Share

98. Kutunggu Kepulanganmu

Penulis: ISMI
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-27 13:00:11

***

Dara langsung datang ke kediaman mertuanya. Dia langsung memeluk Tiara yang terlihat kacau dan kedua matanya sembab. Dia tahu bagaimana luar biasanya cinta Tiara pada Adam. Tiara bahkan rela menukar nyawanya dulu agar Adam selamat saat suaminya koma karena kecelakaan.

“Mama, semuanya akan baik-baik saja. Jangan terus menangis! Simpan saja energi Mama dan Papa karena kita akan mendapatkan kejutan besar besok,” ucap Dara.

Tiara hanya tersenyum pahit, hatinya sudah lelah karena memikirkan Adam yang harus menanggung kesalahan yang tidak dibuatnya. “Mama dan papamu ini tidak peduli kalau kami harus kehilangan segalanya. Harta ini tidak akan dibawa mati, tapi Adam... kami tidak mau melihatnya menderita. Kami rela menukar nyawa kami asal Adam bahagia.”

Dara tersenyum dan menatap mama mertuanya dengan kasih sayang. “Tidak akan ada yang hilang, Ma. Semuanya akan baik-baik saja. Mas Adam akan kembali ke kita, kita ini rumahnya. Jad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   99. Ini Belum Selesai

    ***Pagi ini, semua media cetak maupun elektronik di tanah air sangat heboh. Semuanya berbondong-bondong mewartakan kasus suap yang dialami Adam Tanaka ternyata adalah fitnah untuk menjantuhkan keluarga Tanaka.Percakapan antara Hary dan Kevin Liu pun bocor dan sudah tersebar, semua salinan pesan keduanya pun sudah jadi bahan gosip di pagi hari. Publik pun meyakini kalau Adam difitnah dengan buktri rekaman audio Kevin dan Hary. Bukti keduanya sering bertemu diam-diam beberapa hari terakhir itu menguatkan opini kalau keduanya memang sengaja bekerja sama untuk menjebak Adam dan menyeret Adam ke penjara untuk menutupi kejahatan Hary yang sudah bersiap-siap kabur ke luar negeri.Publik geram dan menuntut Adam segera dibebaskan dan akun KPK pun diberondong hujatan atau makian karena menerima suap dari keduanya.Sedangkan Kevin, semalam ia terlalu banyak meminum alkohol sampai ia bangun terlambat pagi ini. Hal yang pertama ia lakukan adalah mengecek ponse

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   100. Merayakan Kepulanganmu

    ***“Kata siapa semuanya sudah selesai?” Dara berdiri di ambang pintu, ia tersenyum cerah saat melihat punggung suaminya. Kerinduannya pada Adam tidak bisa ia tahan lagi.Adam terkejut mendengar suara itu, dia langsung memutar tubuhnya dan menghampiri Dara yang sedang berdiri di ambang pintu. Adam memeluknya erat, sangat erat… bahkan ia merasa tidak cukup untuk meredamkan rindu yang selama ini terpendam.Adam mengecup puncak kepala Dara dan terus saja enggan melepaskan pelukan itu, namun ia harus tahu tempat dan tidak mungkin melakukan hal yang berlebihan saat ada orang lain yang melihatnya.“Sayang, terima kasih,” ucap Adam, ia menatap netra istrinya yang meneduhkan.Dara mengangguk, dan ia tidak bisa menahan rasa harunya. Air mata jatuh di kedua pipinya. “Terima kasih sudah sabar menunggu, Mas. Terima kasih karena Mas percaya padaku,” balasnya.Adam menghapus air mata di kedua pipi Dara dengan jemarinya. “Jangan menangis, Sayang. Mas sudah bilang kalau Mas tidak akan pernah lagi mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   101. Karena Wanita

    ***Jessica sedang duduk di salah satu kamar mewah di hotel milik keluarganya. Dia langsung menemui Nichole saat mengetahui kalau wanita itu sudah tidak satu atap dengan Kevin.“Kenapa kamu tidak bicara jujur sama Tante?” tanya Jessica.“Aku… aku hanya tidak ingin sampai nanti Kevin kena masalah lagi. Aku hanya ingin dia baik-baik saja,” balas Nichole.“Setelah apa yang terjadi dan menjadi kacau, kamu malah menghubungi Tante. Coba kalau dari awal kamu mengatakannya dan tahu tujuan Kevin datang ke Jakarta, dia akan selamat! Saat ini, Tante harus memutar otak dan mencari cara agar Kevin lolos dari jerat hukum,” ucap Jessica. “Dan selama ini Kevin selalu mengabaikanmu dan tidak menganggap keberadaannmu?”Nichole hanya menunduk, ia juga bingung untuk menggunakan alasan apa lagi.“Kamu juga sangat bodoh dan hanya diam saja saat calon suamimu mengejar wanita lain,” tambah Jessica.“Maafkan aku, Tante Jessica. Aku pikir Kevin akan menyerah pada wanita itu, apalagi Dara tampak sudah bahagia d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   102. Kemenangan yang Belum Sempurna

    ***Dara terkejut karena Jessica dan juga Nichole datang ke perusahannya. Dan dia meminta pada sekretarisnya untuk mengizinkan keduanya masuk ke ruang kerjanya.Nichole dan juga Jessica memasuki kantor Dara dengan sikap sinis yang sulit disamarkan. Dara, yang duduk di meja kerjanya, menyambut mereka dengan senyuman tenang, seolah-olah sudah mengetahui bahwa kunjungan ini tidak akan berjalan mulus. Dara tahu apa yang akan kedua wanita itu katakan padanya, semuanya karena KEVIN LIU."Selamat pagi, Nichole, dan Nyonya Jessica. Ada yang bisa saya bantu? Saya terkejut karena mendapatkan kunjungan mendadak dari anda berdua," ucap Dara sambil menyipitkan mata, mengetahui bahwa pertemuan ini tidak semata-mata tentang pekerjaan atau hal yang menyangkut bisnis.Jessica melirik Nichole sebentar sebelum menjawab dengan sinis, "Oh, cuma ingin melihat bagaimana seorang wanita seperti kamu bisa bertahan di dunia ini. Apakah pekerjaan kamu cukup untuk membiayai gaya hidup yang kamu impikan? Dan baga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   103. Setiap Waktu di Sisimu

    ***Zea melangkah dengan langkah yang mantap, wajahnya penuh dengan ekspresi keteguhan hati dan kemarahan yang terpendam. Di dalam hatinya, api kemarahan berkobar-kobar karena kekecewaannya pada pria tua itu, Mr. Frost. Pria tua itu sudah menjadikannya budak kenikmatan, ia menerimanya karena tahu kalau Mr. Frost bisa membantu rencananya, faktanya pria tua itu bahkan tidak berkutik saat Adam bisa dengan mudah terbebas dari segala tuduhan.Di depan pintu mewah apartemen Mr. Frost, Zea mengetuk dengan tegas. Pintu terbuka, dan di ambang pintu, Mr. Frost dengan santainya menyambutnya.“ Selamat pagi, Mr. Frost. Sangat pantas sekali tempat ini cocok untuk pria sepertimu. Kamu bahkan tidak membalas pesan dariku,” ucap Zea, ia menatap dingin pria tua di di depannya.“ Zea, apa yang membawa mu ke sini?” tanya Mr. Frost tertawa sinis.Zea marah mendengar jawaban dari pria itu. “Oh, jangan pura-pura tidak tahu! Kau gagal membuat Adam di penjara, Mr. Frost! Apa yang terjadi? Bukankah Anda ini s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   104. Memberikan Pelajaran

    ***Ruang perawatan di rumah sakit itu terasa hening, hanya terdengar bunyi alat monitor dan langkah-langkah perawat yang lewat. Dara duduk di samping tempat tidur Zea yang terbaring lemah. Di seberang ranjang, Sarah duduk dengan ekspresi wajah yang penuh amarah. Ruangan itu terasa tegang, layaknya mendung sebelum hujan."Dara, kamu tidak bisa menyembunyikan niat busukmu selamanya, Dara!" desis Sarah dengan suara yang sarat amarah.Dara mengangkat kepalanya, matanya memandang tajam ke arah Sarah. "Apa yang Kakak bicarakan? Ini bukan saat yang tepat untuk berdebat.""Oh, ini sangat tepat! Sangat tepat, karena aku sudah tahu semua rahasia kotormu," sahut Sarah, suaranya meninggi.Dara menahan diri, mencoba tetap tenang di tengah gejolak emosi Sarah. "Jangan membuat keadaan ini lebih buruk, Kak. Kita berada di rumah sakit.”Sarah bangkit berdiri, wajahnya merah padam. "Ah, jangan pura-pura! Aku tahu kau merencanakan semua ini. Kamu dendam pada mama sejak kecil, bukan?"Dara terdiam seje

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   105. Rencana Rahasia

    *** Hujan deras membasahi jendela kaca tinggi kantor Kevin yang megah di gedung pencakar langit Singapura. Ia sudah kembali ke Singapura secara diam-diam dan dengan mudahnya lolos dari jeratan hukum di Indonesia. Gemuruh petir memecah kesunyian malam, menciptakan atmosfer tegang di dalam ruangan yang penuh dengan layar komputer dan lampu indikator yang berkedip-kedip. Kevin duduk di kursinya dengan ekspresi wajah yang keras dan matanya yang tajam menatap layar komputer. Kertas-kertas berceceran di sekitarnya, dan aroma kopi dingin menggantung di udara. Chen, sahabat dan CFO perusahaan, berdiri di hadapannya dengan tatapan tegang. "Darn it, Chen! Semua data kita dihack!" Kevin melemparkan mouse ke layar komputer, membiarkan rasa frustrasi dan kemarahan mengambil alih. Chen mencoba menjelaskan, "Kevin, aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Kami sudah memiliki sistem keamanan yang canggih, tetapi hacker ini begitu lihai." "Kita tidak punya waktu untuk menyalahkan siapa pun sekar

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   106. Kamu Takkan Bisa Lari

    ***Kevin Liu merenung ke arah pelabuhan yang sibuk dengan aktivitas. Dia menyusup masuk dengan identitas palsu, menutupi wajahnya dengan topi renda dan jas hujan. Namanya sudah menjadi buruan polisi Singapura, dan dia tahu dia harus keluar dari negara ini secepat mungkin.Angin malam yang dingin menerpa wajah Kevin ketika dia berjalan melewati deretan peti kemas yang berjejer. Dia melangkah dengan cepat, berusaha menyamarkan kegugupannya. Tapi di balik wajah dinginnya, ada ketegangan yang tak terbendung.Kevin berhenti sejenak di depan papan keberangkatan kapal. Dia melihat kapal besar yang akan membawanya keluar dari Singapura. Namun, ketika dia melihat petugas keamanan yang berpatroli di sekitar area itu, hatinya berdegup kencang. Apakah mereka mengetahui keberadaannya?Sementara itu, di dek kapal, Kapten Jackson sedang memberikan perintah kepada krunya.“Bagaimana persiapan, semua?” tanya Kapten Jackson.“ Semua siap, Kapten. Mesin dalam keadaan baik, dan barang-barang muatan suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04

Bab terbaru

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   115. TAMAT (Kado Kebahagiaan)

    *** Matahari terbenam di ufuk barat saat Dara, Adam, dan Kana tiba di rumah Riky. Suasana tenang, tetapi tegang, seolah-olah mendahului pertemuan yang penuh kenangan dan penyesalan. Riky membuka pintu dengan senyuman kecil. "Selamat datang." Mereka masuk ke rumah yang penuh kenangan, di mana setiap sudutnya menciptakan jejak-jejak waktu. Riky mempersilakan mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Dara memandang sekeliling, mengenang momen-momen pahit yang pernah ada di sini. "Bagaimana keadaan Mama Zea?" tanya Adam dengan nada khawatir. Riky menarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Dia tidak ingin bertemu siapa-siapa. Menutup diri sepenuhnya. Kepergian Sarah telah menghancurkannya." Kana menaruh tangannya di pundak Dara, memberikan dukungan yang dibutuhkan. Riky melanjutkan, "Aku menyesal, sangat menyesal. Tidak hanya karena Sarah, tapi juga karena semua yang terjadi pada kalian, Dara, dan kamu, Kana. Aku kehilangan begitu banyak, dan aku menyadari betapa bodohnya aku dulu.

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   114. Malam yang Gelap

    ***Rumah sakit itu terasa sunyi, langit yang mendung di luar jendela, dan bau antiseptik yang khas mengisi udara. Adam duduk di kursi seberang tempat tidur Dara, tangannya bergetar ketika ia memegang tangan istrinya yang lemah. Kondisi Dara melemah lagi, ia tahu karena penawar itu tidak sepenuhnya menghilangkan racun di tubuh sang istri."Maafkan suamimu ini, Dara," ucap Adam dengan mata berkaca-kaca. "Mas tidak bisa melindungimu dengan baik."Dara tersenyum lemah, mencoba memberikan kekuatan pada suaminya. "Mas Adam tidak salah. Ini bukan salahmu, Mas."Adam menarik napas dalam-dalam. "Tapi Mas harusnya bisa mencegah semua ini. Mas tidak boleh mengizinkan orang-orang itu menyakitimu.""Sudahlah, sayang," jawab Dara. "Aku tahu Mas mencintai aku, dan itu sudah cukup. Kita akan melalui ini bersama."Adam mengangguk, tetapi tatapannya terus melayang ke wajah pucat Dara. "Mas selalu merindukanmu, Sayang. Setiap detik tanpamu adalah siksaan bagi Mas."Dara tersenyum tipis, "Dan aku merind

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   113. Tunggu Aku, Sayang!

    ***Di tengah gemerlap lampu malam, Sarah dan Shinta duduk di sebuah restoran mewah yang penuh dengan aroma harum masakan lezat. Mereka bersulang, gelas anggur mereka saling bersentuhan sebagai tanda keberhasilan mereka. Sarah tersenyum lebar, dan matanya berkilat ketika dia menceritakan rencananya yang licik kepada Shinta."Shinta, kamu tak akan percaya apa yang terjadi hari ini. Akhirnya, aku berhasil membuat Adam tunduk pada keinginanku," kata Sarah sambil tertawa penuh kepuasan.Shinta memandang Sarah dengan kagum. "Benarkah? Ceritakan semuanya padaku!"Sarah menceritakan dengan penuh detail bagaimana dia meracuni Dara dan membuat Adam tunduk pada permintaannya. Shinta tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap kecerdasan sahabatnya."Dia tak akan pernah menyangka bahwa penawar itu hanya aku berikan seperempat. Dan dalam tiga hari, Dara akan lemas lagi," ujar Sarah sambil tersenyum misterius.Shinta terkejut namun tak bisa menahan tawanya. "Kamu benar-benar genius, Sarah! Aku t

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   112. Kenapa Cinta bisa Sekejam ini?

    ***Pengumuman Adam tentang perceraiannya dengan Adam telah mengejutkan banyak pihak. Kabar ini membahana di media, membuatnya menjadi sorotan utama. Namun, tidak semua orang bisa memahami kedalaman perasaan dan keputusan sulit yang harus diambil oleh Adam.Ketika Adam tiba di rumahnya, dia disambut dengan tatapan tajam dan hening yang mengancam dari Tiara dan Wijaya, orang tua yang mencintainya. Kedua orang tua itu segera mendatangi Adam dengan langkah yang penuh kekecewaan.“Adam, apa yang kamu lakukan? Bagaimana bisa kamu mengumumkan perceraianmu seperti itu?” tanya Tiara dengan tatapan penuh kecewa.Wijaya Menggeleng. “Kami tidak mendidikmu menjadi orang seperti ini, Adam. Apa yang kamu pikirkan”Adam menarik nafas dalam-dalam. “Maafkan aku, Ma, Pa. Aku tahu ini sulit dipahami, tetapi aku tidak punya pilihan lain.”“Tidak punya pilihan? Apa yang membuatmu sampai pada keputusan ini?” tanya Tiara dengan suara meninggi.“Ini semua untuk Dara, Ma. Sarah, dia... dia memiliki penawar ra

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   111. Ceraikan Dia, jadilah Milikku!

    ***Di dalam kamar rumah sakit yang hening, Dara terbaring tanpa gerakan, tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis. Suasana kritis yang menyelimuti ruangan membuat Adam merasa semakin tenggelam dalam keputusasaan. Dara tampak semakin rapuh, dan perlahan kehidupannya menggeliat tipis.Adam duduk di samping tempat tidur istrinya, tatapannya kosong, dan napasnya tersengal. Dia tak tega melihat Dara menderita, dan perasaan frustrasinya semakin memuncak. Dokter keluar dari ruangan perawatan dengan wajah sedih, mencoba memberi penjelasan kepada Adam."Bu Dara memerlukan penawar yang sangat langka, Pak Adam. Kita berusaha semaksimal mungkin, tapi sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan," ucap dokter dengan suara pelan.Adam menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak untuk menahan emosinya. "Istriku harus sembuh, dok. Aku tidak bisa kehilangannya."Di tengah keputusasaan, pikiran Adam tertuju pada Sarah, orang yang diketahuinya sebagai dalang di balik segala penderita

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   110. Bayangan Hitam Ambisi

    ***Hari itu, keheningan di rumah sakit dipecah oleh telepon yang tak terduga. Adam mengangkat teleponnya dan mendengarkan berita yang membuat hatinya berdegup kencang. Informasi itu mengguncangnya seperti gempa bumi, menghancurkan kedamaian yang selama ini dia bangun bersama istrinya, Dara."Dara diracun oleh Sarah? Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Adam dengan nada gemuruh, penuh amarah. Apalagi saat tadi a dokter rumah sakit memberitahu keadaan Dara yang masih koma karena keracunan.Adam merasa darahnya mendidih ketika dia menyadari bahwa Dara menjadi korban ulah dua orang yang tidak punya hati dan tega melakukan hal yang keji seperti itu. Dia segera mengambil ponselnya dan memanggil asistennya, David."David, ini Adam. Segera blokir bandara. Ada seseorang yang harus kita tangkap. Namanya Nichole Choi. Lakukan ini secepat mungkin," perintah Adam dengan suara yang penuh urgensi.David yang merasakan seriusnya situasi ini, langsung menjawab, "Baik, Pak Adam. Saya akan segera melakuk

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   109. Rindu yang Tak Tertahankan

    ***Suri duduk sendirian di pojok kamar, matanya yang kecil dan cemerlang kini dipenuhi oleh air mata. Rambut hitam kecilnya berantakan, dan wajahnya terlihat lesu. Di tangan kecilnya, dia memeluk erat boneka kelinci kesayangannya, seolah-olah mencari kenyamanan dari objek kecil itu.Di sudut ruangan, Tiara dan Wijaya saling pandang, keprihatinan tergambar di wajah mereka. Mereka menyadari betapa sulitnya bagi Suri menghadapi kenyataan bahwa ibunya, Dara, harus dirawat di rumah sakit.Tiara mendekati Suri dengan langkah lembut, duduk di sampingnya, dan memeluknya erat. "Sayangku, apa yang membuat Suri begitu sedih?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.Suri menoleh ke arah Tiara, air mata masih terus mengalir. "Suri sangat merindukan bunda, Nenek. Kapan bunda pulang? Suri mau lihat bunda."Tiara memahami perasaan cucunya dan mencoba menenangkan hatinya. "Bunda sedang sakit, sayang. Dokter harus merawatnya agar segera sembuh. Tapi jangan khawa

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   108. Semua Akan Baik-baik Saja

    ***Riky duduk gelisah di ruang tunggu rumah sakit, tatapannya kosong menuju pintu kamar tempat istrinya, Zea, dirawat. Pikirannya bergejolak di tengah ketidakpastian tentang nasib Zea yang masih belum sadarkan diri. Seiring waktu berlalu, kekhawatiran Riky semakin membesar, terutama setelah tadi ke rumah sakit mengantar Kana untuk melihat Dara yang juga dirawat di ruang gawat darurat karena keracunan. Keduanya dirawat di rumah sakit yang sama.Dokter langsung keluar dari kamar Zea dan menghampiri pria itu yang sedang melamun. “Pak Riky, kondisi istri anda masih belum stabil. Kami masih mencoba mencari penyebab luka yang parah ini. Mohon bersabar."Riky tambah gelisah. “Terima kasih, Dokter. Bagaimana dengan putri saya, Dara? Bagaimana keadaannya?""Bu Dara sedang dalam perawatan intensif. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendeteksi dan mengatasi dampak keracunan,” balas dokter itu.Riky mengangguk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke masa lalu, mencari tahu bagaimana k

  • MAHLIGAI: Istana yang Kujaga   107. Sekotak Cokelat dan Bunga Gardenia yang Misterius

    ***Ruangan CEO PT. Shinee Serein tampak begitu elegan dengan sentuhan modern dan nuansa yang memberikan kesan kekuatan dan keberhasilan. Dara duduk di meja kerjanya yang besar, fokus pada pekerjaannya yang menumpuk. Suasana ruangan diisi dengan keheningan, hanya terdengar bisikan ringan dari mesin pencetak dokumen dan suara langkah kaki di lantai marmer.Pintu ruangan terbuka perlahan, mengungkapkan seorang asisten dengan senyum misterius di wajahnya. Dara menoleh dan terkejut melihat seorang kurir membawa sebuah paket yang cantik terbungkus rapi."Maaf mengganggu, Bu Dara. Paket ini baru saja datang untuk Anda," kata asisten sambil menyerahkan paket itu pada Dara.Dara tersenyum dan meraih paket itu dengan tanda tanya di wajahnya. Dia membaca nama pengirim di label: Adam Tanaka, suaminya. Hatinya berdebar-debar saat dia membuka paket itu dengan hati penuh harap.Di dalamnya, dia menemukan sekotak cokelat coklat gelap yang menggoda dan sebuket bun

DMCA.com Protection Status