Kenzie membolak-balikkan berkas yang berada di mejanya. Harusnya hari ini Kenzie sudah selesai dengan pekerjaannya mengecek pekerjaan bawahannya. Tapi karena gadis penganggu yang dua minggu ini tidak menganggunya membuatnya merasa kehilangan. Sudah biasa mendapatkan gangguan dari gadis muda itu membuat Kenzie merasa aneh saat gadis itu tidak menganggunya kembali. Hidup Kenzie yang monoton berubah sejak mengenal gadis itu.Dulu saat Lendra masih bekerja bersamanya di perusahaannya Kenzie bisa dengan leluasa menganggu Lendra saat moodnya sedang tidak baik. Tapi sekarang, Kenzie tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Menghubungi gadis itu secara langsung? Tidak mungkin, gengsinya terlalu tinggi. Waktu itu Kenzie yang menolak gadis itu untuk tidak mendekatinya tapi sekarang aneh rasanya jika Kenzie menanyakan gadis itu."Brengsek!" umpat Kenzie.Setelah kepergian mantannya beberapa tahun lalu, Kenzie tidak pernah memikirkan wanita. Hingga seorang gadis, yang mana masih berstatus mahasisw
Sofia menatap Sienna yang hanya diam, tidak mau memakan sarapannya. Padahal Sienna yang meminta Sofia memasakkan nasi goreng untuknya sarapan, tapi setelah nasi goreng itu jadi dan siap dimakan, Sienna justru mendiamkannya.Adhara dan Angga menatap Sienna dengan bingung. Sejak kemarin bundanya banyak melamun. Keduanya sudah mencoba bertanya, jawaban Sienna selalu sama, kalau dia baik-baik saja.Kedatangan Sofia pagi-pagi sekali juga karena Adhara dan Angga yang menelpon kalau Sienna sejak kemarin banyak melamun membuat keduanya khawatir. Mendapat kabar itu tentu saja Sofia khawatir dengan keadaan putrinya.Semenjak Lendra ke Amerika. Sofia setiap hari akan ke rumah Sienna untuk menemani Sienna. Jika Sofia tidak bisa, dia akan meminta teman-teman Sienna menemani Sienna agar Sienna merasa tidak kesepian dan mengabulkan Sienna yang sering mengidam."Dimakan dong, Mama udah buatin nasi gorengnya." Sofia menyentuh punggung Sienna, membuat Sienna tersadar dari lamunannya."Iyaa Ma. Terimaka
Lendra menatap dengan cemas layar handphonenya. Putranya bilang kalau Sienna tidak mau berbicara kepadanya. Lendra tidak tahu apa kesalahannya, karena Sienna yang hanya diam. Hingga tiga hari ini Lendra merasa Sienna mendiamkannya.Istrinya itu mengabaikan semua pesan dan panggilannya. Jika jarak yang mereka tempuh hanya satu jam. Lendra akan segera menemui istrinya dan menanyakan apa kesalahannya. Tapi sayang, jaraknya dan istri sangat jauh sehingga Lendra tidak bisa menemui istrinya.Joshua memperhatikan Lendra dalam diam. Sejak kemarin Lendra terlihat cemas. Joshua tidak tahu apa yang membuat Lendra cemas, pekerjaan, keluarganya atau Thalia yang berusaha mengganggunya kembali.Satu hari setelah melihat perkelaihan Thalia dan Mikail, Joshua dan Lendra kembali bertemu dengan Thalia yang menangis di pinggir jalan. Mulanya mereka tidak mau memperdulikan Thalia, tapi Thalia tiba-tiba saja berlari ke tengah jalan membuat Lendra menarik tangan wanita itu agar kembali ke pinggir jalan."Bi
Lendra keluar dari ruangan Alex. Benar yang dikatakan Charlie kalau dia harus mencoba berbicara kepada Alex perihal keinginannya untuk pulang ke negara terlebih dahulu karena ada sedikit masalah.Terbukti Alex mengizinkan Lendra untuk pulang selama satu minggu. Pria itu meminta maaf karena menahan Lendra terlalu lama, padahal Lendra datang ke negaranya hanya karena sebuah undangan ulang tahun tapi ternyata Alex meminta Lendra untuk tinggal.Lendra baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi saat Jane datang dengan membawa bingkisan entah berisi apa, Lendra tidak mengetahuinya."Selamat siang, maaf menganggu waktu anda Pak Lendra," ucap Jane dengan senyuman manisnya.Lendra menegakkan tubuhnya. "Tidak sama sekali Jane, ada apa?" tanyanya.Jane yang kemarin terlihat malu-malu entah pergi kemana. Sekarang Lendra bisa melihat Jane yang berani berbicara kepadanya. Terlihat dari cara dia yang berani menatap mata Lendra saat berbicara."Saya membawakan kue buatan saya, sekaligus ucapan terima ka
BE WISE READER!MATURE CONTENT!***Lendra mengangkat dagu Sienna melumat bibir istrinya dengan lembut. Tidak butuh waktu lama untuk Sienna membalas lumatan Lendra. Ciuman keduanya semakin intens dan dalam. Lendra membawa tubuh Sienna ke atas meja yang berada di walk in closet.Merasa pasokan oksigennya mulai menipis, Sienna melepaskan tautan bibir mereka. Menempelkan keningnya dan Lendra. Nafas memburu keduanya saling beradu."Aku menginginkan Mas.""Mas juga Sayang." Keduanya kembali berciuman dengan sangat liar. Dengan lidah yang saling membelit dan menghisap satu sama lain. Sensasi ciuman yang sangat liar. Cukup lama bibir dan lidah saling beradu. Hingga Lendra menurunkan kecupannya pada telinga Sienna. Sienna mendesah nikmat, merasakan kecupan dan jilatan lidah Lendra yang menyusuri telinga dan lehernya. Selagi bibirnya bermain di leher Sienna dan meninggalkan jejak disana. Tangan Lendra membuka satu persatu kancing piyama Sienna, meninggalkan bra berwarna merah terang dan cela
Kenzie tersenyum tipis melihat penampilan Megan yang terlihat sangat manis dengan dress berwarna putih tulang dipadukan dengan cardigan rajun berwarna mint. Kenzie membukakan pintu untuk Megan, setelahnya dia memutari mobilnya untuk masuk di tempat kemudi."Kita mau kemana?" tanya Megan setelah memakai sabuk pengaman di tubuhnya.Kenzie melirik Megan sekilas, dia balik bertanya kepada Megan. "Kamu mau kemana?" Megan terlihat nampak berpikir. Bioskop sepertinya bagus. Dia akan memilih film horor agar bisa terus menempel dengan Kenzie. Dan dia akan melakukan banyak skinship dengan pria dewasa itu.Membayangkan itu membuat pipi Megan bersemu. Kenzie yang menunggu jawaban Megan, menatap bingung Megan yang hanya diam dengan pipi bersemu. Apa yang sebenarnya Megan pikirkan?"Jadi kamu mau kemana?" tanya Kenzie yang kembali bertanya, setelah merasa Megan terlalu lama menjawab pertanyaannya."Bioskop."Kenzie menyetujui ajakan Megan meskipun sebenarnya dia tidak begitu suka dengan aktivitas
Setelah mandi dan berganti pakaian keduanya keluar dari kamar. Sienna dan Lendra merasa bersalah saat melihat Angga dan Adhara masih menunggu mereka di meja makan. Adhara menatap Sienna dan Lendra dengan wajah memelas. Sienna merutuki dalam hati, harusnya dia bisa menahan gairahnya agar kedua anaknya tidak menunggunya.Mau bagaimana lagi, Hormonnya membuatnya tidak bisa menahannya. Lagipula bukankah Sienna sudah menahannya saat dia tengah jauh dengan suaminya? Jadi tolong jangan salahkan Sienna yang lupa diri saat sudah bertemu Lendra."Maaf ya Sayang, Bunda tadi gak enak badan," kata Sienna mengusap kepala Adhara dengan sayang. Batinnya meminta maaf kalau dia berbohong kepada putrinya."Papa juga minta maaf ya," sahut Lendra. Dia juga merasa tidak enak hati melihat putrinya terlihat sudah lapar.Lendra tahu kalau kedua anaknya pasti ingin makan bersama kedua orangtuanya. Mengingat sudah lama mereka tidak makan bersama. Harusnya Lendra bisa menahan tapi bagaimana lagi, dia merindukan
Senin ini seperti senin sebelum Lendra pergi keluar negeri. Dimana Lendra akan mengantar istri dan kedua anaknya ke sekolah. Lendra merasa merindukan momen seperti ini, padahal dia bukan setahun dua tahun tidak bertemu, tapi entah kenapa dia merasa rindu aktivitas hariannya.Lendra keluar rumah lebih dulu untuk memastikan kalau mobilnya sudah dibersihkan oleh pekerja yang bertugas membersihkan mobilnya. Di teras depan rumah, Lendra bisa melihat supir yang biasa mengantar Sienna dan kedua anaknya sedang mengelap spion mobilnya.Yanto, supir itu menunduk saat melihat Lendra. Dia memberikan kunci mobil itu kepada Lendra, setelah itu dia pamit karena dia telah selesai membersihkan mobil milik majikannya.Setelah kepergian Yanto, Lendra masuk ke dalam mobil selagi menunggu Sienna dan kedua anaknya. Mobil yang akan dia kendarai adalah mobil hadiah dari mertuanya untuk keluarga kecilnya. Mobil itu mewah, Lendra merasa tidak pantas menerimanya. Tapi dia tidak kuasa menolak karena mobil itu s