BAB 146 GARA-GARA ZONTUSSetelah markas utama para lycan diserang, kali ini giliran markas blok Timur yang kembali menjadi target dan pimpinan mereka juga dilenyapkan. Banyak yang berspekulasi jika Gonzales dibunuh setelah dia mengklaim dirinya yang paling layak untuk mengantikan kepemimpinan Ramzi. Blok Timur memang dinilai paling arogan, banyak yang membenci mereka dan sangat wajar jika memiliki banyak musuh.Sampai saat ini posisi Ramzi masih kosong. Sejak markas utama diledakkan mereka belum memiliki pimpinan baru, masing-masing pimpinan blok sedang berebut untuk menjadi penguasa seluruh kota. Karena itu semua blok sedang saling menaruh kecurigaan antara satu sama lain dan mereka terus siaga dari serangan kubu lawan.Setelah Gonzales terbunuh, Riley yang mengambil alih kepemimpinan blok Timur. Riley menggerakkan para lycan penyusup untuk melacak identitas penyihir yang telah membunuh pimpinan mereka. Selama ini para lycan sangat bermusuhan dengan penyihir. Bersekongkol dengan p
BAB 147 JANGAN PERNAH BERHIANAT LAGITheo melihat seorang pria sedang menahan pinggang Mia kemudian mendekatkan wajahnya sampai sangat dekat. Theo langsung berpaling, dia tidak sanggup. Theo berlari kabur dengan jantung berdenyut nyeri, rongga dadanya terbakar panas. Theo terus berlari kencang sampai tubuhnya meledak, berlari melompat dan menyelinap di antara sisi gelap gedung-gedung pencakar langit dengan wujud monster berkaki empat.Lycan dapat berlari melesat dengan sangat cepat, meloncat dan memanjat dari sisi gelap gedung-gedung pencakar langit tanpa pernah diketahui oleh manusia di sekitar mereka. Karena itu manusia tidak pernah menyadari keberadaan para lycan di tengah kota. Selain itu Lycan juga memiliki peraturan sangat ketat untuk menjaga identitas mereka, salah satunya mereka tidak boleh meledak berubah wujud di depan manusia atau hukumannya bakal sangat berat.Setelah berlari sampai jantungnya nyaris ikut meledak hebat, ternyata Theo tidak kembali ke tempat tinggal Jhon
BAB 148 BERSEMBUNYI DALAM GELAPSelepas zontus pergi dan mendapatkan ijin untuk pulang ke peternakan, seharusnya Mia merasa lega. Tapi ternyata Mia kembali tidak tenang setiap teringat lagi dengan monster yang diam-diam mengintainya di taman. Bukannya pergi tidur Mia malah kembali membuka pintu balkon untuk berdiri di sana. Mia berdiri sambil melihat ke taman di seberang jalan.Di tengah kota yang padat dan ramai sama sekali tidak ada yang sadar dengan keberadaan monster lycan yang bergerak di dalam gelap. Bahkan para lycan telah memiliki koloni besar dalam organisasi yang sangat terorganisir. Mulai dari merekrut manusia dalam sekte sesat untuk dijadikan budak sampai melakukan pembantaian keji tanpa pernah tersentuh hukum. Mungkin para Lycan bakal benar-benar menguasai dunia manusia. Mia juga masih belum lupa dengan lycan berbulu hitam pekat yang telah menghadangnya di koridor kampus."Oh, Tuhan ....!" Mendadak jantung Mia berdegup kencang.Tiba-tiba Mia baru ingat, jika di koridor
BAB 149 GARA-GARA LANATheo kembali melihat kehebatan Jhony dalam berkelahi, lycan coklat besar yang tidak terkalahkan. Jhony benar-benar bisa menyayat tubuh lycan dewasa sampai terbelah hanya dengan satu kali ayunan cakar."Kenapa kau bisa sangat besar?" Theo bertanya pada Jhony yang baru menghentikan mobilnya."Aku tidak tahu sama seperti kau juga tidak tahu kenapa bulumu sangat pekat."Selain berbulu hitam pekat, seperti tubuh Theo juga terus bertambah besar setiap kali dia meledak."Apa tiap lycan memiliki perkembangan mutasi berbeda?""Aku tidak tahu."Jhony tidak berbohong karena saat dia meledak tubuh monsternya memang sangat besar. Karena tubuhnhya yang sangat besar itu Jhony bisa langsung menempati posisi penting di tengah kawanan. Jhony pernah menjadi pimpinan lycan di seluruh negara bagian, dia sangat di takuti dan belum pernah terkalahkan sampai tiba-tiba memutuskan untuk menghilang."Apa semua kelompok lycan memiliki tanda identitas masing-masing ? Theo kembali ingat deng
BAB 150 BERBAHAYATheo kembali datang ke taman, dia sekedar ingin melihat Mia dari kejauhan untuk memastikan jika gadis itu baik-baik saja. Tapi kali ini lantai apartemenen Mia ternyata gelap gulita. Theo tidak tahu jika Mia pulang ke rumah keluarganya di peternakan. Theo terus berdiri di tengah taman untuk menunggu Mia kembali ke apartemennya, tapi sudah lebih dari tiga jam Theo menunggu dan sudah lewat tengah malam, apartemen Mia tetap gelap gulita. Sampai saat ini Theo masih belum tahu kenapa para lycan menginginkan Mia. Theo mulai kawatir, dia benar-benar takut jika para lycan telah mendapatkan Mia dan melukainya. Bahkan Theo tidak tahu jika Mia memiliki perisai yang dapat terus melindunginya setiap waktu. Justru Theo sendiri yang bakal berada dalam bahaya jika sampai terlibat kembali dengan para lycan.*******Mia melihat Lana meloncat dari jendela kamarnya di lantai tiga, mendarat lincah di halaman sambil tertawa renyah kemudian meloncat lagi dengan kakinya yang seperti pegas
BAB 151 MENDATANGKAN MASALAHMeski sadar tidak bisa mendekat dan menyentuh Mia, Theo tetap diam-diam mengawasi dan menjaga gadis itu dari ancaman para lycan. Setelah berdiri hampir lima jam di tengah taman, tapi lantai apartemen Mia tetap gelap gulita. Akhirnya Theo memutuskan untuk memanjat naik. Theo melompat dari balkon kemudian menyelinap masuk ke kamar Mia yang gelap.Selain otot tubuh yang semakin liat dan keras, menjadi lycan juga membuat penglihatan Theo semakin tajam meski di tempat tanpa cahaya. Theo melihat ke sekeliling, mengendus semua benda di kamar Mia karena khawatir Mia telah diculik oleh para Lycan. Tapi anehnya, seluruh kamar Mia terlihat rapi, bahkan tidak ada satupun gelas kotor di area pantry. Artinya Mia memang sudah merapikan rumah sebelum pergi.Theo berjalan menghampiri meja di dekat jendela denga tumpukan buku. Theo melihat mab transparan berisi file tugas Mia yang belum selesai, dari situ Theo membaca nama panjang Mia dan menemukan kartu mahasiswanya. Theo
BAB 152 DEMI MIAJared dan anak-anaknya yang lain berdiri di teras untuk menyaksikan kepergian Emillie. Gerald dan Emillie pergi paling dulu."Gerald harus segera pergi ke Istana Zubair untuk membantu Yang Mulya Serkan." Jared memberitahu yang lain kenapa Gerald harus pergi lebih dulu. Mia tidak terlalu perduli dengan urusan itu, yang terpenting dia lega karena akhirnya Lana dibawa kembali ke utara. Mia juga bakal bebas, tidak ada yang mengawasi ponselnya lagi."Anak nakal itu memang lebih baik tinggal di habitatnya!" Mia menggerutu di telinga Jacob yang sedang mengajarkan putranya untuk melambai."Kau memang bibi yang paling jahat!" Jacob melirik Mia."Aku baru delapan belas tahu, aku tidak mau menjadi bibinya!" Mia langsung menimpali dengan seringai jijik."Ao!"Kali ini Kai yang langsung mengetuk kepala Mia dari belakang."Kenapa dengan kalian!" Mia menoleh Jacob dan Kai bergantian."Kai!" Mia memekik nyaring karena Kai langsung mengangkat tubuhnya dengan satu lengan untuk pura-pu
BAB 153 AKHIRNYA MIA TAHUMia melotot terkejut melihat lycan berbulu hitam pekat di hadapannya perlahan kembali berubah ke wujud manusia. Bulu tebal di sekujur tubuh monster besar itu tiba-tiba lenyap berganti kulit pucat gemetar yang sedang menggigil penuh luka sayatan."Theo!"Rasanya Mia tidak percaya melihat orang yang dia kenal telah berubah menjadi seekor lycan."Para lycan mengubahku!" Theo memberi tatapan pedih yang sungguh tidak tertahankan untuk memberitahu jika jiwanya juga sedang sangat hancur.Pelan-pelan seluruh luka sayatan di sekujur tubuh Theo kembali menutup kering dan memudar lenyap tanpa jejak. Mia ikut melihat keajaiban itu, tapi tetap ikut duduk bersimpuh di lantai tidak menjerit ketakutan."Kau tidak takut padaku?" Theo tidak tahu jika Mia sudah pernah melihat berbagai hal yang jauh lebih mengerikan. Saat itu Theo masih meringkuk telanjang di sudut tumpukan jerami."Kau butuh pakaian!" Mia lekas bangkit berdiri. "Tunggu aku di sini jangan pergi ke manapun!"Mia
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T
BAB 184 MENGURUS ANAK-ANAK Rasanya seperti mimpi buruk bagi Mia karena harus mengurus anak nakal seperti Lana untuk satu bulan lagi."Seenaknya saja kau meninggalkan anak di apartemenku hanya dengan satu koper pakaian!" Mia juga gemas dengan Emillie, karena tanpa minta persetujuan tiba-tiba meninggalkan Lana di tempat tinggalnya cuma dengan menyelipkan selembar kertas memo."Aku harus menjaga Anelies, semua ini sangat mendadak." Emillie berusaha menjelaskan kenapa dia tidak bisa membawa Lana ke Istana Zubair. "Aku tidak mau Lana mengacau di istana.""Jadi kau tidak pernah khawatir jika dia mengacaukan tempat tinggal ku!" Mia masih kesal."Aku ingin bicara dengan Lana." Emillie minta Mia untuk memberikan ponselnya pada Lana."Hai, Mom!" Lana melambai ceria sambil menggigit pizza."Ingat kau tidak boleh nakal di tempat Mia!" Emillie langsung mengingatkan semua peraturan yang harus dipatuhi oleh putrinya."Yes, Mon!" Lana juga terus mengangguk sangat manis."Jika kau pintar nanti kita a