Share

Bayi Andhira

"Tinggal di sini bagaimana maksudnya?" Aruna memegang bahu Zahir. Dia ingin memastikan maksud dari ucapan anaknya barusan.

Anak laki-laki itu meletakkan ponsel yang sejak tadi dipegangnya. Dia menarik napas panjang seperti menimbang sesuatu. "Ya tinggal dengan Ibu," ucapnya. "Kalau boleh." Zahir menggurat motif permadani dengan ujung jari.

"Loh ya nanti dulu dong, Ibu sudah terlanjur nyaman seperti ini. Seperti gadis lagi hanya mengurus diri sendiri." Aruna tertawa diikuti oleh Adya dan Wira.

Sementara Zahir dan Zafar saling pandang. Dua kakak beradik itu seperti kebingungan dengan jawaban Aruna. Apakah itu artinya mereka ditolak? Atau ibunya hanya sedang bercanda saja?

"Memangnya kenapa, Nak? Ayah sudah memperbolehkan?" Aruna akhirnya mengelus kepala kedua jagoannya itu. Dia tidak tega lama-lama menggoda mereka.

"Ibu tentu senang-senang saja kalau kalian mau di sini, tapi 'kan kalian tahu sendiri Ayah seperti apa." Aruna menjelaskan pelan. "Ibu tidak mau sampai ada keributan lagi."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
thor bikin karma untuk tibra dan Andira yg lebih seru bikin mereka sengsaralah
goodnovel comment avatar
Emi Susanti
rasanya novel ini pendek sekali tiap bab nya?..
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
sikit kali thoor bekum puas cobaan buat tibra dan andira ydk adil buat aruna
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status