Share

Ketegangan Via

Penulis: Jeni Sasmita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak ada makanan dirumah, Via sengaja mengajak Aryo sarapan diluar, karena ia tahu kalau Salsha tidak bisa masak dan tidak punya uang.

Setelah makan ia pun ikut Aryo ke kantor.

Sudah hampir magrib, Aryo dan Via pun tiba dirumahnya. Setelah menghabiskan seharian waktu diluar.

"Kok sunyi, Mas?" tanya Via saat membuka pintu

"Salsha!" teriak Aryo langsung masuk

"Sha!"

"Mungkin Salsha sedang tidru mas, aku langsung cek ke kamarnya ya," lanjut Via. Lalu berjalan setelah Aryo mengangguk

"Kemana perginya perempuan itu?" gumam Via setelah melihat kamar dan lemari yang Salsha tempati kosong.

"Apa mungkin dia pergi karena kelaparan atau takut ketahuan kalau nggak bisa masak?" tebak Via.

Via pun keluar dari kamar itu dan menemui Aryo yang sudah dikamanya, perlahan Via membuka pintu terlihat Aryo sibuk dengan ponselnya seperti hendak menelpon seseorang.

"Mas, telpon siapa?" tanya Via. Seketika membuat kaget Aryo

"Oh, tidak. Anu...," jawab Aryo dengan gugup.

"Kamu kenapa sih Mas? Kok jadi gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Aryo dilema

    Diperjalanan lagi-lagi Aryo merasa sangat bersalah karena telah membohongi Via lagi, sebenarnya ia mendapatkan telpon dari Salsha bukan dari kantor. Didalam telponnya Salsha mengabarkan kalau ia sakit di apartemen yang dulu ia tempati. Padahal Aryo sangat ingin tahu perkembangan janin dikandungnya istrinya, awalnya ia tidak suka dengan kehamilan istrinya, namun entah kenapa seiring berjalannya waktu tumbuh rasa kasih sayang yang sangat besar untuk calon anaknya itu.Tidak dapat dipungkiri, Aryo merasakan kalau sekarang ia menjadi takut jika harus kehilangan sosok wanita polosnya, wanita yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka. "Aku tidak mau kehilangan kamu, Via." gumamnya lalu menelan ludahnya dengan kasar."Aku harus melepaskan Salsha secepatnya. Jujur aku sudah tidak tahan dengan sikap ego-nya yang selalu ingin menang sendiri, selalu memaksaku untuk menuruti semua keinginannya. Aku benar-benar capek dengan semua ini." "Ternyata tidak ada orang yang bisa menggantikan posi

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Kedai kopi VITAN

    Jam 1 dini hari Via belum juga memejamkan matanya, ia masih asyik dengan ponselnya berbalas chat denga Intan.[Tadi pas kamu ikutin mas Aryo, kamu nggak meninggalkan jejak kan?] tulis Via di pesan singkatnya untuk Intan[Ya enggaklah! Emangnya lo meragukan kemampuan gue?] Balas Intan langsung.[Bukan begitu, kan kali aja. Hehe, kamu emang sahabat yang bisa diandalkan.][Iya dong! Tapi lain kali lo nya jangan kasih tugas mendadak gitu. Baru hari pertama buka kedai pelangan juga lumayan. Eh, malah disuruh ngikutin Aryo. Untung aja Evan mau jagain kedai.][Soalnya aku juga dapat idenya mendadak Tan, maafin aku ya.][Eh, jangan baperan dong. Kan gue bercanda.] Balas Intan lagi[Nggak Tan, aku udah lama kenal kamu.][Hehe! Bumil tidur gih, jaga kesehatan debay nya. Besok kita ketemuan dan bahas rencana kamu selanjutnya.][Debay dari Hongkong!] Balas Via dengan emoticon tertawa sampai mata berair.Via mengakhiri obrolan dengan Intan karena matanya juga sudah terasa berat.🥀🥀🥀Pagi-pagi s

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Tamu Tak terduga

    Sekarang Aryo benar-benar sibuk dengan Salsha, karena sejak hamil Salsha jadi banyak menuntut. Tapi semua itu justru membuat Via santai-santai saja, ia sengaja biarkan dulu Salsha menikmatinya sedikit lagi, sampai-sampai bukti-bukti dapat ia kumpulkan.Via juga bosan dirumah sendirian, ia pun memilih untuk menghabiskan waktunya di kedai bersama Intan.Semakin hari kedai semakin ramai, Evan juga sedang melakukan tugas khusus dari Via. Intan terpaksa mengambil 2 orang untuk bantu-bantu di kedai.Sedari tadi Via juga ikut turun tangan karena sudah merasa sedikit capek, Via istirahat diruangan khusus, sedangkan Intan masih melayani pembeli.Saat ia selesai mengantarkan minuman serta cemilan pesanan pelanggan, matanya tertuju pada sebuah mobil mewah yang berhenti di depan kedai mereka.Tak lama kemudian supir membukakan pintu mobil, keluarlah seorang pria berseragam rapi dengan jasnya dan terlihat sangat tampan."Ini manusia apa malaikat sih? Keren banget!" gumam Intan lirih. Lalu menghamp

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Terbongkar

    Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan. [Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-eS.][Siapa yang PMS? Kan gue hamil.][Oh, iya. Jangan lupa jagain tuh baik-baik kandungan lo, jangan sampai lahir nanti kek emaknya.] Mereka berbalas terus berbalas chat, Via sekarang sedang senang-senangnya kar

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    good bye, Salsa!

    Keesokan harinya saat Via mebuka mata, ia merasa agak sesak karena sebuah tangan melingkar di perutnya. Dengan perlahan ia pun memindahkannya."Sejak kapan laki-laki ini pulang?" Pikir Via.Saat ia hendak turun dari ranjang, ia merasa ada yang mengganjal di pijakannya. Seketika ia menunjukkan kepalanya untuk melihat benda yang ada di bawah telapak kakinya dan ternyata itu adalah ponsel milik Aryo tergeletak begitu saja dilantai.'Ponsel mas Aryo kok disini? Wah, pasti sudah terjadi perang dingin ini.' batin Via sambil meraih ponsel itu lalu meletakkannya di atas nakas.Selesai mandi Via melihat Aryo masih terlelap, ia pun mencoba untuk membangunkannya "Mas, bangun." Via menggoyangkan tubuh suaminya."Emangnya nggak ke kantor hari ini?" tanyanya saat melihat Aryo membuka matanya."Enggak Yank, aku capek pengen istirahat dan menghabiskan waktu denganmu," jawab Aryo dengan suara khas bangun tidur."Kalau begitu ya sudah cepat mandi gih, nanti aku masak makanan spesial buat kamu."Aryo te

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Tidak ada kesempatan k2 untuk pengkhianat!

    Pukul setengah tujuh malam Via sudah terlihat rapi dan cantik untuk menyambut suaminya pulang, karena sejak tadi pagi Aryo pergi sama Andre hingga sudah jam segini belum juga pulang.Via juga sudah sangat banyak memasak, ia masak rujak ikan, sayur, dan rendang. Tak lupa juga ia bikin jus alpukat. Semua yang telah ia hidangkan di atas meja makan adalah makanan kesukaan Aryo.Sambil menunggu ia pun bermain ponselnya, melihat Intan sedang online, ia pun segera mengirimkan pesan kepada Intan memberitahu kalau rencana berjalan dengan mulus semulus jalan tol.[Selamat ya! Semuanya berjalan seperti yang kau inginkan. Terus gimana kedepannya tentang perasaanmu?] Balas Intan[Maksudnya gimana Tan?][Ya perasaanmu terhadap suamimu][Bohong kalau aku bilang tidak ada cinta lagi untuk mas Aryo, Tan. Tapi kebencian dan kekecewaan lebih menonjol dihati ini. Tidak mudah melupakan orang yang sudah mengisi setiap hari-hari kita, diamana kita perna saling berbagi rasa suka dan dukanya.] [Tapi kata ora

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    KEJUTAN YANG MEMILUKAN

    Seminggu ini Via benar-benar menjadi istri yang patuh kepada suaminya, ia selalu memenuhi semua kebutuhan Aryo.Tak lupa juga ia selalu mengingatkan Aryo untuk makan siang saat Aryo sedang di kantor.Hari-hari mereka lewati penuh dengan tawa dan canda riya. Sekarang Aryo baru merasa kebahagiaan yang sesungguhnya.Siang ini Aryo baru saja selesai meeting, seperti biasa ia mendapatkan pesan dari istrinya.[Mas malam ini mau aku masakin apa?] Aryo membaca pesannya dengan tersenyum lalu segera membalas pesannya memberi tahu apa yang ia inginkan. Ia juga tak menyangka sekarang istri sangat jago masak. Apapun masakan istrinya semua terasa begitu nikmat di lidahnya sehingga membuatnya jarang makan diluar karena ia selalu merindukan masakan istrinya.Ingin rasanya Aryo cepat-cepat pulang untuk bertemu istrinya, namun apa daya pekerjaannya masih sangat menumpuk.*Di rumah Via yang sudah mendapatkan balasan pesan dari Aryo segera berkutat di dapur. Ia akan memasak makanan yang di inginkan oleh

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Sebuah penyesalan

    Kepergian Via sangat membuat Aryo terpuruk."Aku harus bangkit dari keterpurukan ini, aku harus menemukan Via ku, wanita yang berhasil membuatku jatuh cinta yang keduakalinya, Arrrgghh!" Frustasi Aryo.Ia menyadari yang terjadi padanya sekarang atas kesalahannya. Via telah merancang semuanya karena ia telah menoreh luka yang amat dalam dihati istrinya. ia berpikir setelah beberapa hari ini ia telah menebus kesalahannya dengan menemani dan mendampingi istrinya dengan sabar mencoba untuk menuruti semua kemauannya. Tapi sekarang Via meninggalkan tanpa merasa bersalah, Via tega membuatnya seperti orang gila.Pikiran Aryo sangat kacau, memikirkan kemana Via pergi meninggalkannya, "Aku harus bangkit untuk menemukan Via, aku tidak boleh berdiam diri dan menangisi yang telah semua yang telah terjadi ini. akan ku bawa ia pulang bersamaku dan tidak akan dilepaskan lagi!" gumam Aryo menyeka air matanya, segera beranjak dari tempat duduknya.Aryo keluar dari kamarnya dengan hati yang berusaha kua

Bab terbaru

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Ending

    Misteri handuk basah diatas kasur.Karena tidur lebih awal, Via terbangun tepat jam sebelas malam, di mana saat itu Andre baru saja terpejam beberapa menit yang lalu. Ia baru menyelesaikan banyak pekerjaan yang menumpuk akibat beberapa lama tidak masuk kerja karena insiden kemarin."Sayang." Via mencubit hidung suaminya, merasa kesal karena tidak mendapatkan respon dari Andre."Sayang." Kali ini Via menggoyangkan tubuh Andre dengan kuat."Hmm," jawab Andre dengan mata masih terpejam karena ia sangat mengantuk."Hei, bangun buka matanya." Via masih terus berusaha membujuk Andre untuk membuka mata."Iya, kenapa Sayang?" tanya Andre juga berusaha menahan kantuknya."Aku pengen banget makan rujak buah dan mangga muda.""Sayang, ini sudah sangat larut malam, mungkin sudah tidak ada yang jual rujaknya. Besok saja ya, mas janji akan beliin banyak.""Nggak mau besok, maunya sekarang." Rengek Via disertai wajah yang mulai cemberut.Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa hari berganti minggu,

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Bawa aku bersamamu

    Via kembali kerumah sakit membawa perasaan yang tak menentu, langkahnya sangat terasa berat ketika mengetahui semua kebenarannya.'Wanita itu kini benar-benar telah berhasil merusak semua kebahagiaanku,' batin Via kembali menuju ruangan Aryo. Didepan ruangan Aryo, terlihat dokter sudah keluar dengan cepat Via menghampirinya."Dok, bagaimana keadaan teman saya?" tanya Via khawatir.Dokter menghela napas, "Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi takdir berkata lain. Darah yang dikeluarkan sudah sangat banyak."Seketika Via merasa shock mendengar penjelasan dokter. Ia tidak menyangka sesuatu yang sangat ia takutkan kini benar-benar terjadi.*Semua yang ada di pemakaman itu beranjak pulang, kini hanya tinggal Via dan beberapa teman kerja Aryo.Via menyeka sisa-sisa air mata di wajahnya, kini Aryo benar-benar telah pergi untuk selamanya.Walau bagaimanapun Aryo adalah orang yang pernah mengisi hari-harinya, tentunya Via merasa sedih, apalagi Aryo meninggal akibat tusukan yang dilak

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Suka dan duka datang bersamaan

    "Hallo."".....""Apa! Kecelakaan?"Seketika semua tubuhnya terasa melemah.****Via menatap sekitar di dalam ruangan serba putih. Dengan aroma obat-obatan atau anti bacterial sejenisnya.Menghapus sisa-sisa air matanya, mata yang sudah bengkak karena sudah menangis beberapa hari.Setelah beberapa waktu yang lalu melewati 8 jam yang menegangkan menunggu operasi berlalu, dan ini sudah 1 minggu ia disini, rasanya sangat sulit baginya untuk bernapas, Andre belum juga sadarkan diri, matanya masih terpejam damai dengan selang infus di hidung dan tangannya.Via disini sendirian, karena Mika juga mengabarkan kalau mertuanya juga jatuh sakit ketika mereka tiba di Jerman."Sayang, kapan kamu bangun? Aku mohon bangunlah." ucapnya lirih, dengan bulir-bulir air mata mulai membasahi pipinya.Ia pun menjatuhkan bokongnya ke lantai, mencoba menumpahkan semua rasa sedihnya dengan kembali menangis.Mendengar langkah kaki yang akan masuk ke dalam ruangan, Via mendongakkan kepalanya."Via, apa yang kamu

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Kecelakaan

    Pukul 05.30 Via sudah sedari tadi berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuk suaminya.Saat ia sedang pokus mencicipi masakannya, kedua tangan tiba-tiba melingkar di pinggangnya."Sayang, kamu sudah bangun?" ucapnya yang sedikit kaget dengan kehadiran suaminya."Iya Sayang, kamu terlalu pagi bangunnya, padahal tadi dingin banget, butuh kehangatan," ucap Andre terus mencium tengkuk istrinya."Nah, sekarang kamu cepetan mandi, abis itu akan ku suguhkan yang hangat-hangat.""Benarkah?""Iya, ini kan baru dimatiin kompornya, tentunya masih hangat dong.""Ah, kalau itu panas namanya,""Apa bedanya?""Yang hangat itu kamu." Andre mempererat pelukannya, dengan tangannya yang mulai nakal.Via perlahan sedikit menjauh, takut suaminya meminta lebih, "Sekarang sarapannya sudah siap, cepatan mandi, abis itu kita sarapan bareng." Tak bisa berbuat lebih, Andre akhirnya menurut. 30 menit kemudian Andre datang lagi, kali ini ia sudah terlihat rapi dengan seragam kerjanya.Via mulai mengambil nasi

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    kejutan

    Malam ini, Andre mengajak Via untuk makan malam diluar. Via pun menurut saja, walaupun dalam hatinya penuh tanda tanya, tidak biasanya Andre mengajaknya makan malam di tempat yang agak jauh dari rumah mereka."Sayang, emangnya kita mau kemana?" tanya Via saat mereka diperjalanan."Ya, mau dinner lah," jawab Andre enteng."Dinner? Tidak biasanya, lagipula sudah sudah beberapa restoran mewah yang sudah kita lewati, emangnya kita akan makan dimana?""Kamu diam saja, sebentar lagi kita akan sampai."Dengan hati yang tak menentu, Via pun akhirnya diam sejenak. Namun, merasa perjalanan sudah sangat jauh Via kembali bertanya. "Sayang, ini sudah terlalu jauh, sebenarnya kita mau kemana?" "Paling 10menit lagi kita akan sampai.""Sayang, setengah jam yang lalu kamu juga bicara seperti itu, nyatanya kita belum juga sampai, kalau terus-terusan begini perut kita akan keroncongan."Andre hanya bisa tersenyum mendengar celotehan istrinya.Benar saja, 10 menit kemudian mereka pun tiba ditempat tuju

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Ancaman

    Aryo juga sangat tidak menyangka kalau ia akan bertemu Via disini, ia sangat ingin berjumpa dan meminta maaf pada Via. Tetapi, sekarang keadaannya sudah berbeda. Via sudah menikah lagi, bahkan suaminya sekarang adalah sahabatnya sendiri.Selain itu ditempat kerja bukanlah waktu yang tepat untuk meminta maaf.Selama ini Aryo sudah berusaha mencari Via kemana-mana, tetap saja ia tidak menemukannya. Via benar-benar menghilangkan bagai ditelan bumi.Aryo pun frustasi, alhasil pekerjaannya terbengkalai sehingga ia dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.Uang hasil penjualan rumah yang sudah dibagi dua oleh Via juga sudah habis, ia gunakan untuk berpoya-poya, minum-minum, membayar wanita dan berjudi. Aryo benar-benar hancur dan seperti orang gila karena ditinggal oleh Via.Baru satu bulan ini, ia berusaha untuk bangkit kembali untuk meneruskan hidupnya.Saat pertemuan selesai, semua orang yang ada diruangan itu keluar, begitu pula dengan Andre dan Via. Diam-diam Aryo memerhatikan mereka

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Bertemu Aryo

    Pukul 10.00 pagi Salsha sudah tiba di rumah Elisa. Dengan gayanya yang menurutnya sudah sangat pas.Perlahan diketuknya pintu rumah Elisa. Seorang pembantu keluar dan membukakan pintu."Maaf siapa ya?" tanya pembantu itu tak mengenal Salsha"Saya temannya Via," jawab Salsha tersenyum."Oh, non Via tidak ada disini, mereka sudah tinggal di rumahnya sendiri.""Oh begitu ya, tante Elisa nya ada?""Kalau nyonya ada didalam.""Boleh saya bertemu dengan tante Elisa?"Pembantu itu menatap Salsha dan memperhatikannya lamat-lamat"Siapa Bi?" tanya Elisa yang datang dari belakang, karena mendengar suara asing."Anu nyonya, ini ada yang mau ketemu nyonya."Elisa pun mempercepat langkahnya, "Sepertinya saya perna ketemu kamu?" ucapnya saat melihat Salsha."Iya tante, kemarin kita ketemu, saya temannya Via." Salsha memasang wajah sok manisnya"Oh, ya sudah silahkan masuk dulu," ajak Elisa."Bi, buatkan minuman untuk nak," Elisa menatap ke arah Salsha"Salsha tante," ucapnya mengerti maksud Elisa

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Rencana Salsha

    "Salsha!" Ucap Via ketika melihat wajahnya."Via, dimana mas Aryo? Dia harus menikahiku." "Maaf saya tidak tahu." Via beranjak berdiri dan dengan cepat masuk kedalam toilet karena sudah sangat kebelet.Saat ia keluar ternyata Salsha masih berdiri disana menunggunya."Via, kamu harus dengarkan aku dulu.""Kalau kamu hanya mau ngomongin tentang mas Aryo ataupun menanyakan dimana dia sudah ku jawab aku tidak tahu dan aku tidak punya banyak waktu." Via melanjutkan langkahnya, seketika tangannya dicegat oleh Salsha."Mau kamu apa sih Sha? Seharusnya kamu lebih tahu tentang mas Aryo. Bukankah kamu perna berhasil merebutnya dariku. Sekarang kami sudah bercerai!" "Kamu tinggal kasih tahu dimana mas Aryo berada, gitu aja kok susah banget."Via tersenyum miring dan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aku harus bicara bagaimana lagi biar kamu percaya kalau aku tidak tahu karena sejak bercerai aku sudah tidak sudi bertemu dengannya." Via langsung melangkahkan kakinya kembali ke depan.Salsha pun t

  • MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN    Satu Bulan Kemudian

    Tak terasa sudah hampir satu bulan penuh mereka tinggal di Maldives dan hari ini mereka sudah kembali ke tanah air.Saat turun dari pesawat senyuman mengembang dibibir keduanya, dari jauh dilihatnya Elisa sudah menunggunya. Via mempercepat jalannya lalu berlari kecil memeluk mertuanya."Mama aku sangat rindu." Via mempererat pelukannya"Mama juga sangat merindukanmu, Sayang.""Jadi aku tak dirindukan nih?" Andre yang sedari tadi dianggurin kini ikut bicara"So pasti mama juga sangat merindukanmu anak nakal." Pelukan serta cubitan kecil mendarat di tubuh Andre. Via pun ikut tertawa kecil melihatnya."Ayo sekarang kita pulang, Mika juga sangat merindukan kalian." Elisa lalu mengandeng tangan Via.Koper mereka dibawa oleh supir pribadi Elisa.Sesampainya di rumah, Andre dan Via disambut oleh Mika dan 2 perempuan bersamanya yang belum Via kenali. Dengan cepat Mika menghambur memeluk Via "Akhirnya kakak ipar ku yang cantik ini pulang juga. Aku sangat merindukanmu.""Sama mbak juga sanga

DMCA.com Protection Status