan alasan penolakan. Ia mengerti bagaimana menghargai sebuah undangan, meski ragu ia tetap melangkah.

“Kok, perasaanku tidak enak. Ada apa ini, padahal semalam sudah mempertimbngkan ini,” gumam Refan pada dirinya.

“Sudah sampai, silakan Tuan!” ucap sopir mempersilahkan Refan turun dari mobil.

Refan pun turun dari mobil, beberapa orang yang datang juga memenuhi undangan. Kali ini dia berangkat sendiri tanpa ditemani Angga.

“Semoga ini hanya acara biasa, pesta pengusaha pada umumnya,” ucap Refan sambil menghela napas panjang.

“Duh, rasanya kayak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status