Share

Bab 9

Author: Rara Qumaira
last update Last Updated: 2025-01-30 23:00:54

Bab 9

Bertemu Lagi

“Davin, ini sahabat mama. Namanya tante Dista. Sini,” ucap Lisa ketika Dista berdiri dan beranjak untuk memeluk Davin sambil mengelus si anak lelaki.

“Beneran lho ini, dia gemesin banget. Ganteng! Besarnya pasti jadi idaman.” Dista menoleh ke arah Lisa, melihat sahabatnya yang sudah rapi sebelum melepaskan Davin yang langsung menghambur ke arah Lisa.

“Kamu akan berangkat kerja, Lis?”

“Iya,” kata Lisa.

“Sebenarnya ini sudah terlambat, tapi aku bingung mau kerja atau enggak, karena Davin nggak ada yang jagai

n di rumah. Pengasuhnya datang saat siang. Nggak mungkin ‘kan aku ninggalin Davin di sini sendiri?” lanjutnya.

Dista mengelus perut buncitnya dan Lisa juga menyentuhnya setelah mendapatkan izin dari Dista terlebih dahulu.

“Mama, Davin juga mau! Davin mau pegang perut Tante Dista,” kata Davin bersemangat hingga Dista mengangguk bersemangat.

“Sini sini. Kamu dulu juga ada di perut mama seperti ini,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 10

    BAB 10 KETAKUTAN LISA “Loh Jeng. Salah bagaimana? Kamu ini ya Jeng, kalau nelepon orang pagi-pagi jangan pakai emosi dong, Jeng Arum,” kata Ratna mengingatkan sementara Arum kesal bukan main. “Sekarang jawab aku, Jeng Ratna. Informasi kamu salah atau benar? Ini aku lagi di sekolah TK nya Jelita. Bocah itu enggak ada! Kamu pasti bohong, ‘kan? Kamu bikin waktu ku sia-sia banget di sini, Jeng!” Ratna yang tidak suka dituduh oleh Arum kemudian emosinya ikut bergejolak. Apalagi, Arum tidak hanya sekali mengatainya berbohong. “Jeng, mana mungkin aku bohong ke kamu? Kemarin, foto yang aku kasih lihat ‘kan kelihatan logo sekolahnya. Kamu cocokkan saja. Memang aku anak jaman sekarang yang ngerti edit-edit?” “Benar juga. ‘Kan, kamu sudah tua,” cibir Arum, lupa dengan usianya yang sepantaran dengan Jeng Ratna dan sekarang sudah jadi nenek-nenek. “Loh, ka

    Last Updated : 2025-01-31
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 11

    Bab 11MUNGKINKAH?Berulang kali Lisa menarik napas dan nampak tidak tenang. Dia terus menatap ke arah belakang, takut tiba-tiba ada Farhan, Sonya dan Arum di sana. Dirinya tak mau apa yang terjadi saat memergoki Farhan lamaran dengan Sonya dan dirinya yang dipermalukan oleh Arum terjadi lagi.“Sekarang keluarga ayahnya mencari-cari keberadaan Davin. Jadi, saya mohon agar Miss Tina dan sekolah bisa menyembunyikan informasi tentang Davin,” tutup Lisa setelah hampir setengah jam berbincang dengan Miss Tina.“Bagaimana, Miss?” katanya memohon sebelum perlahan Miss Tina mengangguk.“Sekolah pasti akan berusaha untuk menjaga murid-muridnya. Tenang saja, Bu Lisa.”***“Hei. Kamu! Ya, kamu. Kamu lihat karyawan yang duduk di sini?”“T—tidak, Pak,” jawab karyawan kesekian yang ditanya oleh Farhan.Dengan sengaja, Farhan melewati tempat duduk Lisa, berusaha mencari tahu kenapa Lisa belum juga datang padahal sudah lewat jam

    Last Updated : 2025-01-31
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 12

    BAB 12TERPOJOKKebetulan sekali bertemu dengan pria bajingan itu di sini. Padahal baru tadi pagi Dista membatin saat melihat presentase kemiripan wajah Davin dengan Farhan, ayahnya, Dia sudah gatal ingin memaki-maki Farhan, atau bahkan membunuhnya kalau perlu! Kini, Dista memandang ke arah Farhan dan Davin secara bergantian, tidak akan ada yang mengelak bahwa keduanya adalah pasangan ayah dan anak kandung, karena mereka bagaikan pinang di belah dua kecuali bibir yang sangat sama dengan milik Lisa.“Oh Tuan Farhan ternyata masih ingat dengan nama saya,” sindirnya telak dengan penuh penekanan dan emosi sementara Davin sekarang bersembunyi tepat dibelakang tubuh Dista, memeluknya kencang-kencang.“Saya kira Tuan Farhan akan melupakan saya seperti ketika Tuan Farhan lupa bahwa terdapat seorang istri yang setia menunggu suaminya tetapi suaminya justru bertunangan dengan wanita lain secara diam-diam!”“Aku tidak ingin membahas soal itu, Dista

    Last Updated : 2025-01-31
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 13

    Bab 13TERJEBAK “Mbak Lisa, tolong dokumen ini ditaruh ke ruangan Pak Farhan ya. Aku lagi kebelet pipis! Dia butuh cepat.”Lisa mengangkat kepala setelah kembali dari kamar mandi dan berpapasan dengan karyawan lain. Tanpa prasangka apapun, Lisa mengiyakan dan menerima dokumen itu. Dia berjalan ke ruangan Farhan dan bertanya kepada sekretaris Farhan.“Pak Farhan sedang di luar. Silakan saja masuk dan letakan dokumennya. Nanti akan saya sampaikan ke Pak Farhan kalau ada dokumen baru yang harus segera ditandatangani.”“Oke.” Kata sekretaris Farhan, pria itu sedang tidak berada di ruangan, Lisa menjadi berani. Dia masuk ke dalam ruangan dan menaruh dokumen tepat di atas mejanya lalu berhenti sejenak untuk mengagumi ruangan Farhan. Saat Lisa membalik tubuh, dia sangat terkejut karena Farhan tiba-tiba ada di belakangnya."Maaf, Pak, saya hanya mengantar dokumen. Permisi!" Dengan kikuk, Lisa melangkah dan hendak meninggalkan ruang

    Last Updated : 2025-02-01
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 14

    BAB 14KUNJUNGAN DADAKAN“Apakah ada kunci cadangan? Bisakah seseorang membukakan untukku? Hei!”“Farhan, bagaimana?” desak Lisa ingin tahu apa yang mau dibahas oleh Farhan ketika dirinya turut mendengar suara Sonya. Mustahil dia melupakan suara perempuan angkuh yang memandangnya rendah dan hina tersebut. Berbeda dengan Lisa yang meminta Farhan menjelaskan, Farhan malah menanggapi Lisa dengan berbeda, dirinya pikir, Lisa panik karena keberadaan Sonya.“Kamu … bersembunyilah di kamar mandi,” kata Farhan dengan diselingi kepanikan.“Apa? Tidak,” sahut Lisa tidak terima, dia masih berada tepat di atas sofa. “Kenapa aku jadi seperti selingkuhanmu? Kenapa aku harus bersembunyi? Tidak. Jelas-jelas aku bekerja di sini sebagai karyawan,” kata Lisa dengan melipat kedua tangan di depan dada.Tok tok tok ....“Mas Farhan, kamu di dalam sana?!”Lisa melirik ke arah pintu dan kembali melanjutkan kalimatnya apalagi ketika ia menyadari

    Last Updated : 2025-02-01
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 15

    BAB 15TERJEBAK“Iya, Mas, Coba kamu tanya ke papa.” Sonya membalas Farhan dan tubuhnya sedikit bergoyang ketika kembali menatap suaminya.“Mas Farhan, kamu hari ini agendanya apa? Rapat? Mau aku temani? Aku bisa jadi asisten kamu kalau kamu minta, Mas.”“Enggak. Rapat sudah selesai sebelum makan siang. Aku hanya akan berada di dalam ruangan sampai jam pulang selesai untuk menandatangani beberapa hal. Kenapa, Sonya?” tanya Farhan ketika Sonya terlihat gelisah dan bergoyang-goyang.“Aku lagi ingin bermesraan jika kamu tidak memiliki banyak agenda, Mas,” bisik Sonya dengan mengetuk paha Farhan dengan jarinya.“Kita bisa bermesraan di rumah,” balas Farhan menolak Sonya lalu bergerak sedikit menjauh hingga Sonya yang sebelum tersenyum lebar dan berperangai manis di hadapan Farhan berubah menjadi cemberut.Bagaimana tidak cemberut ketika tawaran manisnya ditolak mentah-mentah oleh sang suami? Bagaimana dirinya tidak cemberut ketika dari gel

    Last Updated : 2025-02-01
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 16

    Bab 16Keadaan sudah hening, Lisa membuka kunci kamar mandi dengan menutup mata dan berusaha membuatnya tidak terlalu terdengar.Lisa membuka pintunya sedikit saja agar matanya dapat melihat dan memastikan apa yang terjadi. Jika memang sudah tidak ada Sonya, Lisa bisa buru-buru keluar dari sana dengan cepat.“ASTAGA!” pekik Lisa dengan buru-buru menutup kembali pintu kamar mandi sambil memejamkan mata ketika dia melihat Sonya dan Farhan dengan posisi intens.Di dalam kamar mandi, Lisa terus memegangi dadanya dan berusaha menghapuskan bayangan akan Sonya yang bermesraan dengan Farhan. Mau dibilang pantas tidak pantas, keduanya adalah atasan Lisa, jadi ia tak memiliki hak untuk melarang.Selain itu, dia sudah sejak lama tidak memiliki hubungan apapun dengan lelaki itu, tetapi kenapa rasanya sesak?***Sepulang dari kantor, Lisa berhenti di depan alamat yang sudah diberikan oleh Dista sebelumnya untuk menjemput Davin. Dia t

    Last Updated : 2025-02-02
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 17

    Bab 17BERTEMU LAGIDista terus memandang Lisa, hal yang dapat dilakukannya kepada hidup sahabatnya yang terasa berat hanya memeluk dan mencoba memberikan sikap positif bahwa Lisa bisa melewatinya. Karena jika tidak begitu, apalagi yang dapat dilakukan oleh Dista?“Aku benci, Dis! Kenapa harus terjadi secara bersamaan? Aku capek! Aku marah. Aku kesal ya Tuhan, Dista,” adunya dengan terisak-isak dan bibir bergetar menahan sedih.***“Davin, jangan lupa cuci tangan cuci kaki ya. Mainannya nanti mama taruh di dalam kamar,” kata Lisa yang masih sibuk di dekat motornya sambil meraih tas kemudian menaruh helm dan membuka ikatan plastik yang di cantel dekat dengan stang pada sebelah kiri.“Iya, Ma!” balas Davin untuk meninggalkan Lisa dan masuk ke dalam rumah yang sudah dibuka kuncinya.Lisa masuk belakangan dengan tergopoh-gopoh, matanya memerah setelah puas menangis dan berkeluh kesah dihadapan Dista. Rambutnya berantakan karena terkena ang

    Last Updated : 2025-02-02

Latest chapter

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 128

    Bab 128Tubuh Najwa menegang, tetapi bukan karena ketakutan. Ada sesuatu yang asing menjalar di dalam dirinya. Sensasi yang membuatnya bingung.Tangan Farhan yang semula hanya mengusap pipinya, kini bergerak turun, meremas gundukan kenyal dengan lembut. Tanpa sadar, Najwa mendesis lirih.Merasa mendapat respon, Farhan semakin intens melancarkan serangannya. Sementara itu, Najwa semakin tak dapat mengendalikan diri merasakan sensasi baru yang terasa candu.Tiba-tiba, Farhan mengehentikan aksinya. Ditatapnya gadis di bawahnya dengan intens. Sementara itu, Najwa balik menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya."Wa, bolehkah?" tanya Farhan dengan suara berat. Untuk sesaat, Najwa meragu. Meskipun belum berpengalaman, namun dia paham arah pembicaraan pria di hadapannya tersebut.Beberapa saat kemudian, Najwa menganggukkan kepalanya. Akhirnya, Farhan kembali melancarkan aksinya dengan lembut dan hati-hati. Dia paham betul jika ini pengalaman pertama bagi wanita di hadapannya tersebut.Aksi

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 127

    BAB 127PERASAAN YANG TAK TERDUGASesampainya di apartemen, Najwa segera masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan sedikit lebih keras dari biasanya. Ia berjalan menuju ranjangnya, lalu duduk di tepinya dengan wajah kesal. Pikirannya masih dipenuhi dengan kejadian di kafe tadi.Bayangan Farhan bersama wanita lain terus mengusik benaknya. Tatapan mata wanita itu, senyum genitnya, cara dia menyentuh lengan Farhan, semua itu membuat dadanya terasa sesak.Najwa menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, perasaan aneh yang menggelayuti hatinya tak kunjung pergi.Tak lama kemudian, suara ketukan pelan terdengar dari balik pintu.Tok tok tok...."Najwa?"Najwa mendongak sejenak, mengenali suara itu. Namun, alih-alih menjawab, ia malah memalingkan wajahnya.Farhan, yang tak mendapat respons, akhirnya memutuskan untuk masuk. Dengan langkah perlahan, ia menghampiri gadis itu hingga hanya berjarak dua jengkal."Kamu kenapa?" tanyanya tenang.Najwa tetap tak melihat ke arahny

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 126

    Bab 126Rahasia yang TerpendamFarhan menyesap kopinya perlahan, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang tiba-tiba merayapi benaknya. Ia menatap David yang duduk di hadapannya, pria itu terlihat tenang, tetapi jelas sedang mengamati setiap gerak-geriknya."Jadi?" David mengangkat alisnya. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Farhan. Apa hubunganmu dengan Najwa?"Farhan menaruh cangkir kopinya dengan gerakan yang terkendali. "Maaf, tapi itu bukan urusan Anda."David tersenyum tipis. "Sebenarnya, itu urusanku. Najwa adalah anak tiriku sekarang dan aku ingin memastikan dia berada di tangan yang tepat."Farhan tertawa kecil, tetapi tidak ada humor di sana. "Anda tidak perlu khawatir soal itu. Najwa baik-baik saja."David mencondongkan tubuhnya, tatapannya semakin tajam. "Dengar, aku tidak bodoh, Farhan. Fara sudah memberitahuku bahwa mantan suaminya tidak memiliki kerabat. Jadi bagaimana mungkin kau bisa menjadi 'om' bagi Najwa?"Farhan tetap tenang, tetapi jari-jarinya mengepal di bawa

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 125

    Bab 125Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, Fara masih dihantui rasa bersalah.Ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju lemari. Dari dalam laci, ia mengeluarkan sebuah kotak kayu kecil yang sudah lama ia simpan. Perlahan, ia membuka tutupnya, memperlihatkan sebuah foto usang, foto dirinya bersama Najwa dan Suratman.Air matanya langsung mengalir. Ia menyusuri wajah kecil Najwa dalam foto itu dengan jemarinya yang bergetar."Najwa, sedikit saja, apakah tidak ada perasaan rindu untuk ibu?"Pertanyaan itu terus mengganggunya sejak pertama kali dia bertemu kembali dengan putrinya. Putri kecilnya yang kini telah beranjak dewasa.***Farhan masih sibuk memeriksa laporan keuangan ketika suara pintu ruang kerjanya terbuka tanpa izin."Farhan!" suara Arum terdengar tajam. Wanita paruh baya itu berjalan masuk dengan wajah kesal.Farhan menutup map di hadapannya dan mengusap wajah dengan lelah. "Ada apa, Ma?""Apa maksudmu bertanya ada apa?" Arum melipat tangan di depan dada. "Uang yan

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 124

    Bab 124SURAT CERAITangannya bergetar saat menatap lembaran itu. Nama Fara tertera jelas di sana. Ia nyaris tidak bisa percaya dengan apa yang ia baca."Ini tidak mungkin. Fara tidak mungkin melakukan ini," gumam Suratman dengan suara bergetar."Sudah cukup. Jangan cari dia lagi. Kalian sudah bukan siapa-siapa."Suratman menatap pria tua itu dengan mata membelalak. "Kenapa? Apa yang terjadi? Apa yang kalian lakukan pada Fara?"Pak Karim tidak menjawab. Ia hanya menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan sebelum akhirnya menutup pintu tanpa sepatah kata lagi.Suratman berdiri di sana, masih memegang surat cerai itu dengan tangan gemetar.Dengan langkah gontai, ia kembali ke rumahnya. Sepanjang jalan, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana mungkin Fara meninggalkannya begitu saja? Kenapa tanpa penjelasan?Ketika ia tiba di rumah, Najwa berlari menghampirinya. "Ayah! Ibu sudah pulang?"Suratman menatap wajah polos putrinya dan seketika dadanya sesak. I

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 123

    Bab 123SAAT-SAAT TERAKHIRHari demi hari berlalu, dan kondisi Najwa semakin membaik. Warna di wajahnya mulai kembali, senyum kecilnya sudah lebih sering muncul, dan suaranya tak lagi selemah dulu. Fara selalu berada di sampingnya, membacakan cerita sebelum tidur, menyuapinya makan, dan menggenggam tangannya setiap kali Najwa merasa kesakitan.Namun, di balik senyum yang ia tampilkan, ada kesedihan yang semakin dalam. Setiap kali melihat Suratman tertidur di kursi samping ranjang Najwa, Fara ingin menangis. Setiap kali pria itu bangun dan tersenyum padanya, seolah mereka adalah keluarga yang utuh, hatinya semakin hancur.Di saku tasnya, surat panggilan dari pengadilan agama telah berulang kali ia lipat dan sembunyikan. Ia tahu waktunya semakin sedikit. Proses perceraiannya dengan Suratman hampir selesai, dan saat Najwa benar-benar pulih, ia harus pergi.***Suatu sore, ketika Suratman pulang sebentar untuk mengambil beberapa barang di rumah, Fara duduk di samping Najwa yang tengah ter

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 122

    Bab 122TAWARANFara berdiri di depan rumah orang tuanya dengan dada sesak. Tangannya gemetar saat hendak mengetuk pintu. Selama ini, ia sudah dianggap tidak ada oleh keluarganya setelah memutuskan menikah dengan Suratman, seorang pedagang keliling yang menurut mereka tidak pantas untuknya.Namun, sekarang ia tidak punya pilihan lain.Ia mengetuk pintu dengan ragu. Tak lama, suara langkah kaki terdengar dari dalam, lalu pintu terbuka, memperlihatkan wajah sang ibu, Bu Halimah, yang langsung berubah dingin begitu melihatnya."Untuk apa kamu kemari?" suara wanita paruh baya itu terdengar tajam.Fara menggigit bibirnya, menahan air mata yang hampir jatuh."Ma, aku butuh bantuan," suaranya bergetar.Bu Halimah melirik anaknya dari ujung kepala hingga kaki, lalu mendengus. "Jadi sekarang kamu ingat keluarga setelah sekian lama menghilang?"Fara menggeleng cepat. "Aku nggak pernah melupakan papa dan mama. Aku hanya… aku hanya tidak punya keberanian untuk kembali.""Tapi sekarang kamu kembal

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 121

    BAB 121SEPULUH TAHUN YANG LALULangit sore mulai meredup ketika suara tawa anak-anak masih terdengar di gang sempit perkampungan kecil di pinggiran kota. Najwa, bocah perempuan berusia delapan tahun, berlari kecil mengejar bola plastik yang meluncur ke jalan raya. Tanpa sadar, langkah kakinya melampaui batas aman dari gang sempit itu.Tiba-tiba, suara klakson yang keras menggema di udara. Dalam sekejap, tubuh kecil Najwa terpental ke aspal, diikuti oleh jeritan histeris dari anak-anak lain yang menyaksikan kejadian itu. Mobil yang menabraknya melaju kencang tanpa sedikit pun mengurangi kecepatan, menghilang di belokan sebelum ada yang sempat mencatat nomor platnya."Najwa!"Seorang wanita berlari dari dalam rumah, wajahnya pucat pasi saat melihat tubuh kecil putrinya tergeletak tak bergerak di jalan. Darah mengalir dari pelipis dan hidungnya, membentuk genangan kecil di aspal.Orang-orang mulai berdatangan. Beberapa ibu berteriak panik, sementara beberapa bapak berusaha menenangkan i

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 120

    BAB 120KERINDUAN YANG TAK TERPADAMKANFara duduk di sofa ruang keluarga dengan wajah yang dipenuhi kesedihan. Matanya yang sembab menunjukkan bahwa ia sudah menangis cukup lama. Di tangannya, ia menggenggam erat selembar foto lama, foto seorang gadis kecil dengan senyum polos yang begitu dirindukannya.David duduk di sampingnya, tangannya dengan lembut mengusap punggung istrinya, berusaha menenangkan. Namun, Fara tetap terisak, rasa sesak yang menghimpit dadanya tak kunjung mereda."Aku tidak bisa terus seperti ini, Mas. Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin memeluknya setidaknya sekali saja. Aku ingin menebus semua kesalahan yang telah aku buat," ujar Fara dengan suara bergetar.David menarik napas dalam. Ia paham betul bagaimana perasaan istrinya. Setiap malam, ia melihat Fara duduk termenung di depan jendela, matanya menerawang jauh, pikirannya entah ke mana."Sayang, aku mengerti perasaanmu. Tapi kita harus bersabar sedikit lagi. Jangan gegabah, kita harus menunggu waktu yang te

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status