Meskipun masih terlihat menyedihkan karena bekas siksaan dari Somers masih tampak, Pablo tidak peduli itu sebab ini adalah saatnya untuk bisa kembali memojokkan Alexander. Ini adalah momen di mana dia bisa membalaskan dendamnya. Dia berkata pada Neilson, “Adikku, ada apa dengan Alex si menantu sialan ini? Masalah apa lagi yang dia buat?”Neilson mendenguskan napas dengan gusar. “Menantu mu? Kak, tidak usah lagi menganggap dia sebagai menantu. Kalau aku jadi kau, sudah lama aku mengusir dia dari sini.”Tidak bisa. Pablo tidak bakal bisa mengusir Alexander dari rumah milik Somers. Dia tidak punya kuasa untuk itu. Tapi jika disuruh memarahi Alexander, dia nomor satu. Pablo duduk sambil menggagahkan diri. “Aku masih ingat dulu Alex pernah menawarkan padamu ide besar, tapi gila! Aku ingat dulu dia memang sempat berusaha menjadikan Spectra masuk di mafia Black Horns. Dari dulu aku memang tidak percaya sama menantu sok jadi pahlawan ini. Aku sadar karena dia pasti berbohong. Oh adikku, men
Alkohol punya pengaruh buruk terhadap otak Alexander. Dia tidak bisa berpikir dengan baik dan tenang jika sedikit saja meminum alkohol. Apabila otak sudah tidak beres, maka semua anggota tubuh akan kena imbasnya. “Kau jangan berpura-pura bodoh, Alex!” sentak Pablo menyeringai marah. “Ayo bicara! Akui saja di hadapan istri mu kalau kau memang pembohong, penipu, dan tukang buat fitnah. Jangan bersandiwara seperti orang gila!”Alexander menunduk. Dia mendengar dan mengerti tetapi tidak tahu harus mengatakan apa. Alkohol memang sesuatu yang sangat menyakitkan baginya. Meskipun terus dicecar dan dicaci, Alexander tetap tidak mampu bicara sedikit pun. Otak dan lidahnya membeku. Gabriella tertegun ketika melihat suaminya cuma bisa melongo dengan tatapan kosong. “Alex, katakan pada mereka kalau kau tidak bersalah! Bilang pada mereka bahwa apa yang mereka sampaikan hanyalah omong kosong semata! Cepatlah!”Namun, Alexander masih bergeming dalam keheningan. Pablo senang saat melihat kondisi
Pagi harinya.Kondisi Alexander masih memprihatinkan, namun otaknya mulai cukup membaik. Dia mulai bisa bicara dan mengatakan pada istrinya bahwa dia akan pergi selama beberapa hari. Ketika istrinya menanyakan ke mana akan pergi, Alexander menjawab kalau dia mau pergi berobat ke suatu tempat.Gabriella tak melarangnya meskipun dia sangat khawatir. Dia pun mengizinkan suaminya pergi dari rumah.Alexander berjalan kaki keluar dari gerbang rumah tersebut. Sekitar seratus meter dari sana, Farrell sudah menunggu dari tadi.Alexander masuk ke dalam Rolls Royce Phantom hitam itu. “Farrell, apa semua sudah siap?”“Semua sudah siap, Jenderal. Tujuh Perwira Naga, termasuk diriku, sudah siap.”Mobil itu pun melaju menuju markas besar militer.***Selama dalam perjalanan, Alexander tak bicara lagi sepatah kata pun. Dia menggelapkan pandangan sembari merefleksi atas apa yang terjadi pada dirinya, menekuri peristiwa pahit dan memilukan kemarin.Sungguh benar bahwa setiap individu punya kekurangan t
Alkisah, Alexander diculik lalu dibuang di Pulau Lambora. Dia tersesat dan tidak tahu ke mana akan melangkah. Ketika dia berhasil melewati mara bahaya yang mengancam dirinya, seperti berhasil lolos dari buruan binatang buas, dia pun menemukan sebuah lokasi tersembunyi dan misterius di bawah tanah. Di sanalah dia menemukan Pusaka Naga Emas yang pada akhirnya menuntun dia menjadi Kesatria Naga. Pusaka tersebut merupakan bagian dari sebuah Legenda. Menurut kebanyakan orang, Legenda Kerajaan Naga hanya sebuah legenda saja atau bahkan ada yang menyebutnya hanyalah sebuah mitos. Namun aslinya, cerita itu memang ada. Jika seseorang memakan satu buah Naga Emas, dia akan menjadi sangat kuat dan perkasa meskipun terdapat sejumlah kekurangan dan kelemahan pada dirinya. Setelah menjadi kuat, Alexander melanjutkan perjalanan kembali dan secara tidak sengaja masuk ke dalam sebuah goa tua, dan di sanalah dia dipertemukan dengan lima guru hebat yang membuat dia semakin menjadi pribadi yang luar
“Jika kalian menemukannya, serahkan padaku,” titah Alexander usai menjelaskan ciri-ciri pohon Buah Naga Emas pada Tujuh Perwira Naga. Mereka serempak menjawab, “Baik, Jenderal!”“Dan satu lagi. Jika kalian menemukan sumber mata air yang sangat bersih dan jernih, ingatkan lokasi itu!”Mereka patuh. “Siap, Jenderal!”Dari delapan orang, Alexander membagi menjadi empat kelompok, jadi masing-masing kelompok terdapat dua orang. Dia pergi menjelajahi Pulau Lambora bersama Farrell. Di suatu siang. Ketika Alexander sedang berjalan menyusuri hutan bersama Farrell, Farrell tak kuasa untuk menahan rasa penasarannya. “Jenderal, jadi kau membawa kami ke sini hanya untuk mencari buah Naga dan air yang tadi kau sebutkan? Maaf kalau aku lancang. Memangnya ada apa dengan keduanya?”Terdengar suara kerasak dedaunan kering dan ranting dari setiap pijakan kaki mereka. Farrell merupakan orang yang paling Alexander percaya. Maka tidak heran pada akhirnya dia pun membeberkan semuanya. Sembari mengawas
“Jenderal, kami mendapat kabar bahwa istri Anda, Gabriella, sedang menderita di rumah setelah kepergian Anda selama ini. Dia tersiksa. Sebaiknya Anda langsung pergi menemuinya sekarang juga,” ungkap seorang ajudan.Suara dan getaran dari baling-baling Helikopter itu perlahan meredup. Pintu terbuka, kemudian turunlah seorang pemuda berusia tiga puluh tahun yang mengenakan seragam militer. Hanya saja semua orang di sana tidak bisa mengenalinya karena dia menggunakan topeng emas bermotif naga untuk menutupi wajahnya.Hari ini merupakan hari yang sangat spesial bagi semua masyarakat di negara Winland, terutama di Kota Redchester. Di markas besar militer, semua orang penting menyambut kedatangan satu pahlawan baru bagi negara yang telah berjuang dengan penuh keperkasaan. Pahlawan itu bernama Alexander Yang Agung!Presiden dan Panglima menjura, memberikan penghormatan untuk Alexander, lalu diikuti oleh semua jajaran pemerintah dan para perwira tinggi militer.“Selamat datang, Pahlawan Besa
“Dilamar? Siapa yang melamarnya, Bu?” tanya Alex terkejut. “Keponakanku, Letda Martin Scott! Dia baru saja selesai dari pendidikan militer dan boleh menikah. Bulan depan acara pernikahannya akan dilangsungkan.” Dia lalu membanggakannya. “Martin dan kau, ibarat rumah mewah dan kandang ayam. Martin jauh lebih baik dari pada kau karena dia berasal dari militer. Ingat, dia sudah Letnan Dua lho! Sementara kau? Haha! Kau hanya pakai kaos putih polos dan celana chinos abu-abu. Menyedihkan!” ledek Winnie sambil terkikik geli.Tidak lucu. Sangat tidak lucu.Alexander geram. Dia maju selangkah dan ingin langsung masuk ke dalam rumah, tetapi Winnie merapatkan tubuhnya pada pintu sehingga tidak ada celah bagi Alexander untuk masuk.“Untung Gabriella belum punya anak dari mu, Pria Payah!” cacinya sarkas. Winnie mengerutkan bibirnya dengan penuh kebengisan lalu meneruskan dengan nada remeh, “Lebih baik kau tidak usah lagi datang ke sini! Gabriella akan sangat bahagia jika menikah dengan Martin. Eh,
Alexander tetap ramah dan sopan. “Betul, aku Alex Luther. Ayah apa kabar?”Namun, Pablo tidak juga menyambut baik kehadiran Alexander di rumahnya. Karena sudah sering dicuci otak oleh omongan persuasif istrinya, dia juga memendam kebencian dan rasa muak pada Alexander. Dulu Pablo juga kerap memberikan serangan dan perlakuan tak pantas pada Alexander serta berkeinginan kuat agar Alexander bercerai lalu pergi. Itulah kenapa pria yang sudah beruban dan baru berusia lima puluhan itu tidak senang begitu melihat kehadiran Alexander.“Bagaimana ceritanya kau bisa balik? Kami pikir kau sudah mati.” Pablo tidak bisa menahan ekspresi terkejutnya. Dia sangat syok dan sampai memegangi rambutnya. “Ceritanya panjang, Ayah. Yang penting, aku sudah kembali. Maafkan karena lebih dari satu tahun aku menghilang tiada kabar. Sekali lagi, maafkan aku.” Alexander menunjukkan ekspresi merasa bersalah meskipun sebenarnya dia tidak sepenuhnya bersalah. Kepergian dirinya dan perpisahan dengan istrinya bukan b