MENANTU AMBURADUL Bab 32Aku kembali menjenguk Mia bersama dengan Mbak Rini. Mas Yusuf dan Mas Rama masih sibuk bekerja, jadi kami sebagai wakil dari mereka setidaknya harus absent muka. Apalagi di depan ibu mertua tercinta dan terkasih. Kami berangkat sendiri-sendiri dari rumah, Khaity dijagain sama Ibu Mbak Rini. Sementara Daffa dijaga oleh Mama dan juga Mbak Lilis. Beruntung punya ART yang bisa dipercaya. Jadi tidak khawatir meninggalkan buah hati bersamanya. Ditambah lagi masih dalam pengawasan orang tuaku, jadi insyaAllah aman. Sampailah diriku di lobby rumah sakit tempat di mana Mia dirawat. Mbak Rini katanya sedang berada di sebrang rumah sakit, baru turun dari taksi. Aku bersabar menunggunya di sebelah lift depan apotik rumah sakit. Setelah menunggu beberapa menit, tampang Mbak Rini akhirnya nongol juga. Kami masuk lift bersamaan, dengan beberapa suster yang ikut naik lift untuk naik ke lantai atas.Kami bertanya kepada petugas medis yang berjaga, lalu dipersilakan untuk
MENANTU AMBURADULBab 33Kita tidak bisa memuaskan hati semua orang. Kita juga tidak bisa memaksa semua orang untuk suka kepada kita. Semua itu alami. Ada yang suka juga ada yang benci. Yang suka pun bisa jadi benci, begitu juga sebaliknya. Seperti halnya diri kita tidak bisa mencintai semua orang. Ada saja orang yang terkadang ada sisi yang kita tidak sukai. Entah kelakuannya, entah sifatnya, entah perkataannya, dan dalam sisi lain sebagainya. “Gimana Nisa? Jadi tengok rumah minggu ini?” tanya Papa membuyarkan lamunanku di pagi ini. “Kayaknya sih belum bisa kalau minggu ini, Pa. Soalnya adik Mas Yusuf baru saja melahirkan. Kami bertiga berniat menjenguk ke rumah Ibu. Maaf ya, Pa.” “Oh, yasudah kalau begitu. Papa pergi memancing saja kalau begitu sama teman-teman Papa.” “Gimana bayinya si Mia, Nis? Sudah dibawa pulang?” tanya Mama menyela obrolanku bersama suaminya alias papa. “Loh, bayinya kenapa memangnya?” Papa lebih dulu menimpali pertanyaan Mama. Sepertinya beliau tertinggal
MENANTU AMBURADULBab 34Hari ini Aku dan Mas Yusuf memutuskan untuk melihat rumah baru kami yang baru dibeli beberapa waktu yang lalu. Kami mengajak kedua orang tuaku juga keluarga Mas Yusuf untuk ikut. Kecuali Mia dan Raihan. Mbak Rini dan Mas Rama bertugas menjemput Ibu di rumah, mereka rencananya akan berangkat bersama. Kukirimkan alamat lengkapnya lewat ponsel Mbak Rini. Karena Aku, Mas Yusuf dan kedua orang tuaku berangkat dari rumah langsung menuju ke tempat tujuan. Mbak Lilis juga kuajak supaya bisa gantikan tugas menggendong Daffa. Lagian kasian juga jika harus tinggal di rumah sendirian, meski sebenarnya itu hal yang paling menyenangkan mungkin bagi seorang assisten rumah tangga karena bisa beristirahat dari hiruk pikuk aktivitas harian yang melelahkan. Sampailah kami di depan pintu gerbang rumah baru. Tinggal menunggu kedatangan mobil milik Mas Rama. Sekitar sepuluh menit kami menunggu, akhirnya mobil mereka sampai. "Hai... Nisa? Wah congrate ya. Nggak sabar lihat isi dal
AMBURADUL Bab 35Tasyakuran pengajian untuk rumah baru, baru saja terlaksana. Kami sudah bisa pindah kapan saja setelah ini. Ada raut sedih di wajah Mama dan Papa, karena sebentar lagi kami bakalan tinggal sendiri di tempat yang berbeda dengan keduanya. Setelah sekian lama ini kami tinggal bersama dalam satu atap. Tapi mereka juga senang akhirnya kami bisa memiliki sebuah hunian. Hunian yang akan menyelamatkanku dari keharusan untuk tinggal satu rumah dengan ibu mertua. Terimakasih Mama, Papa, selama ini sudah mau direpotkan. Keesokan harinya, Mas Yusuf langsung mengajak kami berdua pindah rumah. Setelah semua barang yang diperlukan saat pindahan sudah ready. Kami berangkat pindah rumah diantarkan Papa dan Mama. Kami bertiga tidak membawa banyak barang dari rumah Papa, hanya sebagian saja yang perlu dibawa. Terutama perlengkapan Daffa sehari-harinya. Sisanya milikku dan Mas Yusuf yang tak begitu banyak. Rencananya perabot rumah tangga akan kami isi dengan model yang baru, yang sek
MENANTU AMBURADUL Bab 36Semenjak Aku dan Mas Yusuf pindah ke rumah kami sendiri, ada banyak perubahan yang telah kami alami. Misalnya adalah, biasanya Mas Yusuf di rumah Papa suka bangun sendiri pagi-pagi, lalu siap-siap untuk pergi ke kantor, sekarang di rumah sendiri selalu Aku yang bangunkan. Berangkat kantorpun mepet-mepet jam masuk kerja. Makin santai aja dia. Maaf ya, Mas, karena baru sekarang kamu bisa menjadi diri kamu sendiri, mungkin sama halnya denganku yang terkadang butuh yang namanya pencitraan di depan mertua. Hal itu rupanya berlaku juga untukmu ketika berada di rumah kedua orang tuaku. Baru sadar kalau kita benar-benar bisa menjadi diri sendiri ketika tinggal di rumah sendiri. Aku biasanya tidak suka banyak tidur di rumah Mama, sekarang malah setiap Daffa merem, mataku kayak dibisikin sama setan buat ikutan merem. Ups... setannya jadi disalah-salahkan nih, kelakuanku sudah mirip mertua aja lama-lama, hobinya nyalahin orang lain. Hahahahaa. Apalagi setiap kali meli
MENANTU AMBURADUL Bab 37********Hidup adalah tentang bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Menilai boleh, tapi jangan hakimi. Komentar boleh, asal jangan menyakiti. Kasih masukan boleh, asal jangan sok paling mengerti. Jangan sama ratakan kehidupan kita dengan hidup orang lain. Hidup seseorang punya ceritanya masing-masing. ___________Kehidupanku dan sahabatku sangat berliku. Ada duka juga ada suka di dalamnya. Ada yang sedang terkena musibah, juga ada yang sedang bahagia mendapatkan anugerah. Kami menjalani hidup yang beragam, tapi kami masih dekat satu sama lain tanpa membedakan status sosial atau apapun. Kini Dinda resmi bercerai dari suaminya. Itu melegakan sekali. Setelah penyiksaan yang dilakukan oleh suaminya selama bertahun-tahun, akhirnya dia bisa terbebas dari penderitaannya selama ini. Hubungannya dengan mantan ibu mertua masih baik. Tidak ada perebutan hak asuh anak. Hak asuh jatuh ke tangan Dinda. Pasti lah itu, mana bisa pria semacam itu mau kerepotan
MENANTU AMBURADUL Bab 38Gajian time......Saldo rekeningku sudah bertambah. Tanpa perlu drama merayu dan menunggu transferan dari suami. Hari ini kayaknya Mas Yusuf lagi bagus moodnya, jadi dia sangat antusias untuk segera mentransferkan sejumlah uang di rekening pribadi milikku. Sungguh kebahagiaan tersendiri mendapatkan notif uang masuk. Aku juga makin semangat mengerjakan pekerjaan rumah ini. Bulan ini adalah bulan lahir Mas Yusuf. Entah kejutan apa yang akan kuberikan kepadanya masih dalam rencana? “Mas lagi kepingin apa?” tanyaku mengulik sekaligus menebak apa yang dia mau sebenarnya? “Enggak pingin apa-apa kok, De’?" balasnya tak bisa ditebak. “Pilih satu dong. Apa begitu yang enggak terlalu mahal?" imbuhku. “Lagi enggak kepingin apapun kok?" sahutnya malas. Laki-laki memang begitu kalau ditanya tentang apa barang keinginannya. Maunya perempuan harus paham apa yang ada di dalam benaknya. Selain jadi manager keuangan, ternyata tugas istri adalah menjadi seorang paranormal
MENANTU AMBURADUL Bab 39Banyak wanita di dunia ini yang menyerah dengan pernikahannya bukan karena cintanya kepada pasangan telah pudar, tetapi mereka menyerah karena satu alasan kuat yang kurang begitu disadari pasangan yaitu salah satunya adalah perlakuan buruk yang tiada hentinya yang ia dapatkan dari keluarga pasangannya. Apalagi jika bahu sebagai pelindung dirinya tak lagi berpihak kepadanya, runtuhlah sudah komitmen pernikahan tersebut dan lebih baik untuk pergi. Tidak ada jaminan dalam pernikahan bahwa pasanganmu akan tetap nyaman denganmu se-nyaman waktu kalian pendekatan dahulu. Karena setelah menikah, kalian akan berhadapan dengan problem dan situasi yang berbeda. ___________Mia dan Raihan akhirnya datang ke rumah Ibu setelah selama seminggu mereka menginap di tempat orang tua Raihan beserta anak sulung Raihan. Keputusan berubah, mantan istri Raihan lebih memilih untuk menjemput anak semata wayangnya tersebut untuk tinggal bersamanya, dari pada harus membiarkannya un