Share

'Beri Aku Waktu'

Penulis: Seccomander
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Bunda, Mang Tessi ...." teriak Dinda saat ia masuk ke dapur dan melihat Fani sudah tergeletak pingsan di lantai.

Sania dan Mang Tessi pun berlari ke arah sumber suara di mana Dinda berada.

"Astaghfirullah ...."

Sania pun membawa Fani ke rumah sakit bersama Dinda. Di dalam perjalanan, Sania pun menghubungi Doni.

[Doni, kamu segera ke rumah sakit ya. Fani pingsan di dapur, ini Bunda lagi dalam perjalanan ke rumah sakit.

[Iya, Bun. Aku segera ke rumah sakit.]

Doni pun bergegas menuju rumah sakit. Namun, saat mengambil kunci mobil di dalam rumah, Sinta dan Martin datang menghampirinya yang sedang tergesa-gesa.

................

Mobil yang dikendarai Sania dan Dinda akhirnya sampai di rumah sakit. Fani pun segera dibawa menuju UGD oleh para perawat.

"Maaf, Ibu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MADU DARI MERTUA    Bercerai Atau Bertahan Dalam Luka

    "Mas, kamu kenapa ada di sini? Kenapa kamu menengok Fani tanpa memberitahu aku?" cecar Sabrina. Doni pun syok. Ia tidak menyangka jika Sabrina akan datang dan menjenguk Fani di rumah sakit. Doni pun mulai bertanya, dari mana istri pertamanya itu tahu kondisi Fani yang belum juga sadarkan diri."Sayang, kok kamu ke sini? Kenapa nggak kasih tahu aku dulu?" tanya Doni dengan wajah tegangnya."Seharusnya aku yang tanya sama kamu, Mas. Kenapa kamu ke sini tanpa mengajak aku? Ada hal apa yang kamu sembunyikan dariku, Mas?" pekik Sabrina.Doni panik. Ia pun mulai berpikir jawaban apa yang paling tepat untuk Sabrina. Doni tahu, Sabrina adalah wanita yang pintar. Tidak mungkin dia percaya begitu saja dengan kata-kata Doni jika tak masuk di akalnya."Sayang, kamu tenang dulu ya. Kita lebih baik ke cafetaria aja. Aku juga belum makan daritadi," ajak Doni agar Sabrina tidak menaruh curiga lagi.

  • MADU DARI MERTUA    Luka Di atas Luka

    Aryo akhirnya menemani Sisil yang sudah tertidur pulas. Malam ini, seperti janjinya, Aryo akan tidur menemani Sisil. Sampai dia sembuh. Saat sedang tertidur pulas, ponsel Aryo terjatuh tanpa sadar. Prita tertidur di sofa pun kaget mendengar suara benda jatuh. Setelah melihat ponsel Aryo yang jatuh, ia pun mengambilnya."Ini kesempatan aku buat mencari tahu siapa perempuan yang sudah merusak rumah tanggaku," gumamnya.Setelah mengambil ponsel Aryo, ia pun keluar dari kamar Sisil dan kembali ke kamarnya agar mudah mencari nomor wanita yang dicurigai sebagai wanita masa lalu Aryo.Setelah cukup lama membuka ponsel Aryo, akhirnya ia menemukan sebuah nama. Sisil. Prita pun langsung menyimpan nomor wanita yang ia curigai sebagai wanita masa lalu Aryo yang sudah menghancurkan rumah tangganya."Kurang ajar kamu, Aryo. Rupanya kamu sudah berencana untuk segera meresmikan hubungan kalian ya?Padahal

  • MADU DARI MERTUA    Berbohong Demi Kebaikan

    Pagi itu, Aryo akhirnya datang ke rumah Bunda Sania, demi melepas rindu pada Sisil. Gadis cilik yang belum genap 8 tahun itu terpaksa mengalami perceraian.kedua orang tuanya. Karena Aryo tidak sanggup lagi hidup bersama istri yang arogan dan egois seperti Prita."Sisil ...." teriak Aryo yang langsung menghampiri Sisil di taman belakang rumah Sania yang luas itu.Kedatangan Papanya yang sudah lama dinanti itu sekaligus membawakan hadiah boneka kesukaannya membuat Sisil sangat bahagia sore itu."Makasih ya, Pa. Sisil suka banget sama hadiahnya," kata Sisil mencium pipi Aryo dan memeluknya erat.Prita hanya memperhatikan dari kejauhan. Ia duduk di sebuah kursi yang ada di sekitar taman. Tidak terlalu jauh dari tempat Aryo dan Sisil sedang bermanja."Pa, Papa kenapa sih jarang banget ke rumah Oma. Papa lagi berantem ya sama Mama," celetuk gadis cilik itu."Sil, maafin Papa ya.

  • MADU DARI MERTUA    Salahkah Jika Buah Hati Belum Juga Hadir?

    Sabrina mulai merasakan kejenuhan karena hari-harinya hanya berada di dalam rumah. Papa dan Mamanya tidak mengijinkan Sabrina keluar rumah mengingat kondisi kesehatannya yang belum pulih.Sabrina pun mencoba menghubungi Fani dan berencana mengajaknya bertemu di sebuah cafe untuk membicarakan banyak hal. Terutama soal kegundahannya tentang Mas Doni dan tekanan Bunda Sania.[Hallo, Fan. Kamu lagi di mana?][Aku lagi di rumah sakit. Kamu gimana di sana. Baik-baik aja kan?][Fan, aku mau mengajak kamu ketemu siang ini. Aku jenuh, di rumah terus.]"Ya Allah, gimana ini?" gumam Fani dalam hatinya.[Maaf ya, Sabrina. Aku hari ini banyak praktek hari ini. Kamu juga kan baru sembuh, belum terlalu pulih, sebaiknya kamu istirahat di rumah aja dulu ya.]"Fani, Fani, kamu di mana, Sayang? Tolong bantu Bunda carikan vitaminnya ya. Bunda lupa taruh di mana," teriak Bunda

  • MADU DARI MERTUA    Hakku Sama Dengan Sabrina

    Malam ini Doni kembali bermalam di rumah Bunda Sania.Doni sadar, istrinya saat ini bukanlah Sabrina sendiri, tapi juga Fani. Walau harus terus-menerus berbohong pada Sabrina, demi bersikap adil pada kedua istrinya.Sesampainya di rumah Sania yang mewah, Fani ternyata sudah menyiapkan makan malam untuk keluarga besarnya. Sania pun menyambut kedatangan Doni malam itu. Doni pun ikut makan malam bersama dengan keluarganya demi menyenangkan hati sang Bunda.Selepas makan malam, Doni masuk ke kamarnya. CEO muda berusia 28 tahun itu memilih beristirahat. Namun, sikap Fani yang memintanya ketegasan sebagai seorang suami, membuat Doni dibuat bingung."Mas, mau sampai kapan kita begini? Atau kamu ceraikan saja aku?" celetuk Fani yang berdiri menatap langit yang dipenuhi bintang."Kenapa kamu tiba-tiba bicara begitu?" sahut Doni."Bunda Sania memintaku bersikap tegas. Aku juga sekarang istri kamu kan

  • MADU DARI MERTUA    Akankah Sabrina Tahu?

    Kecemasan mulai melanda Fani. Ia takut jika Aryo benar-benar datang menemui Mamanya bahkan mencari keberadaannya yang tidak tinggal bersama Mamanya lagi."Gimana kalau Aryo dapat menemukanku lagi dan gimana kalau Mas Doni tahu?" batin Fani.Suara pintu kamarnya diketuk dengan keras. Ternyata Mas Doni yang datang mengajaknya makan malam. Awalnya Fani menolak dengan alasan tidak enak badan tapi karena ingin menghormati Bunda Sania, Fani akhirnya turun menyusul suaminya yang lebih dulu ke meja makan."Ayo Aryo. Kamu kan sudah lama nggak makan malam di rumah Bunda," ujar Sania menyindir Aryo dan Prita yang terus saja bertengkar."Iya, Bunda."Fani yang lebih dulu melihat Aryo yang sedang makan malam bersama keluarganya pun dibuat syok. Ia bingung mengapa Aryo disambut begitu hangat.Saat hendak baik kembali ke atas demi menghindari Aryo, ternyata Bunda Sania

  • MADU DARI MERTUA    Fani Meminta Cerai

    Aryo dilema.Antara memberitahu keadaan suaminya yang sudah berbagi cinta atau ikut menyembunyikan pernikahan kedua adik iparnya itu."Mas, ada apa?" tanya Sabrina lagi."Nggak kok. Kita kan sudah lama nggak ketemu, Sabrina. Kamu kan tahu, sejak hubunganku dan Prita memburuk, aku jarang ikut kumpul bersama keluarga Bunda. Makanya setelah mendengar kabar kamu, aku ingin bertemu. Alhamdulillah ya, sekarang kamu sehat dan baik-baik aja," dalih Aryo. Aryo pun menghentikan langkahnya memberitahu Sabrina yang sebenarnya. Aryo tidak ingin terjadi sesuatu pada wanita solehah itu. "Oh, aku kira ada apa?" kata Sabrina tertawa."Aku kangen deh Mas sama Sisil. Gimana kabarnya Sis, Mas?" tanya Sabrina.."Sisil baik. Kenapa kamu nggak ke rumah Bunda aja?" timpal Aryo. Ia berusaha menyelidiki apakah Sabrina sudah curiga atau belum."Aku nggak boleh ke sana, Mas. Karena

  • MADU DARI MERTUA    Doni Menolak Bercerai

    Keputusan Fani menikah dengan Doni memang karena perjodohan. Kedua orang tua mereka yang sudah bersahabat sejak lama, ingin agar anak-anaknya itu berjodoh. Apalagi Sania, ia ingin Doni memiliki keturunan.Bunda Sania syok saat mendengar keputusan Fani meminta cerai.dari putra kesayangannya itu. Doni pun terdiam, ia bingung harus mengambil keputusan apa.Di satu sisi dia sangat mencintai Sabrina, tetapi Bunda Sania juga tidak menginginkan dia dan Fani bercerai."Apa yang harus kulakukan?" gumam Doni dalam hatinya.Fani pun memutuskan keluar dari rumah kedua orang tua suaminya itu. Dia kembali ke rumah Mamanya. Fani menangis, bersimpuh dihadapan Mamanya dan meminta kerelaan Nyonya Renny agar mengikhlaskan jika ia harus bercerai dengan Doni dan menjadi seorang janda."Ma, aku mau bercerai dengan Mas Doni. Ak

Bab terbaru

  • MADU DARI MERTUA    SEASON 2 || BALAS DENDAM FANI

    Sejak Doni menceraikannya dan mengusirnya begitu saja dari rumah, ia kembali tinggal di rumah Mamanya. Di sana ia tinggal seorang diri, meratapi nasibnya yang dipaksa menikah dengan oleh Mamanya dan Bunda Sania. Namun, saat Doni membuangnya bagai sampah, Bunda Sania tidak sedikitpun membelanya.Kebencian Fani bukan saja pada Sabrina. Namun, ia akan membalaskan semua sakit hatinya pada seluruh keluarga Doni. Terutama Bunda Sania. Fani pun mengusap air matanya, ia menatap tajam foto pernikahannya dengan Doni."Ingat, Mas, kalian semua harus membayar atas semua perlakuan kalian padaku. Aku takkan pernah membiarkan kalian semua hidup tenang!" ucap Fani dalam tangisnya.Fani yang dulu lembut, kini berubah menjadi Fani yang bengis. Fani yang dendam dan rela melakukan segala cara demi menghancurkan keluarga Natanegara. Terutama Sabrina. Ya, jika anak yang dikandungnya tidak dapat hidup bersama Ayahnya, anak itu juga harus mati.

  • MADU DARI MERTUA    Talak Untuk Fani

    Fani hanya menangis. Ia histeris, memelas maaf suaminya. Tetapi kemarahan Doni sudah pada puncaknya dan tidak bisa lagi memberikan kata maaf. Bagi Doni, Sabrina adalah segalanya. Ia akan melakukan apapun untuk menjaga Sabrina.Kesalahan yang dilakukan Fani sudah kriminal, tidak mungkin lagi ia membelanya. Bunda Sania yang sangat menyayangi Fani pun tidak lagi bisa membelanya.----------Fani masih tergeletak di depan pintu rumah mertuanya. Dia menahan sakit yang luar biasa. Fani semakin banyak mengeluarkan darah. Dia pun terus berteriak, memanggil Doni juga Bunda Sania. Tidak ada satupun yang keluar. Fani mulai takut jika ia akan kehilangan bayinya. Hanya bayi itulah sebagai pengikat agar Doni tetap mau bertahan dan tidak menceraikannya."Mas, tolong aku! Aku enggak mau kehilangan anak kita. Tolong aku, Mas …." Fani terus menerus berteriak dengan sisa tenaga yang ia punya. Hingga akhirnya, Bunda Sania pun keluar. Walau

  • MADU DARI MERTUA    Kejahatan Fani Terungkap

    Sabrina hampir saja tertabrak mobil Beck. Seorang lelaki dengan sigap menyelamatkannya. Sabrina yang pingsan karena syok, segera dilarikan ke rumah sakit. Ia khawatir jika terjadi sesuatu dengan kandungan Sabrina."Bertahan, Sabrina. Bertahanlah demi anakmu!" kata Aryo yang membawa iparnya itu ke rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit, Sabrina segera dibawa ke ruang UGD. Di sana, ia ditangani oleh Om Indra. Aryo hanya bisa menunggu di luar. Aryo pun segera menghubungi Doni.[Sabrina kecelakaan. Sekarang di tangani Om Indra. Kamu secepatnya ke sini ya!]Doni langsung panik ketika membaca pesan Kakak iparnya itu. Ia segera berlari cepat menuju mobilnya. Di dalam perjalanan Doni pun menghubungi Aryo. [Gimana, Sabrina?][Dia masih ditangani. Kamu segera ke sini ya.]Tidak lebih dari lima belas menit, Doni sampai di rumah sakit. Tidak lama berselang, ke

  • MADU DARI MERTUA    Mukjizat Itu Nyata

    Doni yang panik, akhirnya membawa Sabrina ke rumah sakit. Sesampainya di sana, sang istri segera ditangani dokter jaga.Doni hanya bisa menunggu di luar, dengan harap cemas. Beberapa saat kemudian dokter jaga pun keluar. Berbarengan dengan Dokter Indra yang tidak lain omnya sendiri."Gimana, Sabrina?" cecar Doni yang panik memikirkan keadaan istrinya itu."Biar Dokter Indra saja yang berbicara. Maaf, saya harus mengecek pasien lain." Dokter jaga itupun berlalu pergi."Om, gimana, Sabrina?" tanya Doni."Kita bicara di ruangan Om saja.""Duh, ada apa sebenarnya?Jangan buatku takut seperti ini, Om?" gerutu Doni.Om Indra pun mengajak Doni ke ruangannya untuk membicarakan hal ini. Doni yang semakin tidak menentu perasaannya semakin dibuat penasaran. Ia takut, ada hal buruk menimpa istri yang paling dicintainya itu."Duduklah, Doni."

  • MADU DARI MERTUA    Sifat Asli Fani

    Fani pun mulai merasa tidak nyaman. Ia memutuskan untuk pergi lebih dulu. Fani mulai kesal dan menganggap Sabrina sengaja mempermalukannya.Saat di parkiran, Fani mengirimkan pesan pada Doni. Fani meminta sang suami datang ke rumah Mamanya karena ia akan kembali ke sana. Fani ingin menghabiskan waktu bersama Doni. Hanya berdua.[Nanti sore, kamu pulang ke rumah Mamaku. Aku butuh kamu malam ini.]Fani akhirnya langsung pergi meluncur dengan mobilnya. Di dalam perjalanan, ia menggerutu dalam hati. Rasa bersalah yang kemarin dirasakannya kini hilang berganti dengan kebencian pada madunya, Sabrina."Awas kamu, Sabrina. Kamu akan rasakan pembalasanku. Dari dulu, kamu selalu saja mengambil perhatian Mas Doni. Padahal, aku yang lebih dulu mengenal dan mencintainya," gerutu Fani.Fani pun membuat sebuah rencana untuk mulai membongkar pernikahan poligami ini. Nanti malam, saat Doni datang, Fani aka

  • MADU DARI MERTUA    Meninggalnya Nyonya Renny

    Fani pingsan. Ia tidak kuat menerima kenyataan kalau Mamanya kini sudah tiada. Fani pun dilarikan ke UGD. Setelah beberapa saat, Fani pun tersadar. Ada Bunda Sania dan Sabrina yang menungguinya sampai tersadar.Fani pun menangis di pelukan Sabrina. Sabrina sangat tahu, Fani sangat kehilangan. Mamanya yang mendadak pergi, tanpa diketahui selama ini mengidap penyakit kronis."Sabrina, aku sendiri sekarang. Aku enggak punya siapa-siapa lagi." Fani pun terisak.Sabrina paham, Fani sangat berduka, ia butuh teman yang selalu menjaga dan menemaninya dalam kondisi apapun."Fan, ada aku, Mas Doni dan keluarga yang akan selalu jaga kamu. Iya kan, Mas?" tanya Sabrina sambil menatap wajah suaminya yang panik."E-ee ....""Iya, dong! Fani kan sudah jadi keluarga, Doni akan selalu menjaga semua anggota keluarga kita. Betul, Doni?" Bunda Sania menatap tajam."Iya, kamu t

  • MADU DARI MERTUA    Anniversary

    Sejak hubungan Doni dan Fani melunak, mereka semakin dekat. Meski Doni hanya mencintai Sabrina, tetapi kini dia mulai mau menjalankan kewajibannya sebagai suami pada Doni. Doni pun memberikan nafkah batin kepada Fani. Hal yang tidak pernah dilakukan Doni.Tidak dipungkiri, Doni sepertinya mulai menikmati pernikahannya dengan Fani. Fani yang mencintai Doni sejak lama pun cukup bahagia. Meski ia tahu, Doni melakukannya hanya untuk memenuhi kewajibannya, tetapi ia yakin, suatu saat hatinya akan luluh dan suaminya itu bisa mencintainya, meski tak sebesar cintanya pada Sabrina.Bunda Sania sangat menyayangi Fani. Dia berharap jika Fani bisa segera hamil dan memberikan cucu laki-laki padanya. Karena hasratnya yang besar, Ibu mertuanya pun meminta Fani memeriksakan kondisi kesehatan rahimnya."Fan, gimana hasilnya?" tanya Bunda Sania."Alhamdulillah, Bun, semuanya baik-baik saja dan kata dokter, aku s

  • MADU DARI MERTUA    Doni Menolak Bercerai

    Keputusan Fani menikah dengan Doni memang karena perjodohan. Kedua orang tua mereka yang sudah bersahabat sejak lama, ingin agar anak-anaknya itu berjodoh. Apalagi Sania, ia ingin Doni memiliki keturunan.Bunda Sania syok saat mendengar keputusan Fani meminta cerai.dari putra kesayangannya itu. Doni pun terdiam, ia bingung harus mengambil keputusan apa.Di satu sisi dia sangat mencintai Sabrina, tetapi Bunda Sania juga tidak menginginkan dia dan Fani bercerai."Apa yang harus kulakukan?" gumam Doni dalam hatinya.Fani pun memutuskan keluar dari rumah kedua orang tua suaminya itu. Dia kembali ke rumah Mamanya. Fani menangis, bersimpuh dihadapan Mamanya dan meminta kerelaan Nyonya Renny agar mengikhlaskan jika ia harus bercerai dengan Doni dan menjadi seorang janda."Ma, aku mau bercerai dengan Mas Doni. Ak

  • MADU DARI MERTUA    Fani Meminta Cerai

    Aryo dilema.Antara memberitahu keadaan suaminya yang sudah berbagi cinta atau ikut menyembunyikan pernikahan kedua adik iparnya itu."Mas, ada apa?" tanya Sabrina lagi."Nggak kok. Kita kan sudah lama nggak ketemu, Sabrina. Kamu kan tahu, sejak hubunganku dan Prita memburuk, aku jarang ikut kumpul bersama keluarga Bunda. Makanya setelah mendengar kabar kamu, aku ingin bertemu. Alhamdulillah ya, sekarang kamu sehat dan baik-baik aja," dalih Aryo. Aryo pun menghentikan langkahnya memberitahu Sabrina yang sebenarnya. Aryo tidak ingin terjadi sesuatu pada wanita solehah itu. "Oh, aku kira ada apa?" kata Sabrina tertawa."Aku kangen deh Mas sama Sisil. Gimana kabarnya Sis, Mas?" tanya Sabrina.."Sisil baik. Kenapa kamu nggak ke rumah Bunda aja?" timpal Aryo. Ia berusaha menyelidiki apakah Sabrina sudah curiga atau belum."Aku nggak boleh ke sana, Mas. Karena

DMCA.com Protection Status