Share

Bab75# Lucas Pecundang

Penulis: Blue_Starlight
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 21:38:53

Mendengar Leon tidak ada di kamarnya, Stella langsung berusaha menghubungi ponsel anak itu. Namun, beberapa panggilan terlewat begitu saja.

Sang perawat mengeram, "Ke mana kamu Leon!" Dia memasukkan ponselnya dalam saku, langsung berlari keluar kafetaria.

Stella berlari, sembari matanya menatap nyalang, kepada setiap orang yang berada di sekelilingnya. "Ya Tuhan lindungilah anak itu ...!"

Saat ini, hanya pengharapan doa yang bisa dia panjatkan, Stella terus mengikuti langkah dan instingnya.

Di lapangan belakang rumah sakit, Leon dan anak laki-laki lain saling beradu berebut bola, membuat point terbanyak. Leon dengan lincah bergerak men-dribble dan menembak bola pada ring.

Shut! Bola masuk ke dalam ring dengan tepat, kemudian memantul setelah membentur arena lapangan.

"Yeayy!" Sorak jingkrak para anak perempuan yang turut menyaksikan adu tersebut.

Terlihat jelas wajah kesal Lucas, memukul angin. "Bulshitt!"

Leon tersenyum sinis, "Pembalasan yang sempurna!"

"Sial, kalau begini dia bisa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (67)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Sya
Leon ahirnya tumbang kan ,jangan terlalu terbawa emosi makanya
goodnovel comment avatar
Mutia Abisha
yaampun Leon semoga kmu g kenapa napa ya nak
goodnovel comment avatar
Wulandari
ngeyel sih kamu leon pergi sendirian kalo udah kaya gini gimana coba
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab76# Kecemasan Semua Orang

    Mungkin hanya akan ada kekecewaan, dan penyesalan yang mendalam pada Grace, seandainya Leon tidak dapat tertolong.Wanita itu bahkan tidak tahu, kabar apapun yang terjadi pada Leon sekarang. Grace membatasi aktivitasnya pada dunia luar, dengan mengalihkan panggilan telepon pada mesin penjawab operator. Sementara untuk panggilan Brian, ia alihkan pada nomor milik Arthur."Apa kamu tidak ingin berenang, Sayang?" tanya Max saat keduanya berada di atas ayunan. Tentu saja Max tidak keberatan saat wanita itu menimpa tubuhnya setengah badan. "Apa kamu mau?" "Tentu, aku sudah menantikan ini? Bagaimana denganmu, kau mau?""Tidak Max, kamu saja," balas Grace menggeleng, membiarkan Max berenang sendiri. "Kalau kamu mau, berenanglah. Aku ingin di sini.""Baiklah kalau begitu. Tunggu aku di sini, hm?" Max menyandarkan kepala Grace pelan, mengecup kening, kemudian bangkit menuju kolam renang.Kolam yang di desain bernuansa alam itu menyatu dengan laut yang terbentang luas. Terlihat jelas air beni

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab77# Isi Pesan Arthur

    Mengulang dan mengulang lagi, entah berapa kali Max menyatukan diri pada istrinya. Dan ... kali ini hal itu terjadi lagi!Max menggendong Grace masuk ke dalam. Di dalam ruang yang sangat luas itu, dirinya menurunkan sang wanita di depan wastafel. Sebenarnya sejak tadi Max ingin melucuti pakaian Grace di dalam kolam, tapi Grace menahannya."Hmptt ..." Kini, ciuman keduanya sangat bernafsu, terlebih Max. Sesuatu dalam dirinya yang sejak tadi menegak, harus bertahan hingga acara berenang itu berakhir.Grace memalingkan wajah, agar ciuman Max terlepas dan ia bisa menghirup oksigen untuk paru-parunya. Namun, bibir maskulin itu tidak berhenti begitu saja. Bibir itu justru berpindah pada leher mulus nan putih milik sang istri.Sambil terus memberi kecupan, Max menggerayangi tubuh Grace yang ternyata juga sudah berhasrat. Terlihat dari pucuk buah dadanya yang sudah mengeras, Max memiringkan Grace agar kepalanya bisa menelungsup ke bagian itu."Ah ... Max!'Pria itu terlihat seperti seperti b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab78# Suara Bariton Mengejutkan Grace

    Di negara yang terkenal dengan menara Eiffel, Freya baru saja mengobrak-abrik semua se-isi kamar. Vas bunga dan hiasan keramik pecah, dan serpihan kaca berhamburan di mana-mana. Wanita itu hampir mengalami gila karena beberapa hari tidak bisa bertemu, ataupun menghubungi Max."SIAL! SIAL! GRACE, SIALLAAANN ...!" Deru napas Freya memburu, mengepalkan tangan, "AKU BERJANJI, SETELAH INI AKU AKAN MELENYAPKANMU! AKU AKAN MENYINGKIRKANMU DARI MAX! ASAL KAU TAHU, AKU BAHKAN TEGA MENGHABISIMU, GRACEEE ...!!"Makian atau umpatan menggema ke seluruh ruangan, tidak ada yang berani mendekatinya. Amarah yang meluap-luap membuat Freya murka, meremas rambutnya kasar. Entah, merasa kesal karena Grace yang bisa merebut hati Max, atau Max yang sudah lama tidak meliriknya sedikitpun."Apa cantiknya wanita itu?! Dibandingkan dia, aku lebih cantik, Max! Aku lebih dari segalanya! Tapi kamu ... tidak sedikitpun melihatku ...!!" Dengan sendirinya suara Freya bergetar menahan isak. Tubuhnya luruh, terduduk d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab79# Kedatangan Orang Tua Darren

    Tanpa Grace sadari, sosok laki-laki berdiri di sisi dekat pintu balkon. Max di luar teras balkon mendengar suara Grace, sehingga ia mengira sang istri sedang mengigau.Siapa sangka jika kehadiran Max justru mengejutkan Grace tiba-tiba? Sebab, pria itu menanyakan siapa Leon. Grace sendiri tidak tahu, apakah Max mendengarkan seluruh percakapannya atau hanya sekilas, hingga ia bingung menjawab pertanyaan pria itu."Ehm, a-a ... maksud kamu, Leon yang baru saja kuucapkan, Max?" tanya Grace setelah menutup sambungan telepon cepat. Ia segera mengendalikan reaksi wajahnya agar tidak terlihat gugup.Max menatap tajam dengan wajar datar, Grace bisa menerka jika dengan wajah seperti itu ada yang sedang menganggu pikiran Max. Tentunya pasti sang suami ingin mendengar jawaban itu segera."Oh, itu ..." Grace bangkit dari kasur lalu menghampirinya. "Leon nama investor Arthur, Max. Dia tinggal di Rusia. Arthur baru saja menelponku, dia mengajakku tanam saham di bisnis yang baru saja dikerjakannya,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab80# Ide Terbang Ke Jerman

    Setiba di Phoenix Enterprises, Grace langsung masuk duduk di balik meja kerjanya dan memanggil Vio agar segera ke ruangannya. Beberapa jam yang lalu, sebelum pesawat Grace lepas landas, ia mengirim pesan pada Vio agar Arthur segera ke kantornya.Bertepatan dengan itu, Arthur juga sudah tiba di depan lobi. Pria muda itu langsung masuk ke dalam lift, menuju ruang sang CEO. Suara ketukan pintu membuat Grace dan Vio menoleh."Masuk!" balas Grace sudah tahu sosok yang berada di balik pintu.Arthur tersenyum sumringah setelah pintu itu terbuka lebar. "Hai, sepupu! Bagaimana honeymoon-mu?" godanya mendapat pelototan Grace.Pria itu terkekeh sembari melangkah masuk, sementara Vio bersiap undur diri setelah mengangguk lirih pada sang atasan."Pergilah, Vio," ucap Grace. Melihat Arthur mendekatinya, bayangan Leon sekelebat melintas di pikiran Grace. "Apa yang di katakan Brian padamu, Arthur?" tanyanya langsung pada inti.Arthur menarik bangku di depannya, kemudian mendudukinya "Dia mengatakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab81# Keagresifan Freya

    "Gimana, apa kamu setuju?" Arthur bertanya di antara kebimbangan Grace."Idemu tidak masuk akal, Arthur! Aku menolaknya!""Hei, kenapa? Bukannya kamu juga sudah mengatakan pada Max jika kau ingin menanam saham di bisnisku ..." tawa Arthur "Meski aku juga tidak tahu bisnis yang mana yang kamu maksud ..." tawanya tergelak."Tetap saja ini akan beresiko bila Max sampai tau yang sebenarnya!" Grace mendengus kasar."Ya terserah kamu saja ..." balas Arthur seraya menggendikkan bahunya. "Aku tidak ada ide lain."Grace menggigit bibir bawahnya, kemudian bangkit dari duduk, berjalan menuju kaca jendela ruang kerjanya. Sejenak ia memandang lurus pada gedung-gedung bertingkat pencakar langit sembari berpikir."Tapi ... tidak ada salahnya aku coba lebih dulu, Arthur." Grace mengangguk, kemudian berbalik menatap sepupunya. "Aku akan mencoba katakan pada Max."Arthur tersenyum bahagia. "Nah, gitu dong! Aku tunggu kabar darimu!"Setelah mendapat ide dari saran Arthur, Grace sedang merancang rencana

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab82# Keputusan Terbang Ke Rusia

    Brak!Sorot mata tajam menatap nyalang, menusuk hingga kulit-kulit keduanya. Namun, Freya tidak gentar dengan tatapan tajam itu, ia justru tersenyum licik padanya."Max ...!" bentak Grace murka. Kedua kalinya Max sangat dekat dengan Freya, sebelum pria itu bisa menghindari jebakan wanita ular. "Apa-apaan kau ini?!"Wanita cantik itu benar-benar marah dengan aksi Freya, terlebih melihat suaminya juga tidak melakukan penolakan.Max seketika berdiri menyambut Grace. Bukannya takut, tapi aksi Max sungguh di luar dugaan kedua wanita itu. Max langsung merengkuh pinggang sang istri dan menciumnya. Ya, mencium di hadapan Freya!Grace sontak tertegun, mengerjap dengan tindakan liar Max. Setelah selesai mencium, dan sang wanita tak lagi marah, Max melepaskan tautan bibirnya. "Kenapa, ada apa kau kemari, hm?" tanya Max dengan tatapan penuh hangat. Bahkan, seolah tak ada siapapun di ruangan itu selain mereka berdua."A-aku ..." Grace menjeda ucapannya, kemudian melihat ke arah Freya.Max mengert

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab83# Aku Akan Ceraikan Darren!

    Kecemasan Grace kembali muncul saat ia menerima email dua tiket boarding pesawat untuk tujuan Italia—Rusia.Pasalnya, jika ia benar-benar pergi ke Rusia, tentu sudah sangat senang dengan kemudahan itu, namun bukan Rusia yang menjadi negara tujuan. Wanita itu sekarang mondar-mandir di ruang tengah dalam rumahnya."Duh, bagaimana ini! Kenapa sih Christ pakai pesan tiket segala?" decak kesal Grace mengomel sendiri.Sebab, ia benar-benar harus merancang perjalanan ini sangat rahasia. Semua apapun tentang mengenai Jerman, tidak boleh tercantum dalam misi kali ini.Sama seperti saat pelariannya 8 tahun silam. Ia sangat menyusunnya dengan sangat rapi, sehingga tidak ada orang yang bisa menemukan dirinya bersembunyi selama itu.Grace mengambil telepon dan menghubungi Arthur. Telepon itu langsung tersambung dengan sosok pria di sana."Hallo, Grace. Ada apa?""Arthur, ada yang harus kamu soal perjalanan kita nanti," ungkap Grace."Hm, kenapa memangnya?""Kau tahu, Max sudah memberikan ijin itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01

Bab terbaru

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Bab250#Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan."Hm, benar ini tempatnya."Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ...Brak!Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami."Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju.Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jel

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab246# Penebus Kesalahan

    Kenan berdiri di tengah kota. Kebingungan jelas tergambar di wajahnya. Ia melirik kiri-kanan, mencari-cari tanda yang bisa mengarahkannya pada basecamp Freya.Gedung-gedung tinggi dan hiruk-pikuk suara kendaraan membuatnya merasa semakin terasing. Tidak ada petunjuk yang jelas, dan dia semakin merasa hilang."Bagaimana kalau aku meneleponnya?" ragu Kenan dalam kebimbangan.Setelah beberapa menit, Kenan mengeluarkan ponsel. Tatapannya tersentak saat melihat banyaknya panggilan tak terjawab dan deretan pesan dari sang istri."Maafkan, aku sayang ..." gumamannya terhenti dengan kedua bola mata berkaca-kaca, terharu, "Benarkah Chelsea hamil? Dia hamil ..."Rasanya Kenan benar-benar dilema. Di saat ia sudah menghancurkan semua, mahkluk kecil kini sedang bersemayam di rahim sang istri."Apa yang harus aku lakukan?" Kenan mengusap wajah kasar, "Argh!!"Namun, dengan cepat Kenan mengontrol emosinya. Ia harus secepatnya meny

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab245# Caraku Mencintaimu

    Setelah berhasil membebaskan Anna, Kenan langsung menuju ke bandara dengan mengambil penerbangan tercepat. Semua benar-benar sudah ia persiapkan, pasport dan visa pun sudah dia kantongi di balik jaket."Maafkan aku, Chelsea," ucap Kenan lirih, "Tanpa pesan, tanpa panggilan, tanpa berkomunikasi. Lihatlah, sehening itu caraku mencintaimu sekarang ..."Dengan berat hati ia memandang sendu negara talia dengan lampu-lampu yang menghiasi setiap kota. Ada hati yang sudah ia lukai. Padahal, hati yang selalu membuat dunianya menjadi berisik.**Dengan gemetaran Grace berusaha memasukkan kunci yang justru membuat kunci itu terjatuh ke bawah kakinya."Ah, sial!"Wajah Leon pun tampak jelas ketakutan dan penuh ketegangan. "Ayo, Mom!"Grace mencoba meraih kunci dibawah kakinya, namun Jack terlebih dulu memecahkan kaca mobil dengan ujung senapan.PYAR!"Aaaww ...!" Grace menutup kedua telinga

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab244# Mukjizat Tuhan

    Di negara Italia. Chelsea duduk termenung di sofa dalam kamarnya. Pagi ini, tubuhnya terasa lelah dan pusing, seolah-olah ada sesuatu yang salah. Rasanya seperti ada beban berat yang menekan dadanya. Namun jauh di dalam hati, ada kecemasan yang lebih besar lagi. Kenan, suaminya, tidak pulang sejak kemarin. Ponselnya pun tidak bisa dihubungi, pesan-pesan yang dikirimkan tak kunjung dibalas. Sejak tadi malam, Chelsea sudah berusaha mencari tahu di mana Kenan berada, tapi tetap tak ada kabar. Rasa cemasnya menjadi semakin memuncak."Memangnya di mana sih dia sekarang," gerutu Chelsea memandang layar ponselnya yang perlahan berubah gelap.Ia bangkit dan berjalan pelan menuju meja, mengambil segelas air. Keringat dingin mengucur di dahinya. Rasanya seperti ada yang aneh dengan tubuhnya, dan perasaan cemas tentang Kenan hanya memperburuk keadaan.Tanpa berpikir panjang, Chelsea memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Ia ingin memastikan semuanya baik-ba

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab243# Tangkap Mereka!!

    Melihat Stella datang dengan membawa kantong belanjaan, Grace keluar dari rumah, menghampiri sang perawat. "Apa semua sudah kamu beli, Stella?" tanya Grace. "Sudah semua, Nyonya. Perbekalan ini cukup untuk satu minggu ke depan." "Hm, baguslah." Ketiga pasang mata tiga pria dalam mobil seketika berbinar senang, saat melihat Grace dengan mata kepala sendiri. "Itu dia!" tunjuk Nick dengan yakin. "Benar, tepat sekali!" "Keberuntungan kita, dia keluar dengan sendirinya ...!" seru Jack sudah tidak sabar. "Selesaikan dengan cepat, dan jangan meninggalkan jejak!" "Siap, Bos!" Nick, Willy dan Jack langsung merapatkan langkah menuju rumah itu. Baru saja Stella dan Grace masuk ke dalam rumah, tak lama kemudian pintu rumah mereka terbuka dengan sangat keras. BRAK!! Suara dentuman pintu yang ditendang sangat keras membuat Grace dan Leon terkejut setengah mati. Jack, Nick, dan Willy sudah ada di depan pintu. "Hohoho ... Lihatlah siapa yang kita temui ...!" Jack menyeringai si

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab242# Hanya Sementara

    Di sana, ia menemukan Anna, terikat di kursi dengan air mata yang membasahi pipinya. Hati Kenan terasa sesak, melihat kondisi Anna yang tak berdaya.Kenan melangkah maju dengan cepat, suaranya bergetar meskipun ia berusaha untuk tetap tenang. “Anna…,” katanya pelan, meraih bahunya dengan lembut. “Kamu baik-baik saja?”Anna menggeleng lemah.Pria itu berusaha membuka lakban dari bibir sang adik kemudian membuka ikatan tali pada tubuhnya. "Apa mereka menyakitimu?" Belum ada jawaban dari gadis yang masih terus terisak.Anna menatapnya dengan tatapan kosong, matanya merah dan bibirnya bergetar. “Kak …” bisiknya, terisak. “A-aku takut ...”"Tenanglah, semua baik-baik saja." Kenan memeluk Anna erat dan mengusap kepalanya.Menarik napas panjang, Kenan berusaha mengendalikan emosinya. "Anna, dengarkan aku!" Ia berusaha menyadarkan sang adik. "Aku akan membawamu keluar dari sini, tapi ada sesuatu yang lebih penting yang har

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status