Tatapan tajam mengarah pada sepasang insan yang tengah bercanda bersama dengan romantis membuat yang melihatnya mendengus geli dan ngeri, sedangkan si perempuan yang tengah dipandang hanya menunduk malu dengan wajah memerah karena tingkah manis sang kekasih, dan si laki laki dengan santainya meluncurkan berbagai gombalan tanpa memperdulikan mata tajam dan mata ngeri yang melihatnya.
"kalian kalo mau uwu uwuan jangan disini anjir!" dengus sahabat si perempuan.
"sirik aja lu jomblo!" ujar si laki-laki.
"wah sekate kate lu Bang! Anggun calon pacar gue tau!" ujar Hans ngegas membuat Anggun meringis.
"baru calon! Calon manten aja bisa bubar apalagi cuma calon pacar, diembat orang nangis kejer!" celoteh orang yang di panggil 'Bang'.
"Ayo nikah aja Nggun," ajak Hans yang dibalas geplakan dikepalanya dari Anggun.
"Bang Putra pergi aja sono kalo mau romantis romantisan! Ini mau bahas Bibi loh, malah uwu uwuan gitu," gerutu Anggun.&n
Flashback :Canda dan tawa terlontar dari Satya, Bintang, Aryani, Anggun dan Lili. Kelimanya silih berganti pose demi mendapatkan satu gambar yang bagus dari sekian banyaknya pose dan gaya. Satya kali ini berperan sebagai pemotret keempat gadis tersebut.Berbagai gaya dan pose telah dicoba, Satya sendiri mengarahkan keempatnya agar mendapat gambar sesuai keinginan mereka, hingga entah pose dan gaya keberapa akhirnya keempatnya puas mendapat gambar yang bagus dan sesuai keinginan. Yang difotonya ribet.Setelah puas berkeliling dan berfoto ria, kelimanya berhenti ditempat istirahat berupa gazebo yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil."gue pesen dulu makanan ya disana," pamit Aryani sambil menunjuk ke arah warung."ikuuttt," seru Anggun dan Lili membuat Aryani terkekeh."Bi, Kak Sat mau pesen apa?" tanya Lili."gue air putih aja," balas Bintang."gue air putih sama cemilan agak pedes ya," balas Satya.
Suara tekanan pena menggema disebuah kamar karena sang pemilik mengulang tekanan pena berkali kali. Mata yang biasa terpancar dengan tajam kini menatap sebuah buku putih kecil dengan kosong, pikirannya mulai bercabang kemana mana.Tok tok tokKetukan pintu kamar menyentaknya dari berbagai macam pikiran, dengan segera is bangkit dan berjalan menuju pintu kamar yang sengaja ia kunci."Teh makan dulu yuk," ajak sang ibu."siap, ayo Bu," balas Bintang sambil menggandeng lengan ibunya."tumben kamu manja gini?" tanya Ibu Nur bingung melihat tingkah anaknya yang lebih manja ini."teteh lagi pengen dimanja hehehe," balas Bintang bercanda."ada ada aja kamu ini," ujar Nur sambil mengusap kepala sang anak.Keduanya berjalan menuju meja makan yang kini sudah terisi Ahmad sebagai kepala rumah tangga dan Fiza adik manisnya Bintang."lama ih teteh mah! Udah lapar tau," gerutu Fiza.
Sudah sepuluh menit Darga berdiri diparkiran SMK widya kusumah membuat hampir seluruh siswa siswi yang melihat keberadaannya menatap heran, dengan wajah datar tanpa dosa Darga menyibukan diri dengan menscroll layar ponselnya yang padahal hanya menampilkan daftar chattingnya tanpa ada chat yang masuk. Hati dan jantungnya tak karuan, antara malu dan risih karena ditatap terus menerus oleh siswa siswi smk Widkum, tepukan pelan dipundaknya membuat ia tersentak kaget, wajah sangarnya membuat Darga mengerutkan keningnya ketika ia merasa pernah melihat wajah ini. "anak SMA Pancasila ko berani beraninya masuk parkiran sini?" tanya Yasa dengan tajam. "sorry ya tapi ga ada poster atau semacamnya yang gue liat kalo anak sekolah lain ga boleh masuk ke sini," balas Darga sambil tersenyum. "emang ga ada tapi seengaknya lu punya malu kan?" sentak Yasa tajam. "punya ko, lagian gue udah ijin sama anak OSIS sini, " balas Darga.&nbs
satu kata untuk Hans dan Anggun saat ini, menyebalkan!bagaimana tidak, motor yang keduanya adalah milik Darga, dan sekarang motornya itu tidak bisa menyala karena kehabisan bensin. Bodohnya lagi Hans tidak mengecek terlebih dahulu motor milik sahabatnya itu. Anggun sudah uring uringan karena risih dilihat banyak orang apalagi berbagai siswa siswi dari berbagai sekolah dan tingkatan menatap aneh ke arahnya yang berdiri dipinggir jalan dengan Hans yang melihat g****e map mencari pom bensin terdekat. namun sayang, pom bensin terdekat jaraknya lebih dari satu kilo meter. Hans mencoba menghubungi beberapa temannya termasuk Darga. panggilan pertama, "Mi? bisa bantuin gue ga?" "bantuin apa?" tanya Romi dari sebrang sana. "beliin gue bensin, gue lagi mogok njir," balas Hans kesal. "lah? gue lagi rapat perlombaan disekolah lain, nunggu setengah jam lagi gapapa?" tanya Romi bimbang, tak mungkin ia meninggalkan rapat yang beberapa
waktu menunjukan pukul lima lebih seperempat, masih terlalu pagi namun suasana sudah gaduh dari kediaman Echa dan Bagas. teriakan sang keponakan membuat pemilik rumah mendengus kesal, jika saja bukan keponakannya sudah Echa usir saat ini juga.bagaimana tidak kesal, Darga sehabis shalat subuh biasanya tidur kembali dan akan bangun setengah jam kemudian, namun kali ini selepas shalat subuh Darga membuat keributan dengan mengacak ngacak dapur milik Echa. suara nyaring dari dapur amat memekakan telinga.suara pecahan saling bersahutan dengan suara cipratan minyak panas dari wajan yang berada diatas kompor, sedangkan Darga berada jauh dari kompor karena takut terciprat minyak panas.ketika minyak sudah tidak terlalu menyiprat Darga baru berani melangkah menghampiri kompor untuk melihat hasil masakannya, ketika dibalikan, telur Darga berwarna hitam, mungkin karena kecap, pikir Darga.Asap terlihat banyak dari wajan karena Darga tidak mengecilkan su
pagi ini rintik hujan turun kembali seperti kemarin, tak deras memang, namun mampu membuat pakaian tipis basah, contohnya seragam sekolah. tak basah kuyup namun jika terlalu lama akan basah.sama halnya seperti yang dialami oleh dua insan yang tengah meneduh sejenak, titik titik bulir air tercetak jelas di bawahan yang keduanya pakai, karena warnanya yang mudah terlihat jika terkena air.sang gadis tengah memakai jas hujan sedangkan sang laki laki tengah tersenyum menatap sang gadis, yang diperhatikan malah tersenyum malu ditengah kegiatannya, beberapa pasang mata menatap keduanya iri, si laki laki yang perhatian dan si gadis yang beruntung dan nampak malu malu menghadapi tingkah manis sang kekasih.Namun ada juga beberapa pasang mata yang menatap keduanya jengah, barisan ibu ibu dan bapak bapak yang tengah meneduh terlihat mencemooh tingkah keduanya. untungnya keduanya abai akan sekitar dan asik dengan dunianya."lebay banget sih dek!"
Suasana SMA pancasila kali ini sangat ramai, siswa siswinya sibuk berkeliaran diluar kelas karena sekolah tengah mengadakan pemilihan ketua OSIS baru, Romi sebagai ketua OSIS sekarang tengah mempersiapkan segalanya, karena dalam beberapa hari ini ia akan mengadakan serah terima jabatan atau sering dikenal sertijab.Dudung tengah membantu Romi mengurus keperluan, sedangkan Hans, Darga dan Jordan malas untuk berpartisipasi dalam acara sekolah ini yang padahal kawannya pun ketua OSIS. namun apa boleh buat, Romi hanya pasrah memiliki teman yang tidak setia kawan.Hans asik dengan baksonya, Jordan asik dengan games diponselnya dan Darga asik tidur dimeja kantin. tak hanya ketiga orang ini, banyak siswa siswi yang antri dikantin dari pada berdiri panas panasan dilapang untuk melihat acara pemilihan ketua OSIS baru ini."Pak ketua kasian ya bentar lagi lengser," ujar Jordan tanpa menatap lawan bicara."ya mau gimana lagi, udah dua periode soalnya, la
suara bising mengiringi suasana siang hari ini, siswa siswi dengan semangat berlarian kearah gerbang utama dan parkiran untuk pulang. sehabis pengumuman dari kepala sekolah sekaligus kegiatan terakhir disekolah hari ini. oleh karena itu waktu belum tiba untuk pulang seperti biasanya membuat sebagian besar siswa siswi bersemangat. Namun nampaknya berbeda dengan teman teman dan sahabat Bintang. kali ini teman sekelas Bintang terlihat malas untuk pulang, tugas untuk hari esok cukup berat sehingga hampir seluruh siswa siswinya masih berdiam diri dikelas guna bekerja sama mengerjakan tugas.Membuat puluhan surat dengan ketentuan tertentu sangatlah tidak mudah, belum lagi kesalahan sedikit saja typo satu huruf tidak akan menjadi nilai, kedisiplinan dan kerapihan adalah nomor satu bagi guru mata pelajaran yang satu ini, perintilan surat masuk dan keluar diharuskan dibuat oleh tangan sendiri dan manual atau tulis tangan.salah garis sedikit sudah fatal, maka dari i