Share

Bekal yang Tak Habis

"Selamat siang, Pak Alarich sayang."

Alarich langsung bangkit dari sofa, menyunggingkan smirk tipis sembari berjalan menghampiri perempuan cantik yang jua melangkah ke arahnya. Langkanya panjang, ada ketenangan tetapi kepastian di setiap langkahnya. Semakin dia dekat dengan perempuan tersebut, semakin nyata smirk di bibirnya.

Srett'

Ketika perempuan itu berada dekat di depannya, Alarich langsung menarik pinggangnya. Dia melilitkan tangan pada lengkungan seksi pinggang ramping tersebut, merapatkan tubuhnya dengan wanita cantik yang saat ini mendongak sembari tersenyum manis ke arahnya.

Cup'

Alarich mengecup lembut bibir Aeera, kembali tersenyum sebab perasaan gembira istrinya ada di sini. "Siang, Nyonya Alarich Adam," balas Alarich, mendekatkan wajah ke arah Aeera kemudian kembali mengecup bibir ranum nan menggoda tersebut.

"Kau sangat cantik," ucapnya serak, berhasil membuat Aeera senyum salah tingkah–menundukkan kepala sembari melirik malu-malu ke arah Alarich.

Pipi Aeera memanas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status