BAB 85 GERALD AKAN BERTANGGUNG JAWABGerald sudah berjanji akan membawa Emillie pulang untuk menemui keluarganya, sementara Daraya terus terisak menangis, memainkan dramanya dengan sempurna."Tolong selamatkan bayi laki-lakiku."Daraya juga sengaja memberi tahu jika dia sedang mengandung bayi laki-laki agar hati Gerald luluh."Dengar!" tegas Gerald saat itu juga, "Aku bersumpah tidak akan ada yang berani mengusirmu dari perkampungan!"Apapun yang terjadi, Gerald tetap akan bertanggung jawab atas Daraya dan keluarganya. Sayangnya Gerald tidak sadar jika Daraya telah dimanfaatkan Mike Lukin untuk menjebaknya.*****"Geh! Geh!"Jared sudah mengangkat Husain dari dalam air tapi dia tetap bicara seperti itu."Geh! Geh!"Sebenarnya Husain berniat untuk memberitahu mengenai Gerald tapi tidak akan ada yang paham bahasanya kecuali Yang Mulya Serkan."Geh! Geh!""Apa kau kedinginan?"Jared buru-buru melepas kemeja flanelnya untuk membungkus tubuh Husain sekaligus mengerjakannya."Geh! Geh! Ale
BAB 86 PULANG "Ugh!" Daraya langsung melempar ponselnya ke atas ranjang dengan wajah terbakar murka. Daraya sangat kesal karena Gerald tidak mau datang, Gerald justru menelpon Luthof. Padahal Daraya berharap Gerald akan luluh jika mengetahui kehamilannya. Daraya juga yakin Gerald akan langsung tahu jika bayi yang sedang dia kandung adalah darah dagignya. Sambil meraba permukaan perutnya yang makin membesar, tangan Daraya yang lain mencengkram tepi ranjang sampai gemetar. "Semua karena wanita terkutuk itu!" Daraya makin membenci Emillie. "Di harus lenyap!" Rongga dada Daraya seperti terbakar tiap kali membayangkan Gerald yang masih saja memilih Emillie meskipun tahu dia juga sedang hamil bayi laki-laki dari benihnya. Daraya sudah sangat menjaga diri, haya pernah menyerahkan tubuhnya pada Gerald. Kecemburuan buta wanita memang bisa jauh lebih berbahaya dari senjata nuklir pemusnah masal. Saat itu juga Daraya menyambar ponselnya untuk menelpon seseorang. "Aku ingin bertemu dengan
BAB 87 KETEGANGANMereka semua sedang sama-sama tegang seolah gesekan sedikit saja siap membuat situasi meledak. Meski Gerald sudah berusaha bersikap tenang untuk terlihat manusiawi dan lebih penyabar, tapi auranya tetap sangat dominan. Dingin, kaku, dan keras, samasekali tidak cocok berada di antara mereka. Cuma Pangeran Husain yang tetap terlihat nyaman di gendongan Gerald."Bagaimana jika kita makan siang dulu?" Mara berinisiatif untuk memecah ketegangan.Belum juga ada yang bergerak terutama Jared Landon."Ems, ajak dia masuk." Mara menatap Emillie dan Gerald bergantian kemudian mencekal lengan Jared agar tidak mengacau.Setelah meminta Gerald untuk mengembalikan Pangeran Husain pada Yang Mulya Serkan, Emillie mengajak Gerald masuk ke dalam rumah mereka. Saat itu juga Mara langsung melotot tegas pada Jared."Tahan dirimu! yang terpenting putri kita sudah pulang!"Sepertinya memang tidak akan mudah membuat mereka bisa duduk tenang dalam satu meja makan."Maaf, Yang Mulya ...." Anel
BAB 88 TIDAK TERMAAFKAN Ketika melihat mutan seperti Gerald sampai rela berlutut dan berjanji akan memberikan segalanya untuk Emillie, saat itu juga Jared langsung sadar jika pemuda brengsek itu telah melakukan sebuah dosa besar yang sangat terlarang. Jared langsung menerjang Gerald dengan sebuah hantaman keras, Jared benar-benar ingin meremukkan tulangnya sampai hancur. Jared sangat mengutuk perbuatan Gerald, di antara semua perbuatan yang pernah dia lakukan, ini adalah yang paling tidak terampuni dosanya. Meskipun Jared juga sering ceroboh dan sangat gegabah, tapi buktinya dia masih sangat menjaga Mara untuk tetap menjadi manusia normal, berubah dan menua untuk tetap dia cintai. "Hentikan, Papa ...!" Meski sama-sama syok, ternyata Emillie tetap tidak sanggup melihat Gerald dihajar seperti itu. "Papa, aku mencintainya ...." Jared tidak menghiraukan, dia tetap mencekik leher Gerald sampai otot lengannya ikut bermunculan dan bergetar kaku. Kaki Gerald menggelinjang kejang layaknya
BAB 89 JANJI GERALDGerald telah melakukan tindakan yang sangat dilarang, padahal Pangeran Artur sudah mengingatkan agar dia tidak ceroboh. Tapi ketika Emillie mengalami kondisi kritis akibat keguguran beruntun, ternyata Gerald tidak sanggup jika harus kehilangan Emillie. Brandon Lington tahu keputusan Gerald waktu itu juga sangat sulit. Brandon tidak dapat mencegah meskipun dia yakin Jared akan sangat murka.Gerald telah bersumpah pada Brandon Lington untuk menebus semua dosanya terhadap Emillie. Gerald akan memberikan semua yang Emillie inginkan, termasuk dengan datang dan minta maaf pada keluarganya. Gerald siap menanggung semua akibat perbuatannya, termasuk konsekuensi besar yang belum bisa dia ceritakan kepada Emillie sekarang."Aku benar-benar ingin kau tetap bisa menjalani hidupmu, bahagia di duniamu, bersama orang-orang yang kau kenal." Gerald membelai wajah lembut Emillie. "Wujudkan cita-cita orang tuamu, aku bersumpah tidak akan mengambilmu sedetikpun dari mereka." Kali ini
BAB 90 GERALD & PANGERAN HUSAINBegitu sampai di dalam kamar mandi, Gerald menurunkan Pangeran Husain di samping bak yang juga langsung dia isi dengan air hangat."Kemari, biar aku lepas dulu bajumu."Gerald melepas piyama berkancing yang dipakai Pangeran Husain, balita Montok itu sangat penurut pada Gerald."Oh! Kau tetap saja jorok!"Gerald melepas popok Husain yang penuh gumpalan jelly beraroma amoniak tidak sedap. Gerald langsung membuangnya ke tempat sampah di bawah meja wastafel kemudian membawa Husain untuk dia semprot air kran sebelum ia masukkan ke dalam bak."Geh! Geh!"Husain memercikkan air, balita itu nampak kegirangan. Sementara Gerald memilih sampo dan sabun, Husain terus memercikkan air sampai lantai menjadi licin. Husain menyukai Gerald karena dia tidak cerewet saat Husain membuat kekacauan di kamar mnadi, Gerald cuma tidak suka yang jorok."Sepertinya tidak masalah kau bisa pakai sampo orang dewasa!"Gerald menuangkan sampo dari botol yang baru dia baca komposisi se
BAB 91 SARAPANDaraya melihat Mike Lukin sedang membuka pesan di ponselnya, Daraya pikir urusan mereka sudah selesai ia harus segera kembali karena adik perempuannya masih menunggu di loby."Aku harus pergi!"Mike langsung menatap Daraya, masing-masing ujung ekor matanya menyipit tajam."Siapa bilang kau boleh pergi!""Kita sudah selesai.""Aku belum!" tegas Mike Lukin dengan nada dingin, kemudian menoleh kedua pengawalnya untuk memberi perintah. "Seret dia!"Daraya melotot terkejut. "Apa mau kalian?" dia panik."Jangan berulah jika tidak mau mempersulit dirimu!" Mike mengingatkan. "Cepat singkirkan dia dari hadapanku!""Jangan berani mendekat!" Daraya beringsut mundur dan langsung menjerit ketika lengannya dicekal kasar."Tidak!" Daraya berusaha berontak. "Lepaskan aku!" Pergelangan tangan Daraya sampai terasa nyeri tapi dia tetap mereka seret kasar melalui lorong."Hentikan, apa yang kalian lakukan!"Daraya langsung didorong masuk ke dalam kamar, tubuhnya terlempar dan perutnya nyer
BAB 92 TANTANGAN DARI JARED Karena kebodohannya sendiri Daraya benar-benar sudah berurusan dengan orang yang salah. Mike Lukin tidak akan memiliki empati terhadap wanita, dia tidak akan segan untuk menyiksa siapa saja. "Keluarkan aku!" Daraya terus memukuli daun pintu sampai tangannya terasa perih karena memar. "Keluarkan aku!" Akhirnya Daraya menyerah, tubuhnya merosot lemas di lantai dan meringis oleh perutnya yang nyeri. Saat itu Daraya mulai melihat ke sekeliling kamar yang tak berjendela. Daraya semakin takut, tidak ada yang bisa menolongnya. Ponsel Daraya juga dirampas, dia tidak akan bisa minta pertolongan pada siapapun. Nampaknya kali ini karman untuk Daraya mulai berjalan. Setelah hampir dua jam meringkuk menahan nyeri dengan air mata berurai Daraya dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka dengan kasar. Daraya langsung waspada, dia bangkit berdiri, wajahnya lembap dan pucat oleh air mata. Dua orang pengawal bertubuh tinggi besar kembali masuk ke dalam kamar. "Apa lagi
BAB 7 ZAHRAAyah Zahra juga seorang tentara, menjabat sebagai panglima komando persenjataan rahasia. Pada saat negara mereka dalam pertempuran besar, rumah keluarga Zahra menjadi salah satu target utama serangan musuh. Pihak musuh berdalih rumah tersebut digunakan sebagai gudang persenjataan pemusnah masal meski akhirnya tuduhan itu tetap tidak terbukti.Hanya dalam hitungan detik, ditengah larut malam, ketika seluruh orang terlelap tidur, tiba-tiba rumah keluarga Zahra dihantam dua buah rudal. Kedua rudal tersebut meluluh lantakkan seluruh bangunan tiga lantai hingga rata dengan tanah. Benar-benar sebuah serangan keji yang telah menyalahi aturan peperangan dan kemanusiaan.Kedua orang tua Zahra beserta seluruh pekerja di rumah mereka meninggal dalam tragedi mengerikan tersebut. Pagi harinya Zahra ditemukan sedang tertimbun puing beton bersama adik laki-lakinya di sudut kolam. Ketika ledakan terjadi Zahra memeluk adik laki-lakinya untuk dia bawa melompat ke kolam dari jendela kamar me
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZA Tiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan. "Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak "Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda. "Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed. "Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para pro
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a
BAB 296Sepulang dari pesta pernikahan Theo dan Julie, Mia yang baru berganti pakaian menyusul duduk di samping Zontus. Zontus terlihat baru menghidupkan layar laptopnya ketika Mia mulai bicara."Sepertinya aku setuju dengan saranmu mengenai bayi tabung."Zontus terkejut mendengar Mia tiba-tiba kembali membahas mengenai bayi tabung."Papaku juga berasal dari hasil inseminasi buatan yang dibekukan dan ditanamkan pada rahim wanita lain beberapa tahun kemudian setelah James Loghan lahir. Papaku dan James Loghan sebenarnya adalah hasil iseminasi buatan dari satu sel telur, sama seperti Gerald dengan Nathan, mereka kembar identik tapi tumbuh di rahim wanita berbeda."Mia menceritakan semua hal yang tadi baru dia dengar dari Aron Loghan. Niat awal Mia, sebenarnya cuma ingin curhat pada Aron tentang keinginan Zontus mengenai bayi tabung. Awalnya Mia mengeluh sedih, tapi ternyata Aron justru sangat mendukung hingga memberikan banyak contoh nyata dari orang-orang di dekat mereka."Sepertinya