Setelah kembali disekap untuk dipindahkan dalam kondisi tangan serta mata terikat, kali ini Anelies mendapat kamar yang lebih layak. Anelies dimasukkan ke dalam kamar berukuran tiga kali tiga meter degan bilik toilet kecil dan ranjang seukuran tubuhnya. Paling tidak Anelies sudah tidak tidur di lantai dan ruangannya terang benderang. Ada jendela kaca bulat di dinding, satu-satunya akses dia bisa melihat keluar dan tahu pergantian hari.Anelies sedang dibawa dalam perjalanan mengunakan kapal pesiar besar, dia masih belum tahu akan dibawa ke mana. Seharusnya ini sudah hari ketiga jika Anelies tidak salah hitung sejak dia dipindahkan. Anelies belum pernah berada dalam pelayaran, dan sekarang dia agak mual, bahkan dia tidak berani mengintip ke luar karena takut melihat gelombang permukaan air."Jangan menyisakan makanan atau kami tidak akan memberimu makanan lagi!" seorang pengawal memasukkan makanan untuk Anelies dari lobang pintu.Anelies cuma memandangi makanan dalam piring logam berse
Tuan Husain diberitakan meninggal akibat serangan jantung di rumah istri seniornya. Tidak ada yang tahu jika sebenarnya pemimpin besar itu ditemukan sedang dalam kondisi telanjang dan tertelungkup di kamar istri muda yang baru beberapa saat dia nikahi. Pangeran Serkan sengaja menyembunyikan fakta tersebut untuk melindungi reputasi keluarganya.Serkan adalah putra kedua dari istri senior Tuan Husain. Kakak laki-laki Serkan mengalami koma selama hampir dua puluh tahun dan cuma hidup karena berbagai alat penopang kehidupan yang terpasang di tubuhnya. Tuan Husain juga sudah memiliki dua istri muda, dia punya tiga putra dari istri keduanya dan dua putri dari istri ketiga. Setelah Tuan Husain meninggal otomatis Serkan yang mengantikan posisi ayahnya. Posisi yang sempat ditentang oleh paman-pamannya karena menganggap Serkan masih terlalu muda dan masih lajang di usianya yang ke dua puluh delapan tahun.Diam-diam Pangeran Serka terus menyelidiki kasus kematian ayahnya yang dia anggap tidak wa
Anelies semakin menggigil dengan pakaian basah yang menempel di tubuhnya. Suhu ruangan di kamar itu semakin turun. Sepertinya Anelies juga sedang dibawa ke arah utara, entah akan diapakan lagi setelah ini, dia benar-benar tidak tahu nasibnya akan berujung seperti apa.Anelies pikir, jika Omar mengatakan dia akan diadili, seharusnya ia tidak dibawa ke utara tapi ke timur. Rasanya sangat aneh namun Anelies belum sempat memikirkannya, sekarang dia harus segera mengeringkan pakaian jika tidak mau benar-benar membeku.Anelies segera membuka pakain longgar basahnya untuk dia peras. Sama seperti kemarin, Anelies diberi pakaian wanita berpotongan longgar dengan warna serba hitam. Anelies baru akan memeras pakaian basah tersebut ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Anelies menjerit."Oh Tuhan!" Kaget laki-laki itu tidak kalah syok melihat Anelies telanjang. "Apa yang kau lakukan!"Anelies segera melempar pakaian basahnya ke lantai dan menyambar seprai untuk menggulung tubuhnya yang sedan
"Saudaramu tidak akan bangun lagi!""Bagaimana kau bisa tahu tentang saudaraku!" Serkan langsung waspada karena seharusnya Anelies tidak tahu mengenai Rasyid."Aku tidak tahu ... " Anelies gugup.Sebenarnya, tadi Anelies juga terkejut saat tiba-tiba kemampuannya kembali. Tiba-tiba Anelies bisa mendengar isi pikiran Pangeran Serkan hanya dengan menatap matanya. Pangeran Serkan memiliki pikiran yang sangat kuat mengenai saudara laki-lakinya. Setelah itu Anelies juga melihat sebuah kilasan kepedihan. Kilasan itu cuma muncul sepenggal tidak bisa Anelies kontrol seperti biasanya tapi sangat jelas. Anelies melihat Pangeran Serkan menitikkan air mata di depan makam saudaranya, padahal Anelies tidak tahu jika saat ini Pangeran Rasyid sedang koma.Anelies baru sadar jika lelaki di hadapannya itu sedang sangat sakit hati, seharusnya ia diam saja. Leher Anelies langsung dirampas kasar untuk dicekik."Kau sudah bersekongkol dengan mereka!" desis Serkan mencerminkan kebencianya yang sudah tersimpa
Anelies kembali dikurung dan cuma diberi makan dari lobang pintu seperti napi. Perlakuan yang sangat tidak manusiawi setelah kemarin Anelies juga hampir mati dicekik oleh Pangeran Serkan. Anelies harus lebih cerdas mengikuti alur permainannya, karena jujur juga tidak akan menyelamatkan nyawa.Seorang pengawal meletakkan piring logam berisi makanan ke atas lantai. Bukannya segera mengambil makanan tersebut Anelies malah sengaja mengacungkan jari tengah ke arah kamera untuk menantang Omar.Anelies sudah mogok makan sejak kemarin sebab cuma itu satu-satunya cara protes untuk perlakuan mereka yang semena-mena. Anelies pilih mogok makan karena yakin, jika Pangeran Serkan tidak akan membiarkannya mati selama masih dibutuhkan."Enak saja dia menuduhku menggunakan sihir!" gerutu Anelies yang merasa sudah tidak berbohong tapi masih dituduh berdusta."Seharusnya dia yang bisa menyihir banyak orang dengan matanya yang seperti Jin Baghdad!"Anelies tetap merasa seharusnya tidak diperlakukan seper
Malam sudah larut, Pangeran Serkan masih duduk di depan layar monitornya untuk kembali menyelidiki beberapa situs perdagangan manusia. Serkan mendapatkan informasi baru dari anak buahnya mengenai keberadaan beberapa situs lelang terselubung yang menjual gadis-gadis muda. Sebenarnya Serkan hanya ingin tahu siapa pembeli pertama Anelies, karena mustahil ayahnya membeli sendiri tanpa perantara. Jikapun ayah Serkan ingin menikah lagi, pasti dia akan pilih wanita dengan latar belakang keluarga baik-baik, bukan wanita kotor dari rumah bordil. Tidak perduli secantik apapun wanita muda itu, rasanya tetap tidak masuk akal.Serkan coba masuk ke salah satu situs paling populer sebagai calon pembeli atau peserta lelang. Setelah akun pendaftaran keanggotaannya dikonfirmasi, Serkan dapat langsung melihat beberapa kode untuk para gadis muda. Tidak ada foto yang dapat dilihat, semua kode cuma di sertai animasi foto semacam avatar. Rasanya akan semakin sulit untuk mengklaim seseorang hanya dengan foto
Serkan buka orang yang jahat, kasar, dan tidak berbudaya, dia hanya harus membongkar sebuah persekongkolan keji dan sekarang sedang menghadapi pelaku kejahatan. Dia sedang menghadapi seorang wanita muda yang telah membunuh ayahnya. Tidak perduli secantik apapun wanita muda yang telah dinikahi ayahnya itu, Serkan tetap merasa jijik karena menganggapnya sebagai wanita kotor.Serkan telah di didik untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, dia tidak akan memandang orang lain dari rupa, warna kulit, atau jumlah kekayaannya. Tapi dia bisa sangat keras pada pelaku kriminal, perbuatan asusila, pembunuh, orang-orang yang mengunakan sihir, dan wanita-wanita yang menjual kesucian dirinya dengan murah."Sekarang katakan padaku! berapa hargamu dari rumah bordil?" tegas Serkan dengan jijik. "Berapa ayahku membelimu?""Aku tidak menjual diri!" keras Anelies setelah tersengal karena dipaksa menelan kapsul yang tidak dia inginkan. "Mereka yang menjualku karena terlibat hutang."Sebuah alasan yang masu
"Pablo Morez juga berada di tempat kejadian!"Dari cerita Anelies, Pangeran Serkan tahu jika Pablo Morez juga berada di mansion ketika malam ayahnya dibunuh."Aku yakin ada yang membantu mereka kabur!" "Dia dibunuh di gudang yang jaraknya beberapa puluh kilo meter dari mansion." Omar mengingatkan. "Mungkin mereka memang sengaja di bawa cukup jauh untuk dilenyapkan guna menghilangkan jejak." "Tapi wanita itu masih hidup! Mustahil dia bisa lolos sementara pria bertubuh besar itu tidak selamat."Itu juga yang membuat mereka semakin curiga pada Anelies."Periksa lagi semua kamera CCTV untuk memastikan siapa yang membawa mereka keluar dari mansion, karena aku yakin dia tidak akan bisa bekerja sendiri!"Mansion mewah tempat terjadinya pembunuhan terhadap Tuan Husain adalah property pribadi keluarga yang selalu dijaga dengan keamanan ketat. Siapapun yang membatu atau mengeluarkan Anelies dan Pablo Morez seharusnya mereka juga orang-orang dari lingkungan yang di kenal oleh Tuan Husain. Dari
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le
BAB 233 RINDU“Aku lapar …!”Seketika Jared langsung menginjak rem mobilnya dan kembali terdengar suara benturan dari punggung jok paling belakang.“Ao!” Kepala Lalan terbentur dan terpental dua kali “Ao!”“Apa yang kau lakukan di situ?” Jared menemukan Lana masih meringkuk di bagasi.“Aku ketiduran.” Lana beralasan.“Harusnya kau tidur di kamar, bukan di sini!” Jared tidak tahan untuk tidka melotot. “Aku mau ikut …” Lana merengek manja.“Kau tidak boleh ikut!” Jared tidak pernah membentak anakanak tapi kali ini pengecualian. “Jangan telpon papaku …!” Bahkan Lana tahu bila Jared akan melapor pada Gerald. Jared tidak mendengarkan rengekan Lana, saat itu juga dia langsung menelpon Gerald.“Hwaaaaa ….!!!” Lana menagis kencang. “Aku maua ikut! Hwaaaaa….!!!”*******Mia sudah berguling ke kiri, berguling lagi ke kanan tapi tetap tidak bisa tidur. Padahal kalau dihitung baru empat hari Zontus pergi, tapi rasanya sudah seperti tujuh abad bagi Mia yang menunggu tanpa kabar. Mia kembali men
BAB 232 MEMBURU LATUZALatuza berhasil kabur dari kejaran bocah immortal nakal. Tapi seandainya Lana tidak sambil keberatan memanggul batang pohon besar, mungkin bocah lincah itu bakal lebih cepat dari pada ular wanita berekor panjang. Akhirnya Lana pulang kerumah dengan kesal dan sekujur tubuhnya belepotan hitam bekas jelanga.Jared terpaksa membersihkan tubuh kotor Lana dengan selang air di halaman. Jared sama sekali tidak tahu jika Lana baru berkelahi dan mengejar ular wanita di tengah huta."Dengar, kau tidak boleh mencuri korek api dari kantong Paman Gerik lagi!" Jared mengosok pipi hitam Lana sambil terus dia beri banyak peringatan. "Tidak boleh asal membakar daun kering!""Aku sudah meniup apinya sampai padam." Lana tidak memberitahu jika yang dia bakar bukan cuma sekedar daun kering, tapi satu batang pohon besar."Bermain api di musim panas sangat berbahaya, kau bisa benar-benar terbakar sampai tidak punya rambut dan bulu mata!" Jared menakut-nakuti Lana."Rambutku tidak bisa
BAB 231 LATUZA VS LANALatuza kembali mendatangi musuhnya satu-persatu, menelan mereka seperti mangsa lezat untuk menambah kekuatan sihir agar menjadi mahluk terkuat. Semakin hebat kemapuan penyihir yang berhasil Latuza telan, maka akan semakin hebat pula kemampuan sihir yang dia dapatkan. Bukan hal mustahil jika Latuza bisa benar-benar menjadi tak terkalahkan.Latuza sedang berdiri di pinggir garis hutan tanah keluarga Clark yang sudah tidak memiliki pelindung. Dari kejauhan Latuza memperhatikan bocah wanita kecil dengan rok tutu merah muda sedang bermain seorang diri di halaman, kaki kecilnya terlihat asik melompat bermain percikan air dengan sepatu booth merah.Latuza tidak menduga bakal kembali melihat anak imortal itu di tanah keluarga Clark. Anak immortal yang juga memiliki kemampuan membangunkan Latuza dari sihir beku milik Zontus. Sebuah kemampuan luar biasa tidak terduga dan bisa jadi mangsa sangat bergizi. Tapi, walaupun terlihat seperti mangsa menggiurkan, bocah nakal adala
BAB 230Latuza semakin berulah, dia telah berani menyerang Helena dan masih akan terus mendatangi musuh musuhnya yang lain."Ular terkutuk!" Lengan Zontus mengepal keras dengan otot meregang kencang.Latuza dan para lycan telah mengusik rajanya. Sepertinya Zontus memang harus segera melenyapkan para pembangkang.Zontus pergi ke Timur, mendatangi istana megah milik keturunan Raja Husain. Sama halnya seperti darah para raja yang telah diberkati, selama berabad-abad, keturuan Raja Husain memiliki garis darah yang terus terjaga. Sampai tiba-tiba keturunan terakhirnya menikahi wanita berambut merah dan melahirkan bocah laki-laki pembuat onar.Pangeran Husain baru melangkah masuk ke dalam kamarnya, ketika dibuat berjingkat terkejut karena melihat sosok Zontus yang tegap tinggi menjulang sudah menghadangnya."Ikut denganku!" Zontus memberi perintah tegas."Aku tidak boleh pergi dari istana!" Pangeran Husain menggeleng. "Baba akan marah!"Bagi Zontus, Pangeran Husain adalah biang masalah kare
BAB 229 BARU SADAR TELAH HILANG Zontus telah menelan darah murni raja negeri Utara. Sesaat setelah darah pekat itu Zontus teguk, seketika sekujur tubuhnya seperti terbakar hebat. Jantung Zontus seolah meledak, pembuluh darahnya meluap deras dan tiap sel tubuhnya tumbuh pesat untuk melawan siksaan. Ketika darah terkutuk bercampur dengan darah murni, maka siksaannya bisa jauh lebih hebat dari terbakar hidup-hidup di dasar api neraka. Seandainya Zontus bukan mahluk immortal yang telah hidup berabad-abad, mungkin tubuhnya bakal ikut hancur. Sebelumnya Zontus juga tidak pernah menduga jika menelan darah murni akan membuat tubuhnya berkembang seperti monster. Setelah mengerang keras dan meregang hebat, tubuh Zontus masih harus terus berjuang untuk bisa mengendalikan energi baru yang tumbuh dalam tubuhnya. Untuk itu Zontus harus bisa mengalahkan api di dalam aliran darahnya. Setelah darahnya yang mendidih panas perlahan mereda, jantung Zontus ikut berangsur normal. Zontus pikir dirinya
BAB 228 DARAH YANG PANASMalam setelah berkumpul di meja makan, Mia kembali ke kamarnya sedangkan Zontus pergi entah kemana. Diam-diam Gerald juga menyelinap pergi untuk menyusul Zontus. Setelah melihat ke sekeliling halaman yang luas. Gerald melihat Zontus berdiri di tengah gelap, di tepi danau dekat dengan garis hutan jauh di ujung halaman. Gerald berjalan tenang mendekati Zontus yang masih berdiri mengunjungi teras pondok tua. Gerald tahu dirinya sedang ditunggu. Begitu sudah cukup dekat, Zontus langsung berpaling menatap mata Gerald denga tajam."Hentikan semua usaha kalian jika ingin selamat!" Kalimat itu keluar dari mulut Zontus tanpa sedikitpun membuat ekspredi dingin di wajahnhya bergerak."Apa yang kau inginkan dari keluargaku?" Gerald balas melempar pertannyaan."Satu lagi harus kau ingat!" Zontus kembali mempertegas. "Jangan campuri urusanku jika kau ingin masih ingin hidup bersama anak dan istrimu!""Aku akan mati untuk keluargaku!" Gerald langsung menyatakan prinsipnya