Home / Pernikahan / MENANTU AMBURADUL / SAKIT HATI MENANTU YANG TERBALASKAN

Share

SAKIT HATI MENANTU YANG TERBALASKAN

Author: Vina Achfas
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

MENANTU AMBURADUL

Bab 37

********

Hidup adalah tentang bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain.

Menilai boleh, tapi jangan hakimi. Komentar boleh, asal jangan menyakiti. Kasih masukan boleh, asal jangan sok paling mengerti.

Jangan sama ratakan kehidupan kita dengan hidup orang lain. Hidup seseorang punya ceritanya masing-masing.

___________

Kehidupanku dan sahabatku sangat berliku. Ada duka juga ada suka di dalamnya. Ada yang sedang terkena musibah, juga ada yang sedang bahagia mendapatkan anugerah. Kami menjalani hidup yang beragam, tapi kami masih dekat satu sama lain tanpa membedakan status sosial atau apapun.

Kini Dinda resmi bercerai dari suaminya. Itu melegakan sekali. Setelah penyiksaan yang dilakukan oleh suaminya selama bertahun-tahun, akhirnya dia bisa terbebas dari penderitaannya selama ini. Hubungannya dengan mantan ibu mertua masih baik. Tidak ada perebutan hak asuh anak. Hak asuh jatuh ke tangan Dinda. Pasti lah itu, mana bisa pria semacam itu mau kerepotan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENANTU AMBURADUL   ANAK HARAM

    MENANTU AMBURADUL Bab 38Gajian time......Saldo rekeningku sudah bertambah. Tanpa perlu drama merayu dan menunggu transferan dari suami. Hari ini kayaknya Mas Yusuf lagi bagus moodnya, jadi dia sangat antusias untuk segera mentransferkan sejumlah uang di rekening pribadi milikku. Sungguh kebahagiaan tersendiri mendapatkan notif uang masuk. Aku juga makin semangat mengerjakan pekerjaan rumah ini. Bulan ini adalah bulan lahir Mas Yusuf. Entah kejutan apa yang akan kuberikan kepadanya masih dalam rencana? “Mas lagi kepingin apa?” tanyaku mengulik sekaligus menebak apa yang dia mau sebenarnya? “Enggak pingin apa-apa kok, De’?" balasnya tak bisa ditebak. “Pilih satu dong. Apa begitu yang enggak terlalu mahal?" imbuhku. “Lagi enggak kepingin apapun kok?" sahutnya malas. Laki-laki memang begitu kalau ditanya tentang apa barang keinginannya. Maunya perempuan harus paham apa yang ada di dalam benaknya. Selain jadi manager keuangan, ternyata tugas istri adalah menjadi seorang paranormal

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   ULANG TAHUN MAS YUSUF

    MENANTU AMBURADUL Bab 39Banyak wanita di dunia ini yang menyerah dengan pernikahannya bukan karena cintanya kepada pasangan telah pudar, tetapi mereka menyerah karena satu alasan kuat yang kurang begitu disadari pasangan yaitu salah satunya adalah perlakuan buruk yang tiada hentinya yang ia dapatkan dari keluarga pasangannya. Apalagi jika bahu sebagai pelindung dirinya tak lagi berpihak kepadanya, runtuhlah sudah komitmen pernikahan tersebut dan lebih baik untuk pergi. Tidak ada jaminan dalam pernikahan bahwa pasanganmu akan tetap nyaman denganmu se-nyaman waktu kalian pendekatan dahulu. Karena setelah menikah, kalian akan berhadapan dengan problem dan situasi yang berbeda. ___________Mia dan Raihan akhirnya datang ke rumah Ibu setelah selama seminggu mereka menginap di tempat orang tua Raihan beserta anak sulung Raihan. Keputusan berubah, mantan istri Raihan lebih memilih untuk menjemput anak semata wayangnya tersebut untuk tinggal bersamanya, dari pada harus membiarkannya un

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   TINGKAH MEMALUKAN IBU MERTUA

    MENANTU AMBURADULBab 40Jika ditanya apakah tidak ada lelaki lain didunia ini yg lebih sempurna dari pasanganmu?Jawabannya Banyak, bahkan wanita yg jauh lebih sempurna untuk pasanganku pun banyak.Tapi aku memilih kesempurnaan dalam arti lain dalam diri pasanganku.Yaaah.... Dia yang sangat mencintaiku..dia sayangi keluarga.. Dia yang bertanggung jawab dan selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain dari pada kebahagiaan dirinya sendiri. Dia yang selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal. Lalu sempurna seperti apalagi yg harus Aku cari pada lelaki lain?“De’.... Kunci mobil dimana, ya?” tanya Mas Yusuf membuyarkan lamunan. “Enggak tahulah. Kan, Mas yang taruh?” ucapku. “Iya. Kok di tempat biasa nggak ada, ya?” protesnya. “Coba cari di kantong saku celana?” perintahku. “Sudah, tapi enggak ada.” balas Mas Yusuf. Aku ikutan nyari kunci yang dimaksudkan, akhirnya ketemu juga meski sambil sukses bikin kamar berantakan. “Nih, ada nih. Kuncinya di dekat meja. Dasar Pelup

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   WATAK MERTUA SULIT DIRUBAH

    MENANTU AMBURADUL Bab 41Mas Yusuf masih manyun saja, karena kejadian gagalnya membeli handphone baru kemarin. Seperti janjiku pada Mas Yusuf, Aku bersedia menemaninya membeli handphone lagi dengan syarat di tempat yang berbeda. Mas Yusuf menyetujui syarat itu. Sampailah kami di counter hp lain yang dituju. Mas Yusuf kembali memilah dan memilih ponsel mana yang berhasil meluluhkan hatinya untuk kita comot dan bawa pulang ke rumah. Sementara menunggunya menemukan barang yang sesuai dengan keinginannya, aku asik main handphone milikku sendiri. Entah kenapa kini petugas jaga wanita pada ngelihatin kami berdua. Yaa... memandangku, lalu bergantian memandang Mas Yusuf. Apakah ada yang aneh lagi dengan kami? Tanyaku dalam hati. Maklumlah karena diriku masih trauma dengan kejadian kemarin. Lalu Aku mengecek wajah cantik jelitaku pada sebuah cermin yang terpampang sebegitu besarnya di sini. Tidak ada yang aneh? Aku mencoba cuek bebek terhadap reaksi mereka. Yang penting kelar dulu deh transa

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   ANNISA TINGGAL SEATAP DENGAN MERTUA

    MENANTU AMBURADUL Bab 42 "Suf, Ibu rasanya pingin sekali tinggal bersama kamu dan anak istrimu di rumah barumu.""Kenapa memangnya di rumah Ibu? Ibu berantem sama Mia?""Ya, enggak ada apa-apa sih, Suf? Cuma mau dekat saja dengan cucu ibu yang lain.""Cucu selain Fajarina maksudnya?"Ibu mengangguk. Betapa riuhnya suara gemuruh di dalam hatiku setelah mendengar bahwa ibu mertuaku hendak hidup satu atap dengan kami bertiga. Sudah ku bayangkan bagaimana dia akan membuat masalah setiap harinya! Belum lagi edisi drama yang akan ibu pakai demi melancarkan aksinya untuk mengadu domba anak-anaknya. Ahh terlalu rumit rasanya untuk dibayangkan. Ibu mengutarakan niatnya kepada Mas Yusuf untuk tinggal bersama kami di rumah. Meski berat hati menerima permintaan Ibu, Aku harus tetap bersikap dewasa di depan suamiku. Dengan cara menyetujui permintaan itu. Mau tidak mau harus kuterima, karena beliau adalah Ibu dari suamiku, juga Ibuku. Segala resiko harus kuterima ke depannya, jika memang banyak

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   MAKIAN YANG SETIMPAL

    MENANTU AMBURADUL Bab 43Sore ini nampaknya mendung, se-mendung suasana hatiku. Beberapa hari ini aku lelah, sudah bolak-balik mencoba memasak lauk untuk Ibu, tapi tetap saja rasanya kurang cocok di lidah Ibu. Tanpa mengurangi rasa hormatku, kupersilahkan Ibu hari ini untuk memasak sendiri makanan untuknya agar rasanya pas bagi lidah Ibu sendiri. Aku tidak akan meminta sedikitpun bahkan, supaya bisa buat lauk makan Ibu sampai malam nanti. Kali ini Ibu memasak sayur asem, tempe dan cumi. Beruntung tadi ada tukang sayur lewat dan menyisakan sebungkus plastik cumi setengah kilogram. Cumi adalah makanan kesukaan Mas Yusuf. Aku kurang tahu, Ibu sengaja memasak cumi untuk anak lelakinya atau memang untuk diri Ibu sendiri. Kita coba lihat saja nanti. Jika sepanjang hari diharuskan bergelut dengan keunikan dan keriwehan sifat Ibu mertuaku begini, Aku jadi kangen sama sifat Mama yang enggak bawel dan suka menurut. Dimasakin apa aja dimakan. Dikasih apa saja diterima dan berterima kasih. Ras

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   IBU MERTUA MERINDUKAN CUCU KESAYANGAN

    MENANTU AMBURADUL Bab 44Sore ini kami masih berkumpul bersama keluarga. Hari ini tidak ada acara masak-memasak. Semua makanan pesan dari luar, karena Aku tahu bahwa keadaan sedang genting. Menatap wajah Raihan dan Mia sebenarnya membuatku terenyuh, tidak tega. Entah kenapa kini mereka kembali berulah? Setelah sebelumnya juga sudah pernah melakukan hal besar yang cukup membuat kami sekeluarga tercengang. Mas Yusuf belum sempat menceritakan kejadian kemarin saat bertemu dengan orang bank kepada yang tertua di keluarga ini. Kini tiba saatnya dia harus mengungkap kebenaran apa yang sebenarnya sedang terjadi. “Sini, semua kumpul, ada yang harus dibicarakan bersama.” ajak Mas Rama. Kami semua akhirnya mendekat satu sama lain di ruang tengah, ruang untuk santai dan nonton TV. “Ibu mau kemana?” tanya Mas Yusuf saat melihat Ibu hendak beranjak pergi.“Mau ke kamar mandi.” sahut Ibu. “Ya sudah silakan, kami tunggu.” Mas Rama menimpali. Kali ini Ibu sangatlah lama di kamar mandi. Sudah h

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENANTU AMBURADUL   NOMINAL MENGEJUTKAN

    MENANTU AMBURADUL Bab 45Pagi ini kegiatanku tidak terlalu sibuk, kebetulan cucian hanya sedikit dan sudah selesai ku jemur. Masak juga sudah rampung aku kerjakan dan sudah tersaji beberapa menu di meja makan. Tinggal menyediakan segelas susu hangat saja untuk Mas Yusuf. Kami berdua begadang semalaman, jadi masih lumayan agak lesu pagi pagi begini. “Ting... tong” Suara bel depan berbunyi. Kubuka pintu dengan semangat. Siapa tahu orang tersayang datang menjenguk, orang tuaku misalnya. Kedatangan mereka adalah anugerah bagiku yang terlalu sering kesepian ini sekarang. Tapi tak masalah karena dengan begini aku jadi belajar menjadi seorang istri dan seorang ibu yang mandiri. “Ehhh Papa, tumben banget pagi-pagi kesini?” sapaku kepada lelaki tinggi nan tampan yang berdiri di hadapanku ini. Sudah lama memang kami bertiga tidak nongol ke rumah Papa dan Mama, saking sibuknya ngurusin persoalan keluarga Mas Yusuf. Mungkin mereka berdua rindu. “Iya, Papa kangen sama Daffa,” jawab Papa. “Ma

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • MENANTU AMBURADUL   SELAMAT JALAN IBU (ENDING)

    MENANTU AMBURADUL 161 (ENDING)Setiap manusia selalu punya pilihan untuk selalu bersikap baik kepada sesama atau justru sebaliknya.___________Takdir hidup terkadang memang mengejutkan. Apalagi dengan terjadinya pendekatan dan rencana pernikahan antara Mimi dan Raihan. Semua orang bahkan diriku sendiri juga kaget. Apalagi mereka yang baru saja tinggal satu rumah dalam hitungan hari. Mimi dulu sempat ingin diadopsi sebagai anak oleh Ibu setelah kematian Mia, tapi rencana Ibu gagal karena tidak mendapatkan persetujuan dari anak-anak lelaki Ibu, kini Ia malah akan dijadikan istri oleh Raihan. Seseorang yang pernah menjadi menantu Ibu.Herannya si Mimi juga bersedia dengan permintaan Raihan yang ingin mempersuntingnya. Entah apapun itu motifnya yang jelas doa terbaik selalu untuk mereka berdua.Jika dengan menikah dengan Raihan membuat Mimi akan bersikap lebih penyayang kepada Fajarina dan Ibu, sungguh itu ide yang bagus. Karena selama ini Ibu sudah di rawat dengan Mimi dengan sepenuh ha

  • MENANTU AMBURADUL   KEJUTAN DI RUMAH RAIHAN

    MENANTU AMBURADUL 160Kulihat betapa senangnya Daffa diperhatikan oleh Mama dan Papa. Daffa juga sangat bahagia karena Mama dan Papa beberapa hari ini tinggal di rumah kami. Dua orang yang memang sejak Daffa kecil sangat dekat dengan Daffa.Dulu, si Sulungku justru malah sering kutinggalkan bersama kedua orang tuaku karena banyak hal. Itu sebabnya suatu waktu Mama pernah memarahiku karena hal tersebut. Karena kesibukanku di duniaku sendiri sehingga sering meninggalkan anakku di tempat Mama.Sering juga kutinggalkan Daffa karena ulah Ibu mertua. Atau masalah keluarga Mas Yusuf yang tak jarang menyita waktuku. Tentang almarhumah Mia, tentang Ibu, atau masalah lainnya.Dari sebab inilah Daffa menjadi lebih dekat dan intensitas kebersamaannya dengan Grandma dan Grandpanya sangat sering."Lagi pada asyik ngapain?" tanyaku pada Papa dan Daffa yang sedang bercengkerama di ruang Tv."Lagi jawab teka-teki silang nih Mom." jawab Daffa."Siapa yang menang?""Nggak ada yang menang, kami jawab b

  • MENANTU AMBURADUL   TAKJIL DARI MERTUA

    MENANTU AMBURADUL 159Mas Rama, Mbak Rini, Khaity dan Mama Papa berpamitan untuk pulang. Berhubung acara buka bersama telah usai. Sebenarnya ingin tarawih berjamaah juga, tapi takutnya kemalaman.Ibu mengamankan diri di kamar, mungkin sedang menyelesaikan beberes barang-barang. Begitu juga Mimi, dia digaji untuk mengikuti kemanapun Ibu akan tinggal.Mungkin tidak lama lagi Mimi bisa bekerja dengan Ibu, karena umur dia sekarang sudah menunjukkan umur seorang wanita yang pantas untuk menikah. Kedua orang tuanya sudah sering mendesak Mimi untuk segera menikah. Tidak peduli bagaimana senangnya Mimi mencari uang.Mungkin kedua orang tua Mimi takut jika nanti Mimi menikah terlalu tua. Apalagi di kampung pasti banyak yang akan ikut berkomentar jika ada anak gadis salah satu warga yang menikah terlalu tua.Aku berpesan kepada Mimi untuk jangan lebih dulu bilang sama Ibu jika memang sudah mau resign dari pekerjaan ini. Karena tahu sendiri pasti Ibu akan merasa gelisah jika diberi tahu di awal.

  • MENANTU AMBURADUL   PERPISAHAN

    MENANTU AMBURADUL 158Tidak ada yang bisa merubah watak seseorang, kecuali dirinya sendiri yang ingin merubahnya.Betapa sulitnya menuruti semua kemauan Ibu. Dari hal sepele, sampai hal yang paling berat sekalipun. Dari waktu yang bersahabat atau waktu yang sedang tidak bersahabat. Jika si Ibu sudah berkehendak, maka keinginan itu harus terwujud."Ibu jadinya puasa atau enggak, Bu?""Mana kuat Ibu puasa, Ibu kan enggak sahur Nis. Ada-ada aja kamu.""Oooh, gegara menu sahur enggak sesuai keinginan Ibu, Ibu jadi mutusin buat nggak puasa ya.""Ngomong apa sih kamu ini." Elak Ibu. Mungkin si kanjeng ratu malu mau jujur."Ibu minta menu apa buat nanti sahur. Biar bisa puasa bareng kita.""Apa ya, nanti Ibu kasih tahu deh kalau sudah dapat menu yang Ibu pingin.""Sekarang saja Bu. Nggak usah nanti-nanti. Yang mau belanja dan yang masih jualan lauk mentah siapa kalau sudah sore. Ini bentar lagi juga orang sibuk nyari takjil. Bukan sayur mayur atau lauk mentah." cerocosku mendesak Ibu agar me

  • MENANTU AMBURADUL   PERMINTAAN IBU SAAT SAHUR PERTAMA

    MENANTU AMBURADUL 157"Marhaban ya Romadhon. Marhaban Syahrossiyam."Selamat menunaikan Ibadah puasa bagi yang menjalankan. Semoga kita semua diberikan kesehatan sehingga bisa beribadah dengan maksimal di bulan suci ini. Aamiin.____________"Nek, maafkan Rina. Nenek jangan marah." kata Rina di balik pintu kamar neneknya sambil ketok-ketok.Ibu mengunci pintu kamar beliau dari dalam, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa masuk, termasuk Mimi."Pergi saja semua. Jangan perdulikan Nenek lagi.""Kami semua masih peduli kok sama Nenek.""Bohong. Buktinya kamu tidak mau tinggal sama Nenek. Kamu malah memilih tinggal bersama Ayahmu.""Nenek boleh ikut sama kami. Kata Ayah, kita akan tinggal bersama."Hening... tidak ada balasan dari dalam ruangan yang pastinya berantakan itu akibat ulah dari Ibu. Segala barang yang ada di dalam selalu dirusak saat Ibu marah. Itu sebabnya kami tidak banyak meletakkan barang-barang berbahan kaca yang mudah pecah. Salah satu alasannya ya karena itu. Tidak i

  • MENANTU AMBURADUL   IBU MENGAMUK MENDENGAR KEPUTUSAN DARI CUCUNYA

    MENANTU AMBURADUL 156Kami masih di Supermarket langganan. Cuman beda posisi saja. Aku, Fateh, Rina, Daffa dan Mbak Karti sedang menunggu Ibu dan Mimi yang masih ada di dalam. Mas Yusuf entah menghilang kemana?Daffa awalnya membantu Neneknya mendorong troli belanjaan, tapi dia antarkan troli tersebut sampai kasir lalu pamit mencari Daddynya agar bisa membantunya membawakan belanjaan si nenek. Sudah Daffa cari kemana-mana, batang hidung Daddynya belum juga nongol, akhirnya Daffa menemukan keberadaan kami dan menunggu Mas Yusuf bersama kami di sini."Loh, kok kalian pada di sini? Ibu dimana?" tanya Mas Yusuf yang mendadak care dengan keberadaan ibunya."Helloooo kemana aja dari tadi Mas?" batinku mengomel.Entah dari mana asalnya Mas Yusuf tiba-tiba muncul begitu saja. Bilangnya sih dari toilet. Entah ngumpet atau ngapain dia sejak tadi di sana? Kami saja sudah duduk di sini sekitar 15 menit. Berarti Mas Yusuf berada di toilet hampir 45 menitan. Hahahaha mustahil sekali Mas. Alasan k

  • MENANTU AMBURADUL   NASIB KURANG BAIK IBU MERTUA

    MENANTU AMBURADUL 155Suara huru-hara orang yang hendak beraktivitas mulai terdengar di luar. Sang embun mulai menampakkan diri, pertanda bahwa pagi ini masih begitu dingin. Kembali kututup pintu rumah, lalu menikmati pekerjaan pagi yang setiap hari kujalani.Mbak Karti sudah memulai pekerjaan rumah lebih dulu, ia tampak serius sedang bergelut dengan cucian dan mesin. Sementara Aku sedang menyiapkan bumbu dan bahan makanan untuk kukupas dan potong-potong.Mas Yusuf dan Fateh masih terlelap tidur. Tadi mereka asyik bercanda dari sebelum subuh, namun akhirnya keduanya tertidur kembali setelah Mas Yusuf melakukan sholat subuh.Daffa dan Fajarina juga kebetulan sedang ada di rumah. Mereka sedang menikmati liburan di rumah menjelang ramadhan dari pesantren. Tidak lama sih, sekitar satu minggu. Itupun sudah membuat mereka berdua merasa senang, karena bisa pulang ke rumah dan berkumpul bersama keluarga. Khaity juga pulang."Boleh Rina bantu, Tante?" sapa seseorang dari belakangku."Eh Rina,

  • MENANTU AMBURADUL   IBU BERHALUSINASI ATAU TAUBAT?

    MENANTU AMBURADUL 154Kudengar bel rumah berbunyi, sepertinya ada seseorang yang datang. Aku berdiri dari posisi awalku yang sedang duduk di samping Fateh untuk menitipkan sementara Fateh, kepada Mbak Karti. Dengan sedikit rasa penasaran Akupun membuka pintu depan."Assalamu'alaikum Mbak Nisa. Saya rindu sekali dengan Mbak Nisa." sapa seorang dokter perempuan cantik di hadapanku. Ia Aisyah, istri dari Ilyas.Kami saling berpelukan. Sudah lama sekali sepertinya kami tidak berjumpa."Alhamdulillah Baik. Tahu rumahku dari Mana, Syah?""Minta sama Mbak Rini. Hehehehe nggak papa kan Mbak? Maaf sudah lancang.""Nggak papa dong. Malahan seneng ada yang datang ke sini jengukin diriku.""Hehehehe Mbak Nisa bisa saja."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, rupanya Aku sedikit pangling padanya. Kini Aisyah tampak lebih subur, sepertinya benar yang dibilang oleh Fajarina, Aisyah terlihat seperti sedang berbadan dua. Wajahnya masih saja cantik, bahkan lebih cantik sekarang dengan aura keibuannya ya

  • MENANTU AMBURADUL   IBU MALU DINASEHATI CUCU

    MENANTU AMBURADUL 153Sudah sekitar 45 menit kami menunggu mobil yang dinaiki oleh Ibu singgah di sini. Kami semua seperti orang hilang di sebuah Pom Bensin ini. Bukan seperti lagi, kami ibarat keluarga yang terdampar tanpa kepastian.Ibu tak kunjung ada kabar. Selain cemas, kami juga sempat berfikiran buruk tentang mereka bertiga yang kebetulan di supiri oleh orang sewaan yang kurang begitu kami kenal. Takutnya mereka bertiga kenapa-napa. Misalnya diculik gitu. Tapi ribet juga sih kalau yang diculik Ibu. Bakalan susah ngerawatnya. Belum lagi pas kena omel si Ibu, bisa-bisa nyerah penculiknya. Angkat tangan beserta kaki. Hahahahaa.Selang berapa lama, Mas Yusuf dan Mas Rama akhirnya berhasil menghubungi si driver lewat sambungan telfon. Saat ditanya oleh Mas Rama kebetulan si driver baru sampai rumah lagi. Tadinya masih di jalan dan susah ambil ponsel di sakunya, makanya tidak kunjung diangkat.Ternyata Ibu melupakan sesuatu, tas beliau ketinggalan di ruang tamu lengkap beserta pons

DMCA.com Protection Status