A/N: Terimakasih sudah membaca ~~~ cerita ini awalnya berjudul The Grey Flower. Ya... Sesuai dengan bunga abu-abu Quinn. Jika readers suk silahkan beri buku ini vote ok~~ :)
“Hmmm.... kau memiliki selera yang unik.” ujarnya pada gadis pertama. Sang nyonya rumah tidak hanya akan memberikan pujian sederhana pada rangkaian yang menurutnya tidak menarik. Walaupun tutur kata yang ia lontarkan sangat sopan dan lembut, mereka bisa tahu jika wanita paruh baya itu tidak menyukai hasil karya mereka. Pada saat giliran Youna, nyonya Konx bertanya, “komposisi yang kau berikan cukup bagus. Kenapa kau hanya menggunakan mawar merah pada rangkaianmu?” walaupun Youna adalah anggota militer dalam legion terkenal seperti Eagle Sky, namun keanggunan pada dirinya juga tidak kalah dengan semua wanita bangsawan yang mengikuti pemilihan. “Aku memilih mawar merah karena mawar adalah bunga yang sangat indah. Selain memiliki aroma yang memabukkan, menurutku mawar juga sangat menarik.” nyonya Knox terlihat tertarik untuk mendengarkan penjelasan Youna. “Keindahan bunga mawar bisa menarik siapa saja untuk memetiknya. Kelopak bunga mawar begitu rapuh saat disentuh, namun di balik kelo
“Oh, kau lihat itu? Quinn Flos sangat cerdik. Aku bahkan tidak tahu simbol keluarga Knox adalah bunga Krisan, khususnya yang berwarna merah. Hal yang aku tahu hanyalah keluarga ini sangat kuno, belum lagi nyonya Knox sangat menjunjung tinggi budaya kelurganya. Karena cintanya yang sangat kuat, Tuan Knox menggabungkan dua budaya itu dengan baik. Kau lihat baju yang kita pakai ini? Aku tidak pernah tahu jika pakaian seperti ini eksis.” pakaian yang ia kenakan jika tidak salah bernama Hanfu. Apa artinya? Ia pun tidak tahu. “Dan Quinn Flos memanfaatkannya dengan baik. Apa dia tahu jika nyonya Knox akan menyuruh kita untuk merangkai bunga? Dia bukan hanya asal merangkai bunga, tetapi juga sesuai dengan keinginnan sang nyonya rumah!” para gadis yang berkumpul itu tidak memelankan suara mereka. “Ini akan semakin seru! Kau lihat wajah Youna Scarlett? Wajahnya langsung berubah warna menjadi abu-abu!” mereka tertawa, melirik sekilas, memastikan apakah Youna ada di sana atau tidak. “Aku bukann
Sudah lebih dari seminggu semenjak pemilihan tertutup keluarga terkenal Knox diadakan. Dari 20 orang gadis, sekarang hanya tersisa 15 orang, dan dari sekian banyak hal yang telah mereka dapatkan, semakin lelah pula batin serta fisik para gadis bangsawan ini.Keluarga yang memiliki dua budaya yang berbeda memiliki budaya berkali-kali lipat lebih banyak dari pada keluarga bangsawan lainnya. Mulai dari merangkai bunga, bertanam, merawat tanaman, acara minum teh, dansa, dan masih banyak lainnya. Itu belum ditambahkan dengan bela diri. Para gadis memiliki isi pikiran yang sama sekarang, bahwa pemilihan keluarga knox lebih mengerikan daripada sekolah maupun pelatihan militer.Quinn— salah satu gadis peserta pemilihan yang datang karena terpaksa— ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti pilihan ini, sebab menjadi istri kesekian Jacob Pan bukanlah pilihan. Awalnya Quinn hanya ingin menjadi wanita yang low profil, tidak ingin menonjolkan dirinya, tidak ingin menarik perhatian, sayangnya re
Ketika Quinn membuka pintu rumahnya, sebuah robot menyambutnya dengan suara nan kaku, “selamat datang, nona Flos.” bersama dengan eskpresi di monitornya yang menampilkan wajah senang. “Hallo, Q1. Apa kau merindukanku?” balas Quinn membiarkan saja saat robot itu mengambil barang bawaannya. “Aku sangat merindukanmu, nona Quinn. Kita sudah tidak bertemu selama lebih 14 hari.” empat belas hari. Ia tidak berpikir jika ia sudah berada di rumah keluarga Knox selama lebih dari dua minggu. “Apa kau menjaga rumah dengan baik selama aku pergi?” robot itu bergerak mengikuti Quinn dengan kaki rodanya yang bergulir sepanjang lantai. Ekspresi yang ia tampilkan juga berubah-ubah, mulai dari senang, sedih dan kembali bersemangat lagi. “Tentu saja! Aku membersihkan rumah setiap hari.” Quinn bedecak, “tentu saja. Aku membawamu ke sini untuk melakukan pekerjaan rumah.” “Aku akan menyiapkan minuman untuk anda, nona Flos.” robot itu pergi tanpa meninggalkan suara. Quinn melepaskan penatnya pada sofa b
Quinn langsung teringat dengan ucapan Irish sebelumnya yang mengatakan jika jamuan kali ini akan dihadiri oleh sang jenderal sendiri— yang ternyata benar. Entah informan seperti apa yang Irish punya selama mereka menjalani pemilihan di salah satu kediaman keluarga Knox hingga ia bisa mengetahui berita yang hanya diketahui oleh pemilik rumah. Sang jenderal telah melepaskan pakaian militernya, sekarang ia menggunakan jas dongker yang pas di tubuh. Walaupun terbungkus dengan sempurna, sayangnya pakaian itu malah memperlihatkan keindahan tubuh sang jenderal dengan gayanya tersendiri. Tidak kalah menarik dari pakaian militer yang selalu digunakan saat berita menayangkannya, setelan jas yang sekarang ia pakai juga masih mencerminkan jendereal Xavier yang memiliki aura kuat, namun dengan penampilan yang berbeda. Mungkin mata mereka bertemu untuk sekilas, mungkin tidak, karena Quinn langsung beralih ketika nyonya keluarga Knox berbicara. “Karena semuanya sudah datang, mari kita cicipi makan
“Nah itu juga bukan masalah besar. Bukankah kau pernah mengatakan jika kau memiliki ketertarikan pada tanaman, nona Flos?” masih dengan tidak melepaskan pandangannya dari Xavier, Quinn menanggapi pertanyaan dari nenek Knox. “Ya, aku memiliki sebuah toko di pusat kota. Sebagian besar tanaman yang ada di sana adalah tanaman obat dari kelas A hingga kelas D.” “Oh, bukankah itu juga sangat bagus? Kau pasti mengetahui banyak pengetahuan mengenai tanaman obat dan cara perawatannya. Aku juga menyukai tanaman, namun tidak sampai ke tahap yang bisa merawat serta mengekstraknya sendiri.” Jamuan malam itu berakhir setelah jam menunjukkan pukul 10. Setelah mengantar ibu dan neneknya, sang jenderal yang malam itu melepaskan statusnya dan hanya ingin menjadi putra keluarga Knox, masih bersikap sopan kepada Youna, Quinn dan Seeli. Dari yang ia lihat, walaupun Xavier tidak tertarik, sang jenderal masih bersikap sopan kepada mereka. “Aku akan mengantar kalian semua ke depan.” Quinn baru akan melangk
“Yo Quinn, sekarang kau benar-benar terkenal!” Quinn Flos baru saja datang. Ia baru saja turun setelah perjalanan panjang dari rumahnya menuju tempat ini. Sebuah tempat yang berbeda dari tempat terakhir mereka bertemu. Seperti sedang mengkonfirmasi dugaan mereka mengenai aset kekayaan keluarga Knox, hari ini semua gadis yang masih bertahan untuk melanjutkan pemilihan berkumpul di sebuah villa yang berada jauh dari pusat kerajaan. Melewati pegunungan dan ladang rumput luas yang sudah jarang mereka temui di ibu kota. Mereka disambut di kediaman keluarga Knox yang lain. “Aku suka suasana di tempat ini. Aku bisa merasakan jika kegiatan kali ini akan jauh lebih menantang! Tidak seperti kegiatan membosankan yang telah kita lalui minggu lalu.” Irish Gold, dengan pakaiannya yang sangat mencolok merangkul bahu Quinn seraya menunjukkan semangat yang berbeda dari minggu lalu. “TIdak ada lagi pakaian menyebalkan! Tidak ada lagi kegiatan membosankan! Tidak ada lagi duduk bermenung, membaca puisi a
Kenyataannya, pada setiap pemilihan yang Quinn ikuti, dirinya selalu menarik perhatian keluarga yang tengah mengadakan pemilihan itu. Mulai dari nyonya rumah, kepala keluarga, hingga pemuda yang sedang mencari calon istri tersebut. Siapa yang tidak akan terhipnotis dengan Quinn? Dia memiliki paras yang rupawan, setiap gerakan yang ia lakukan meneriakan jika ia adalah gadis berkelas, setiap tutur kata yang ia keluarkan seperti emas, setiap ia mengeluarkan pendapatnya, ia menunjukkan kualitas yang melebihi gadis yang lain. Sayangnya, semua keluarga itu akan menatapnya dengan pandangan kecewa sambil mengatakan, “sayang sekali. Kau memiliki banyak keunggulan. Tidak masalah dengan warna hijau ataupun biru, kami bisa menerimanya, namun untuk bunga abu-abu? Kami rasa kami tidak bisa.” setiap kali Quinn mendengar kata-kata seperti itu, seolah ia bisa mendengar isi pikiran mereka semua. “Sangat disayangkan.” mereka tidak pernah mencoba untuk menyembunyikan apa yang mereka pikirkan. Setelah i
Hari itu, cuaca sangat cerah di Soul Planet. Di salah satu kediaman rumah keluarga bangsawan paling berpengaruh di kerajaan Crescere, para nyonya rumah itu tengah asik dengan kegiatan mereka— merangkai bunga. Pagi itu Quinn tidak perlu ke istana, apalagi semalam ia juga menginap di rumah Knox dan berencana untuk kembali ke istana sesudah jam makan siang. Seperti biasa, orang yang sangat senang merangkai bunga adalah ibu mertuanya— nyonya Lian Reigna Knox, sedangkan sang nenek lebih suka duduk meluruskan kakinya seraya menikmati teh hangat hasil racikan Quinn yang lain. Sang nenek tidak pernah berhenti untuk takjub, selalu saja ada inovasi terbaru dari Quinn dalam merangkai tehnya. Tidak ubahnya dengan pagi ini, wajah sang nenek langsung dipenuhi oleh senyuman kepuasan. "Betapa senangnya hari ini, cucu menantuku akhirnya berkunjung dan menghabiskan paginya di sini setelah sekian lama. Ah... maafkan aku Yang Mulia, tentu saja aku masih memperhatikan manner ku karena saat ini kau bukan
"Tidak, aku menolak. Perjalan kali ini aku bisa pergi dengan prajurit Syra atau Lucas dan Oliver, sedangkan untukmu sendiri, aku melarangmu untuk melakukan perjalanan jauh serta melarangmu untuk keluar dari planet ini, jenderal." ruangan itu terasa sangat mencekam dan tegang dari yang mereka duga. Tidak ada yang menyangka jika dua orang ini, baik Yang Mulia Ratu ataupun Jenderal Xavier sama-sama keras kepala. Apa mereka selalu bertengkar seperti ini setiap hari di rumah? Andrian menyenggol bahu saudara kembarnya dengan sikunya, ia memberi kode agar Darian mau angkat bicara dan mengentikan perdebatan mereka berdua yang sudah berlangsung lebih dari lima belas menit. Jika dibiarkan seperti ini, pekerjaan mereka bisa tertunda. "Tetapi Yang Mulia, perjalanan ke luar angkasa adalah perjalanan yang cukup berbahaya, sudah menjadi tugasku untuk melindungi anda sebagai jenderal kerajaan ini. Maka dari itu, anda harus berangkat ke Soul Planet bersama ku." Xavier, yang baru saja terbangun setel
Xavier di rawat di rumah keluarga Knox, selain agar nyonya beserta keluarga sang jenderal bisa mengawasi perkembangan kesehatannya, hal ini juga lebih aman daripada di rawat di rumah sakit umum maupun rumah sakit militer. Tidak ada yang bisa menjamin jika tidak ada yang ingin melukai sang jenderal. Hanya karena Dark Dragon sudah tidak ada, bukan berarti menghilangkan orang yang tidak menyukai mereka. Xavier tetap merupakan jenderal Soul Planet yang memiliki musuh di mana-mana. Sesampainya di depan gerbang rumah keluarga Knox, Zachary langsung bergegas masuk, meninggalkan Quinn yang mengingatkan sang anak dari belakang, "Zach, hati-hati!" ia tahu bahwa putranya tidak anak-anak tiga tahun lagi, Zachary sudah berusia tujuh tahun, dia sudah pergi ke sekolah bersama Shania— putri mendiang Raja Daniel III serta sudah menjadi kakak bagi untuk Freminete Black— putra dari Darian dan Seeli. Mungkin kelak setelah Flower milik putranya mekar, ia akan tetap menganggap Zachary adalah anak kecil.
"Kakek Edmund dan kakek besar pergi begitu saja meninggalkan aku bermain bersama Shania. Dia itu perempuan, dia mengajakku bermain boneka bersamanya." "Zach!" di belakang, Darian tengah berlari mengejar Zachary yang bergelayut di kaki sang ibu. "Yang Mulia! Maaf aku tidak bisa menahan tuan muda Zach yang ingin bertemu dengan anda." Darian nampak terengah-engah, entah dari mana pria itu mengejar Zachary. "Tidak apa. Maaf sudah meerepotkanmu, kepala Darian." Darian mengangguk, sudah lega karena anak tujuh tahun yang super aktif itu bertemu sang ibu dan tidak berlarian ke sana-kemari. Bisa buruk jika ia kehilangan putra dari Yang Mulia ratu! "Kalau begitu, aku pergi dulu." "Ya, silahkan." Setelah Darian pergi, Quinn memberi tatapan penuh tanya kepada sang putra, Zachary yang masih berusia tujuh tahun itu mengembungkan pipinya, mata hitamnya memelas, sedangkan bibirnya maju beberapa senti. "Aku masih tidak terima ibu tidak memperbolehkan ku untuk ikut ke upacara pernikahan bibi Youna
Tepukan tangan bergema di taman yang ada di belakang istana Crecere. Hari ini, halaman belakang itu di hiasi oleh dekorasi yang di dominasi dengan warna putih dan Scarlett sebagai perayaan pernikahan dari seorang dokter di rumah sakit militer dan seorang prajurti wanita yang tergabung dalam pasukan elit Sky Eagle Legion. Youna Scarlett terlihat sangat cantik dalam balutan gaun putihnya, berdiri bersama sang suami di hadapan Sacret Tree yang berdiri kokoh melindungi Soul Planet. Setelah tujuh tahun berlalu, akhirnya Youna memutuskan untuk menerima lamaran dari dokter yang merawatnya ketika di rumah sakit. Sejak penyerangan Dark Dragon tujuh tahun lalu, Youna mendapatkan luka yang cukup serius dan harus di rawat beberapa bulan di rumah sakit. Di sanalah mereka bertemu. Sebenarnya sang dokter sudah lama ingin menikahi Youna, namun wanita itu memerlukan waktu yang lama untuk menata kembali hati dan pikirannya. Berkat ke sabaran sang dokter, akhirnya Youna menerima lamaran itu dan menikah
Ia melihat seluruh kenangan yang tersimpan di dalam Sacret Tree berputar di kepalanya. Di mulai dari pohon kecil di tempat nan gersang, perlahan-lahan tumbuh besar hingga tempat yang tandus berubah menjadi ladang hijau yang subur. Lily of the Valley yang tumbuh mengelilinginya, dan para peri pohon yang hidup dari Sacret Tree. Perlahan-lahan, pohon itu tumbuh semakin besar dan dihuni oleh tumbuhan dan hewan-hewan. Lalu masa ketika para manusia datang, menyentuhkan tangan mereka pada Sacret Tree. Lambat laun, para peri pohon menyambut uluran tangan para manusia, era Soul People pun di mulai. Raja pertama, raja dan ratu selanjutnya. Soul Planet yang semula hanyalah sebuah tempat yang sunyi, perlahan berubah menjadi kota modern yang ramai. Hutan-hutan hijau berganti dengan gedung-gedung tinggi, padang rumput berubah menjadi taman atau rumah-rumah. Semua baik-baik saja hingga Raja Daniel pertama menumpahkan darah saudaranya sendiri, menghilangkan cahaya di setiap daun Sacret Tree yang ber
Quinn membuka matanya yang tertutup dengan rapat, pemandangan di depannya bukan lagi halaman belakang istana yang berantakan, efek dari pertarungan. Ia sekarang berdiri di atas akar raksasa, di kelilingi oleh kolam yang seeprti kaca, memantulkan cahaya. Di depannya, sebuah pohon berdiri dengan kokoh. Betapa cantiknya pohon itu, berwarna perak yang bercahaya berkilauan. Ia terjebak di sebuah tempat yang tidak ia ketahui, ia menatap jauh pada langit di atasnya, namun pandangannya tertutupi oleh daun perak yang seperti menyelimuti seluruh langit. Tidak mengindahkan rasa penasaran yang tengah ia rasakan, Quinn Flos melangkah maju, berjalan di atas akar-akar raksasa perak yang meninggalkan jejak berkilau saat ia lewati. Sangat indah dan mengagumkan. Ia sampai di depan pohon, menatap batangnya yang juga berwarna perak berkilau. Di sekitar pohon itu, tanaman Lily of the Valley mengelilinginya. Quinn ingin mengambil bunga itu, namun ia urungakan dan hanya menyentuhkan ujung jemarinya pada L
Di taman belakang istana Crescere, tempat Sacret Tree tumbuh dan menjadi pusat dari Soul Planet, pertarungan antara dua orang Dark Dragon dan seorang prajurit Sky Eagle Legion beserta Lily of the Valley, pelindung dari Sacret Tree itu sendiri berlangsung sangat sengit dan menegangkan. Musuh mereka tidak mau kalah, belum lagi mereka juga memiliki banyak tipuan di balik lengan baju mereka. Youna tidak segan-degan melemparkan sebuah bom asap ke arah musuh, menyebabkan seluruh asap dimana-mana yang membatasi penglihatan. Di sebelahanya, Quinn dengan peluh yang membasahi pelipisnya, mengusap luka di pipinya, mata terang milik Quinn terlihat sangat dingin, seperti seekor serigala yang kelaparan. Antara merinding dan bingung, Youna harus mengakui jika Quinn yang bersamanya sekarang tidak terlihat seperti Quinn yang terlihat sangat lemah beberapa saat yang lalu. Gerakan wanita itu sangat lincah dan efektif, dengan mudah ia membaca gerakan musuh, menyerang hingga membuat pihak musuh terkejut
Xavier berlari meninggalkan ruangan yang sudah hancur tidak berbentuk karena pertarungan yang terjadi. Ukuran tidak pernah menjadi masalah ketika Xavier berhadapan dengan monter itu. Sulur-sulur panjang Blood Vine terarah ke arahnya, berusaha menangkapnya, akan tetapi dengan sekali ayunan, ia memotong sulur-sulur tanamann itu dengan mudah. Daun yang berjatuhan kemudian menjadi layu dan berubah menjadi genangan darah di lantai. Dinding kaca yang memperlihatkan keadaan di luar anggaksa sana, posisi pesawat induk Dark Dragon sudah menjauhi Soul Planet, jika ledakan besar terjadi, maka tidak akan memberikan dampak buruk pada Soul Planet. Dari markas, Darian hanya perlu menunggu arahan darinya dan mereka bisa menghancurkan pesawat ini sesuai rencana. Satu pedang milik sang jendral berubah menjadi dua bilah pedang, menyerang musuh dari kedua arah. Moster itu memuntahkan cairan lendir yang menghancurakn besi hanya dengan satu semburan kecil. Makhluk ini juga terlihat seperti Lizard dengan