Share

Episode 4

Author: mys05
last update Last Updated: 2021-09-02 08:49:48

Dari layar leptopnya, Bella menatap apa yang sedang Felix dan Lisa lakukan di ruangan lain. semua terlihat jelas, di depannya Felix memang bersikap canggung kepada Lisa. Namun, siapa sangka. bukannya memilih pakaian, Felix dan Lisa terlihat sedang memanfaatkan waktu dengan berciuman.

 

"Bodoh! apa mereka tidak sadar, jika butik ini di penuhi CCTV." umpat Bella kesal.

 

"Kenapa?" Lucas mengalihkan pandangannya ke arah Bella.

 

Bella lantas memutar leptopnya, memperlihatkan tayangan liar yang sedang di lakukan oleh Felix dan Lisa sekarang.

 

"Cihhh..." Lucas berdecih, memalingkan wajah setelah melihatnya. "mereka benar-benar erotis," imbuh Lucas menyeringai.

 

Lain dengan Lucas, Bella justru terlihat tak kuasa untuk menahan kembali tangisnya. Dada Bella terasa sesak seketika, ia bahkan terus berulang kali mencengkram dan memukul dadanya dengan harapan rasa sakit yang tak berdarah itu bisa hilang.

 

"Usst..." Lucas langsung meraih sapu tangan dari dalam saku jasnya, pria itu langsung mendekatkan diri pada Bella. duduk tepat di sebelahnya, "jangan menangis, jika mereka melihat keadaanmu sekarang maka kau hanya akan menghancurkan rencana ku!" protes Lucas berusaha menenangkan.

 

"Kasus mu denganku berbeda, kau tidak mencintainya. tapi aku? aku bahkan sudah bersama dengan Felix selama dua tahun lamanya, ini tidak mudah." erang Bella tak kuasa menahan tangisnya.

 

Bella kembali menunjukan kesedihannya, seperti semalam. melalui sebuah tangisan kehancuran yang selalu membuat Bella kehilangan akal.

 

Sungguh, Lucas tak ingin semua ini berakhir. tindakan Bella kali ini bisa saja membuat seluruh permainannya sia-sia.

 

"Hey, tangisanmu bisa merugikan, ku. cepat hentikan, sebentar lagi mereka datang." titah Lucas penuh kecemasan.

 

"Kau hanya memikirkan dirimu sendiri, kau tidak mengerti apa yang sedang aku rasakan." protes Bella sebal, menderaskan tangisan.

 

"Baik, aku mengerti. setidaknya jangan sekarang. kita bicarakan hal ini nanti malam."

 

Bella meredam tangisannya. nafasnya yang berat sukses menambah sensasi rasa yang sulit untuk gadis itu deskripsikan.

 

"Kita akan bertemu, bagaimana?"

 

Setelah merasa agak baikan, Bella langsung menganggukkan kepalanya perlahan sambil menyeka butiran air mata yang membasahi pipinya.

 

"Sayang,"

 

"Ahh..." Bella tersentak langsung mencengkram kemeja Lucas, memangkas jarak antara dirinya dengan pria tersebut. hingga langsung membuat Lucas terkejut, "Iya disitu, coba lihat yang benar. itu terasa mengganjal,"

 

"Bella, kenapa kau sangat dekat dengannya?" tanya Felix mengerutkan dahi, menatap Lucas dan Bella yang kini sedang memandang dengan kondisi tubuh yang saling bersentuhan.

 

"Euu... ini," Bella sama sekali tak membiarkan Lucas untuk menjauh, ia justru semakin menarik Lucas. mengunci pergerakan pria itu agar Felix tersulut api cemburu.

 

"Bella, kau... kita... maksudku, apa..." Lucas terbata, saat kini wajahnya hanya terpaut beberapa senti saja dengannya.

 

"Ini, cepat lihat mataku sekarang. ini masih terasa mengganjal," ujar Bella asal-asalan dengan gaya bicara yang sedikit di tekan. Isyarat mata Bella mampu Lucas baca, saat gadis tersebut seolah memintanya untuk bekerja sama.

 

"Ahhh, iya kau benar. biar aku meniupnya sekarang," sahut Lucas mengiyakan, padahal ia sendiri tak tahu kenapa hal ini harus mereka lakukan. bukankah ide Bella ini sangatlah kekanak-kanakan.

 

Lisa dan Felix saling melempar pandangan seolah keheranan. keduanya saling mengerutkan dahi, kemudian mengalihkan tatapan kearah Lucas dan Bella dengan sorot tajam.

 

"Bella, cukup. biar aku saja," tegas Felix mendekat dan langsung menjauhkan Bella dari Lucas, termakan umpan.

 

"Apa kau cemburu?" Bella melontarkan pertanyaan untuk membuat Lisa geram, "Sayang, kontak lensaku kering. aku merasa ada debu yang mengganjal, itu sebabnya aku meminta Tuan Lucas untuk melihatnya." Imbuh Bella menjelaskan dengan ekspresi nakal.

 

"Biar aku saja yang melihatnya," Felix langsung mengarahkan tangannya, menatap dua bola mata yang memang terlihat sudah memerah.

 

"Tidak," Bella memalingkan wajah, "Aku sudah baik-baik saja. Tuan Lucas sudah mengeluarkan debunya."

 

Felix mendengus, mencengkram tangan Bella erat kemudian menjawab. "Aku tidak suka melihatmu berdekatan dengan pria lain, selain aku."

 

Bella berdecih, ia lantas menyandarkan kepalanya di bahu Felix sambil melirik kearah Lisa untuk memanas-manasinya. "Apa kau sangat mencintaiku?" tanya Bella dengan sengaja.

 

"Kau masih bertanya? apa kau meragukan cintaku?"

 

"Tidak, hanya saja. di luar sana banyak wanita jalang yang sering mengambil kesempatan untuk mendekatimu, saat aku terus menolak untuk kau tiduri." celetuk Bella memicingkan mata, menatap Lisa.

 

Mendengar hal itu, Lucas hanya memiringkan senyuman. baginya, Bella benar-benar menakjubkan. kelicikan Bella ternyata berhasil melampaui kemampuannya. saat Lucas hanya terus diam mengikuti alur permainan, Bella justru menciptakan sebuah api kecemburuan untuk membuat lawannya terbakar.

 

"Bella, apa yang kau katakan? aku tidak seperti itu aku hanya mencintaimu." ujar Felix dengan sorot tulus.

 

Apa peduli Bella? sekali kesalahan tetaplah kesalahan. semuanya sudah jelas, Felix telah mengkhianati dirinya. dan Bella tidak akan pernah bisa menoleransi sebuah kesalahan yang berbau perselingkuhan.

 

"Tuan Lucas sangat baik dan perhatian, apa pendapatmu jika aku berselingkuh dengannya?" celetuk Bella kembali melempar pertanyaan pada semua orang, hingga membuat Felix dan Lisa terkejut, tak terkecuali Lucas yang Bella gunakan sebagai umpan.

 

"Tidak mungkin," Lisa langsung menyanggahnya, "sebentar lagi kami akan menikah, dia tidak mungkin menduakan ku."

 

Felix memutar bola matanya jengah, karena merasa ucapan Bella semakin sulit untuk ia cerna.

 

"Aku tahu kau kesal padaku, kau juga tahu kalau aku ini tipekal pria yang pencemburu." Felix menghela nafas kasar, "Bella, lelucon mu itu sama sekali tidak lucu."  imbuh Felix menggerutu.

 

"Hey, sebenarnya kalian ini kenapa? Nona Bella hanya sedang bercanda. kenapa kau marah?" sela Lucas mencairkan suasana.

 

Seringai licik Bella tercipta, gadis itu langsung merengkuh tubuh jangkung Felix sambil bergelayut manja. "Kau menggemaskan ketika sedang marah, haruskah malam ini kita tidur bersama?"

 

Lisa terperangah, rahangnya mengeras dengan tangan yang mengepal spontan. setelah mendengar tawaran Bella yang nakal.

 

"A... apa kita harus membahasnya sekarang?" sejenak Felix melirik kikuk kearah Lucas dan Lisa.

 

"Kenapa?" Bella mengerutkan dahinya, "mereka berdua sudah dewasa. bohong jika mereka tidak pernah melakukannya."

 

Felix menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "kenyataannya kita berdua juga belum pernah melakukannya." ucap Felix merendahkan nada bicaranya, Namun. Lisa dan Lucas masih mampu untuk mendengarnya.

 

"Apa itu sebabnya kau memilih untuk meniduri wanita jalang, di belakangku?" tanya Bella polos, dengan ekspresi datar yang sukses membuat Lisa semakin geram.

 

"A... apa yang kau katakan, cepat suruh stafmu membungkus pakaian yang sudah Lisa pilih."

 

"Astaga," Bella melebarkan bola matanya memandang Lisa yang sedang memegangi gaun pilihannya.

 

"Kenapa?" tanya Lisa menekan rasa kesal.

 

"Kau menyukai gaun itu?"

 

"Iya, kenapa?"

 

"Gaun itu adalah hasil karya terburukku. kenapa seleramu sangat rendah?"

 

Ucapan Bella yang tajam berhasil memicu kemarahan Lisa, wanita itu bahkan langsung melempar gaun yang sedang ia genggam penuh kekesalan. Lalu pergi begitu saja tanpa bicara.

 

"Hey, aku serius. jika kau tidak percaya tanyakan saja pada Rendi sekertaris ku." pekik Bella pada Lisa.

 

Lucas hanya mampu menyaksikan kegilaan yang baru saja Bella lalukan. saat Lisa pergi, ia langsung mengejar wanita itu. bertingkah seperti calon suami yang baik, meskipun ia sudah tahu tentang scandal yang dilakukan oleh Lisa dan juga Felix, kekasih Bella.

 

BERSAMBUNG...

Related chapters

  • Love Shadows   Episode 5

    "Ahhh..." Lisa melempar tasnya ke sembarang arah. wanita tersebut mengamuk, meluapkan kekesalan lantaran telah di hina oleh Bella habis-habisan. "Dia terlalu membanggakan dirinya, gadis bodoh! Aku jadi penasaran, setelah ia mengetahui jika aku dan Felix telah menjalin hubungan. Akan ku buat kau menangis darah, Bella." jeritnya geram.Setelah mengantar Lisa pulang, Lucas pun langsung pergi begitu saja tanpa mengikuti calon istrinya masuk kedalam. keduanya juga tak saling bicara, mereka benar-benar menjalin hubungan tanpa adanya rasa. untuk keluar bersama saja, hal itu terpaksa harus mereka sepakati. lantaran orang tua merekalah yang terus mendesaknya.Di tempat lain, Bella kembali mengubah sikapnya pada Felix. gadis tersebut kembali menjadi sangat irit bicara, setelah Lucas dan Lisa meninggalkan mereka."Kau benar-benar keterlaluan, Bella. tadi kau terus menggodaku di hadapan mereka, sekarang kau

    Last Updated : 2021-09-02
  • Love Shadows   Episode 6

    "Bella, kenapa kau masih disini?" tanya Rendi sambil mengemas barang, bersiap-siap untuk pulang."Ah, iya." Bella tersenyum kikuk, "kau duluan saja, aku akan menyelesaikan sketsa ini malam nanti."Rendi menganggukan kepalanya, ia lantas menyandangkan tas wanita di bahu sebelah kirinya kemudian berkata, "Aku akan pulang sekarang. jika ada sesuatu cepat hubungi aku." ujarnya dengan nada bicara sedikit kewanita-wanitaan."Baik, baik. aku pasti akan menghubungimu jika perlu sesuatu," sahut Bella secepat kilat mengiyakan. berharap Rendi bisa cepat pergi meninggalkannya seorang diri."Dengan syarat.""Apa?""Naikan gajiku, dan aku akan langsung cepat datang.""Astaga," Bella menggelengkan kepala, seraya memutar bola mata. "cepat pergi dari hadapanku, bulan depan gajimu ku naikan!" desak

    Last Updated : 2021-09-02
  • Love Shadows   Episode 7

    "Lucas..." Bella mengalihkan pandangannya kearah pria itu, dengan sorot kosong."Apa?""Ayo tidur bersama," ajak Bella santai. Namun sukses membuat Lucas terkesiap melebarkan bola matanya."What? Apa kau sudah kehilangan akal? kau sadar tentang apa yang baru saja kau katakan?" Sungut Lucas tanpa mengurangi rasa keterkejutannya."Ajari aku bagaimana menjadi dirimu, Felix benar-benar sudah membuatku gila." isak Bella tak berdaya."Tak ada cara lain, kau harus mengakhirinya saat ini juga."Bella menggelengkan kepalanya, air matanya semakin deras berjatuhan. "Tidak bisa, aku sangat mencintainya. sesaat mungkin aku tak bisa mengendalikan kekecewaan ku padanya. tapi setelah itu, tetap aku yang menderita. aku akan kehilangan cinta sekaligus tunangan ku," erang Bella mencurahkan kepedihannya.

    Last Updated : 2021-09-02
  • Love Shadows   Episode 8

    Dalam sekejap, perasaan Bella menjadi lebih baik. saat kini gadis itu telah menemukan target untuk membantunya dalam membalas dendam. secara garis besar, Bella dan Lucas memang telah saling memanfaatkan. Namun, tak menutupi kemungkinan jika keduanya juga sama-sama akan di untungkan."Itu, Bella." ucap Rina, yang tak lain adalah ibunya menatap sambil menunjuk kearah Bella."Felix?" Bella tertegun, saat kedua bola matanya menatap pria yang ia kenal sebagai pengkhianat. bukan lagi kekasihnya. "Kenapa dia di sini? bukankah dia sedang bersama Lisa di hotel?" batin Bella heran bertanya-tanya."Kenapa baru pulang? Felix baru saja datang. Ia baru kembali dari kantor, dan langsung mencari mu kesini."Bella melirik kearah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam. benarkah Felix baru saja kembali dari kantor? atau itu hanya alas

    Last Updated : 2021-09-04
  • Love Shadows   Episode 9

    Keesokan harinya, Bella mencoba menahan tangisnya di hadapan Lucas. matanya sudah menggenang, wajahnya kian memanas saat Lucas terus menanyakan kenapa Bella terlihat sangat menyedihkan.Di sebuah cafe, mereka kembali mengatur janji untuk saling bertemu dan menghibur. Lucas yang awalnya menolak karena ada pekerjaan mendesak pun pasrah. ia terpaksa mengiyakan keinginan Bella, lantaran Bella terus menangis sambil menghubunginya."Ada apa?" tanya Lucas heran memperdalam tatapan. meskipun pria itu yakin, jika kondisi Bella seperti ini ada kaitannya dengan masalah yang sedang menimpa mereka."Kau... kau benar," Bibir Bella bergetar, air matanya mulai berjatuhan."Soal Apa?""Felix, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri jika di sekujur dada dan lehernya terdapat begitu banyak bekas kecupan." erang Bella memecah tangisan.

    Last Updated : 2021-09-04
  • Love Shadows   Episode 10

    Di sebuah basemen hotel, Bella dan Lucas hanya saling terdiam tanpa bicara. entah apa yang akan mereka lakukan dengan datang ke sana. Lucas sendiri merasa malu akan dirinya yang tanpa sadar sudah mengemudikan mobil membawa Bella ke sebuah penginapan ternama."A... apa kita hanya akan terus diam di sini?" tanya Bella terbata sambil meremat ujung dress-nya."Entah, kau yang memaksaku untuk membawamu datang kesini." sahut Lucas datar, tak berani menatap Bella.Bella menggigit bibir bawahnya, gadis itu mengerjap sejenak begitu ia kembali mengingat apa yang sudah ia lakukan bersama dengan Lucas barusan. "Di hadapan Felix aku terus menjaga harga diriku, tapi di hadapannya aku terus menjatuhkan harga diriku." batin Bella memelas."Se... sebaiknya kita batalkan saja," Dengan penuh kegugupan, Lucas melirik kearah Bella."Kau yakin? kita sudah seja

    Last Updated : 2021-09-04
  • Love Shadows   Episode 11

    Paha dan telapak tangan Bella sampai berkeringat basah. sudah beberapa menit berlalu dan Lucas masih saja mendiamkannya. Bella semakin tak nyaman dengan situasi yang menyebalkan ini. Ia ingin bicara. Namun, Bella sendiri kebingungan harus mengatakan apa."A... apa kita hanya akan terus begini?" tanya Bella memberanikan diri."Memangnya kau ingin aku melakukan apa?" sahut Lucas hingga sukses membuat Bella mengeratkan giginya geram."Apa kau tidak pernah bercinta? lakukan apapun yang kau mau padaku!" titah Bella mendengus.Lucas menghela nafas kasar. ia mendalamkan tatapannya kearah Bella seraya beranjak mendekatinya. "Lihatlah dirimu, kau bahkan sangat ketakutan. kenapa terus memaksakan diri?" protes Lucas senada mengejek."Aku tidak takut, aku hanya sedang gugup!""Baiklah, maka kita tidak perlu melakukannya!

    Last Updated : 2021-09-29
  • Love Shadows   Episode 12

    Dengan tubuh telanjang yang di tutupi oleh selimut tebal. Bella meringkuk, memunggungi Lucas yang saat itu sedang terkulai lemas tepat di sebelahnya. Bella terus menggigit bibir bawahnya, sesekali Bella melirik kearah Lucas saat pria itu kembali diam tak bicara."Lucas?" Bella memulai pembicaraan, tanpa mengubah posisi berbaringnya membelakangi Lucas."Hmmm?" Lucas bergeming, merasa tenaganya sudah terkuras habis."A... apa yang sudah kita lakukan?" tanya Bella kikuk, terbata."Entah,""Apa sekarang aku sudah bukan lagi seorang per*awan?""Hmmmm,""Astaga..." Bella menghela nafas panjang, dengan ekspresi memelas. "Aku pasti benar-benar sudah gila! seharusnya kau tidak menyentuhku tadi," lirih Bella hingga sukses membuat Lucas spontan membuka matanya."W

    Last Updated : 2021-10-06

Latest chapter

  • Love Shadows   Episode 69

    Lucas berlari menerobos pintu utama kediaman keluarga Bella. Pria itu terlihat sangat pucat, wajahnya mengatakan jika ia sedang tidak baik-baik saja. Lucas juga mengabaikan Nick yang sedang bersantai di ruang keluarga. Parahnya, sepertinya Lucas sama sekali tidak menyadari jika di sana terdapat sang Ayah Mertua."Lucas, kau..." Belum sempat Nick menyelesaikan ucapannya. Akan tetapi, langkah pria itu sudah sangat jauh dari pandangan matanya.Sampai detik ini, Nick sama sekali tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tiga puluh menit berlalu, Rina sebelumnya sempat mengatakan padanya jika sang istri hendak membawakan rupa-rupa minuman hangat beserta cemilan untuk di suguhkan pada putri tercintanya."Bella..." Pintu terdorong kasar dari luar. Suara hentakannya sanggup membuat kedua orang yang berada di dalam ruangan cukup terkejut.Rina melirik ke ambang pintu, bersamaan dengan Bella yang saat itu la

  • Love Shadows   Episode 67

    Aneh, itulah yang sedang Luna rasakan. begitu banyak kiriman yang ia dapatkan, mulai dari bunga, kue, sampai manisan hingga perhiasan. dengan nama Maria sebagai pengirimnya.Berulang kali Luna memastikan, ia bertanya, benarkah paket tersebut Maria kirimkan untuknya. Lalu jika iya, apa maksud dan tujuan wanita paruh baya tersebut.Kali ini Luna kesulitan untuk membaca apa yang lawannya rencanakan. Maria sendiri juga tidak pernah datang, kenapa kiriman tersebut harus diberikan oleh campur tangan kurir? Kenapa tidak dia sendiri saja yang mendatangi Luna dan memberikan paket tersebut secara langsung padanya?Sungguh, Luna benar-benar khawatir. tidak biasanya, Maria berbuat baik dan perhatian sampai harus repot-repot mengirimkan sesuatu kepadanya. Apalagi benda tersebut terbilang cukup berharga dan ada nilainya."Kiriman lagi, Nyonya?" tanya Bibi Chan penasaran menghampiri."Iya, aku

  • Love Shadows   Episode 66

    Seminggu berlalu, Devan masih belum mendapatkan keinginan atas apa yang sudah Riana janjikan. gadis itu justru bertingkah seolah bak ratu, pekerjaannya hanya memainkan ponsel dan mendorong-dorong kursi roda milik Devan. Dengan ancaman yang ia jadikan senjata, Riana mampu hidup layak tanpa harus bersusah payah bekerja."Hey, kapan kau akan menepati janji mu?" tanya Devan dingin dengan mata memincing.Riana melirik ke sumber suara, dimana saat itu Devan sedang berada tepat di hadapannya. "Eummm, sekarang!" sahut Riana santai, setelah sebelumnya Riana memastikan waktu dan kondisi yang ia rasa sudah cukup memungkinkan.Riana bukannya tak ingin menepati janji, hanya saja. jika hal itu ia lakukan saat Maria dan Marco sedang berada di rumah. tentu yang akan Devan dan Riana hadapi hanyalah penolakan.Mungkin sekarang waktunya sudah tepat. saat keadaan rumah benar-benar sepi, dan hanya menyisakan Riana dan De

  • Love Shadows   Episode 65

    Alvin tentu tidak bisa menunggu lagi. tanpa berpikir panjang, ia langsung meninggalkan Luna begitu saja dan memilih untuk meminta pertanggung jawaban dari Marco dan Maria. Sumpah demi apapun, Alvin kini sudah benar-benar berubah. hidup dan matinya sudah Alvin serahkan pada Luna. jikapun harus memilih, Alvin lebih baik kehilangan segalanya dari pada harus berpisah dengan istrinya. Tidak perduli apa tanggapan orang lain yang akan Alvin dapatkan. pria itu sudah membulatkan tekadnya untuk menjebloskan ibunya ke dalam penjara. atas tuntutan percobaan pembunuhan. Padahal, Alvin sama sekali tak memiliki bukti apapun. Namun, kemarahannya sukses membuat pria itu kehilangan akal. untuk bertindak tanpa memikirkan dampak dan akibat. Bruak... Alvin mendorong kasar pintu utama kediaman keluarganya. langkah Alvin tak terkontrol, apapun yang Alvin lihat langsung Alvin lemparkan hingga sukses membuat kekacaua

  • Love Shadows   Episode 64

    Bencana, Alvin justru merasa jika nasihat ibunya sukses membuat pria itu merasa beban hidupnya bertambah. Bagaimana tidak? Mengontrol pikirannya agar segera melupakan Laura saja Alvin tak bisa. sekarang, Maria justru semakin menekan Alvin agar pria tersebut memanjakan Luna dan menghujaninya dengan penuh cinta. Ditambah permintaan untuk memiliki keturunan. Sudah cukup Alvin menuruti keinginan mereka yang semakin membuat pria itu merasa gila.Ayolah, Alvin tidak mungkin bisa melakukannya saat bayang-bayang Laura justru terus saja menghantuinya. Ini memang bukanlah pertama kali bagi Alvin. yang berarti, Luna bukanlah gadis satu-satunya yang akan pria itu tiduri. Namun, setiap kali melakukannya. Alvin justru melandasi hal tersebut dengan rasa ketertarikan. Ia hanya bisa memenuhi hal itu dengan adanya perasaan. Dalam kata lain, perasaan yang bisa di artikan atau di sebut cinta."Bibi Chan..." Luna memanggil wanita paruh baya tersebut, saat Bibi C

  • Love Shadows   Episode 63

    Bencana, Alvin justru merasa jika nasihat ibunya sukses membuat pria itu merasa beban hidupnya bertambah. Bagaimana tidak? Mengontrol pikirannya agar segera melupakan Laura saja Alvin tak bisa. sekarang, Maria justru semakin menekan Alvin agar pria tersebut memanjakan Luna dan menghujaninya dengan penuh cinta. Ditambah permintaan untuk memiliki keturunan. Sudah cukup Alvin menuruti keinginan mereka yang semakin membuat pria itu merasa gila.Ayolah, Alvin tidak mungkin bisa melakukannya saat bayang-bayang Laura justru terus saja menghantuinya. Ini memang bukanlah pertama kali bagi Alvin. yang berarti, Luna bukanlah gadis satu-satunya yang akan pria itu tiduri. Namun, setiap kali melakukannya. Alvin justru melandasi hal tersebut dengan rasa ketertarikan. Ia hanya bisa memenuhi hal itu dengan adanya perasaan. Dalam kata lain, perasaan yang bisa di artikan atau di sebut cinta."Bibi Chan..." Luna memanggil wanita paruh baya tersebut, saat Bibi C

  • Love Shadows   Bab 62

    Keesokan harinya, Luna terlihat pulas tidur di atas sebuah sofa di ruang keluarga. Dengan menggunakan setelah bathrobe karena semalam gadis tersebut mendapat tawaran untuk tidur bersama Bibi Chan setelah menumpang di kamar mandinya guna membersihkan badan.Sebenarnya, Bibi Chan juga sudah menawarkan kamar lain agar Luna bisa istirahat dan tidur dengan nyenyak. Namun, Luna menolak dengan alasan tak ingin merepotkan wanita paruh baya itu untuk membersihkan kamar lain. karena saat itu, waktu sudah menunjukan pukul tengah malam."Luna..."Seketika gadis itu mengerjap sadar dari tidurnya, saat ia mendengar dengan jelas suara seseorang ia kenal memanggil namanya."A... Apa yang terjadi, sayang? Kenapa kau tidur di luar? Dimana Alvin?" tanya Maria, sang mertua sekaligus Ibu dari Alvin.Luna memucat, ia cukup kebingungan memikirkan jawaban atas pertanyaan yang mertuanya lontarkan. "Aku..

  • Love Shadows   Episode 61

    Gemericik air terdengar, pintu kamar kecil pun terbuka. Menghabiskan waktu setidaknya kurang dari dua puluh menit untuk membersihkan diri. Lucas tersenyum kecut, begitu melihat ponselnya tidak menampilkan pemberitahuan pesan dari Bella. Tentu saja, Lucas sedang menunggunya. Pria tersebut benar-benar memiliki harga diri yang cukup tinggi. Kesal akan sikap Bella yang selalu membuatnya cemas tak karuan, Ia berprinsip jika kali ini Lucas akan menahan diri untuk tidak terpengaruh dengan ucapan sang wanita. "Huh..." Lucas menghela nafas panjang, mencoba membuat dirinya sedikit lebih tenang, "Takdir macam apa ini?" Pantulan tubuh Lucas terlihat jelas di cermin, bahu lebar, perut kotak-kotaknya seakan memperindah rupanya. Siapa yang tak tertarik pada Lucas? Meskipun di kenal sebagai pria dingin yang tak banyak bicara. Nyatanya Lucas mampu membuat para gadis terpana. Berada jauh dengan Bella selalu membuat Lucas di selimuti rasa curiga. Terlebih, beberapa waktu lalu, sebuah pertunjukan penti

  • Love Shadows   Episode 60

    "Ayolah, Kenapa akhir-akhir ini aku sangat cengeng," Bella menyeka air matanya, matanya sedikit memerah dengan wajah yang sedikit membengkak. Siapa yang tak kesal dengan Bella dan sikapnya? Rendi sang asisten pun sering kali mengumpati gadis tersebut. Lantaran keplinplanannya. "Perutku," Bella mengelusnya pelan. Air matanya kembali berjatuhan, "Aku sudah kehilangan anaknya, dan Aku tidak mau kehilangan Ayahnya." Pekik Bella histeris *** "Siapa, Pah?" tanya Rina sesaat, setelah wanita ibu berhasil menuruni anak tangga terakhir. "Entahlah," sejenak Nick melirik kearah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, "Sudah pukul sebelas, apa masih ada orang yang berkunjung di jam seperti ini?" "Biarkan Mama saja yang lihat," tanpa menghentikan langkahnya. Rina langsung bergegas berjalan menuju pintu utama, guna menghilangkan rasa penasaran. Benar apa yang Nick katakan. Keluarga Winter sangat menghargai waktu, meskipun Bella terbilang sangat kurang disiplin. Namun, berbeda dengan Ni

DMCA.com Protection Status