BAB 154 KEBOHONGAN MIASetelah melihat mobil Theo menjauh pergi, Mia buru-buru kembali masuk ke dalam rumah. Mia memanjat pohon yang dahannya sudah licin dengan jejak kakinya, kemudian meloncat ke balkon seperti tupai kecil yang sudah sangat ahli menyelinap di tengah malam.Beruntung tidak ada pekerjan istal yang melihatnya mencuri mobil Jeep dari gudang. Meskipun sudah lega tapi seluruh kejadian malam ini rasanya masih seperti mimpi buruk yang mengerikan. Otak Mia juga masih terlalu buntu untuk berpikir.Mia memang sudah berjanji untuk tidak mengkhianati zontus, tapi mustahil Mia tidak perduli ketika tahu Theo telah ikut celaka karena dirinya. Theo telah dijadikan seekor monster, entah apa dia masih bisa kembali menjadi manusia normal. Mia belum tahu bagaiman harus menolong Theo.Mia baru menghempaskan tubuh ke atas ranjang saat terkejut dengan suara hembusan angin dari balkon."Oh, Tuhan!" Mia melotot terkejut melihat Zontus sudah berdiri di dalam kamarnya, benar-benar gawat.Jantun
BAB 155 MIA SUDAH BESARMia masih virgin dan sudah cukup besar untuk telanjang."Zontus hentikan aku bukan anak-anak!"Mia berusaha merebut spon dari tangan Zontus, tapi malah salah menarik lepas kancing depan kemeja Zontus sampai terbuka. Mia tidak sengaja menyentuh dada tebal keras kecoklatan dengan taburan bulu maskulin kasar. Walapun Mia tidak pernah menganggap Zontus sebagai manusia tapi wujutnya tetap seorang pria dewasa yang sangat mengganggu."Oh, sorry!"Mia gugup, dia beringsut mundur, tapi malah tidak kembali tidak sengaja menekan tombol shower. Air deras seketika menguyur kepala Zontus yang langsung melotot marah."Maaf, aku tidak sengaja." Mia mengerjap ketakutan dengan punggung menempel ke dinding dinginZontu sudah terlanjur basah kuyup. Setelah mendengus kasar, Zontus langsung menyambar tubuh Mia untuk ikut dia seret ke bawah shower deras. Saat itu Mia sudah tidak terlalu perduli dengan ketelanjangannya, Mia berusaha berontak dengan sangat kacau, memukul dan mencakar Z
BAB 156 THEO DALAM BAHAYA.Jared ikut pergi ke gudang untuk memeriksa mobil Jeep nya."Semua baik-baik saja!" Gerik memberitahu Jared. "Mesin mobilnya juga tidak bermasalah."Tapi Jared tetap mengendus kedalam kabin mobilnya."Kenapa ada bau anjing!"Mia yang masih duduk di meja makan mendadak sudah tidak bisa menelan makanan. Setelah mendengar mobil jeep yang dipakai Theo ditinggalkan terlantar di tepi jalan, sungguh Mia jadi sangat cemas. Mia takut Zontus telah menghadang Theo di jalan dan mencelakainya. Berbagai bayangan mengerikan langsung berputar di kepala Mia, Mia sangat takut dan mual."Kenapa denganmu?" Jacob melihat Mia meremas perut.Parahnya Mia tidak bisa membagi ketakutannya dengan siapapun."Aku tidak apa-apa!" Mia buru-buru menggeleng kemudian berdiri dari kursi untuk berlari ke toilet.Mia benar-benar muntah sampai semua menu sarapannya yang belum sempat tercerna kembali keluar semua."Kasihan Mia."Dari luar Jacob dan Ami mendengar suara Mia masih tersengal muntah. A
BAB 157 DIBAKAR Zontus mengutus Drako untuk mengawasi para lycan di dalam klub, tapi burung gagak bodoh itu malah terlibat keributan. Saat Zontus ikut menyusul masuk, Drako sudah dikepung oleh kawanan lycan yang telah meledak dalam wujud anjing kotor bertaring. Zontus bukan cuma jijik dia juga sangat marah dengan keberanian para lycan. Seharusnya lycan tidak boleh berubah wujud di tempat publik, itu sebuah aturan keras. Sebagian pengunjung bar menjerit histeris, berlari panik karena melihat manusia bisa berubah menjadi monster. Drako yang sudah terkepung menoleh ketakutan pada rajanya. Zontus baru melangkah masuk dari pintu tapi Drako sudah bisa merasakan aura kemurkaan hebat. "Berhenti atau kalian akan ikut hancur lebur bersama tempat kotor ini!" Drako memperingatkan tapi kawanan lycan yang mengepungnya malah berdesis menyeringai kan gigi. "Drako!" Zontus memanggil gagaknya. Pria kurus bungku itu langsung berkelebat cepat, dalam sekejap berubah wujud menjadi gagak hitam.
BAB 158 DARAH TERKUTUKTheo masih syok melihat Mia yang baru melempar seekor lycan tanpa kepala. Tubuh Mia juga penuh percikan darah kotor setelah membantai tiga ekor lycan besar. Entah bagaimana Mia bisa melakukannya, bahkan dia tidak memiliki taring atau cakar.Mia sama sekali tidak seperti monster, tapi seperti iblis wanita!"Bakar jasad mereka!" Mia yang bicara.Masih dengan wujud lycan hitam besar, Theo menyeret tiap potong tubuh lycan yang telah tercerai berai untuk dia masukkan ke daam lobang limbah pabrik.Setelah menyingkirkan semua sisa bangkai, Theo kembali menghampiri Mia."Grrrr...!"Theo merundukkan kepala untuk Mia sentuh, kemudian merendahkan tubuh depannya agar Mia kembali naik keatas punggung. Begitu Mia duduk memeluk leher Theo yang berbulu lebat, lycan besar itu kembali melesat berlari dan melompat secepat kilat. Mia terus berpegangan erat, tidak perduli akan dibawa kabur ke mana.Napas Theo terus bergemuruh panas, berlari kencang dengan jantung berdebar hebat. Mia
BAB 159 APA YANG PALING DI INGINKANWalaupun menjadi pasangan yang paling suka ribut berkelahi, tapi Putri Eluis rela mengorbankan diri demi menggantikan Zontus. Putri Eluis merasa harus ikut bertanggung jawab karena sejatinya dia juga yang mengajak Zontus kabur dari utara, meninggalkan seluruh tanggung jawabnya sebagai raja. Putri Eluis juga yang telah curang karena sangat ingin mengandung anak dari Zontus dan akhirnya melahirkan Mara.Zontus sangat marah ketika mengetahui Putri Eluise sedang mengandung anak immortal. Mereka sempat berkelahi hebat, Zontus bukan cuma tidak siap menjadi orang tua, dia juga tidak mau menciptakan mahluk immortal yang bisa sangat tidak terkendali. Setelah pertikaian keras, akhirnya Zontus pergi menemui Pangeran Artur untuk memberikan anak prempuan yang dilahirkan oleh Putri Eluis.Sejak bayi Mara dibesarkan oleh Pangeran Artur. Mara tumbuh menjadi gadis yang sangat nakal dan suka mengacau. Kenakalan Mara tidak jauh berbeda dengan kenakalan putri Gerald be
BAB 160 MUSUH-MUSUH Jhony memberitahu Theo mengenai kekacauan di klub milik para lycan akhir-akhir ini."Semua lycan yang berada di klub blok Utara tidak ada yang lolos, mereka semua terbakar menjadi abu sementara semua manusia yang selamat sama sekali tidak ingat mengenai kejadian di dalam klub.""Berarti hanya aku lycan yang berhasil selamat dari klub!" Theo ikut bicara."Ingatanmu juga selamat karena kau sudah kabur lebih dulu!"Theo masih ingat dengan semua kejadian sebelum ledakan besar itu terjadi. Menurut Jhony memang sangat aneh."Belum pernah ada kejadian seperti ini!" Jhony kembali menatap pemuda di hadapannya. "Akibat semua kejadian ini situasi para lycan sedang tidak kondusif, kita harus sangat berhati-hati agar tidak terlibat!"Jhony terus mengingatkan jika musuh yang sedang di hadapi oleh para lycan bukan penyihir sembarangan. Theo juga masih ingat jelas dengan penyihir bungkuk yang menyuruhnya kabur dari klub sebelum peristiwa ledakan."Penyihir itu yang memintaku untu
BAB 161 TERUS DI AWASI Zontus terlihat berdiri di dekat bingkai jendela besar yang menghadap ke danau. Sama sekali tidak bergerak, hanya berdiri seperti patung batu. "Kak!" Drako bersuara. Zontus cuma melirik dari sudut matanya dan tiba-tiba gagak jelek itu berubah wujud menjadi manusia bungkuk. "Saya akan pergi ke blok Selatan untuk mencari lycan hitam itu, Yang Mulya." Drako menawarkan diri untuk bekerja meskipun rajanya masih belum mau bergerak. "Saya bisa pergi sendiri, saya akan mengelilingi seluruh kota sampai menemukannya!" Zontus sudah bertekad tidak akan menemui Mia demi menjaga kewarasannya karena Zontus tahu dia hanya akan tersulut emosi kembali. ******* Mia sudah mendapat nomor telepon Theo yang dia simpan dengan nama Kai agar Zontus tidak curiga. Mia kembali bertemu dengan Theo di taman kota, Mia sengaja memakai hoodie untuk menutup kepalanya, Theo juga datang dengan topi dan masker hitam. Beruntung sekarang Zontus tidak bisa mengendus darah Mia yang terus be
BAB 262 MENCARI SEBUAH CAWANSalman kembali datang ke hadapan Zontus dengan membawa cawan emas besar."Apa seperti ini cawan yang Anda cari, Yang Mulia?"Zontus cuma memperhatikan benda mengkilat itu sekilas kemudian langsung membuangnya."Bukan!"Drako dan Salman sudah berulang kali membawa berbagai jenis cawan tua yang telah mereka buru dari berbagai penjuru dunia, tapi tidak satupun yang benar. Entah seperti apa cawan yang mereka cari, karena sebenarnya Zontus sendiri juga tidak mengerti."Aku mendapat informasi mengenai cawan tua yang dimiliki sebuah kerajaan di Timur Tengah." Kali ini Drako yang bicara. "Kabarnya cawan tersebut telah mereka miliki selama puluhan generasi sejak jaman Mesir kuno.""Dapatkan cawan itu dan bawa padaku segera!" Zontus segera bangkit berdiri dan tiba-tiba sudah melesat lenyap dari hadapan Salman dan Darko.*********"Apa aku perlu memanggil ambulance?" Monica berteriak pada Julie yang baru menepi."Tidak perlu, kami baik-baik saja!" Julie balas berteri
BAB 261Satu Minggu setelah libur tahun baru, Mia kembali pergi ke kampus. Meskipun Mia sudah tidak mencium aroma lycan tapi seharusnya dia tetap bisa mengenali darah mereka. Mendadak para lycan benar-benar seolah menghilang dari peradaban. Berita mengenai laporan orang hilang juga terus memenuhi berbagai media.Mia kembali cemas setiap kali teringat nasib Theo. Beberapa saat setelah memikirkan Theo, tiba-tiba Gerald menelpon."Apa kau sudah menemukan Theo?" Mia buru-buru bertanya dengan nada tidak sabar."Aku ingin minta bantuanmu untuk mencari petunjuk dari Zontus."Artinya Gerald belum menemukan Theo. Gerald justru membawa kabar yang lebih membuat Mia cemas."Aku menemukan beberapa elite lycan yang sedang berusaha lolos!""Lolos seperti apa maksudmu?" Mia masih bingung."Sebagian dari mereka sengaja membelenggu tubuhnya sendiri agar tidak ikut pergi ke Utara.""Maksudmu mereka berusaha melawan Zontus?""Aku tidak yakin apa mereka akan berhasil, tapi kita juga tidak tahu berapa ju
BAB 260 HARUS PERGIMeski tanpa penetrasi, Zontus tetap bisa membuat Mia merasakan sex yang sangat panas di malam pernikahan mereka. Zontus menahan dagu Mia agar mulutnya terus buka untuk mulai dia masuki bergantian. Pertama Zontus merunduk untuk mendesakkan lidahnya sampai Mia tersengal. Setelah Mia cukup siap dengan bibir ikut berdecak basah, Zontus segera beralih memasukkan miliknya yang lain agar dihisap."Sekujur tubuhku juga milikmu!"Mia menghisap otot hidup milik Zontus yang terus dijejalkan ke mulutnya. Rasanya seperti menelan daging panas terbalut kulit berurat. Meski rasanya masih agak aneh bagi Mia, tapi dia tidak boleh menolak lelakinya.Mia terus menghisap dan Zontus mulai mengeram. Zontus merasakan kenikmatan dari balutan lembut bibir Mia yang menghisapnya dengan napas tersengal dan wajah cantik kemerahan."Kau sangat cantik!" Zontus mengulas pipi Mia sampai menghangat sambil terus dia desak.Beruntung Mia cukup cepat belajar, dia tidak terbatuk muntah meski Zontus sang
BAB 259 HARUS SEGERA BERHASILPara lycan terus berbondong-bondong pergi ke Utara. Ada yang sudah dalam wujud anjing berkaki empat, ada pula yang masih dalam wujud manusia. Walaupun masih dalam wujud manusia, sebenarnya otak mereka sudah linglung, mereka juga akan segera berubah wujud menjadi serigala kutub begitu menginjakkan kaki di tanah Utara. Benar-benar tidak ada yang mampu menolak perintah Zontus.Pada dasarnya para lycan adalah tentara tempur yang hanya akan patuh pada raja negeri Utara. Tidak ada yang dapat menolak panggilan untuk kembali ke Utara dan pada akhirnya mereka semua akan berangkat pergi ke sana.Gerald harus segera pergi menemuka Theo, Gerald benar-benar tidak boleh terlambat, atau Theo akan lenyap menjadi serigala kutub. Setelah makan malam, Gerald langsung berpamitan pergi mencari Theo."Aku menitipkan Emillie dan putriku di sini." Gerald bicara pada Jared."Pergilah, dan hubungi aku jika kau butuh bantuan!"Jared siap ikut menyusul, karena bagaimanapun Theo suda
BAB 258Zontus telah menikahi Mia, meski cuma dengan acara pernikahan sederhana, tapi momen keharuannya tetap terasa. Terutama dengan kehadiran Helena yang akhir bisa ikut duduk bersama keluarga anak cucunya.Setelah makan malam Helena berpamitan pada semua keluarga inti."Terimakasih untuk kesempatan ini.""Rumah kami selalu terbuka untukmu setiap saat." Mara yang bicara. "Kami adalah keluargamu."Helena berhenti sejenak, kemudian memeluk Mara dengan erat sebelum dia benar-benar pergi. Mia juga ikut melihat kepergian ibunya dan sungguh dia sangat bahagia."Terimakasih!" Mia menoleh Zontus. "Terimakasih sudah memberi kesempatan ini dalam hidupku."Zontus tidak bicara apa-apa, dia cuma menggenggam tangan Mia dengan lebih erat kemudian mengecup sisi bahunya."Aku harus ganti baju!" Mia kembali menoleh Zontus yang baru mengecup kulitnya."Pergilah nanti aku menyusul."Mia pikir Zontus akan ikut bersamanya kembali ke kamar, ternyata Zontus malah membiarkan Mia pergi sendiri. Padahal dalam
BAB 257 PERNIKAHANSemua keluarga yang telah berkumpul menunggu di beranda samping rumah peternakan yang pagarnya sudah dihias lilitan bunga segar dan pita putih menjuntai. Walaupun serba mendadak, Mara tetap tidak kehabisan cara untuk menciptakan pesta yang berkesan bagi putrinya. Selama ada uang berkuasa, semua bisa diatur dengan cepat.Beruntung rumah peternakan memiliki beranda yang cukup lebar. Seluruh pekerja peternakan ikut duduk dengan pakaian rapi di barisan kursi yang sudah mereka susun. Semua pengawal Serkan dari istana juga ikut serta. Diantara mereka semua yang bergerombol dalam obrolan, cuma Zontus yang tetap sendirian.Selain membuat orang takut untuk mendekat, Zontus memang sama sekali tidak miliki kawan atau keluarga. Zontus benar-benar berdiri di sana hanya untuk menunggu Mia, dia kurang perduli dengan yang lain. Walaupun Zontus terlihat dingin dan agak aneh, tapi tidak ada yang berani membicarakannya."Kapan Mia keluar?" Lana sudah tidak sabar."Tunggu saja jangan
BAB 256 BANYAK HAL TIDAK TERDUGABegitu mengetahui Zontus dapat membebaskan darah imortal, Jared langsung setuju dengan saran Anelies agar Mia menikah dengan Zontus. Tentu tujuan Jared pasti agar Mia bisa membujuk Zontus membantu Emillie serta keluarganya. Padahal sebenarnya Jared belum sepenuhnya rela Mia menikah.Mia masih sangat muda, Jared belum rela melepaskan putri kecilnya pada seorang laki-laki. Jared hanya mengikuti nasehat Anelies, dan ternyata Anelies benar. Dengan sangat tidak terduga Zontus mau menghargai mereka dengan pernikahan. Jared juga tidak menyangka, Zontus tetap akan memberi kesempatan untuk dirinya dan Mara sebagai orang tua.Sejak awal Mia memang hadir dengan sangat ajaib di tengah keluarga Jared. Mara selalu takut bila Mia bukan milik mereka. Walaupun Jared selalu berusaha menegarkan Mara, tapi sejatinya Jared juga sangata takut kehilangan. Beruntung Zontus tidak seburuk yang mereka semua pikiran selama ini. Tapi Zontus tetap bisa sangat keras bila urusannya d
BAB 255 PAGI YANG SEMPAT KACAU Mia tidak tahu, entah papanya baru bangun dari mimpi buruk, atau memang masih berjalan setengah bermimpi seram. "Kau dan Zontus harus menikah!" Tiba-tiba Mia dan Zontus diberi ultimatum keras. "Kalian harus segera menikah di hadapanku!" Setelah tersedak kaku, Mia langsung menoleh pada Zontus. "Zontus apa kau bisa menghapus ingatan papaku!" Seketika Jared langsung melotot lebar pada putrinya sendiri yang berani minta otaknya untuk dihapus. "Zontus cepat!" Mia menginjak kaki Zontus agar cepat bertindak. "Kau ingin aku menikahi Mia dengan cara seperti apa?" Ternyata Zontus malah menanggapi permintaan Jared. "Zontus!!!" Mia berdesis kesal tapi tidak dihiraukan. "Aku akan menikahi Mia di puncak gunung, di dasar laut atau di tengah hutan, di manapun asal dia mau!" "Aaaaaaa!!!" Saat itu juga Mia langsung menjerit histeris. "Kau pikir aku lumba-lumba!" Masalahnya Zontus telah hidup selama ribuan tahun, dia telah melalui banyak budaya denga
BAB 254 BICARA SERIUS Zontus benar-benar tidak bisa menembus ke dalam mata Yang Mulia Serkan, seperti ada perisai tebal yang terus menghalaunya. "Katakan siapa dirimu?" Zontus menuntut pertanyaan tegas. "Aku hanya manusia, seperti yang kau lihat." Serkan tetap berucap tenang. "Mustahil!" Zontus tidak mau percaya. "Kau menggunakan sihir!" "Tidak ada sihir!" Serkan menggeleng pelan. "Aku lahir dan hidup sebagai manusia, tidak ada keajaiban apapun." Serkan melangkah lebih dekat. "Tapi aku tetap tidak akan membiarkan siapapun mengusik keluargaku!" Zontus menatap tajam tapi Serkan memang sama sekali tidak gentar meskipun tahu mahluk immortal di hadapannya menguasai banyak sihir. "Kau tidak bisa membawa Pangeran Husain!" Serkan memberi pernyataan tegas. "Husain juga tidak akan berani pergi tanpa ijin dariku!" Bahkan Pangeran Husain sendiri pernah menyatakan jika dia lebih takut dengan babanya dari pada dengan Zontus. Zontus benar-benar bukan mahluk yang mau terkalahkan, dia