Share

Kembali.

Author: Sinta_Alda
last update Last Updated: 2021-08-12 16:19:00

***

Bug.

Sebuah tinjuan berhasil mendarat di pipi pemuda yang sedang memaksa Acha. Karena tidak terima di pukul tiba-tiba, pria itu pun membalas. Namun karena tenaganya kurang kuat, pria itu pun kalah. Dan dengan tergesa-gesa Pria itu pergi. 

"Lo nggak apa-apa, kan?" tanya pemuda yang menolong Acha.

"Iya," jawab Acha singkat.

"Lo nggak pulang?" tanya pemuda itu lagi.

"Gue lagi nunggu taxi," jawab Acha. 

"Bodoh lo! Jam segini mana ada taxi, ini itu jam istirahat, paling nanti agak maleman baru ada taxi. Sekarang lo bareng gue aja," ujar pemuda yang menolong Acha sambil membukakan pintu mobil. Acha pun akhirnya menurut dengan ajakan pemuda yang menolongnya itu.

"Lo kok bisa tau gue ada disini? jangan-jangan lo ngikutin gue ya?" selidik Acha pada sang penolong yang tak lain adalah Lio. 

"Gausah pede! Gue nggak sengaja aja tadi liat lo waktu lagi di gangguin sama cowok berengsek," sangkal Lio. Padahal nyatanya Lio sengaja mengikuti Acha sejak tadi.

"Makasih udah nolongin gue," ucap Acha sambil tersenyum.

"Manis," gumam Lio spontan.

"Lo ngomong apa barusan?" tanya Acha yang tidak terlalu mendengar gumaman Lio. 

"Eng-nggak, gue nggak ngomong apa-apa." Sangkal Lio dengan cepat. 

Setelah mengatakan itu, Lio tersenyum. Entah tersenyum karena apa. 

"Ini orang kenapa ya? kok jadi senyum-senyum sendiri? apa karena tadi abis nonjokkin orang jadi kena mental? eh, harusnya yang kena mental mah yang di tonjok. Bodo ah." Acha membatin sambil bergidik ngeri.

"Lo kenapa ngeliat gue begitu?" ucap Lio dingin. 

"Eng-nggak kenapa-kenapa kok," balas Acha dengan tergagap

Melihat reaksi Acha, tidak terasa bibirnya kembali mengukirkan senyum tipis.

Saat di tengah perjalanan hawa canggung kemudian menyelimuti mereka berdua, hingga tidak terasa mereka telah tiba di depan penginapan.

"Makasih udah mau nganterin, maaf kalo ngerepotin." Acha berkata dengan sungkan. 

"Nggak apa-apa kok, lain kali kalo keluar jangan sendirian, lo kan belum biasa sama lingkungan di sini. Kalo butuh bantuan telepon gue aja," balas Lio sambil tersenyum tipis. 

Deg

"Kenapa gue ngerasa ada yang aneh sana diri gue?" batin Acha.

Tin...

Bunyi klakson mobil Lio sontak membuat Acha tersentak kaget. 

"Eh lo! Ngeselin banget sih! Untung gue nggak jantungan." kesal Acha.

Sedangkan Lio tertawa puas karena telah membuat Acha kesal. Tanpa rasa bersalah dia pergi menuju apartemennya.

Lain hal nya dengan Acha yang sejak tadi menggerutu sebal akibat perlakuan Lio padanya.

"Nyebelin juga ya tu orang. Tapi dia ternyata bisa lembut dan perhatian juga ya. Andaikan gue ketemu dia dari dulu pasti gue nggak bakal sengsara. Ih apaan sih?! Kok gue jadi ngomong nggak jelas begini?" 

"Dasar kang halu! Lagian lo juga udah kenal dia lama kok, ups." Dirra mencibir, kemudian ia menutup mulutnya dengan tangan. 

"Kenal lama? sejak kapan? apa maksud lo sih?" tanya Acha bingung.

"Eng-nggak kok, maksud gue lo kan kenal dia dari di Bandara, nah kan mending lama itu." jelas Dirra dengan cepat, membuat Acha makin mengernyit bingung. 

"Lama apanya? baru satu hari yang lalu, lo juga kebiasaan kalo nongol nggak ngomong." Acha menggerutu sebal dan hanya di balas kekehan oleh Dirra. Sedangkan Acha kini berlalu pergi meninggalkan Dirra. 

Setelah kepergian Acha, Dirra termenung kala mengingat sesuatu yang membuatnya kembali menyesal. 

Sedikit informasi, Apartement Lio berada di dekat penginapan Acha. Sebenarnya Ayah Acha juga memiliki Apartement, namun jaraknya jauh dari Apartement Lio, sehingga Acha di suruh oleh Ayahnya agar menyewa penginapan dekat apartement Lio. Tujuannya agar ada yang menjaga Acha. 

Acha merasa heran dengan Dirra yang melamun sambil termenung di tepi ranjangnya. Jika dilihat dari raut wajahnya, Dirra sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya merasa menyesal.

"Dirra," pangil Acha secara tiba-tiba membuat Dirra terkejut.

"Ih, lo mah, ngagetin gue aja deh!" kesal Dirra. 

"Lo kenapa? kok dari tadi gue perhatiin ngelamun terus?" tanya Acha.

"Nggak apa-apa kok, gue cuma lagi mikir aja." 

"Mikir apa?" 

"Ah kepo lo! Kayak ibu komplek," balas Dirra seraya pergi meninggalkan Acha. 

"Padahal gue nanya bener-bener juga." Acha mencibir. 

Beralih ke Lio, terlihat pemuda itu kini sedang berbaring di atas ranjangnya, namun pikiranya sudah melayang jauh entah kemana.

Kemudian ia mengusap mukanya kasar. "Kenapa gue mau bantu cewek itu? padahal urusan gue sendiri aja belum selesai, tapi malah ikut campur masalah orang lain." Ungkap Lio bingung akan dirinya sendiri. 

"Sebelumnya gue harus cari tau dulu dalang dari semua masalah ini, kalau beneran ada kaitannya sama keluarga gue, baru gue bakal beneran bantu dia." final Lio, pikirannya saat ini sangat kacau karena memikirkan masalah yang sangat rumit menurutnya.

Karena fikiranya semakin bercabang kemana-mana, alhasil Lio memutuskan untuk mandi, dan berendam air panas. 

Back to Acha.

Setelah selesai mengenakan pakaiannya, Acha kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Pikiranya sekarang kembali mengingat perlakuan Rey juga Tina. "Kalian udah maksa gue buat bertindak kejam. Jangan salahin gue kalo lebih kejam dari kalian!" 

Setelah mendapatkan perlakuan yang begitu kejam dari Rey dan Tina, membuat Acha berubah, mulai dari penampilan sampai sifatnya. Seakan sekarang Acha terlahir kembali, itu lah yang Acha rasakan. 

"Betapa bodohnya gue dulu, sekarang gue bakal balas perbuatan kalian berkali lipat!" Acha berjanji pada dirinya sendiri. 

Dari arah pintu terlihat Dirra yang sudah kembali. "Cha," panggilnya. 

dengan malas Acha menyahut, "Apa?" 

"Kita mau pulang kapan?" tanya Dirra sambil mendekat.

"Tunggu sampai seminggu deh, soalnya gue masih pingin nyantai, dan gue juga harus mempersiapkan diri untuk ngadepin mereka."   

"Huft, gue kira kita bakal pulang besok. Eh, terus bokap lo gimana, Cha?" 

"Kalo besok kita udah pulang dan mulai jalanin rencana, takutnya mereka curiga. Dan soal bokap gue, udah ada yang ngurusin kok. Mungkin sementara waktu dia akan menetap di sini." jelas  Acha.

Dirra pum hanya bisa manggut-manggut karena faham akan penjelasan Acha. 

"Udah malem, gue mau langsung tidur." Setelah berkata demikian, Acha menarik selimutnya dan mulai terlelap dalam tidurnya.

"Oke, malem ya."

"Too."

"Malem Cha, semoga gue bisa terus bantu lo biar gue bisa nebus semua kesalahan gue." batin Dirra sambil pergi keluar kamar.

Hari sudah mulai larut, keramaian sudah tergantikan dengan kesunyian, semua orang telah terlelap tidur. Bahkan mungkin telah berada di alam mimpinya masing-masing.

Related chapters

  • LioCha's Revenge    Jebakan

    **** Ini sudah hari di mana Acha harus kembali ke Indonesia. Acha sendiri kini tengah makan siang sambil mengotak-ngatik ponselnya. Ia juga tadi telah memesan tiket pesawat online, karena sore nanti ia akan pulang ke negara tercinta yaitu, indonesia. Untuk urusan segala keperluan yang akan Acha bawa telah disiapkan oleh pelayan ayahnya, jadi ia tidak perlu repot-repot mengurusnya. "Cha, makannya yang bener dong! Ini udah jam 14.00, dari tadi gue perhatiin lo makan nggak selesai-selesai deh," tegur Dirra yang sejak tadi merasa jengah akan kegiatan Acha. Tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel yang ia pegang, Acha berkata, "Iya, sebentar lagi selesai ini." Dirra pun hanya bisa menghela nafas, namun kemudian ia kembali angkat suara saat sebuah pertanyaan tiba-tiba terlintas di benaknya. "Em, itu si Lio ikut kita balik ke indo nggak?" Acha mendongak, kemudian ia berkata dengan ragu, "Enggak tau juga sih, tapi kaya

    Last Updated : 2021-08-30
  • LioCha's Revenge    Prolog

    ***"Eh kak, lo itu nggak pantes buat Rey! Yang pantes buat Rey itu, cuma gue! Dan satu hal lagi, Rey itu nggak pernah cinta sama, lo!" ucap seorang gadis yang tak lain adalah Tina, adik angkat Acha.Mendengar perkataan dari sang adik, Acha pun bertanya, "A- apa maksud lo?" suaranya terdengar bergetar, membuat Tina tersenyum miring."Lo itu emang bener-bener bodoh ya, kak! Lo tau nggak? selama ini gue sama Rey yang udah ngerencanain semua ini." begitulah ucap sang Adik yang sontak membuat Acha kembali angkat suara."Enggak mungkin! Lo pasti bohong, kan?""Ha ha ha ha, lo itu emang bener-bener bodoh ya, Cha! Lo pikir gue bakal bener-bener cinta, sama lo?" kini Rey ikut angkat bicara, tak lupa juga memasang raut wajah mengejek.Melihat respon Rey yang sangat mengejutkan, Acha pun bertanya dengan suara tertahan, "Rey, apa maksudnya ini? sebenarnya apa mau lo? ""He cewek bodoh! Sekarang gue bakal

    Last Updated : 2021-08-11
  • LioCha's Revenge    Awal

    ***Disebuah ruangan bernuansa serba putih, terlihatlah seorang gadis yang sedang mengerjapkan matanya.Ia adalah Acha yang baru terbangun setelah 3 hari tidak sadarkan diri."Dimana ini?" gumam Acha sambil melihat sekeliling, "kalo di liat-liat kayaknya ini ruang rawat, deh."Acha kemudian memegang kepalanya kala merasakan sakit yang amat dibagian itu. "Tstt, kepala gue sakit banget."Beberapa saat kemudian rasa sakitnya pun kian mereda. Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan di benaknya. "Em, kira-kira siapa ya, yang bawa gue ke sini? huft, pikir ntar aja deh. Sekarang gue fokus buat keluar dari sini." Setelahnya ia kemudian beranjak dari tidurnya.Langakahnya terus berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang cukup sepi, hingga kini langkahnya pun terhenti didepan tempat administrasi."Permisi, maaf saya mau tanya," ucap Acha dengan sopan."Iya nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang Reseptionis ramah.

    Last Updated : 2021-08-12
  • LioCha's Revenge    Bertemu

    ***Pukul 17.00 di Cafe starlight, terlihat di pojok ruangan dua orang pemuda sedang berbincang-bincang."Gue udah coba cari tahu, tapi semua buktinya mengarah ke dua pemilik perusahaan yang ada di berkas ini. Lo bisa lihat sendiri di berkas yang gue bawa," tutur seorang pemuda sambil menyodorkan berkas yang dimaksud.Tanpa berfikir lama, pemuda yang berada diseberang meja langsung mengambil berkas itu. kemudian ia langsung membacanya.Ia terlihat sedang berfikir dengan salah satu nama perusahaan yang berada di dalam berkas itu. "Kayaknya gue tau deh Nan, siapa yang bisa bantu gue," katanya."Gimana Lio? lo udah dapet petunjuk?" tanya pemuda yang berada diseberang mejanya, sebut saja namanya ialah Nanda."Kayaknya si udah, tapi masih kemungkinan aja," jawab pemuda yang di panggil Lio itu."Yaudah thank ya, lo udah mau bantu gue. Dan kalo lo dapet info lagi, lo langsung hubungin gue aja," ujarnya kemudian."San

    Last Updated : 2021-08-12
  • LioCha's Revenge    Tidak terduga.

    ***Flashback on.Saat itu ayah Acha berada di Bandara yang terletak di negara singapura. Ia ingin kembali ke Indonesia karena perjalanan bisnisnya telah usai.Namun pada saat ia menunggu pesawat tiba-tiba ada orang yang membawanya pergi ke tempat sepi. Rupanya orang yang membawanya adalah anak buah Rey yang kala itu ditugaskan oleh Rey untuk menculik Ayah Acha.Secara tiba-tiba Rey menghampirinya lalu berkata, "Putri kesayanganmu telah tewas ditanganku serta Tina. Dan sekarang giliran dirimu!"Setelah berkata demikian Rey lantas menembak Johan, dan Johan pun kemudian jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Rey mengira Johan telah tewas. Namun takdir berkata lain, karena setelah kepergian Rey, tiba-tiba ada seorang pemuda yang menolongnya dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.Flashback off."Oh jadi ini semua ulah Rey. Dasar bajingan! Tunggu pembalasan gue Rey!" batin Acha bersungguh-s

    Last Updated : 2021-08-12

Latest chapter

  • LioCha's Revenge    Jebakan

    **** Ini sudah hari di mana Acha harus kembali ke Indonesia. Acha sendiri kini tengah makan siang sambil mengotak-ngatik ponselnya. Ia juga tadi telah memesan tiket pesawat online, karena sore nanti ia akan pulang ke negara tercinta yaitu, indonesia. Untuk urusan segala keperluan yang akan Acha bawa telah disiapkan oleh pelayan ayahnya, jadi ia tidak perlu repot-repot mengurusnya. "Cha, makannya yang bener dong! Ini udah jam 14.00, dari tadi gue perhatiin lo makan nggak selesai-selesai deh," tegur Dirra yang sejak tadi merasa jengah akan kegiatan Acha. Tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel yang ia pegang, Acha berkata, "Iya, sebentar lagi selesai ini." Dirra pun hanya bisa menghela nafas, namun kemudian ia kembali angkat suara saat sebuah pertanyaan tiba-tiba terlintas di benaknya. "Em, itu si Lio ikut kita balik ke indo nggak?" Acha mendongak, kemudian ia berkata dengan ragu, "Enggak tau juga sih, tapi kaya

  • LioCha's Revenge    Kembali.

    *** Bug. Sebuah tinjuan berhasil mendarat di pipi pemuda yang sedang memaksa Acha. Karena tidak terima di pukul tiba-tiba, pria itu pun membalas. Namun karena tenaganya kurang kuat, pria itu pun kalah. Dan dengan tergesa-gesa Pria itu pergi. "Lo nggak apa-apa, kan?" tanya pemuda yang menolong Acha. "Iya," jawab Acha singkat. "Lo nggak pulang?" tanya pemuda itu lagi. "Gue lagi nunggu taxi," jawab Acha. "Bodoh lo! Jam segini mana ada taxi, ini itu jam istirahat, paling nanti agak maleman baru ada taxi. Sekarang lo bareng gue aja," ujar pemuda yang menolong Acha sambil membukakan pintu mobil. Acha pun akhirnya menurut dengan ajakan pemuda yang menolongnya itu. "Lo kok bisa tau gue ada disini? jangan-jangan lo ngikutin gue ya?" selidik Acha pada sang penolong yang tak lain adalah Lio. "Gausah pede! Gue nggak sengaja aja tadi liat lo waktu lagi di gangguin sama cowok berengsek," sangkal Lio. Padahal

  • LioCha's Revenge    Tidak terduga.

    ***Flashback on.Saat itu ayah Acha berada di Bandara yang terletak di negara singapura. Ia ingin kembali ke Indonesia karena perjalanan bisnisnya telah usai.Namun pada saat ia menunggu pesawat tiba-tiba ada orang yang membawanya pergi ke tempat sepi. Rupanya orang yang membawanya adalah anak buah Rey yang kala itu ditugaskan oleh Rey untuk menculik Ayah Acha.Secara tiba-tiba Rey menghampirinya lalu berkata, "Putri kesayanganmu telah tewas ditanganku serta Tina. Dan sekarang giliran dirimu!"Setelah berkata demikian Rey lantas menembak Johan, dan Johan pun kemudian jatuh tersungkur tak sadarkan diri. Rey mengira Johan telah tewas. Namun takdir berkata lain, karena setelah kepergian Rey, tiba-tiba ada seorang pemuda yang menolongnya dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.Flashback off."Oh jadi ini semua ulah Rey. Dasar bajingan! Tunggu pembalasan gue Rey!" batin Acha bersungguh-s

  • LioCha's Revenge    Bertemu

    ***Pukul 17.00 di Cafe starlight, terlihat di pojok ruangan dua orang pemuda sedang berbincang-bincang."Gue udah coba cari tahu, tapi semua buktinya mengarah ke dua pemilik perusahaan yang ada di berkas ini. Lo bisa lihat sendiri di berkas yang gue bawa," tutur seorang pemuda sambil menyodorkan berkas yang dimaksud.Tanpa berfikir lama, pemuda yang berada diseberang meja langsung mengambil berkas itu. kemudian ia langsung membacanya.Ia terlihat sedang berfikir dengan salah satu nama perusahaan yang berada di dalam berkas itu. "Kayaknya gue tau deh Nan, siapa yang bisa bantu gue," katanya."Gimana Lio? lo udah dapet petunjuk?" tanya pemuda yang berada diseberang mejanya, sebut saja namanya ialah Nanda."Kayaknya si udah, tapi masih kemungkinan aja," jawab pemuda yang di panggil Lio itu."Yaudah thank ya, lo udah mau bantu gue. Dan kalo lo dapet info lagi, lo langsung hubungin gue aja," ujarnya kemudian."San

  • LioCha's Revenge    Awal

    ***Disebuah ruangan bernuansa serba putih, terlihatlah seorang gadis yang sedang mengerjapkan matanya.Ia adalah Acha yang baru terbangun setelah 3 hari tidak sadarkan diri."Dimana ini?" gumam Acha sambil melihat sekeliling, "kalo di liat-liat kayaknya ini ruang rawat, deh."Acha kemudian memegang kepalanya kala merasakan sakit yang amat dibagian itu. "Tstt, kepala gue sakit banget."Beberapa saat kemudian rasa sakitnya pun kian mereda. Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan di benaknya. "Em, kira-kira siapa ya, yang bawa gue ke sini? huft, pikir ntar aja deh. Sekarang gue fokus buat keluar dari sini." Setelahnya ia kemudian beranjak dari tidurnya.Langakahnya terus berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang cukup sepi, hingga kini langkahnya pun terhenti didepan tempat administrasi."Permisi, maaf saya mau tanya," ucap Acha dengan sopan."Iya nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang Reseptionis ramah.

  • LioCha's Revenge    Prolog

    ***"Eh kak, lo itu nggak pantes buat Rey! Yang pantes buat Rey itu, cuma gue! Dan satu hal lagi, Rey itu nggak pernah cinta sama, lo!" ucap seorang gadis yang tak lain adalah Tina, adik angkat Acha.Mendengar perkataan dari sang adik, Acha pun bertanya, "A- apa maksud lo?" suaranya terdengar bergetar, membuat Tina tersenyum miring."Lo itu emang bener-bener bodoh ya, kak! Lo tau nggak? selama ini gue sama Rey yang udah ngerencanain semua ini." begitulah ucap sang Adik yang sontak membuat Acha kembali angkat suara."Enggak mungkin! Lo pasti bohong, kan?""Ha ha ha ha, lo itu emang bener-bener bodoh ya, Cha! Lo pikir gue bakal bener-bener cinta, sama lo?" kini Rey ikut angkat bicara, tak lupa juga memasang raut wajah mengejek.Melihat respon Rey yang sangat mengejutkan, Acha pun bertanya dengan suara tertahan, "Rey, apa maksudnya ini? sebenarnya apa mau lo? ""He cewek bodoh! Sekarang gue bakal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status