Home / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab62# Tidak Ada Tangisan Bayi

Share

Bab62# Tidak Ada Tangisan Bayi

last update Last Updated: 2024-11-17 20:07:22

Tidak ada yang berani mendekat ke kamar Chelsea meski pelayan sekalipun. Wanita itu terisak meratapi pilu yang menyesakkan dadanya. Terbesit rasanya ingin mengakhiri semua ini. Namun, nada dering dari gawainya berbunyi. Terlihat nama sang sekretaris di layar itu.

Chelsea berusaha menghentikan isakannya, menarik nafas dalam. Ia tidak ingin semua tahu tentang kegelisahannya, terlebih orang orang yang berada di perusahaan.

"Ada apa?" tanya Chelsea mengendalikan tekanan suara agar terlihat normal.

"Begini Nyonya, ada tamu dari Mexico mencari Anda di kantor," jawab sang sekretaris.

"Mexico?" Chelsea mengerutkan dahi. "Apa kita bekerja sama dengannya? Kurasa aku tidak memiliki janji dengannya, Nora."

"Ehm, benar. Kita tidak ada hubungan bisnis dengannya, tapi beliau mengatakan sahabat Anda."

"Haaa ..., sahabatku? Siapa?"

"Daniel."

"Apa? Daniel?" Chelsea terkesiap. "Tidak, Nora. Katakan saja aku sedang di luar negeri! Pokoknya jangan katakan apapun tentang keadaanku," sambung Chelsea tegas.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (73)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Sya
chelsea menghindar dari Daren tp chelsea nggak tau hati Daren seperti apa,ko terkesan egois bgt jadinya si chelsea.yah walaupun mungkin sebenarnya menurut chelsea hal terbaik adalah Daren berpisah dng nya
goodnovel comment avatar
Mutia Abisha
semoga nanti ada mukjizat untuk mu Chelsea
goodnovel comment avatar
Wulandari
kasian kamu chelsea pasti tertekan dengan ke adaannya sekarang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab63# Aku Mendengkur

    Setelah terdiam beberapa saat di lorong rumah sakit, Chelsea mengusap kasar air matanya, membersihkan sisa-sisa buliran bening yang membasahi pipi. Ia menarik napas dalam, membuangnya panjang sebelum kembali mendatangi Kenan. Chelsea bisa melihat Kenan masih setia menunggunya di dekat mobil miliknya. Kenan juga tampaknya sangat pekerja keras dalam melayani dirinya. "Aku sudah selesai, Ken!" Chelsea kini berada di belakang pria itu. Kenan sontak berbalik badan, mengangguk, "Baik, Nyonya. Kita pulang sekarang?" Chelsea menggeleng. "Apa ada tujuan lagi setelah ini?" "Kita mampir ke apotik sebentar," balas Chelsea. Setelah mendapat jawaban dari sang CEO. Kenan selalu sigap memegangi kursi roda Chelsea, saat wanita itu harus berpindah dari kursi rodanya ke dalam mobil. "Cari apotek sepanjang jalan saja, Ken," titah Chelsea yang diangguki Kenan. Pria itu langsung menginjak pedal gas dan mengemudi dengan kecepatan rata-rata. Sebab, ia juga harus mencari apotik di sepanjang

    Last Updated : 2024-11-18
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab64# Membuat Janji

    Setelah mengadakan rapat pagi di kantornya, Darren putuskan untuk pulang, sekaligus ingin melihat keadaan sang istri. Kejadian yang baru saja terjadi pada Chelsea, terlihat oleh Darren. Pria itu kembali lagi ke rumah karena ia tidak bisa fokus di ruang kerja kantornya.Namun, pemandangan tidak mengenakkan baru saja terjadi di depan matanya. Matanya sedikit memanas kala melihat Chelsea berada di tangan seorang pria. Entah, Darren bisa menduga jika itu supir baru istrinya. Tetapi, yang membuat hati ya bergemuruh hebat adalah posisi Chelsea yang membuat pria itu terbakar api cemburu."Apa itu tadi?" sergah Darren langsung mengambil alih tubuh Chelsea kemudian menggendongnya. Kenan seketika tertunduk, mundur beberapa langkah. "Apa yang sedang kamu lakukan, hah?!" bentak Darren menatap tidak suka.Kenan semakin serba salah apabila tidak menjawab pertanyaan Darren. Ia patut menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. "Maaf, Tu—"Akan tetapi, ucapan Kenan terpotong oleh Chelsea yang menyelany

    Last Updated : 2024-11-19
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab65# Program Hamil

    Grace sangat terkejut saat Max menolak ajakannya ke rumah Victor, tetapi malah mengajaknya hendak pergi ke dokter SpOG. Wanita itu seketika langsung merubah ekspresi keterkejutannya, dan langsung mencari jawaban atas rasa ingin tahunya. "Kenapa kita mau ke dokter SpOG, Max? Siapa yang hamil?" tanya Grace menggigit bibir bawahnya, berhati-hati memilah kata-kata. Max menghela napas berat. "Sebenarnya waktu kita makan malam di rumah Papi, ada hal yang kami bicarakan berdua." Grace terdiam. Namun, dengan seksama mendengarkan dan mencerna setiap makna ucapan sang pria. "Papi tetap memaksaku memberi keturunan keluarga Dicaprio," ucap Max lagi sembari membuang napas panjang. "Aku sendiri tidak yakin apa aku bisa mengabulkan permintaannya. Tetapi, bila kemarin aku tidak mengiyakan pun bagaimana dengan Chelsea. Papi tidak mungkin memaksa Chelsea yang justru akan menyakitinya." "Lalu sekarang mau apa kita mau ke sana?" "Aku akan minta pendapatnya lebih dulu. Kita ikuti apa yang ia

    Last Updated : 2024-11-20
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab66# Ucapan Ambigu

    Mendengar pernyataan Dokter Anna, Max sejenak ragu mengenai dirinya. Ia tidak percaya diri, bisa melakukan apa yang disarankan oleh sang dokter. "Sejujurnya, saya sangat senang ketika Anda berdua mengkonsultasikan tentang hal ini lebih cepat," ungkap Dokter Anna. "Tapi lebih baik anda mencobanya lebih dulu, Tuan. Anda tidak akan pernah tahu jika Anda belum melakukan program ini."Max terdiam, tapi berpikir, menghela berat. "Baiklah, kami akan melakukannya.""Wah, saya senang mendengar ini!" Dokter Anna langsung tersenyum lebar, sorak girang dalam hati. "Baik kalau begitu saya akan jadwalkan program ini. Anda berdua bisa datang dan berkonsultasi setiap saat."Namun, tidak demikian untuk Grace. Wanita itu menatap tidak percaya sekaligus tertekan. "Bagaimana ini? Mengapa Max justru benar-benar ingin memiliki bayi sekarang?" batinnya."Lalu, apa yang harus kami lakukan lebih dulu?" tanya Max setelah ia menceritakan awal kejadian sebelumnya, serta ketakutan dan pemikirannya selama ini."A

    Last Updated : 2024-11-20
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab67# Hukuman Untukmu

    Grace menatap nanar dengan manik mata berkaca-kaca. Ia benar-benar terkejut dengan reaksi yang diberikan Max atas ucapannya.Udara di sekeliling ruangan itu terasa panas seakan ada kobaran api yang menyulut, sangat melukai kulit lembut sang wanita."Max, aku tidak bermaksud demikian!" Jemarinya terulur memegang dua tangan Max. "Aku hanya ingin memastikan kamu siap mengalami kekurangannya. Aku tidak ingin kamu kecewa, bila nantinya program itu tidak berjalan dengan baik." Grace meyakinkan Max. Sungguh, ia benar-benar dilema saat ini. Di satu sisi ia ingin agar rencananya berjalan lancar. Namun, sisi lain Grace takut bila sampai Max terluka karena ia benar-benar mandul.Tatapan tajam Max masih menusuk wanita itu. Grace yang merasa kesal tiba-tiba langsung melakukan hal di luar dugaan. Wanita itu langsung mengalungkan tangannya di pundak Max, dengan kedua kakinya melingkar di pinggang pria itu. Seolah bayi Koala yang digendong sang induk."Jika aku tidak mendukungmu, untuk apa aku sela

    Last Updated : 2024-11-21
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab68# Kontak Darurat

    Setelah bersepakat mengadakan bulan madu bersama Max, Grace kini berpangku tangan di dalam ruang kerjanya. Pasalnya, perjalanan yang akan ia lalui bersama Max, memungkinkan membutuhkan waktu selama 2 minggu ke depan. Sehingga, Grace khawatir jika ia mendapat telepon yang mendesak dari Brian tentang keadaan Leon.Sekian lama ia berpikir, wanita itu tidak juga menemukan jalan keluar. Embusan napas berat terdengar dari mulutnya, "Siapa ya, yang bisa aku percaya menjadi kontak darurat? Tidak mungkin aku menerima telepon Brian bila ada Max selalu di sampingku ..." keluhnya.Wanita itu termenung, tapi kepalanya berdenyut hingga ia terpaksa mengurut pelipisnya, mengurangi rasa nyeri. "Hhh ... Kenapa aku merasa hampir gila hanya mencari orang kepercayaan! Apa aku minta tolong mama saja ...? Ah, tidak, tidak! Mereka pasti akan tau kalau begitu!" Wanita itu terus saja mengomel sendiri hingga membuat Arthur yang berdiri depannya terkekeh. Tanpa Grace sadari, Arthur sudah mengetuk pintu saat wan

    Last Updated : 2024-11-21
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab69# Freya Menjual Saham?

    Sebelum ia berdiri di sana, di depan pintu ruang kantor Grace yang hanya berbatas kaca. Siapa saja yang berada di luar bisa melihat bagian dalam ruangan tersebut. Pria berbadan tegap melihat semua aktivitas Arthur dan Grace dari luar, saat dirinya hendak menuju ke dalam. Grace seketika terlonjak kaget begitu melihat pria yang sangat ia kenali, "Steve ...?" Wanita itu terkesiap melihat pria itu. "Wah, wah ... sepertinya aku mengganggu kalian," kekeh Steve tersenyum lebar.Grace tersenyum canggung, demi menutupi keterkejutannya. "Ada apa kamu datang ke sini, Steve? Apa ada hal penting?""Apa kamu tidak membiarkanku masuk?" tawanya masih di ambang pintu. "Aku tadinya ingin mengetuk, tapi kupikir aku akan memberimu kejutan saja ...."Grace menghela napas. "Kukira ada hal yang mendesak, sampai-sampai kamu datang sendiri ke kantorku."Pemilik Golden Brilliance melangkah masuk semakin dalam. "Sebenarnya ada yang ingin aku katakan. Entah, ini akan penting bagimu atau tidak, tapi menyangku

    Last Updated : 2024-11-22
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab70# Pujian Untuk Christ

    Max dan Grace memutuskan negara tujuan honeymoon adalah Maldives. Setelah turun dari pesawat pribadi, pasangan suami istri itu langsung menuju hotel yang sudah Christ pesan sebelumnya. Max sengaja membawa mobil itu sendiri, karena tidak ingin ada orang ketiga di dalam hari-harinya saat berada di negara tersebut.Wanita dengan balutan dress simple warna biru laut, dengan rambut terurai yang dihiasi topi dan kacamata menjadi aksesoris menonjol, membuat kecantikannya semakin mempesona."Apa kamu lelah, Sayang?" tanya Max menoleh sekilas."Uhm, tidak Max." Grace tersenyum lembut."Tidurlah, nanti aku bangunkan." Sesekali pria itu meraih tangan sang wanita menciumnya."Tidak Max, ini waktunya kita berdua, kenapa aku harus tidur ..." balasnya bergelayut di lengan sang suami.Meskipun Grace bermanja-manja di lengannya, namun ia tetap fokus dalam mengemudi. Mobil Rolls Royce yang dikemudikan Max, melaju dengan kecepatan rata-rata. Sengaja keduanya tidak memakai penutup agar bisa merasakan ud

    Last Updated : 2024-11-23

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab198# Makan Malam Menyebalkan

    Melihat reaksi Anna, Kenan melirik Chelsea sekilas lalu mengangguk lirih. Ia khawatir sang adik menolak keras hubungan keduanya. Kenan bahkan belum sempat mengatakan apapun pada gadis itu.Kedua mata Anna seketika mengembun, pelupuk matanya sudah basah. Anna sontak berlari ke arah Kenan, memeluknya. Anna menangis terisak."Hei, ada apa, Anna?" Kenan mengusap punggung sang adik.Pria itu justru kini tampak kebingungan. Ia menaikkan kedua alis, seraya melihat ke arah Chelsea, seolah bertanya.Sedangkan Chelsea pun justru menggendikkan bahu, menjawab isyarat, "Mana kutahu?" Anna yang tidak penjawab pertanyaan Kenan, pria itu kemudian bertanya lagi, "Kenapa kamu menangis? Kamu tidak suka tinggal di sini?" Kenan berpikir Anna tertekan karena menempati kamar mewah itu. Sebab, dari awal kedatangannya, kamar itulah yang menjadi pokok pembicaraan.Gadis itu menggeleng, namun masih dalam dekapan Kenan. Sang kakak semakin ti

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab197# Hanya Kamulah Saudara Kenan

    Mobil yang dikemudikan Kenan baru saja berhenti tepat di garasi rumah mewah sang kekasih. Mereka baru saja tiba di rumah Chelsea. Anna dan Chelsea bergegas turun dari mobil, dan berjalan diikuti Kenan, menuju pintu utama rumah besar yang terlihat sangat megah."Wow, rumahnya besar sekali, Chelsea," decak kagum Anna sambil menatap takjub ke sekeliling. Matanya tampak berbinar.Chelsea tersenyum dengan bangga dengan menggandeng tangan adik Kenan, "Terima kasih, Anna. Ayo, aku tunjukkan kamar yang akan kamu pakai!"Mereka berjalan masuk ke dalam rumah, dan Anna semakin terkesima dengan kemewahan yang ada. Ruang tamu yang luas, lampu kristal yang menggantung indah di langit-langit, serta lantai marmer yang bersih dan berkilau membuat Anna semakin merasa seperti berada di dunia yang berbeda."Sungguh luar biasa, Chelsea. Aku makin penasaran dengan kamarku!" kata Anna, tak bisa menyembunyikan ketakjubannya.Chelsea tert

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab196# Aku di Tinggal Lagi?

    Akhirnya Anna memutuskan ikut bersama Chelsea ke kota. Meskipun terbesit keraguan sesaat Anna merepotkan, Chelsea adan Grace tidak henti merayu hingga gadis itu turut serta. Mereka pun bersiap kembali ke kota setelah memasukkan beberapa tas Anna ke bagasi belakang. Setelah Anna masuk ke dalam mobil, kini gantian Grace dan Chealsea yang masuk ke kursi tengah. "Hei, kenapa kamu duduk di situ?" tegur Max menaikkan dua alis, menatap bingung pada Chelsea. Chelsea justru hanya meringis tersenyum, mengabaikan larangan Max, "Hehehe ... Sementara, kamu duduk di depan bersama Kenan ya, Max ... Please ...!" pinta Chelsea mengatupkan kedua telapak tangan. Melihat wajah sang adik, Max hanya bisa menghela berat. Tidak merespon, namun wajahnya yang ditekuk terlihat sekali bila pria itu sedang kesal. Kenan melirik sekilas, dan memastikan ketiga wanita di kursi penumpang sudah aman. Perlahan roda ban mulai menggilas jalanan a

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab195# Anna ke Kota

    Setelah membuat minuman untuk para tamunya, Kenan dan Anna tidak mendapati mereka semua di ruang tamu. Kenan lalu pergi mencari keberadaan Chelsea. Pria itu samar-samar mendengar percakapan antara Chelsea dengan sang kakak. Hatinya terasa sakit, melihat keduanya terlibat percekcokan, dengan Chelsea yang terisak di sana. "Sampai kapanpun aku tidak akan merestui hubungan itu, Chelsea!" tegas Max menatap tajam.Sesaat Kenan menjauhi keduanya, tidak ingin terlihat menguping percakapan tersebut, lantas ia beralih mencari Anna yang justru sedang mengetuk pintu kamar mandi."Anda baik-baik saja, Nyonya?" Kenan justru lebih terkejut mendapati istri sang majikan sedang berada di dalam mandi dalam keadaan pucat.Padahal, beberapa jam yang lalu, Grace tampak ceria lebih dari siapapun di antaranya. Hal itu semakin membuat Kenan penasaran."Hm, aku baik-baik saja, Ken. Hanya ..." Grace tidak melanjutkan ucapannya, terdengar semakin lir

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab194# Dia Tidak Pantas Untukmu!

    Mendengar celotehan Max yang tidak jelas, membuat Chelsea hampir meradang. Wanita itu ingin rasanya membunuh sang kakak dengan mencekik lehernya.Kenan langsung berusaha mencairkan suasana, mengalihkan perhatian sang kekasih. "Ayo, kita ke rumahku dulu. Pasti adikku senang kalau kalian datang. Di sana banyak hal yang bisa kalian lihat."Mereka pun mulai berjalan kembali ke mobil, dan melanjutkan perjalanan menuju rumah adik Kenan, berharap suasana akan semakin hangat dan ceria seiring berjalannya waktu.Setelah mobil berjalan beberapa saat, mereka sampai di sebuah rumah sederhana namun sangat nyaman, dikelilingi oleh taman yang hijau dan asri."Sudah sampai!" seru Kenan menghentikan mobilnya di halaman depan.Di depan pintu, seorang gadis muda dengan senyum lebar menyambut mereka. Anna, adik Kenan, berdiri di sana dengan wajah ceria, mengenakan gaun sederhana yang tampak pas dengan suasana desa. Begitu melihat Kenan turun dari m

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab193# Kampungan!

    Keesokan pagi, di langit cerah dan angin sepoi-sepoi berhembus, membuat suasana sangat nyaman. Chelsea, Kenan, Grace, dan Max sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman Kenan. Mobil yang mereka tumpangi melaju di jalanan bebas hambatan, lalu menuju pedesaan yang tenang. Namun, meskipun perjalanan ini seharusnya menyenangkan, Max tampak tidak terpengaruh oleh suasana ceria di sekitarnya. "Wah, aku tidak sabar nih, tiba di sana. Kampung halaman Kenan pasti indah banget, kan?" seru Chelsea tersenyum lebar, menoleh ke belakang. Grace yang duduk di samping Max pun tak kalah melebarkan senyuman. Ia mengangguk dengan semangat, "Ya, pasti sangat seru! Kenan, kapan terakhir kali kamu ke sana?" Di samping Kenan, Chelsea berbicara riang, sementara Kenan tersenyum kecil menatap jalanan, sesekali mencuri pandang ke Max yang duduk di kursi penumpang dengan wajah datar dan terkesan acuh tak acuh. Kenan tersenyum hangat, "Sudah lama sekali, sih. Tapi saya yakin, Anda pasti suka, Nyonya

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab192# Si Perayu

    Permintaan Chelsea ingin berkenalan dengan adiknya pun langsung dikabulkan oleh Kenan. Sejak pagi, Chelsea sengaja menelpon Grace agar ikut ke kampung halaman Kenan.Awalnya Kenan menolak dengan berasalan canggung terhadap kakak iparnya, terlebih Max. Bukan ia marah karena perlakuan Max kemarin, namun Kenan masih belum terbiasa dengan pria dingin itu. Akan tetapi, Chelsea mengikis keraguan Kenan, jika sang kakak dan istrinya sangatlah baik. "Aku yakin nanti kamu akan terbiasa dengan kehadiran mereka, Ken. Bila kamu tidak mulai dari sekarang, aku rasa akan semakin sulit," bujuk Chelsea meyakinkan.Dengan sedikit keyakinan, Kenan mengangguk lalu tersenyum lirih, "Baiklah, bila itu maumu."Mendengar persetujuan Kenan, Chelsea duduk di sofa sambil memandangi ponselnya. Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk menghubungi Grace, langsung menggapai ponsel dan menelpon kakak iparnya. Dia tahu, mengajak Grace ke kampung halaman Kenan bi

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab191# Segenap Jiwa

    Setelah beberapa hari lalu mendapat restu dari sang ayah dan ibu. Kini, Chelsea duduk di kursi dekat jendela, senyum manis terpancar dari wajahnya. Kenan, duduk di hadapan wanita itu, menatapnya penuh perhatian. Hari itu, Chelsea merasa bahagia sekali, karena ada sesuatu yang penting yang ingin ia sampaikan. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya wanita itu membuka mulut. Suara lembut, nan penuh dengan kebahagiaan pun mulai terdengar. "Ken ... ada hal yang aku ingin bilang. Papi dan mami, mereka merestui hubungan kita," ucap Chelsea dengan binar bahagia. Kenan menoleh terkejut, saat pria itu sedang mengaduk minumannya di dapur, "Benarkah? Wah ... semudah itu Tuan Alex dan Nyonya Felly merestui?" Mendengar ucapan Kenan, Chelsea seketika mencebik. Ia tidak suka mendengar penggilan untuk ayah dan ibunya, seolah ada jurang di antara Kenan dan orang tuanya. "Apa maksud sebutan Tuan dan Nyonya, Ken? Dia calon mertuamu, jadi ... Kamu juga harus mulai terbiasa menyebutnya sama d

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab190# Welcome to Jerman!

    Freya dan Jack berdiri di depan gerbang keberangkatan di bandara Internasional. Keduanya menunggu penerbangan mereka menuju Jerman. Wanita itu tampak tenang, meski suasana dalam hatinya penuh dengan tekad dan amarah. Jack, yang berdiri di sampingnya, lebih banyak diam, memahami bahwa situasi ini sangat serius. Ia tahu bahwa begitu sampai di Jerman, waktu akan sangat terbatas, dan misi mereka harus segera dimulai. Wanita itu melihat jam tangannya. Seolah menghitung detik-detik yang berlalu, lalu menatap Jack dengan tatapan tajam. "Alfonso dan Carlos akan menjemput kita di bandara, bukan? Setelah itu, kita langsung ke rumah sakit. Pokoknya aku tidak mau ada penundaan lagi," ucap Freya dengan tegas. Jack mengangguk memastikan, "Paham, Bos. Mereka pasti sudah siap. Tapi kau yakin untuk bertindak cepat seperti ini?" "Leon harus segera kita lenyapkan lebih dulu, Jack. Aku tidak bisa menunggu lagi, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menghalangi rencana ini! Anak buahmu sudah cu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status