BAB 68 KESABARAN HENRY Mia masih berbaring di atas ranjang, coba mengingat kembali detail yang telah dilakukan Zontus untuk memulihkan semua goresan luka di permukaan kulitnya. Mia terus merinding, walaupun Zontus tidak dapat menyakitinya, tapi mahluk itu tetap sangat kuat. Zontus tetap bisa melumpuhkan tubuh Mia sampai tidak dapat berkutik sedikit pun. Dari kemampuan Zontus untuk menyembuhkan, Mia semakin yakin jika Zontus pasti juga bisa memulihkan ingatan Livie. Masalahnya Mia tetap tidak yakin apa mahluk seperti Zontus bakal mau membantu dengan suka rela. Sepertinya Mia memang harus mencari akal agar Zontus mau membantunya. ****** Henry benar-benar membeli semua perlengkapan melukis dan menyiapkan sebuah ruangan khusus untuk livie bebas berkarya. Henry juga melakukan semuanya sendiri tanpa menyuruh orang lain, Henry memilih warna celemek, pernak-pernik kecil bahkan menganti tirai dengan warna kuning cerah. Henry memilih ruangan yang super luas untuk bisa sekaligus Livie gun
BAB 69 KENANGAN YANG HILANGKadang hidup ini tentang kesempatan, kesempatan untuk dapat diingat dengan baik bagi yang beruntung. Karena faktanya tidak semua yang pernah dilalui dalam hidup dapat di ingat kembali sebagai kenangan. Bahkan ketika seseorang memutar kembali seluruh ingatan seumur hidupnya, ternyata yang tersisa cuma tinggal kilasan dari potongan-potongan acak. Tidak pernah ada yang tahu kenapa suatu kejadian bisa terus diingat sementara yang lain terlupakan. Karena itu bisa disebut sangat beruntung untuk yang masih dapat di ingat.Henry sedang memperhatikan Livie yang sedang memakai celemek untuk melukis sambil sibuk mempersiapkan peralatan. Henry tidak bisa membantu karena dia memang tidak tahu apa-apa mengenai kuas dan cat minyak. Livie bisa melakukan semuanya sendiri tanpa memerlukan bantuan. Saat itu juga Henry jadi berpikir 'bagaimana jika ternyata Livie akan terus melupakannya?' Kenyataannya Livie tetap bisa hidup dengan baik tanpa Henry, Livie tidak membutuhkannya.
BAB 70 BURUNGPangeran Husain dan Pangeran Habibi terlihat sedang bermain di sekitar taman, mereka bermain menendang bola sambil berlarian. Ketika Husain menyuruh adiknya untuk mengambil bola yang menggelinding ke bawah pagar tanaman, Pangeran Habibi malah berjongkok bengong di bawah pagar."Apa itu?" Habibi menunjuk sesuatu yang bergerak di dalam pagar.Pangeran Husain langsung ikut menghampiri. "Itu sarang burung kecil.""Wao, dia punya telur!" Pangeran Habibi baru kali ini melihat burung yang sedang mengerami telur di sarang."Jangan diambil!" Husain langsung menepis tangan Habibi yang ingin memungut telur burung. "Kau tidak boleh mengambilnya, itu nanti akan jadi anak burung.""Aha!" Pangeran Habibi semakin takjub ekspresinya terlihat lucu dengan wajah gemas polos berpipi tebal. "Dari telur kecil keluar anak burung?" Sepertinya Pangeran Habibi memang sangat penasaran."Setelah dierami oleh induknya, nanti akan keluar anak burung." Husain berusaha menjelaskan. "Karena telurnya kec
BAB 71 KADANG YANG HILANG AKAN TETAP HILANGMeskipun Mia bisa tinggal di apartemen mewah bersama Kai, tapi Mia bersikeras untuk tinggal sendiri di apartemen kampus. Setelah sekian lama mengikuti 'homeschooling' sekarang Mia ingin merasakan tinggal di lingkungan mahasiswa, berbaur dengan pelajar lain dari berbagai negara untuk sekaligus melatih kemandiriannya yang masih payah.Mia menempati apartemen dengan satu kamar yang cukup dekat dengan kampus, Mia cukup pergi dengan berjalan kaki. Setelah satu minggu sempat tinggal bersama Kai, tiga hari ini Mia sudah mulai menempati apartemennya sendiri. Hari masih siang, terang benderang, Mia sedang bersih-bersih lantai kamarnya tapi tiba-tiba Mia merasa sedang diawasi. Insting Mia memang tumbuh semakin kuat jika merasa dirinya sedang di intai.Kali ini Mia langsung keluar balkon kamar dengan menggenggam gagang sapu. Mia muak pada burung gagak jelek yang terus mengikutinya kemanapun. Mia berjalan pelan-pelan tanpa suara, dia melihat burung gaga
Bab 72 HENRY LEBIH TAHUHenry lebih tahu dengan apa yang dia lakukan, dia tidak memerlukan nasehat dari siapapun yang merasa mengerti dengan pilihan hidup, perjuangan dan perasannya untuk Livie. Mungkin dulu Henry masih bisa pilih tidak perduli ketika semua orang salah paham menyalahkan segala tindakannya. Tapi sekarang, jika masih ada yang berani mengusik tekatnya untuk Livie, maka Henry sendiri yang akan berteriak paling lantang pada siapa saja yang berani ikut campur.Henry pernah berada pada titik terendah hidup dan mati bersama Livie. Livie bukan hanya wanita yang telah mengikat hatinya, Livie juga telah menggenggam nyawanya. Siapapun tidak akan paham sebelum melaluinya sendiri, karena Henry sendiri juga baru tahu sehancur apa hidupnya ketika mendengar Livie sudah pergi meninggalkannya. Setelah segala yang telah Henry lalui dengan tidak mudah, tentunya dia juga tidak akan menyerah dengan gampang. Henry masih memperhatikan hasil lukisan Livie yang belum sempurna."Kau cuma layak
BAB 73 TIDAK AKAN PERNAH KEMBALIKali ini Henry sendiri yang ikut menemani Livie utuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Setelah observasi selama tiga bulan sepertinya kondisi Livie juga semakin stabil, tidak terdeteksi adanya penurunan kinerja pada organ vital. Jantung, serta seluruh fungsi syaraf Livie dinyatakan normal, sangat sehat seolah gadis muda itu memang tidak pernah mengalami cidera. Cuma ingatan Livie saja yang belum bisa pulih, bahkan belum menunjukkan sedikit pun kemajuan.Sepertinya Henry memang harus lebih bersabar atau memang Livie tidak akan pernah bisa mengingat kenangan mereka lagi."Terima kasih sudah menemaniku." Livie tersenyum pada Henry yang juga baru membantunya berganti pakaian."Tidak masalah aku bisa mengantarmu ke manapun!"Sebenarnya Lizie sengaja beralasan tidak bisa menemani putrinya demi memberi kesempatan untuk Henry. Kemarin Lizie sangat sedih ketika mendengar perdebatan Livie dengan papanya. Livie tidak pernah sampai seperti itu, Livie menangis, ter
BAB 74 CEMBURUMalam hari setah bertemu Mia, Henry sengaja mengulur waktu agar Livie mau dia ajak menginap di apartemennya. Harapan Henry agar Livie bisa ingat sedikit saja dengan pernikahan mereka ketika dia ajak pulang."Ada beberapa barang yang ingin aku ambi dari aprtemenku." Henry beralasan. "Apa kau mau ikut?""Ya." Livie langsung mengangguk tanpa menaruh curiga.Henry segera membawa Livie pulang. Sebenarnya Henry juga sudah lama tidak pernah pulang ke apartemennya lagi sejak tidak ada Livie. Karena rumah tampa seorang istri jadi sudah tidak seperti rumah lagi. Sesuatu yang juga baru Henry sadari jika ternyata sebuah pernikahan dapat mengikat hidupnya lebih kuat dari sekedar nyawa. Pernikahan adalah sumpah seumur hidup yang ingin Henry bawa hingga ke kehidupan selanjutnya hanya bersama Livie.Begitu membawa Livie masuk ke rumah mereka, Henry sempat berdebar karena cemas dengan apa yang bakal dirasakan oleh Livie. Livie nampak melihat ke sekeliling, memperhatikan area pantry dan
BAB 75 KEBOHONGAN YANG DIPERCAYAHenry langsung lepas kendali ketika melihat Gavin berani memeluk pinggang istrinya. Dada henry bergemuruh panas dengan jantung berdentam-dentam hebat ingin meledak. Sebuah hantaman tinju keras langsung Henry layangkan tepat ke wajah tampan Gavin sampai hidung pemuda itu mengucurkan darah."Apa yang kau lakukan?" Livie melotot syok dengan perbuatan Henry.Bukannya berhenti, Henry malah menghantam dua kali lagi tanpa memberi kesempatan Gavin untuk membalas, kemudian buru-buru mencekal lengan Livie."Ayo pulang!""Kau membuat hidungnya berdarah!" Livie menolak dibawa pegi tapi Henry tetap menyeret lengannya."Kau tidak bisa seperti ini!" Livie tidak suka dengan cara Henry yang kasar. Sebenarnya Gavin juga masih syok dan pastinya penasaran melihat Livie berusaha meronta dari cengkeraman Henry Loghan. Gavin mulai menduga jika Livie tidak bahagia dengan pernikahannya."Pria kaya brengsek!" Gavin menyapu jejak darah di salah satu hidungnya mengunakan pungg
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T