Terbayanglah masa lalu ketika Santi Chandra bertemu dengan suami tercintanya, ya, beberapa bulan sebelum bertemu dengan suaminya. Santi selalu merasakan kegelisahan, seperti ada sesuatu atau seseorang yang mencarinya atau apalah.
Santi Chandra sebenarnya adalah seorang gadis yang tomboy, yang selalu menertawakan cinta, dan Santi selalu menertawakan kakak kakak perempuannya yang menangis film roman yang menyedihkan dan Santi berani berkata dengan jumawannya , Nanti jika saya pacaran, pasti saya yang akan memutuskan pacar saya dan saya tidak akan menangis setetes air mata juga.
“Ah, ternyata sekarang saya terkena karma akibat perbuatan saya ya, terlalu jumawan.” Batin Santi Candra setelah teringat pada perkataannya dulu.
Memang sih, saya pernah memutuskan pacar saya selama dua kali dan suami saya sekarang adalah pacar yang ketiga dan tentu sangat saya cintai, tapi sayang dia juga banyak memberikan duri kepada saya.
Hei, Santi Chandra, kamu harus kuat, buatlah istri muda suamimu yang akan menjauhi suamimu.
Kamu kelak akan ada gelar dan bisa mencari uang sendiri, bertahanlah, yang kuat ya.
Kata Santi sambil membaringkan tubuhnya di ranjang dengan mata menatap nanar ke langit langit kamarnya.
Sambil tersenyum licik, Santi Chandra menyusun taktik di kepalanya, ya saya akan membuat mereka senang dan tanpa sadar melakukan semua keinginan saya.
Siap siaplah menderita wahai adik maduku.
Batin Santi Chandra dalam hati dengan penuh kesenangan dan hehehe kelicikan sedikit ya.
Karena saya sudah tahu kelemahan suami saya jadi saya pasti akan menang dari pelakor manapun juga.
Percayakah kalian? Yuk mari kita buktikan apa perkataan Santi ini benar dan apakah Santi akan menang lagi seperti dia berjuang dengan gigih untuk mendapat kan Don Juan, suami tercintanya.
Ya, untuk menjadi istri Haryanto Lintang itu tidak gampang.
Haryanto Lintang adalah seorang playboy yang setelah menikah dengan Santi dan disaat mendapatkan anak perempuan Tika Lintang, Haryanto menjadi insaf.menjauhi segala tingkah laku playboy dan selalu tepat pulang ke rumah sebelum jam sepuluh malam. Juga sudah menjauhi sifat premannya dan mulai saat itu Haryanto selalu bersabar, biar alam yang membalas semua perbuatan lawan yang menghina dan menertawakannya.
Haryanto Lintang berdedikasi akan menjadi ayah yang terbaik untuk anak perempuannya, ya hanya jadi ayah terbaik tapi tidak janji lho menjadi suami yang setia, baik ,iya, penuh kasih sayang ,iya, tapi sayang tidak puas dengan satu wanita, di kehidupannya, Haryanto Lintang selalu memiliki dua atau tiga wanita.
Sebelum bertemu dengan Santi Chandra menurut kabar angin dia telah memiliki tiga wanita yang disayanginya dan apakah itu istri sahnya atau hanya cem ceman.Santi tidak tahu dan tidak ingin tahu, yang pasti sampai sekarang setelah menikah lima tahun dengan Haryanto, Santi tidak pernah bertemu dengan mereka, yang penting suaminya selalu pulang ke rumahnya.
Hehehe, terlalu lugu dan naif ya, saya ini. Batin Santi sambil tertawa geli sendiri.
Tiada yang tahu……
Santi Chandra bertemu dengan Haryanto Lintang di sebuah tempat ibadah.
Haryanto Lintang membantu semua kegiatan tempat itu, ya mungkin sebagai pembantu, benarkah itu, Santi sendiri tidak jelas.
Santi Chandra adalah seorang gadis dari keluarga menengah keatas, ya tidak sampai jadi konglomerat sih, tapi berkecukupanlah sehingga orang tua Santi bisa membuat Santi Chandra kuliah kedokteran di universitas swasta.
Pada saat itu Santi sangat tertarik dengan ilmu bela diri dan dia mencari tempat yang bisa untuk latihan, sayang Santi terlambat sehingga tidak bisa daftar dan akhirnya dia dikenalkan dengan Haryanto Lintang yang gagah, tampan dan dingin ini.
Tidak tahu setan apa yang membuat Santi biar tomboy tapi tidak gampang bergaul itu tertarik dengan Haryanto Lintang.
Singkat cerita, akhirnya Santi Chandra menjadi murid sang jagoan, Haryanto Lintang.
Dan di pihak Santi, Hmmm,sorry ya, bos, saya tidak dapat menganggap kamu guru silat saya, mungkin suatu saat kamu akan menjadi suami saya, hmmm, jangan panggil nama saya Santi jika saya tidak dapat menjadikan kamu suamiku.
Untuk ketemu dengan Haryanto Lintang, Santi Chandra harus pergi ke tempat ibadah itu tiga kali, sampai ketemu dengan Haryanto Lintang.
Hmm, apakah dia manusia yang sibuk , sampai harus tiga kali untuk bertemu dengan dia , ini juga harus tunggu di mandi, kata murid yang lain sih, baru pulang kerja, jadi dia bukan pembantu di tempat ibadah ini.
Siapakah Haryanto Lintang ini, sungguh manusia yang misterius? Gumam Santi di dalam hatinya.
Untuk memantapkan dirinya , Santi masuk ke tempat ibadah itu dan meminta petunjuk akan kegundahannya selama ini dan setelah selesai Santi di perkenalkan dengan Haryanto Lintang,
Kedua munusia yang berlainan jenis ini tertegun dan terpukau dengan masing masing manusia di depannya.
Jika menurut cerita novel , ya itu adalah pandangan pertama yang membuat kedua insan manusia itu deg degan dan memukau satu sama lainnya.
Ah, kenapa gadis ini mirip penampilannya dengan cinta pertama saya, siapakah dia, Batin Haryanto Lintang di dalam hatinya.
"Kenepa saya merasa kesejukan dan kebahagiaan yang luar bias bertemu dengan pemuda tampan ini dan sepertinya kegundahan saya saat ini hilang disaat melihat wajah pemuda ini, siapakah dia? Jika dia adalah guru bela diri ini, maaf saya tidak dapat membuat kamu menjadi guru silat saya, akan saya kejar kemana saja kamu pergi untuk menjadi suami saya." Batin dan tekad Santi di dalam hati.
Itulah memen pertemuan mereka berdua dan semua itu diakhiri dengan sapaan abang sepupu Santi Chandra yang memperkenalkan mereka berdua.
"Guru, inilah gadis yang saya ceritakan." Kata Kanaka yang menghentakan mereka berdua dan dengan tersipu Santi melepaskan gengaman tangan nya dan berdiri dengan menundukkan kepala di depan Guru ini sesaat tapi kemudian dia kembali melihat mata guru ini dan kembali mereka berdua tersipu.
"Ya, sudah, mari kita mulai latihan, dan kamu , siapa namamu?" Tanya Haryanto Lintang dengan dinginnya dan kembali dia menunjukkan karakternya sebagai guru bela diri.
"Santi Chandra." Jawab Santi tanpa memanggil guru.
Ya, Santi telah bertekad, tidak akan membuat Haryanto Lintang sebagai guru tapi dia harus bisa membuat Haryanto Lintang sebagai suaminya.
Latihan berjalan selama satu jam dan kemudian sang guru memetik gitar pada saat istirahat dan menyanyikan lagu lagu percintaan yang kebetulan disenangi oleh Santi, jadi tanpa mereka sadari mereka berdua menyanyi selama waktu istirahat.
Haryanto Lintang menjadi guru bela diri hanya kesenangan, jadi dia tidak membuat tarif yang mahal hanya sekedarnya sehingga banyak muridnya belajar disini.
BAGAIMANAKAH PERJALANAN MASA PACARAN MEREKA SAMPAI MENJADI SUAMI ISTRI, KITA SAMBUNG YA DI BAB BERIKUTNYA.
SEE YOU.
BAGAIMANAKAH PERJALANAN MASA PACARAN MEREKA SAMPAI MENJADI SUAMI ISTRI, “Guru, kami pulang dulu ya,” pamit Kanaka ke gurunya dan berjalan berdampingan dengan Santi Chandra. “Ya, oh ya, Santi , kita disini latihan empat kali dalam seminggu, kalau kamu mau latihan empat kali seminggu datang saja, kamu memiliki tulang yang bagus , jika dilatih dengan serius bisa berhasil.” kata Haryanto Lintang dengan seriusnya. “Ya, terimakasih, saya akan datang sebisa saya ,” Balas Santi Chandra tanpa sekali juga menyebut perkataan guru di bibirnya. Dengan riang Santi Chandra pulang ke rumah dan mulailah dia berkhayal untuk memiliki gurunya itu menjadi suaminya. Sejak saat itu makin tergila gila Santi Chandra menghampiri Haryanto Lintang dan akhirnya terjadilah kata sepakat antara mereka. “ Guru, kami pulang dulu ya, “ kata Kanaka pamit kepada gurunya. “ Kalian pulang dulu saja, Santi Chandra biar saya yang antar.” Kata Haryanto Lintang dengan entengnya. “Yes, berhasil rencana saya, tidak lama
Mulai hari ini saya ada di rumah dan tentu saja pagi akan belajar di rumah sakit di jakarta. Tahun ini tahun 1989 jadi kuliah kedokteran tidak seperti sistem sekarang, dulu para mahasiswa setelah lulus sarjana kedokteran tidak langsung dilantik tapi harus masuk ke rumah sakit dahulu setelah lulus praktek selama dua bulan di tiap bagian mayor dan minor, setelah lulus baru dilantik sebagai dokter. Jadi waktu tahun ini jika tidak lulus dokter susah melamar pekerjaan karena tidak ada status sarjana kedokteran tidak seperti tahun 2022 sampai sekarang. Dulu juga ujian tiap tahun ujian negara dan setelah lulus kedokteran di universitas kedokteran swasta juga harus ujian lagi di universitas negeri. Lulusan dokter di universitas swasta tidak diakui, syukur sekarang para dokter muda setelah lulus kedokteran di universitas swasta langsung diakui menjadi dokter dan bisa memiliki gelar dokter. Sungguh sekarang banyak dipermudah. Ujian negara yang sebelas bagian dipersingkat menjadi lima bag
Setelah ini apakah ada lagi cemceman yang akan mengganggu kebahagiaan perkawinan Haryanto Lintang dengan Santi Chandra.Selama beberapa bulan hampir setahun, Haryanto Lintang tidak membuat ulah dan dia masih mengharapkan Tania Wati kembali kepadanya dan dia menyuruh Santi untuk mengajak Tania Wati ke ruko yang akan mereka tempati.Tapi dengan kemarahan yang meruap Tania Wati bahkan memutuskan persahabatan antara dia dan santi.Sejak itu hilanglah Tania Wati dari lingkungan Santi Chandra.Bagi Santi yang adalah seorang anti berkumpul itu, Ya, bagi saya kehilangan teman tidak merisaukan daripada harus bercerai dari suami.Siapakah yang bersalah dalam hal ini, mengapa Tania Wati justru marah sama saya, membuat bingung saja.Bahkan orang tua saya dan saudara saya heran, bukan istri pertama yang marah, malah istri kedua yang merebut suami orang, malah dia lebih marah, sungguh tidak masuk akal.Berbagai gunjingan beredar di kalangan keluarga saya, semuanya saya tidak hiraukan, selama suas
Santi jarang marah terhadap perilaku Haryanto Lintang, karena dia menikahi mereka adalah merupakan salah satu usaha membantu mereka biarpun itu kadang kadang juga di salah gunakan oleh wanita wanita yang gatal. Apakah Santi harus mengubah pandangan hidupnya untuk pernikahannya ini? Apakah dia harus tetap acuh dengan semua tindakan Haryanto Lintang ini? Tapi apapun yang akan dilakukan Haryanto Lintang . sepertinya Santi tidak dapat mencegahnya, ya karena Haryanto Lintang ini juga bukan manusia biasa yang seperti manusia yang hidup di dunia manusia ini. Ada yang bilang dia INDIGO dan ada juga yang bilang dia adalah medium dan ini semua diketahui oleh Santi Chandra ketika dia baru beberapa bulan menjadi istrinya dan ini juga membuat Santi tidak ragu untuk selalu mempercayai Haryanto Lintang. Karena menurut pandangan Santi, Haryanto Lintang berbuat seperti itu kadang kadang hanya membantu saja dan tentu saja karena dia adalah manusia juga jadi suka terganggu dengan nafsu manusia. Da
Dengan tidak utuhnya pernikahan saya tapi bisa membuka jalan untuk mereka yang dibantu oleh suami saya, saya merasa sangat pantas dengan pengorbanan saya ini, tapi kehidupan masih panjang dan liku liku kehidupan dan pernikahan masih panjang. Sanggupkah saya melalui semua itu?....... Perkataan ini lah yang selalu terngiang ngiang di hati dan pikiran Santi Chandra, tapi dia selalu dikuatkan pada titik terlemahnya. Disaat Santi Chandra sudah tidak kuat menghadapi semua itu, dia teringat perjuangannya untuk mendapatkan Haryanto Lintang ini penuh dengan kesusahan dan rintangan, akhirnya mereka dapat menjadi suami istri, masa setelah menjadi suami istri Santi Chandra harus menyerah, tidak akan, dia harus kuat untuk anak anaknya. Ya, saya harus kuat menghadapi semua perilaku suami saya, jika suami saya berbuat itu untuk menolong wanita yang di jebak di tempat lokalisasi, ya saya akan ikhlas selama mereka yang di bantu tahu diri. Setelah perekonomian kami lebih mapan suami saya membeli m
Sejak hari itu, saya mencari jalan keluar untuk masalah saya ini. Jadi saya mempekerjakan dokter pengganti selama 12 jam dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam, sehingga dalam waktu itu saya dapat memantau kegiatan suami saya tanpa dia sadari. Dan untuk semua urusan administrasi dan keuangan suami saya mempercayakan kepada Kusuma Wati dari Bogor dan wanita itu juga tinggal di klinik saya. “Mami, mulai sekarang urusan klinik dan segala kebersihan klinik biar Kusuma Wati yang mewakili kamu untuk mengurusnya, dia lulusan akademi sekretaris jadi untuk urusan kantor dia lebih canggih dengan kamu.” Kata suami saya di saat dia membawa pulang seorang perempuan yang memiliki dandanan yang sangat menor. Karena wanita itu telah dibawa ke ruko saya, jadi saya tidak melarangnya dan saya biarkan wanita itu membantu urusan klinik saya. Mulailah saya mencoba mengetahui dimana dia berkenalan dengan suami saya. “Kusuma Wati, hari ini kamu mulai urus klinik ya, saya sama bapak mau mengantar anak anak
Saya sepanjang perjalanan hanya tersenyum mengingat perilaku kedua pelakor yang terjadi baru saja. Suami saya yang memang seorang pendiam dan dingin ini biarpun dia romantis tapi tidak ceriwis. Dia hanya memuji kalau kenyataan dan suamiku ini adalah pria yang aneh, dia tidak senang dengan wanita yang genit dan menunjukan kegatalan, biarpun dia senang ke tempat tempat tertentu, seperti bar dan lain lain. Suami saya pernah bercerita, dia suka ke tempat seperti itu karena ada misi tertentu seperti membantu mereka yang dijebak biarpun ada juga yang merasa tamak dan akan memiliki suami saya seutuhnya, ya contohnya Ayu dan wanita tajir ini yang kemudian saya tahu bernama Herlina Efendi ini. “Mam, kenapa diam saja? Marah ya?” tanya suami saya. “Hmmm, untuk apa marah, toh, jika kamu mau saya tidak bisa melarang kamu, lakukan saja semaumu asal tepati janjimu, setiap hari sebelum jam 10 malam, kamu sudah ada di rumah.” Kata saya datar dan tentu saja dingin. Jika kalian bertanya apakah saya
Bagaimana dengan kalian jika mendapat suasana yang seperti itu? Marah, sedih, kecewa atau membiarkan saja. Ya, saya sendiri tidak tahu apa yang harus saya lakukan? Saya bingung akan permintaan suami saya untuk melamar dokter pengganti itu, bukankah dia sekarang sedang pacaran dengan Herlina Efendi, lalu untuk apa dia meminta saya melamar dokter muda ini lagi? sungguh bingung saya. Jadi saya ke kamar untuk tidur sore, karena setelah dokter pengganti pulang jam 7, saya harus bersiap siap untuk menggantikan mereka sampai besok pagi, jika malam ada yang datang untuk berobat saya harus siap. Karena saya seorang yang cuek, jadi saya tidak memikirkan apapun tentang semua itu dan saya akhirnya terlelap dalam tidur. Dalam mimpi saya marah dengan suami saya, saya meminta cerai di dalam mimpi itu dan saat sedang klimaknya........ Jam 6 saya terbangun karena anak saya meminta makan, ya, saat ini Siani baru berumur 6 tahun, jadi dia masih sangat manja. Tidak mau siapa juga yang mengambilnya
Saat ini saya merasa senang, saya sudah melalui beberapa tahun dengan suami tercinta saya, biarpun banyak masalah yang saya lalui tapi saya yakin dan tahu setiap rumah tangga berjalan dengan ujiannya masing masing dan saya tidak harus menyerah sampai kapan juga, saya yakin suatu saat saya akan merasakan bahagia yang luar biasa, jadi saya harus menganggap semua masalah saya bagaikan film yang sedang diputar dan suatu saat ada the end nya. Tentu semua itu akan happy ending. Saya berdoa. Seperti momen sekarang, kami ada di warung soto Nini sedang bercanda dan makan soto, babat goreng dan paru goreng dengan senangnya. Kami dilayani dengan senyum manis dari Nini si janda cantik ini. Setelah 1 jam kami menyelesaikan makan malam kami dan. “Mbak Nini, kami mau pulang, mari kita ke rumah ber sama sama.” kata wangi mengajak Nini pulang ke rumah kami, saat ini ayah Nini tidak ada di rumah, jadi Nini dan anaknya ikut kami pulang dengan naik ke mobil kami. Ayah Nini tidak setuju hubungan Nini d
DERITA YANG TIDAK HABIS Setelah kepergian Mimi, saya mengira kehidupan rumah tangga saya akan baik baik saja dan saya sedang menikmati kehidupan rumah tangga hanya milik saya. Tapi sungguh sayang derita yang harus saya hadapi tidak sampai disini saja, masih panjang yang harus saya derita. Tapi semua itu pasti akan berlalu dan dengan adanya perkataan ini, yang akan selalu menguatkan saya untuk mengarungi kehidupan rumah tangga saya, saya yakin akhir dari hidup saya akan menikmati, suami milik saya sendiri dan dengan anak anak yang telah besar dan sangat berbakti kepada orang tuanya. Dan perekonomian yang mapan kalau tidak dibilang sangat kaya. “Santi, sebenarnya saya ingin lagi berhubungan dengan Nini Sukarman, kasihan dia sekarang sudah menjadi janda dengan anak satu, perempuan juga. Boleh ya?” bujuk suami saya dengan pintarnya, suatu saat kita kami makan soto di toko orang tua Nini itu. Si cantik itu memang ramah orangnya dan tidak seperti pelakor di buku yang saya baca, dia juga s
POV: AMELIA Ketika ada istrinya saya akan memperdaya mereka berdua agar istrinya cemburu dan meminta cerai dengan suaminya, ya, , besok istrinya pulang akan saya buat mereka berkelahi. Ya, itu rencana yang bagus. Sambil tersenyum puas saya meninggalkan depan pintu rumah suami bayangan saya dan saya berencana mencari germo saya yang juga merangkap suami kedua saya, ayah anak kedua saya, hebat kan saya anak dua, suami juga dua, tapi tidak juga sebentar lagi akan menjadi tiga kalau suami bayangan saya menjadi suami sah saya dan tanpa memikirkan semua resiko saya ke tempat lokalisasi mencarinya dan tanpa saya sadari akan kecerobohan saya. Disaat saya ke lokalisasi mencari Asun dan memesan kamar. Sepertinya Tuhan membantu Santi, padahal tadi Haryanto sudah malas keluar rumah, tapi tidak tahu mengapa Haryanto ingin datang ke tempat lokalisasi ini dan sekali lagi Haryanto menangkap basah saya masuk ke kamar berdua dengan Asun, dua sejoli yang bekerja sama yang berusaha menjebak Haryanto.
“Iya, jemputlah anak kamu dan jalanin konveksi ini dengan sebaiknya.” kata Haryanto sambil mengantar Amel ke depan pintu, melihat dia berjalan kedepan jalan besar untuk naik angkot, Haryanto tidak tahu dan tidak sadar setelah agak jauh dan sudah tidak dapat dilihat Haryanto, Amel turut dan menaiki angkot lain yang memiliki tujuan yang berbeda dengan rumah kakeknya.Sepulang Amel dari rumah Haryanto, Haryanto juga berniat main ke rumah temannya di kota yang juga ada tempat judi. Sesampainya Haryanto di tempat parkir motor, teman baiknya yang juga bandar judi mendatanginya dan berkata…“Di dalam ada wanita kamu, sedang berjudi dengan bos kalimantan.” katanya. " dan sepertinya dia kalah dan ingin negosiasi dengan bos kalimantan itu."“Di lantai berapa?” tanya Haryanto dengan menahan emosi. "saya sudah katakan pada kalian jangan kasih dia judi lagi, kalau kalian masih juga memberi dia peluang, hati hati tempat kamu disidak."“Lantai dua di meja delapan.” kata bos judi itu lagi dan dia j
KEJUTAN DARI AMELIA. Pagi ini saya ingin ke rumah suami bayangan saya, ya, bayangan karena belum sampai pernikahan resmi sudah terjadi malapetaka. Sudah beberapa hari nih saya belum mendapat nafkah jasmani dan batin, ya, disaat wanita lugu dan super bo*oh itu tidak ada di rumah, saya ingin menggunakan moment itu untuk bermesraan layaknya suami istri. Mulai sekarang saya harus pintar pintar menggunakan kesempatan untuk merayu pria ini baik untuk memenuhi hasrat saya maupun kantong saya, saya harus memperkaya diri saya sendiri. Anak kedua mereka membukakan pintu untuk saya, saya naik ke lantai dua ke kamar suami saya. Terlihat dia sedang tidur dengan nyenyaknya dan di kamar itu tidak ada siapapun, sepertinya Wangi si anak bungsu sedang sekolah di TK. Kesempatan yang bagus untuk memenuhi hasrat keduniawian saya. Saya menghampiri dia dan mengecup pipinya yang menghadap ke atas beberapa kali sampai suami yang saya harapkan ini bangun. Pria tampan itu membalikkan badannya menghadap ke
AMELIA. Nama saya Amelia, janda beranak dua dari suami yang berlainan. Saya cuma seorang wanita lulusan smp, masuk SMA sih, tapi tidak lulus karena sudah senang dengan pemuda yang bisa memuaskan nafsu duniawi saya. Saya dibesarkan dikeluarga sederhana, kakek dan nenek saya cukup berada semasa hidup mereka tapi setelah warisan jatuh ke anaknya yang semuanya ada enam, harta peninggalan itu kandas. Ibu dan ayah saya sudah bercerai dan ibu menikah lagi dengan suami yang juga tidak dapat menyenangkannya sehingga dia harus jualan gado gado untuk kebutuhan seharinya. Dan saya tentu tidak mau seperti dia, jadi saya kawin lari dengan suami saya, sayang suami saya terlalu kaku, memang dia dapat memuaskan semua keinginan saya. Dengan suami pertama saya , saya memiliki seorang anak perempuan, tapi sayang lama kelamaan saya bosan dengan kehidupan yang biasa saja, jadi saya mulai lagi memasuki dunia kegelapan. Sebelum ketemu suami pertama saya, memang saya sudah nakal dalam segala hal. Tuju
Melihat Wangi sudah sangat marah terhadap anak Amel, Haryanto Lintang mengajak Amel dan anaknya ke tempat paman dan bibinya. Dan untuk seterusnya Amel dan anak anaknya akan tinggal disana. “Amel,bereskan baju Abel, akan saya antar kalian ke rumah paman dan bibi kamu, mulai hari ini Abel biar tinggal disana, Wangi sudah tidak tahan dengan kelakuan egois anak kamu dan kamu sebagai ibunya juga tidak mengajarinya.” kata Haryanto sambil menahan kemarahan. Ya, Wangi adalah anak bungsu kesayangannya, bagaimana bisa dibandingakan dengan anak Abel. Disaat anak yang bukan darah dagingnya dan berani membuat anak kesayangannya marah besar, disaat itu saya harus memilih dan tentu saja anak saya yang harus jadi pemenang. “Baiklah.” Kata Amel tanpa melawan. Amel masuk ke dalam kamar anak anak dan membereskan pakaian Abel. “Bu, kita mau kemana? Mengapa tidak tinggal disini? Disini enak, Bu.” kata Abel. “Salah kamu sendiri, kenapa kamu rusak mainan wangi.” kata Amel. “Bukankah ibu berkata saya b
Dengan cara apa ya, saya harus mengakhiri pertemanan suami saya dengan wanita itu. Dsaat Santi bingung untuk menghadapi persahabatan suami dengan wanita itu, sementara itu di rumah Santi terjadi. “Tante Amel, masak apa hari ini? Tanya Tika Lintang dengan antusiasnya. Bagi Tika Lintang, urusan ayah ibunya dia tidak mau campuri asal tante Amelnya tahu diri, ya, di rumah mereka Amel sepertinya bagai pelayan di rumah itu, tapi bagi Amel adalah sorga selama Santi tidak ada di rumah. “Masak kesukaan ayah kalian lah, nanti kita sama sama cicipin ya, setelah ayah kalian pulang.” kata Amel dengan muka datar dan merasa senang tinggal disini. Ya, segala fasilitas dia dan anaknya dapat menikmati bahkan tanpa setahu Santi, Amel mendapat uang dari suami mereka, hahaha, mereka nih ye. Dasar tidak tahu diri tuh pelakor, selama tidak ada Santi di rumah dia bagaikan pemilik rumah saja, padahal rumah ini atas nama Santi, berasa nyonya rumah nih ye. Tapi tak apalah selama dia menjaga kebersihan dan
KERESAHAN SAYA. Saya malam ini sungguh susah tertidur, memikirkan dua sejoli memadu cinta di rumah saya lebih tepatnya di kamar kami tanpa teringat saya dan mungkin itu malah yang diinginkan mereka, jadi tidak ada si pengganggu. Sungguh saya tidak bisa membayangkan perasaan ini sebelumnya, sangat sengsara jika diri ini dihinggapi perasaan cemburu. “Papi, jangan pulang siang siang ya, ingat setelah antar kakak, cepat pulang, saya sudah tidak tahan nih, ingin memadu cinta sama papi.” kata wanita itu. “sia**n, kenapa saya harus mendengar perkataan itu sebelum saya pergi.” batin saya sedih. “Iya , sayang, sabar ya tinggu saya pulang, sudah siapin masakan kamu untuk saya dan anak anak.” kata suami saya merayunya. " biar nanti saya pulang bisa langsung makan dan kita bisa langsung kerjasama." "Oke, saya tunggu ya, selesai masak saya akan mandi, biar harum dan papi menjadi senang." kata wanita itu lagi sambil mengedipkan mata dengan genitnya. Saya pada saat ini hanya berdiri membelakan