Share

28. Neplak

Suara tekanan pena menggema disebuah kamar karena sang pemilik mengulang tekanan pena berkali kali. Mata yang biasa terpancar dengan tajam kini menatap sebuah buku putih kecil dengan kosong, pikirannya mulai bercabang kemana mana. 

Tok tok tok 

Ketukan pintu kamar menyentaknya dari berbagai macam pikiran, dengan segera is bangkit dan berjalan menuju pintu kamar yang sengaja ia kunci.

"Teh makan dulu yuk," ajak sang ibu. 

"siap, ayo Bu," balas Bintang sambil menggandeng lengan ibunya. 

"tumben kamu manja gini?" tanya Ibu Nur bingung melihat tingkah anaknya yang lebih manja ini. 

"teteh lagi pengen dimanja hehehe," balas Bintang bercanda. 

"ada ada aja kamu ini," ujar Nur sambil mengusap kepala sang anak. 

Keduanya berjalan menuju meja makan yang kini sudah terisi Ahmad sebagai kepala rumah tangga dan Fiza adik manisnya Bintang. 

"lama ih teteh mah! Udah lapar tau," gerutu Fiza.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status