Home / Fantasi / MATE / BAB 14; FLASH OF ANGER

Share

BAB 14; FLASH OF ANGER

Author: aleevani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bisa kurasakan rasa sakit di sekujur tubuhku disertai hawa dingin yang terasa menusuk kulitku. Kesadaranku mulai terkumpul namun aku tak bisa membuka mataku. Ada sesuatu yang diikat dikepalaku dan menutupi pandanganku. Tubuhku terasa sangat lemas, namun posisiku saat ini memaksaku untuk tetap berdiri tegak. Tanganku terasa perih dan panas terlilit oleh besi logam yang dingin dan aku yakin jika aku sudah tergantung di posisi ini dalam waktu yang cukup lama.

Tubuhku menegang, aku terkesiap saat mendengar suara pintu dan langkah kaki yang mendekat. Aku bisa langsung mencium aroma wolf yang sangat tidak asing bagiku. Aroma terakhir yang kuingat sebelum gelap mengambil kesadaranku.

“Kau sudah sadar, sweety?” Tanya Eros dengan suara yang terdengar menjijikkan di telingaku. Aku hanya memalingkan muka tanpa membalas ucapan pria itu. Memori terakhirku kembali terputar dalam pikiranku, mengingat hal terakhir sebelum diriku berakhir di tangan pria in

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MATE   BAB 15; POOR ALPHA

    Eros tampak sangat terkejut melihat kedatangan Dave yang begitu tiba-tiba. Tak hanya dia, bahkan aku dan Lucy juga terkejut melihatnya. Terlebih dengan aura yang dipancarkannya, dia seperti Dave yang berbeda. Tanpa aba-aba Dave langsung menerjang tubuh Eros, membuat pria berambut coklat itu tumbang sebelum menyadari sepenuhnya apa yang terjadi. Bisa kudengar Eros yang mengumpat beberapa kali saat Dave dengan mudah menancapkan cakar ke tubuhnya sebelum pria itu sempat menghindari serangan Dave yang begitu tiba-tiba. Dave terus menyerang Eros bertubi-tubi, tak memberikan musuhnya waktu untuk menyerang balik.Aku hanya terpaku di tempatku, tak melakukan apapun selain menyaksikan aksi brutal yang dilakukan Dave. Bibirku terkatup rapat dan suaraku seakan hilang. Mata yang dilumuri amarah itu seakan menyedot habis keberanianku. Aku tak ingin pertumpahan darah terjadi kembali, namun kurasa itu sangat mustahil untuk dihindari saat ini, melihat bagaimana Dave yang datang bagai b

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 16; AVOIDED

    Aku langsung menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pintu kamar yang dibuka. Bibirku langsung tertarik keatas saat melihat siapa yang datang. Alena berdiri disana dengan wajah yang terlihat agak pucat dan mata yang bengkak. Gadis itu langsung menghambur ke arahku dan langsung memeluk tubuhku erat. Aku sempat terkejut saat mendengar suara isak tangis pelan gadis itu. Tubuhnya sedikit bergetar dan pelukan tangannya semakin erat.“Aku baik-baik saja,” bisikku pelan mengelus punggung Alena, berpikir itu bisa menghentikan tangisannya. Tapi tangisannya justru semakin menjadi setelah itu.“Hei, sudahlah aku tidak apa-apa,” ucapku lebih keras dari sebelumnya. Alena mulai melepaskan pelukannya dan aku bisa lihat wajahnya yang sangat berantakan.“Berhentilah menangis. Kau terlihat sangat buruk saat ini, kau tau?” ucapku sambil mengelap pipinya yang basah.“Buruk? Bercerminlah dulu, nona. Kau bahkan terlihat lebih buruk

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 17; HEAL ME!

    Aku mulai turun dari bathtub dan segera melilitkan handuk ke tubuhku. Kutatap sendu ke arah pantulan diriku di depan cermin besar yang sengaja di pasang di kamar mandi ini. Tubuhku cukup mengerikan, banyak luka memar kebiruan dibeberapa tempat. Mungkin butuh beberapa hari lagi agar mereka menghilang. Sengatan kecil membuatku mengernyit. Tanganku mulai terangkat, menelusuri bagian leherku dan berhenti pada tanda yang ada di sana. Tanda itu terlihat coklat kemerahan dengan ukiran yang indah di sana. Tanda yang dibuat Dave hari itu... Terkadang tanda itu masih terasa sakit. Tidak, lebih tepatnya seperti sesuatu yang menyengat dan menusuk di sana. Tapi sebenarnya tanda itu baik-baik saja. Mama bilang itu hanya efek diawal, mereka akan pergi setelah beberapa hari atau setidaknya setelah terbiasa.Sudah seharian ini aku berada di kamarku, setelah kemarin mendapat ijin pulang kemari. Dan sejak menginjakkan kaki kerumah ini lagi aku belum melihat Dave sama sekali. Entah meng

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 18; TWO LITTLE BOYS

    Aku keluar dari kamarku dengan kaos warna tosca yang berleher tinggi dan leging hitam yang membungkus kakiku. Kuperhatikan sekelilingku dan kulihat semua orang sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Aku merasa sedikit gugup saat orang-orang menyapaku dan memberi hormat padaku. Entah kenapa aku merasa tatapan mereka semua tampak sedikit berbeda saat melihatku. Apa ada yang aneh? Kuperhatikan penampilanku sekali lagi dan lagi-lagi aku tak tau apa yang membuat mereka menatapku seperti itu.“Akhirnya kau keluar juga!” Aku terlonjak kaget saat Alena tiba-tiba sudah dibelakangku dan langsung memelukku dengan erat.“Kakak, kau mengagetkanku.” Kataku sedikit kesal dan gadis itu hanya tertawa.“Maaf, maaf ... aku hanya terlalu senang. Kau tau, kemarin kau membuatku khawatir lagi” Alena mulai melepaskan pelukannya kemudian menatapku dari bawah hingga atas.“Ada yang aneh?” Tanyaku, sekali lagi melihat p

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 19; DARK SIDE

    Aku menatap langit malam yang dipenuhi bintang-bintang dari balkon kamar. Rasanya sudah sangat lama sekali aku tak pernah punya kesempatan untuk menikmati langit malam. Dan mulai hari ini, aku bisa merasakan banyak perubahan yang terjadi dalam hidupku. Entah bagaimana, aku merasa hari esok akan lebih baik dari hari ini. Aku mulai bisa merasakan kembali apa yang namanya kebahagiaan, meskipun masih banyak hal yang jadi pertanyaan di otakku setelah semua kejadian itu. "Indah?" Aku terkejut mendengar suara bariton di belakangku diikuti aroma lavender yang langsung memenuhi indra penciumanku. Entah sejak kapan Dave sudah berdiri di belakangku. Aku segera berbalik untuk menatapnya dan lagi-lagi aku dibuat terkejut karena Dave langsung memeluk pinggangku dan menarik tubuhku agar lebih dekat dengannya. "Ka ... kau membuatku terkejut," ucapku gugup, merasakan jantungku yang sudah meloncat loncat karena ulah Dave. Kami terlalu dekat! Bahkan dari jarak sedekat ini aku bisa mera

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 20; HOW ABOUT A CHILD?

    Embusan angin malam terasa sedikit dingin menerpa kami berdua. Ini sudah hampir tengah malam, tapi kami berdua masih di tempat ini. Tempat dimana tragedi besar enam belas tahun silam terjadi. Kami terdiam sangat lama setelah Dave menyelesaikan kisah kelamnya. Pria itu terlihat sangat rapuh saat ini. Dave terus mengucapkan kata maaf berkali-kali, bahkan untuk pertama kalinya aku melihatnya menangis malam ini. Dia terlihat sangat terbebani dengan dosanya, kesalahan besar yang pernah dilakukannya. Mata kelabu itu kini terpejam. Wajahnya tampak sangat lelah. Saat ini Dave sudah tertidur di pangkuanku. Malam ini, Dave menunjukkan sisi terlemahnya dan juga kerapuhannya. Segala hal yang tak pernah aku tahu. Dengan hati-hati aku mengusap rambut hitamnya perlahan, menyisirnya dengan jari-jariku. Aku sedikit terkejut saat tiba-tiba Dave menangkap tanganku yang bertengger dikepalanya. "Emm .... Sia ..." gumamnya masih terpejam sambil bergerak tidak nyaman. "Aku

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 21; CHOCOLATE MUFFIN

    Sudah dua bulan berlalu sejak peristiwa mengerikan itu terjadi. Peristiwa dimana Dave telah membunuh Eros, yang merupakan Alpha dari salah satu pack terkuat di negara ini. Dan sejak hari itu pula aku selalu merasa gelisah setiap detiknya. Aku tidak tau kenapa .... Walaupun hari itu Dave mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi aku tetap merasa tidak tenang. Harusnya aku merasa senang, tapi aku justru merasa takut dan juga gelisah. Bahkan rasa gelisahku semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Menurutku, bukan seperti ini yang seharusnya terjadi. Bagaimana bisa kami masih bisa hidup dengan damai setelah apa yang sudah terjadi? Pertanyaan itu terus berputar di otakku. Membuat rasa gelisahku semakin menjadi dan ketakutaku kian menumpuk. Namun, aku tak pernah mengutarakan kegelisahanku ini pada Dave. Yah, aku tidak ingin membuatnya khawatir. Aku sudah banyak membuatnya kesulitan karena aku, jadi kali ini aku tidak ingin menambah beban pikirannya

    Last Updated : 2024-10-29
  • MATE   BAB 22; A PROMISE

    Sebelumnya Dave sudah berjanji untuk menjagaku. Dan dia benar-benar melakukannya. Bahkan lebih dari itu. Dave lebih protektif dan memberi perhatian ekstra padaku. Di masa-masa awal kehamilanku ini dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersamaku. Terlebih dimasa awal ini, aku mengalami morning sickness yang cukup membuat mood pagiku hancur. Tapi Dave selalu bisa membuat perasaanku lebih baik melalui caranya sendiri. Sebagian besar waktunya tersita hanya untuk merawatku. Jujur, aku senang dengan hal itu. Tapi tak bisa dipungkiri jika aku masih menyimpan kegelisahanku sampai saat ini. Bahkan semakin hari, malah semakin buruk. “Sia, kau mendengarku?” Aku sedikit tersentak saat Dave memanggil namaku. Saat ini kami sedang berada di kamar kami. Semenjak diketahui aku sedang mengandung, Dave mulai melarangku melakukan banyak hal. Aku juga tidak diijinkan kemana-mana, kecuali ditemani olehnya atau Alena. Yah, kurasa Dave sedikit berlebihan. Tapi tetap saja aku menuruti kata

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • MATE   EPILOG

    “Mama, aku ingin bermain keluar! Aku akan pulang sebelum petang!” Teriak seorang bocah laki-laki yang berusia lima tahun yang tampak mengganti kaosnya dengan tergesa.“David, Mama melarangmu pergi! Sudah berkali-kali kuperingtkan jangan bermain ke dalam hutan itu lagi!” teriak seorang wanita dari arah dapur, namun sama sekali tidak di gubris oleh David, nama bocah laki-laki itu.“Aku akan baik-baik saja! Aku sayang Mama dan tante Alena!” teriak David yang sudah berlari keluar dari rumah sederhana miliknya, mengabaikan suara teriakan Ibunya yang terus memanggil namanya.“Dasar, anak itu sama sekali tak mendengarkanku!” Keluh Levia kesal melihat putera semata wayangnya yang tak pernah menurut padanya. Sedang Alena, satu-satunya orang yang sedang bersamanya hanya terkekeh melihat kekesalan adik iparnya.“Sudah biarkan saja. Dia masih pada masa kejayaannya. Jangan terlalu overprotektif padan

  • MATE   BAB 31; THE BIRTH

    Langit tampak cerah dan matahari bersinar terik. Titik-titik peluh mulai menetes dari keningku. Menyirami tanaman bukanlah pekerjaan yang berat, tapi karena usia kandunganku yang sudah tua membuatku cepat kelelahan. Kuhela napas lelahku setelah berhasil duduk di sebuah kursi kayu yang berada di teras depan rumah. Akhirnya setelah sekian lama terlunta-lunta di antara hutan, berpindah dari tempat satu ke tempat lainya, akhirnya kami memutuskan untuk menetap dan berbaur dengan manusia. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Setelah hari-hari buruk itu kami akhirnya menemukan tempat yang cukup aman sehingga kami bisa tinggal sedikit lebih lama di sana. Kami menemukan sebuah perkampungan kecil, dimana adat istiadat dan kesederhanaan sangat dijunjung tinggi. Tempat yang dihuni oleh ras manusia dan jauh dari ras werewolf, tentu ini adalah tempat yang paling aman untuk tinggal. Penduduk kampung di sini juga sangat baik dan ramah, mungkin karena itulah aku dan Alena cukup m

  • MATE   BAB 30; HALLUCINATION

    Kulitku seperti mati rasa, tak lagi bisa merasakan dingin saat tubuhku berkali-kali menembus kabut dan juga melawan dinginnya angin malam. Aku hanya memejamkan mata sambil mengeratkan pegangan tanganku pada tubuh serigala milik Alena. Seperti apa yang dikatakan Forel, maid yang datang ke pondok kami tadi pagi, kami memutuskan untuk segera meninggalkan tempat persembunyian kami dan segera mencari tempat baru untuk melanjutkan hidup. Tubuhku terasa sangat lelah. Tapi aku tahu Alena jauh lebih lelah dibandingkan dengan diriku. Entah sudah berapa lama dan sejauh apa Alena berlari membawaku. Tapi sejauh ini, belum sekalipun Alena mengeluh ataupun beristirahat sejenak sejak kami meninggalkan pondok itu. Suara Forel masih menggema dalam pikiranku. Jawaban wanita itu terus menghantui kepalaku. Hatiku terasa kosong, dan perasaanku yang sudah hancur kini sudah tidak berbentuk. Hari ini aku sudah kehilangan segalanya. Packku, keluargaku, Putera angkatku, dan juga ... Mateku ...

  • MATE   BAB 29; MAID

    Langit-langit coklat menjadi pemandangan pertama saat aku membuka mataku. Aroma tanah basah dan juga tumbuhan hijau memenuhi indra penciumanku. Membuatku langsung mengingat dimana tempatku berada. Perlahan aku bangun dan menatap selimut merah yang membukus tubuhku. Dibalik selimut itu pakaianku sudah berganti, bukan lagi pakaian yang kukenakan kemarin. Dan aku juga menemukan lengan kananku yang sudah dibungkus dengan perban. Kurasa Alena yang melakukannya. Kutatap sekelilingku, mencari keberadaan gadis itu. Namun aku tak menemukannya di ruangan ini. “Kak Lena.” Langkahku terhenti saat melihat gadis itu sedang berdiri di depan lemari kayu yang ada di dapur. Pakaian yang dia kenakan sudah berganti lebih baik dari kain lusuh yang sebelumnya. Mendengar panggilanku Alena berbalik, menatapku dengan senyuman khas miliknya. Membuatku tertegun saat melihat senyum di wajah gadis itu. “Kau sudah bangun? Lebih baik kita sarapan sekarang. Ada beberapa buah yang bisa kita makan. M

  • MATE   BAB 28; HELPLESS

    Mataku membulat, Jantungku terasa berhenti sejenak dan napasku tercekat. Air mataku mengalir deras, mulutku tak mampu bersuara bahkan isak tangisku sama sekali tak terdengar. Semua indraku seolah mati rasa. Kegelapan melingkupiku, mataku tak bisa beralih dari sosok yang bersimbah darah di bawah tangan kotor iblis itu. Hening, aku tak bisa mendengar apapun bahkan detak jantungku sendiri. Karena memang jantungku seperti berhenti berdetak untuk sekarang. Otot-otot sendiku terasa sangat lemas, hingga aku tak memiliki daya sedikit pun untuk bergerak satu senti saja dari tempatku. Kutatap tajam pria itu dengan kedua mataku yang kuyakin sudah gelap seluruhnya. Amarah mengusaiku dan kurasakan Lucy yang semakin liar berusaha mengambil alih tubuhku. Hanya kebencian serta rasa murka yang teramat besar yang mengisi ruang kosong dalam hatiku. “Iblis itu harus mati!” Kalimat itu terus berdengung dalam kepalaku. Rasa murkaku perlahan mengikis logika dan aka

  • MATE   BAB 27; POOL OF BLOOD

    Matanya yang berwarna merah menatapku tajam. Bagai api yang berkobar, hanya dengan tatapannya saja seolah aku sudah hangus terbakar. Dadaku menyempit, paru-paruku terasa terhimpit saat tangan pria berambut perak itu mulai menekan tenggorokanku kuat, mengangkat tubuhku perlahan hingga kakiku mengambang di udara. Pandanganku kian mengabur seiring menipisnya udara yang ada dalam paru-paruku. Air mataku mengumpul di kelopak mata, tak kuat menahan sakit yang menggerogoti tubuhku. Semua terjadi dengan cepat, bahkan sebelum otakku bisa mencerna semuanya. Dobrakan keras sebelumnya mengantarkan seorang pria asing yang memiliki aura yang sangat kuat. Tatapan matanya bagai elang yang mencengkram mangsanya. Kemudian dalam sekejap tubuhku sudah dibawah kendalinya. Tubuhku terasa lemas, sudah berkali kali aku memberontak tapi yang kulakukan hanya menguras tenaga saja. Pria itu menyeringai, mengejek ketidakberdayaanku ditangannya. Sudah terlambat untuk menyelamatkan diri sekarang.

  • MATE   BAB 26 ; UNINVITED ENEMY

    Mataku segera terbuka saat merasakan pergerakan kecil pada tubuhku. Kurasa sesorang seseorang berusaha memindahkan tanganku. Namun aku segera memeluk tubuh Dave kembali setelah orang itu berhasil menyingkirkan tanganku. “Sia, aku membangunkanmu?” suara Dave berbisik pelan. Sepertinya orang yang berusaha menyingkirkan tanganku adalah Dave. Aku mendongakkan kepalaku, menatap wajahnya setelah mengerjapkan mataku beberapa kali “Tidurlah kembali.” Mintanya setelah mengecup keningku sekilas kemudian kembali melingkarkan tangannya di sekeliling tubuhku. Aku melirik kearah jam dinding sekilas. Waktu belum menunjukkan pagi tiba. Tapi kurasa Dave ingin segera melepaskan diri dariku. “Apa aku memelukmu terlalu erat?” tanyaku, memastikan alasan Dave ingin melepaskan diri dariku. “Tidak, bukan begitu,” jawab Dave masih dengan suara yang pelan. “Lalu, kau ingin pergi?” tanyaku kembali, berusaha tetap bernada setenang mungkin. Meskipun rasa takut terus mengg

  • MATE   BAB 25; BAD DREAMS

    Mataku perlahan terbuka saat mencium bau tanah yang basah. Hal yang pertama kali kulihat adalah langit mendung yang tertutup oleh daun daun yang lebat. Mataku melebar dan aku segera bangkit saat menyadari tempat ini bukanlah kamarku. Ku abaikan rasa pusing di kepalaku. Dengan panik kuedarkan pandanganku ke segala penjuru. Banyak sekali pohon-pohon besar yang menjulang tinggi di sekitarku. Kemudian aku bisa memastikan bahwa diriku berada di tengah-tengah hutan yang sangat asing untukku. Aku mulai bangkit. Suasana begitu sepi seperti tak ada makhluk hidup lain yang tinggal di sini selain aku dan juga pohon-pohon ini. Kufokuskan indra penciumanku, berusaha mencari bau makhluk lain dihutan ini. Namun tak ada bau apapun yang tercium selain bau khas tanah basah dan juga bau tumbuh tumbuhan yang menyegarkan. Hingga akhirnya samar-samar aku mencium bau yang sangat familiar untukku. Aroma lavender samar-samar tertangkap indra penciumanku. Membuatku langsung mengetahui siapa p

  • MATE   BAB 24; EGOIST

    Aku duduk bersandar di kepala ranjang sambil menatap lurus ke depan. Hanya suara jarum jam yang terus beretik yang terdengar di ruangan ini. Jarum jam terus berputar, namun nyatanya waktu berjalan sangat lama. Alice sudah pergi sejak setengah jam yang lalu, meninggalkanku dalam kekacauan di otakku. Apa yang dikatakan Alice masih terus berputar dalam kepalaku. Membuatku merasa kacau sekaligus membuatku menyadari sesuatu. Menyadari seberapa egoisnya diriku. Pintu kamarku terbuka, kulihat gadis bernetra hazel menatapku dengan waspada. Aku hanya melihatnya sekilas, sebelum akhirnya kembali menatap kosong kearah jam dinding yang berada lurus dengan pandanganku. Alena mulai mendekat, dia terlihat khawatir dan juga gelisah. “Apa yang sudah dikatakan Alice?” tanya Alena tanpa berbasa-basi. Aku menatap gadis itu tanpa menjawab pertanyaannya. “Kenapa kalian tidak memberitahuku?” Tanyaku balik, menatapnya dengan tatapan terluka. “Apa yang terjadi di pack? Apa ya

DMCA.com Protection Status