Share

Hancur

Author: Pelangi Jingga
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hancur lebur persaan ini

Ingin aku berlari

Berlari sejauh mungkin dari persaan ini

Kuharap semua ini hanya mimpi

Dan kuharap mimpi itu pergi dan tak kembali

Aku menyesal mengenal mu

Jika kau datang untuk memberiku rasa sakit

Sebaiknya kau tak perlu singgah di hati ini

~~~

Hanna pergi dengan hatinya yang perih, bagaikan luka yang tersiram air garam, itulah yang ia rasakan saat ini.

Setelah Hanna rasa sudah cukup jauh dan tidak begitu banyak orang yang berlalu lalang, Hanna pun mulai menangis sejadi jadinya, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sudah kuduga di akan meninggalkan ku El," ucapnya dalam tangis.

Elle yang awalnya memegang gagang kursi roda Hanna, sekarang beralih memegang pundak Hanna, mencoba untuk menghibur sahabatnya.

"Han, gak usah nangisin orang kaya gitu, dia gak pantes kamu tangisin Han," ucap Elle sembari memberi pelukan untuk Hanna.

"Sudah Han, cukup menangisnya, masih banyak orang yang sayang sama kamu Han, bukan cuma Vikky aja, masih ada Mamah dan Papah Han," sambung Elle.

Hanna menganggukan kepalanya, mengusap air matanya yang telah membasahi pipinya.

"Nah, sekarang kita pulang aja ya," ajak Elle.

Hanna yang masih sesegukan menjawab dengan nada suara yang rendah, "Ayo."

Sembari di dorong oleh Elle, Hanna mulai menguatkan hatinya. Tapi apa daya, bayang bayang tentang diri Vikky masih menghantui Hanna di setiap sudut gapaian mata dan ingatannya.

"Elle."

"Hmm... Apa Han?"

"Kamu percaya gak kalau si Vikky selingkuh?"

"Han, depan mata kita loh si Vhias manggil Vikky sayang, apa itu kurang?" jawab Elle yang kesal dengan pertanyaan Hanna.

"Lagian kamu kenapa sih Han, Udah lupain aja, kamu berhak dapet yang lebih baik dari Vikky," sambung Elle.

"Aku berhak dapet yang lebih baik?" tanya batin Hanna.

"Lagi pula kamu sadar atau gak sih, Han? Keluarganya Vikky itu pesaing bisnis papah mu loh."

"Darimana kamu tau itu?"

"Baca berita, di internet udah banyak Han, persaingan bisnis antara papah mu sama keluarganya Vikky tuh udah gak sehat Han"

Sesampainya mereka di depan gerbang, seperti biasanya Elle memesan taxi online untuk pulang.

~~~

setelah 35menit dijalan, Hanna dan Elle sampai dirumah keluarga Hanna.

Selama di perjalanan pulang Hanna menjadi pendiam, begitu pula setelah sampai dirumahnya.

Mamah Giselle yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah menyadari, bahwa yang turun dari mobil di depan rumahnya itu adalah Hanna dan Elle. Segera ia pergi mematikan kran air, dan berlari ke arah Hanna untuk membantunya turun dari mobil.

"Sayang, udah selesai? kok cepat sekali kamu pulangnya nak?" tanya Mamah Giselle.

Hanna diam seribu bahasa, pikirannya berlabu kemana mana. Elle bingung harus bicara apa kepada Mamah Giselle atas diamnya Hanna.

"Tan, aku anter Hanna dulu ya ke kamar," imbuh Elle.

Mamah Giselle mempersilahkan Elle masuk kedalam rumah untuk mengantar Hanna ke kamarnya.

"Ada apa dengan Hanna? Tidak biasanya dia diam" batin Mamah Giselle yang mengetahui persis seperti apa sifat anaknya.

"Sudahlah, nanti juga dia akan cerita" gumamnya.

Mamah Giselle pun melanjutkan menyiram bunga yang tertunda tadi.

Semenjak kecelakaan yang menimpa Hanna, kamar Hanna yang dulu ada di lantai dua, sekarang di pindahkan ke lantai bawah, agar memudahkan Hanna jika ingin beraktifitas.

"Han," tepuk Elle di pundak Hanna.

"Hm... Ya?"

"Kamu gak apa apa kan? Maksudku, kamu gak boleh mikirin si Vikky lagi ya?"

"Ya, aku gak mikirin dia kok, aku bakalan mencoba buat move on"

"Syukur deh kalo kaya gitu" ucap Elle dibarengi dengan suara mengehela nafas.

"Han, aku haus, aku kedapur dulu ya? Mau cari minum" sambung Elle.

Elle pun keluar dari kamar Hanna.

Hanna melihat ke sekeliling kamar, matanya terpaku pada satu figura foto yang terletak di atas meja rias, ya foto mereka berdua saat berada di taman bermain.

Betapa hancur hatinya menatap figura itu, Hanna mulai mendorong kursi rodanya ke arah figura tersebut.

Dan... PRANKK... hancur sudah figura itu, ia lempar ke arah kaca rias yang ada di hadapanya.

Ia lempar semua barang yang ada di meja rias, berteriak sejadi jadinya, mengerang se kencang kencangnya, berharap rasa sakitnya pergi untuk selamanya.

Menangislah Hanna, menangislah sesuka mu, keluarkan lah rasa sakit yang kau rasakan itu, jangan kamu pendam Hanna.

"Aaaaaa..." teriak Hanna di kamarnya.

Elle yang sedang meneguk air yang ia ambil dari lemari es pun tersedak, kaget mendengar suara pecahan kaca dan teriakan Hanna dari kamar.

Elle meletakan gelasnya, berlari ke arah kamar Hanna, ia takut terjadi sesuatu kepada sahabatnya itu.

"Han, kamu gak apa apa?" tanya Elle di ambang pintu.

Hanna menangis tersedu sedu, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, tangannya yang penuh dengan darah, tergores oleh serpihan kaca.

Elle terkejut bukan main, pasalnya tangan Hanna sudah berlumuran dengan darah.

"Hanna, Hanna, kamu kenapa?"

Elle menggenggam kedua tangan Hanna, dibalutnya tangan Hanna dengan baju, karna cuma itu yang di dapat di gapai oleh Elle yang terlalu panik.

"Han, tahan ya Han, aku panggil Mamah dulu."

Elle pun pergi berlari mencari Mamah Giselle.

Hanna melihat tangannya yang sudah di balut oleh Elle.

"Apa yang aku lakukan!"

Melihat sekeliling kamarnya, sudah porak poranda layaknya kapal pecah.

Kalap yang ia rasa tadi membuatnya lebih sakit dari rasa sakit yang ada di tangannya.

Suara langkah kaki terdengar disana, ternyata Mamah Giselle dan Elle.

"Hanna, anak Mamah, kamu kuat ya nak, jangan hanya karna dia kamu lukai tangan mu yang berharga ini nak," ucap Mamah Giselle menggenggam tangan anak kesayangannya.

"Mamah," imbuh Hanna sesegukan.

Mamah Giselle tak tega melihat anak kesayangannya yang ia jaga bagaikan berlian menangis sesegukan, ia pun memeluknya dengan penuh kasih sayang, menenangkan anaknya dari tangisnya.

Dan, berhasil.

"Hanna, kamu akan lebih sakit jika kamu mengetahui yang mencelakaimu adalah keluarga orang yang kamu sayang," batin Mamah Giselle.

Elle yang membawa kotak obat mulai mengobati tangan Hanna secara perlahan.

"Tahan ya Han."

"Shhh... Pelan El," rintih Hanna sesegukan.

"Udah tau sakit, ngapain coba pake mecahin kaca."

"Namanya juga orang kalap," jawab Hanna.

"Mana Hanna yang dulu, yang selalu kuat saat di terpa badai."

"Hancur El."

"Hancur? Karna laki laki gak berguna itu kamu hancur? Sadar Han, kamu itu cantik, banyak kok yang mau sama kamu, yang tulus sama kamu, yang benar benar sayang sama kamu."

Hanna memalingkan pandangannya, menahan air mata yang seakan meminta untuk turun ke wajahnya.

"Lupain dia Han, dia gak pantes buat kamu, inget! Air mata mu berharga Han," ucap Elle sembari menghapus kasar air mata Hanna.

"Bisa pelan kan ngusapnya" tukas Hanna.

Elle tertawa.

TBC

Related chapters

  • Love Me Please   Desakan(Vikky)

    Maafkan aku.Aku tak pantas untukmu.Aku terlalu menyakitimu.Aku memang mencintaimu.Tapi cintaku lah yang menyakitimu.Ku mohon maafkan aku.Aku terima jika kau ingin menghinaku.Tapi tolong jangan tangisi diri ku.~~~"Vikky!" teriak seorang wanita.Vikky tak menghiraukan panggilan tersebut."Vikky!" tukas wanita itu yang tak lain adalah Vhias."Vikky! Ingat perjanjian kita!" sambung Vhias, memperingatkan Vikky tentang perjanjian yang mereka sepakati.Vikky pun menghentikan langkah kakinya, dan kemudian menoleh ke arah Vhias"Apa? Mau mengancamku lagi? Aku udah gak perduli, terserah kamu sekarang, aku capek."Vikky melanjutkan langkahnya, Vhias yang kesal dengan sikap dan jawaban Vikky mulai berbicara dan membawa bawa nama Hanna."Oke kalau itu mau mu, aku bakalan kasih tau Hanna kalau kamu deketin dia karna ingin mengambil rahasia perusahaan Papanya saja, dan aku akan

  • Love Me Please   Mencoba Bangkit

    Ketika mata telah memandang.Maka hati lah yang akan berbicara.Ketika pikiran telah menguasai diri.Maka prasangka lah yang akan hadir.Aku tau Tuhan itu baik pada umatnya.Selalu menunjukan kebenaran.Walau dalam keadaan yang kurang tepat.Dan terkadang kebenaran itu menyakitkan.~~~Malam pun tiba, dan jam pun menunjukan pukul 19.00 .Elle berpamitan pulang, meninggalkan ibu dan anak itu berdua di kamar, duduk di atas kasur yang ada dikamar tersebut."Han.""Iya? Kenapa Mah?""Jangan gitu lagi ya nak? Mamah takut kamu kenapa-kenapa," ucap Mamah Giselle mengusap pucuk kepala anak kesayangannya."Gak Mah, Hanna janji, Hanna gak akan ngelakuin hal kaya gitu lagi.""Janji ya nak, kamu kalau ada masalah cerita sama Mamah nak, jangan kamu pendam sendiri.""Iya Mah, nanti Hanna ceritain kalau hati Hanna udah siap Mah."Mamah Giselle memeluk anaknya, sebenarnya ia tau apa yang ada di pik

  • Love Me Please   Keajaiban Tuhan

    Hancur hati ini.Menerima kenyataan yang amat pahit.Orang yang ku cintai.Ternyata dalang di balik semua ini.Kenyataan ini begitu pahit.Hingga ku tak sanggup menerimanya.Tapi begitulah kenyataan hidup ku.Memang selalu tak menentu.~~~Bagai di sambar petir pada siang bolong, hati Hanna yang saat awalnya tak bisa menerima kenyataan, kini berangsur bisa menerima kenyataan pahit yang menerpanya itu.Ternyata orang yang ia cintai selama ini adalah dalang di balik semua kesedihan hidupnya sekarang.Tega nian, hanya karna ingin mendapatkan rahasia perusahaan papahnya, nyawanya Hanna hampir terancam.Berlinang sudah air mata Hanna, tak terbendung karna fakta yang telah di renggut oleh kenyataan pahit.Semuanya sia sia, jalinan yang ia bangun dan ia jaga selama ini di hancurkan karna faktanya harta yang dimiliki oleh papahnya lah yang menjadi incaran mereka.Selama ini ia hanya di permainkan, di jadikan

  • Love Me Please   Fakta di balik secarik kertas

    Sinar matahari itu menghangatkan.Tapi bagi sebagian orang kehangatan itu.Bisa berubah menjadi rasa terbakar.Sinar matahari selalu menyinari hari.Tapi bagi sebagian orang sinar itu.Bisa berubah menjadi terik yang amat menyengat diri.Begitu pula dengan cinta.Kadang mengahangatkan.Sampai kadang kehangatan itu berubah menjadi rasa terbakar.Kadang menyinari.Sampai sinar itu berubah menjadi terik yang menyengat hati.~~~Hanna pun keluar dari kamarnya, ia telah siap untuk berangkat ke kampusnya, perlahan tapi pasti ia memutar kursi rodanya itu.Elle melihat Hanna yang keluar dari kamar pun menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa ia menyuruh Elle datang pagi-pagi sedangkan dirinya sendiri saja belum siap."Akhirnya Nyonya keluar kamar," ledek Elle.Hanna terdiam tak seperti biasanya, mukanya pun tampak serius dengan tatapan tajam layaknya pisau menusuk ke arah Elle."Ad

  • Love Me Please   Terpanah

    Sepertinya aku terkena panah cinta.Melihatnya tersenyum membuat ku bahagia.Senyumnya membuat ku menjadi gila.Senyum manis mu menusuk ke hatiku.Sampai Hati ku berdetak tak karuan.Aku harus apa?Panah ini telah menusuk hati ku.Dan hati ini semakin tak karuan.Seperti ingin melompat dari dalam sana.Panah cinta ini membuat ku gila.~~~Seperti biasanya, sesampainya di Rumah Sakit, Hanna pergi ke resepsionis untuk mendaftarkan dirinya."Nona Hanna, bisa langsung keruangan Dokter Kevin ya," kata sang resepsionis.Hanna menganggukan kepalanya, kemudian ia pun pergi menemui Dokter Kevin di ruangannya."Permisi Dok," ucap Mamah Giselle sembari mengetuk pintu dari luar."Silahkan masuk,""Hanna? kamu kenapa? apa kaki kamu sakit lagi?" tanya Dokter Kevin cemas.Hanna menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin periksa saja Dok, tadi pagi aku mau mengambil Es batu di kulka

  • Love Me Please   Dilema

    Dilema.Disaat engkau datang.Hati ini begitu tenang.Seperti bunga yang sudah hampir layu.Kemudian di sirami kembali.Bertemu dengan mu adalah anugrah.Perpisahan dengan mu adalah takdir.Ku harap kita tak akan terpisah.Sampai takdir tak mempermainkan kita.~~~Dokter Kevin menyarankan agar Hanna sesegera mungkin menggunakan 'kruk' agar syarafnya dapet merespon kembali.Senyum merekah di bibir Dokter Kevin mengetahui bahwa Hanna akan sembuh dan dapat berjalan kembali.Tetapi hatinya berkata lain, ia gundah bahwasannya ketika Hanna sembuh nanti ia akan jarang bertemu, atau bisa jadi malah tidak akan pernah bertemu kembali.Namun Dokter Kevin seketika merubah raut wajahnya, dari tersenyum menjadi agak sedikit murung.Mamah Giselle terheran melihat raut wajah dokter Kevin yang berbuah drastis, ia sadar betul apa yang sedang di rasakan Dokter Kevin saat ini.Mamah Giselle seperti

  • Love Me Please   Diary kecil

    Dear diary,Hari ini aku senang karna kaki ku sudah hampir sembuh, tapi ntah kenapa ada perasaan sakit yang teramat di hati ini.Seperti sedang di cubit cubit, kenapa ya? Apa karna aku gak bisa ketemu Dokter Kevin? Apa aku mulai ada rasa sama dia?.Jika benar aku ada rasa sama dia, Aku tidak berharap dia akan membalasnya, karna rasa sakit ini masih ada sampai saat ini.Tapi emang benar sih kata Elle, dia itu ganteng, pasti banyak juga kan ya yang mau sama dia, gak mungkin dia gak ada yang mau.Apa aku bisa berharap ya? Tapi aku takut jatuh untuk ke dua kalinya.Udahlah aku ingin menyerah, kalau bicara tentang perasaan, masih takut.Apa aku harus membuka hati ku kembali ya? Tapi bagaimana caranya? Apa yang harus Hanna lakukan Tuhan, sulit untuk Hanna membuka hati saat ini.Hanna bimbang, Hanna ingin membuka hati tapi sakit di hati Hanna belum hilang sepenuhnya.~~~"Han," panggil seseorang dari balik pintu kamar."Iya,

  • Love Me Please   Gemuruh hati

    Tuhan,Jika rasa ini memang untuknyaKuatkanlah rasaku untuk bisa sampai kepadanyaJika rasa yang dia miliki bukan untukkuTolong hilangkanlah sebelum rasaku semakin besarKarna aku belum siap untuk sakit yang kedua kalinya~~~Jam makan malam pun tiba, semua sajian sudah disiapkan di atas meja makan.Tinggal menunggu para sang penyantap makanan untuk berkumpul di meja makan.Seperti biasa semua sajian ini Elle dan bi Jenab lah yang memasak dan menata makanan di meja makan."Sepertinya ada yang kurang?" tanya Elle.Hanna meningintip dari balik tembok memperhatikan Elle dan Bi jenab berdiskusi tentang makanan."Kenapa kalian tidak mengajak aku untuk memasak?" tanya Hanna."Tidak! Tetaplah disitu, dan jangan kemana-mana," tukas Elle.Terakhir kali Hanna mencoba untuk memasak sendiri, bukannya hidangan lezat yang mereka dapatkan, melainkan dapur yang hampir terbakar oleh ulahnya Hanna dan

Latest chapter

  • Love Me Please   Apa ini!

    Jika jalan ku ini adalah perjuanganMaka semoga perjuanganku tidaklah sia siaJika hati ku adalah miliknyaMaka persatukan lah kami berduaPersatukan kami dalam ikatan suci~~~Apa kamu percaya bahwa kehidupan seseorang dapat berubah secara dramatis karna satu moment di saat itu juga?Ya... aku percaya, namun aku tak mengerti aku dimana, aku hanya tau pandanganku kabur dan aku terjatuh saat aku ingin mencari kebenaran tentang tambatan hatiku.Dan semoga saja ini bukan pertanda buruk untukku.Sesampainya dirumah sakit Elle menelepon Mamah Giselle dan Papah Alexander agar mengetahui bahwa anak semata wayangnya sedang tidak sadarkan diri dirumah sakit.Setelah mengetahui berita tersebut, tanpa pikir panjang orang tua Hanna pun segera buru buru ke rumah sakit untuk mengetahui kebenaran yang dikatakan oleh Elle.Setelah beberapa menit Elle yang cemas dan sudah berada di depan ruang UGD pun melihat kedatangan ora

  • Love Me Please   lagi?

    Ketika kamu jatuh cinta kepada seseorang.Kamu akan tiba tiba memliki "kekuatan" untuk bertahan.Namun kamu juga akan tiba tiba memiliki ke "kelemahan".Cinta adalah dimana saat kita bertemu untuk pertama kalinya.Dan kemudian merencanakan banyak pertemuan yang amat kebetulan.Cinta itu mengalir bagaikan air, namun juga menyesatkan bagaikan fatamorgana.Yakinlah pada Tuhan, karna setiap manusia di ciptakan saling berpasangan.~~~Pagi menjelang, seminggu pun berlalu, Elle yang diam diam mecari tahu tentang Dokter Kevin pun mendapatkan jawabannya, Kevin menderita Gagal Ginjal, yang mengharuskannya untuk cuci darah minimal 1 kali dalam seminggu, dan memang benar apa yang di katakan Vhias, keadaan dokter kevin pun semakin parah.Elle pun tak tinggal diam, seperti kebiasaannya, jika ia tak bisa menyampaikan apa yang akan ia sampaikan pasti ia akan menulis surat, dan menaruhnya di tempat yang sekiranya terlihat oleh Hanna, ta

  • Love Me Please   Bagaimana Keadaan Mu

    jika memang ini adalah mimpitolong bangunkan akukarna mimpi ini begitu terasa nyatatapi amat menyakitkanbegitu indah tapi sulit di tela'ahbegitu manis tapi begitu sulit dimengerti~~~Hanna semakin bimbang dengan perasaannya ketika mengetahui bahwa orang yang ia sukai adalah kakak dari orang yang telah merenggut cinta terdahulunya.Berbeda dengan Elle, ia justru menghawatirkan keadaan Dokter Kevin sekarang ini."Han," panggil Elle."Dokter Kevin sakit apa ya?" sambungnya."Ntah lah, aku gak perduli juga.""Kenapa gitu Han? Bukannya kamu suka sama Dokter Kevin?""Tapi bisa saja kan mereka bersekongkol untuk membuat ku sakit hati, secara mereka kan adik kakak," Ucap Hanna yang merasa kecewa"Gak gitu juga Han, kamu gak boleh buruk sangka dulu, nanti aku cari tau dulu deh, semoga aja yang di bilang sama Vhias itu gak benar.""Iya semoga saja ya Elle, aku takut jika itu benar ke

  • Love Me Please   Gundah

    Jika ku bisa memilihKu ingin kau menjadi sang pemilik hatiJika ku bisa memintaKu ingin kau menjadi sang penjaga ragaKenyataan tak seindah dunia beserta isinyaTapi jika kita mensyukurinyaKenyataan itu akan menjadi moment yang berharga~~~Seminggu lebih telah berlalu, keadaan Hanna pun semakin membaik, tapi gundah di hatinya semakin menjadi.Seminggu ini Hanna tak melihat keberadaan Dokter Kevin di kampusnya, bahkan ia tak lagi kelihatan mengajar sehabis jamuan makan malam itu."Kamu nyadar gak Elle, Dokter Kevin sekarang gak keliatan di kampus ya? udah seminggu lebih loh padahal," tanya Hanna."Apa? Kamu kangen?" ledek Elle."Dih... Mana ada ya! aku cuma gak enak aja, soalnya sehabis makan malam, besok paginya kan jadwal dia mengajar di kampus tapi dia gak dateng, aku takut kata-kata Papah bikin dia sakit hati aja," jawab Hanna."Gak mungkin lah Han, mungkin dia lagi gak enak badan

  • Love Me Please   Aaaaa

    Tuhan.Engkau Maha baik.Engkau tau yang terbaik untuk hambaMu.Jika memang dia yang terbaik untuk ku.Tunjukkanlah jalan untuk kami bersama.Buka kan lah hati kami.Agar kami bisa bergandengan tangan.seperti yang Kau telah tuliskan di garis tangan ini.~~~Dentuman suara piring dan alat makan terdengar disana, menyelimuti keheningan yang mendera di ruang makan.Hanna memakan makanannya dengan hati-hati, oh mungkin lebih tepatnya agak sedikit risih karna Dokter Kevin diam diam mencuri pandangan ke arahnya, saat Hanna sedang menyantap makanan yang ada di piringnya.Elle dan Mamah Giselle sibuk dengan makanannya masing-masing.Sedangkan Papah Alexander melihat kecanggungan antara dua orang tersebut, ia pun tersenyum karna diam diam Dokter Kevin memerhatikan putri sematawayangnya itu."Apakah anda sudah mempunyai pacar Dok?" tanya Papah Alexander memecah keheningan di ruangan itu.Dokter Kevin tersadar

  • Love Me Please   Gemuruh hati

    Tuhan,Jika rasa ini memang untuknyaKuatkanlah rasaku untuk bisa sampai kepadanyaJika rasa yang dia miliki bukan untukkuTolong hilangkanlah sebelum rasaku semakin besarKarna aku belum siap untuk sakit yang kedua kalinya~~~Jam makan malam pun tiba, semua sajian sudah disiapkan di atas meja makan.Tinggal menunggu para sang penyantap makanan untuk berkumpul di meja makan.Seperti biasa semua sajian ini Elle dan bi Jenab lah yang memasak dan menata makanan di meja makan."Sepertinya ada yang kurang?" tanya Elle.Hanna meningintip dari balik tembok memperhatikan Elle dan Bi jenab berdiskusi tentang makanan."Kenapa kalian tidak mengajak aku untuk memasak?" tanya Hanna."Tidak! Tetaplah disitu, dan jangan kemana-mana," tukas Elle.Terakhir kali Hanna mencoba untuk memasak sendiri, bukannya hidangan lezat yang mereka dapatkan, melainkan dapur yang hampir terbakar oleh ulahnya Hanna dan

  • Love Me Please   Diary kecil

    Dear diary,Hari ini aku senang karna kaki ku sudah hampir sembuh, tapi ntah kenapa ada perasaan sakit yang teramat di hati ini.Seperti sedang di cubit cubit, kenapa ya? Apa karna aku gak bisa ketemu Dokter Kevin? Apa aku mulai ada rasa sama dia?.Jika benar aku ada rasa sama dia, Aku tidak berharap dia akan membalasnya, karna rasa sakit ini masih ada sampai saat ini.Tapi emang benar sih kata Elle, dia itu ganteng, pasti banyak juga kan ya yang mau sama dia, gak mungkin dia gak ada yang mau.Apa aku bisa berharap ya? Tapi aku takut jatuh untuk ke dua kalinya.Udahlah aku ingin menyerah, kalau bicara tentang perasaan, masih takut.Apa aku harus membuka hati ku kembali ya? Tapi bagaimana caranya? Apa yang harus Hanna lakukan Tuhan, sulit untuk Hanna membuka hati saat ini.Hanna bimbang, Hanna ingin membuka hati tapi sakit di hati Hanna belum hilang sepenuhnya.~~~"Han," panggil seseorang dari balik pintu kamar."Iya,

  • Love Me Please   Dilema

    Dilema.Disaat engkau datang.Hati ini begitu tenang.Seperti bunga yang sudah hampir layu.Kemudian di sirami kembali.Bertemu dengan mu adalah anugrah.Perpisahan dengan mu adalah takdir.Ku harap kita tak akan terpisah.Sampai takdir tak mempermainkan kita.~~~Dokter Kevin menyarankan agar Hanna sesegera mungkin menggunakan 'kruk' agar syarafnya dapet merespon kembali.Senyum merekah di bibir Dokter Kevin mengetahui bahwa Hanna akan sembuh dan dapat berjalan kembali.Tetapi hatinya berkata lain, ia gundah bahwasannya ketika Hanna sembuh nanti ia akan jarang bertemu, atau bisa jadi malah tidak akan pernah bertemu kembali.Namun Dokter Kevin seketika merubah raut wajahnya, dari tersenyum menjadi agak sedikit murung.Mamah Giselle terheran melihat raut wajah dokter Kevin yang berbuah drastis, ia sadar betul apa yang sedang di rasakan Dokter Kevin saat ini.Mamah Giselle seperti

  • Love Me Please   Terpanah

    Sepertinya aku terkena panah cinta.Melihatnya tersenyum membuat ku bahagia.Senyumnya membuat ku menjadi gila.Senyum manis mu menusuk ke hatiku.Sampai Hati ku berdetak tak karuan.Aku harus apa?Panah ini telah menusuk hati ku.Dan hati ini semakin tak karuan.Seperti ingin melompat dari dalam sana.Panah cinta ini membuat ku gila.~~~Seperti biasanya, sesampainya di Rumah Sakit, Hanna pergi ke resepsionis untuk mendaftarkan dirinya."Nona Hanna, bisa langsung keruangan Dokter Kevin ya," kata sang resepsionis.Hanna menganggukan kepalanya, kemudian ia pun pergi menemui Dokter Kevin di ruangannya."Permisi Dok," ucap Mamah Giselle sembari mengetuk pintu dari luar."Silahkan masuk,""Hanna? kamu kenapa? apa kaki kamu sakit lagi?" tanya Dokter Kevin cemas.Hanna menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin periksa saja Dok, tadi pagi aku mau mengambil Es batu di kulka

DMCA.com Protection Status