Alexander punya keinginan pulang setelah setahun penuh hidup di Pulau Lambora. Bagaimana pun betahnya dia tinggal bersama lima gurunya, dia tetap merindukan orang tua dan istrinya, mau merasakan kembali hidup normal seperti orang pada umumnya. Lantas, apa rencananya? Ide yang dia pikirkan terdengar kurang masuk akal. Dia berencana membantu militer yang terdesak di sini untuk melawan para tentara penjajah. Sulit bisa diterima, tetapi dia yakin bisa melakukannya. Saat ini militer Winland hampir dipastikan kalah. Jika Panglima George telah ditemukan atau para perwira tinggi yang melarikan diri di Pulau Lambora berhasil dibunuh, mereka tidak punya cara selain menyerahkan diri. Masih ada puluhan ribu tentara di perkotaan dan pedesaan yang masih bertempur melawan penjajah. Sisanya tiga ribu pasukan yang melindungi tiga perwira tinggi mereka di Pulau Lambora. Itu artinya sisa kekuatan militer Winland sangat tipis jauh dan lebih dekat dengan kekalahan dari pada kemenangan. Sementara mili
Lima guru Alexander sebenarnya tidak mau Alexander pergi karena dinilai cukup berbahaya, dan lagi pula percuma juga. Ke sekian kalinya mereka memperingatkan untuk tidak pergi walaupun Alexander tetap pada pendiriannya. Pada akhirnya Mike pun tak tega, kemudian dia berteriak : “Alex, aku merestui mu! Pergilah dengan membawa kemenangan!” Mike merasa percuma jika dia tidak menerima kemauan Alexander. Jadi mending dia merestui atau mengizinkan Alexander untuk pergi. Maka dengan nantinya Alexander akan lebih tenang ketika berada di sana. Tindakan Mike tersebut pun diikuti oleh yang lainnya juga sampai pada akhirnya mereka semua mengikhlaskan kepergian Alexander. Mereka melepas kepergian Alexander dengan wajah sedih dan resah. Mereka melambaikan tangan saat Alexander sudah semakin jauh. *** Alexander melangkahkan kaki dengan penuh kepercayaan diri, niat dan tekadnya semakin kuat bahwa dirinya akan berhasil. Sekitar tiga puluh menit melakukan perjalanan, dia melihat beber
Tiga ribu orang, lalu dibuat struktur kemiliteran, tentu cukup sulit. Terlebih saat ini peralatan tempur sangat tidak memadai.Oleh karena itu, Alexander menyarankan untuk membentuk Brigade Naga yang membawahi tiga resimen. Masing-masing resimen terdapat seribu pasukan.Resimen Pertahanan Darat dipimpin oleh Jenderal Eisenhower.Resimen Pertahanan Laut dipimpin oleh Laksamana Limitz.Resimen Pertahanan Udara dipimpin oleh Marsekal Bernard.Saat ini Alexander diberikan kebebasan untuk memberikan masukan apa pun itu. Pertama, satu kapal induk dan dua kapal perang tersisa dibawa dari laut menuju sungai yang ada di Pulau Lambora. Kapal induk tersebut masih mempunyai dua puluh pesawat tempur dan lima kapal pengebom.Kedua, Resimen Pertahanan Laut ditempatkan tak jauh dari kapal tersebut.Ketiga, tidak ada pasukan yang berada di pinggiran pulau sehingga Northiz mungkin berpikir bahwa tidak ada militer Winland di pulau ini.Alexander bicara, “Keempat, kita semua harus bersembunyi di tempat-
Pagi pun menyingsing. Baru juga matahari tampak di ufuk timur, kapal-kapal Northiz sudah berada dekat Pulau Lambora. Jenderal Rommy memimpin langsung penyerbuan di Pulau Lambora dengan membawa total 100.000 pasukan. Dia meneropong suasana di sisi timur pantai Pulau Lambora. Kemudian seorang perwira memberikan laporan, “Jenderal, kami tidak melihat ada tanda-tanda bahwa pasukan Winland berada di pulau ini.”Akan tetapi, Jenderal Rommy berkata, “Intelijen kita tidak pernah salah. Mereka sudah bilang kalau tiga ribu orang yang melarikan diri termasuk tiga perwira bajingan pengecut itu memang pergi ke pulau ini.”Sang ajudan pun bungkam, terpaksa menerima keputusan Sang Jenderal. Itu artinya penyerangan akan tetap dilakukan. Jenderal Rommy memperkirakan bahwa jalur kepergian tentara Winland memang berhenti di sini, sesuai dengan arah pergi mereka. Dalam artian bahwa tentara Winland berlabuh tepat di pantai di hadapan mereka. Sebelum benar-benar sampai di sana, dia menginstruksikan k
Pasukan Northiz yang paling dekat dengan lokasi pertempuran adalah Divisi Tank dan Lapis Baja. Total ada tiga puluh tank dan lima puluh kendaraan lapis baja dengan setidaknya lima ratus orang di sana.Kini, mereka masuk ke dalam perangkap kedua Alexander.Sebelumnya sudah dipasang ranjau besar untuk melumpuhkan tank. Jaraknya sekitar satu kilometer dari keberadaan tiga kapal milik Winland di tepi sungai.Tidak semua lokasi bisa dilewati oleh tank dan kendaraan lapis baja. Kecuali satu, yakni jalan yang memang sudah dipasang ranjau di bawahnya. Jika mereka mau mengambil jalan lain, mereka mesti menebangi hutan atau meratakan tanah. Tapi, mereka tidak punya banyak waktu. Oleh karena itu, jalan satu-satunya yang mereka ambil adalah jalan yang sudah dipasangi ranjau oleh Alexander.Ketika delapan puluh mesin perang itu berbaris rapi, tiba-tiba saja, mendadak, terjadi ledakan dahsyat dari bawah tanah sepanjang jalan yang mereka lalui.DUAR!DUAR!DUAR!Ledakan itu terus terjadi sepanjang l
Pada rencana awalnya adalah Alexander cuma ingin melumpuhkan berbagai peralatan perang Northiz, dan nanti setelah Northiz kalah, lantas pihak Winland bisa menggunakannya. Hanya saja, rencana tersebut tidak bisa berjalan dengan sangat mulus sebab sulit untuk melumpuhkannya saja, melainkan memang harus dimusnahkan, termasuk apa saja yang tersisa.Ketika Alexander berhasil menumpaskan satu brigade pasukan, atau lebih tepatnya saat mereka melumpuhkan Divisi Tank dan Lapis Baja Northiz, kala itu dilangsungkan rapat cepat di Dragon Room. Alexander menyarankan pada Marsekal Bernard untuk segera menggempur pasukan Northiz yang ada di pinggiran pulau.Masukan tersebut disetujui.Intelijen Militer Alan berkata, “Jenderal Rommy menarik mundur pasukannya. Mereka tidak akan berperang sampai ada keputusan berikutnya. Saran dari Tuan Alexander benar. Sebaiknya kita segera menyerang mereka sebelum rencana mereka dimulai.”Putusan dari pertemuan cepat itu adalah penyerangan habis-habisan kepada Northi
Seribu pasukan darat dan dibantu ratusan dari pasukan udara dan laut kini bergegas maju menuju satu titik di pinggiran Pulau Lambora tempat di mana tentara Northiz berada.Mereka mengerahkan alutsista yang mereka punya dan ditambah pula dengan tank dan lapis baja hasil dari rampasan perang. Meskipun kalah dari jumlah pasukan, mereka tetap bisa mengalahkan Northiz karena paham medan pertempuran.Di bawah arahan Jenderal Eisenhower, terdapat sejumlah brigade dan kompi yang tangguh, dan salah satu kompi yang tangguh tentu saja Kompi Naga di bawah komando Alexander. Setelah beberapa jam menempuh perjalanan darat, akhirnya mereka hampir sampai pada titik lokasi, lebih tepatnya satu kilometer berjarak dari lokasi keberadaan musuh.Sebagian besar pasukan Northiz memang dalam kondisi siap perang sebab mereka percaya bahwa militer Winland bakal melakukan serangan lanjutan. Tapi sebagian kecil mereka lebih memilih beristirahat. Artinya mereka tidak seratus persen siap bertempur. Di samping it
Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak