Share

Bab 15

Author: Dewi kim
last update Last Updated: 2023-09-28 19:57:23

Bab 15 Penyesalan Gani

Suara musik berdentum sangat keras, lampu warna-warni berkelap-kelip, muda-mudi berkumpul, mereka berjoget riya, menenggak minuman keras dan aktivitas lain yang biasa di lakukan di dalam diskotik

Seorang wanita berlenggak-lenggok berjoget diantara muda-mudi yang juga sedang berjoget riya menikmati alunan musik yang sedang dimainkan oleh Dj. Ya, wanita itu adalah Rahma.

Setelah puas berjoget, Rahma duduk di depan bartender, dia memesan alkohol yang berkadar sangat tinggi.

"Ma, elu ga salah, minum ini?" tanya Azis saat melihat Rahma akan menenggak minuman. Azis adalah sepupu dari Rahma, ia terpaksa menghampiri Rahma ke diskotik karena Rahma memaksanya.

"Gue, kuat. Elu tau gue, kan," ucap Rahma sambil menenggak minuman di depannya.

Lalu Rahma mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan itu adalah, pil berjenis narkotika.

"Parah lu, Ma. Elu ga takut modar terus konsumsi pil haram itu," ucap Azis sambil menggeleng. Ia sudah tau tabiat sepupunya dan sudah sering melaran
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elis Rosita
nyesek thor .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 16

    Bab 16 mahira pergi Gani terpukul Azis, menjelaskan semuanya dengan rinci pada Mahira. Ia menjelaskan serinci-rincinya. Tak ada yang terlewat, bahkan tentang uang yang selama ini bu Hida transferkan pada bibi Mahira untuk keperluan Mahira.Setitik kelegaan saat dia menceritakan semua pada Mahira, ia pasrah jika Mahira melaporkannya karena ia memang bersalah karena menyembunyikan kebenaran.Tanpa membalas semua ucapan Azis, Mahira berjalan gontai meninggalkan cafe, ia bahkan berjalan kaki untuk sampai kerumah. Pikirannya kosong. Semangat hidupnya hilang setelah mengetahui semua.°°°Gani menutup mulut saat melihat rekaman saat Rahma dengan sengaja menabrak orang tua Mahira. Beberapa kali, Gani menggeleng, ia masih tak percaya, ternyata istrinya telah membunuh orang tua Mahira.Dengan sejuta sesal dia bangkit dari duduknya, ia menyambar kunci mobil untuk mencari Mahira."Mahira," lirih Gani. Sekelebat dia teringat saat dia menampar Mahira hingga Mahira hampir terjatuh. Ia juga menginga

    Last Updated : 2023-09-30
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 17

    Bab 17 Menulusuri jejak Mahira "Bagaimana jika kita membawanya ke Turki, Ma?" tanya papah Gani yang baru saja masuk kedalam kamar yang di tempati Mahira.Mamah Gani menggeleng."Pergi jauh bukan solusi yang tepat, Pah," jawab Mamah Gani risau. Ia prihatin dengan kondisi menantu keduanya. Bahkan, ia mengutuk sang putra dan akan memberi pelajaran pada Gani."Lalu kita harus bagaimana, Ma. Mahira butuh suasana baru. Cucu kita bisa dalam bahaya jika Mahira terus seperti ini."Mamah Gani menepuk lembut pelan pundak suaminya. "Biar mamah yang bicara, mamah pasti bisa membujuk Mahira ... Papah bisa 'kan, tinggalin mamah sama Mahira," ucap Mamah Gani. Sepertinya dia butuh bicara dari hati ke hati pada Mahira.Papah Gani pun mengangguk dan pergi dari kamar Mahira.Mamah Gani yang sedang berdiri di dekat pintu, perlahan berjalan mendekati Mahira. Tatapan iba masih terpancar dari matanya.Kemudian dia duduk di sebelah Mahira. Mahira yang juga sedang duduk dengan kaki yang menjuntai kebawah tak

    Last Updated : 2023-09-30
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 18

    Bab 18 7 tahun berlalu "Dimana sebenarnya kalian!" Teriak Gani sambil menendang ban mobil. Ia emosi karena tak menemukan jejak Mahira di manapun.Karena ingin memastikan kembali, Gani pun membuka gerbang. Berniat untuk masuk memastikan kembali ada orang atau tidak di Villa orang tuanya.Ia pun mulai melangkah masuk, sepi, sunyi, gelap, suasana itu yang menghinggapi Villa tersebut. Tak ada tanda kehidupan di sana.Gani mencoba berkeliling ke samping. Ia mencari celah agar bisa mengintip. Namun, sayang. Gani tak bisa melihat apa pun karena jendela tertutup gordeng.Gani pun dengan gontai keluar dari Villa dan berjalan kearah mobil. Ia memutuskan untuk pulang dan mengistirahatkan tubuhnya.Tubuhnya begitu lelah, seharian ini, dia menghabiskan waktu untuk mencari Mahira seharian ini, hingga tenaganya terkuras habis.Saat dia akan menjalankan mobilnya. Ponsel di dalam sakunya berdering. Dengan malas, ia mengambil ponselnya dan melihat id si pemanggil.Matanya membulat sempurna saat mel

    Last Updated : 2023-09-30
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 19

    Bab 19 Tanpa sadar Tak terasa sudah 7 tahun aku pergi dan menghilang dari tempat yang penuh luka. 7 tahun lalu, aku memberanikan diri pergi jauh ketempat yang bahkan belum aku kunjungi sebelumnya.Saat itu, aku bersyukur bisa bertemu mertuaku, ah, mungkin tidak! tepatnya mantan mertua. Mereka lah yang membantu kepergianku. Jika tidak ada mereka, aku takan ada di tempat ini.Tempat yang belum aku singgahi sebelumnya, tempat yang masih terasa asing untukku. Tapi sekarang, tempat dan kota ini membuatku sangat bahagia.Saat datang ke kota ini, mantan mertuaku sudah menyiapkan semuanya. Mereka pun menyuruh bi Karti untuk menemaniku serta satu orang lagi yang di tugaskan menjadi supir.Saat sampai di kota ini, yang pertama aku lakukan adalah mendatangi psikiater, karena mantan mertuaku begitu kekeh terus menyuruhku berkonsultasi agar aku bebas dari traumaku.Setelah 3 bulan berkonsultasi, sedikit demi sedikit, aku sudah bisa melupakan dan mengiklashkan semua.Aku memaafkan kesalahan men

    Last Updated : 2023-09-30
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 20

    Bab 20. Maaf anda Siapa lSetelah Albi pergi di bawa oleh Raihan, Mahira kembali menerusakan aktivitasnya yang sedang membuat kueh. Ia dengan semangat menuangkan resep-resep baru.Saat dia akan meletakan wayang ke dalam oven. Tiba-tiba, loyang yang sedang ia pegang terjatuh. Semua adonan kueh yang barusan ia buat berceceran di lantai"Astaghfirullah," Mahira terpekik kaget. Tiba-tiba, ia teringat Albi, dia merasakan hal yang tak biasa. Dia pun memanggil asisten rumah tangganya untuk meminta membereskan adonan kueh yang terjatuh.Setelah itu, ia langsung pergi menuju kamar untuk mengambil ponsel berniat menelpon Meisa untuk menanyakan kabar Albi.Mahira dengan cepat mencari kontak Meisa dan langsung menekan tombol panggilan, Mahira semakin gelisah karena Meisa sama sekali tak mengangkat panggilannya. Mahira tak menyerah, ia langsung mencari kontak Raihan dan memanggilnya.Mall.Albi masih terus memeluk kaki Raihan, Ia menangis dengan masih memegang ice cream, sambil menangis sesekali

    Last Updated : 2023-09-30
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 21

    Bab 21 Kenapa kalian di sini "Maaf, Anda siapa?" tanya si wanita itu yang tak lain adalah Mahira. Ia berusaha setenang mungkin saat melihat Gani. Padahal hatinya ketar-ketir.DegMendengar ucapan wanita di depannya, Gani terdiam. Ia memandang lekat-lekat wajah wanita itu, Gani yakin, bahwa wanita di depannya adalah Mahira. Tapi, penampilannya sangat jauh dengan Mahira dulu. Mahira dulu sangat sederhana, sedangkan wanita yang berada di depannya tampil dengan elegan dan glamour.Yang membedakan Mahira dan wanita di depannya adalah, rambut. Dulu Mahira mempunyai rambut panjang. Namun, wanita di depannya mempunyai rambut sebahu."Maaf, mungkin hanya mirip," ucap Gani pada wanita di depannya. Tapi, dalam hati kecilnya. Ia yakin bahwa wanita di depannya adalah Mahira. Buktinya saat dia memanggil dengan nama Mahira, wanita di depannya langsung menoleh. Tidak! kali ini, Gani akan memastikan sendiri, wanita itu Mahira atau bukan, jika benar, wanita itu adalah Mahira, ia takan melepaskannya l

    Last Updated : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 22

    Bab 22 Mahira Yang Berbeda "Ga-Gani," ucap sang mama terbata-bata. Ia tak menyangka bahwa putranya ada di hadapan mereka.Kini Mahira tak bisa lagi menghindar.Gani menatap sang mamah dengan tatapan nyalang. Bagaimana bisa mamahnya berada disini, itu berarti selama ini orang tuanya tau tentang keberadaan Mahira.Selama ini, mereka tau bagaimana perjuangan Gani untuk mencari Mahira. Tapi, kenapa mereka menutupi apa yang selama ini Gani cari.Setelah sekian lama saling diam. Gani pun maju kearah mereka."Jadi, selama ini mamah, papah tau, keberadaan Mahira?" tanya Gani. Ia berusaha berbicara setenang mungkin. Padahal, emosinya sudah di ubun-ubun. Bagaimana bisa kedua orang tuanya menutupi semua."Ga-Gani, mamah bisa jelasin semuanya," jawab sang Mamah. Ia tau, putranya kecewa padanya."Jelasin gimana, Mah!" ucap Gani lagi dengan suara yang lebih keras.Seketika Albi yang di dekat Mahira mengeraskan tangisannya karena mendengar suara Gani.Mendengar tangisan anak kecil. Seketika, tatapa

    Last Updated : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 23

    Bab 23 Rencana besar GaniLamunan Gani buyar saar seseorang menepuk pundaknya. Gani pun menoleh ke belakang."Papah!" lirih Gani. Ternyata sang papah lah yang menepuk pundaknya.Papah Gani pun duduk di tempat yang tadi di duduki oleh Mahira."Kamu ga nanyain, Gan. Alesan kami nyembunyiin Mahira dari kamu?" tanya sang papa setelah mereka saling diam.Gani menatap sang papah dengan tatapan malas. Dia kecewa pada orang tuanya. Bagaimana bisa mereka setega itu padanya.Gani menghela napas sejenak. Ia berusaha berbicara dengan lembut. Padahal, emosinya sudah di ubun-ubun."Papa, kan, tau, gimana susahnya selama dua tahun nyari Mahira. Kenapa kalian tega sama Gani, Pah?" ucap Gani. terdengar nada keputus'asaan dan kekecewaanya dari nada bicaranya.Sang papah tersenyum. Seperti biasa. Pembawaanya selalu kalem dalam situasi apa pun. Ia tau bahwa sang putra tengah kecewa."Gani, Papah pun pernah ngelakuin kesalahan sama kaya kamu. Dulu Papah hampir kehilangan mamahmu yang sedang mengandung kam

    Last Updated : 2023-10-02

Latest chapter

  • Lihat Aku, Suamiku!    47

    Bab 47Gani melongo mendengar ucapan istrinya. Ia menghela napas, menghadapi istrinya harus memiliki kesabaran super extra."Yank, Mas udah mandi, masa bau?""Bukan Masnya. Tapi susu hamilnya!"Gani menghela napas lega, "Kamu ga mau minum susunya?" tanya Gani. Mahira menggeleng."Sini cepet!" titahnya."Bentar Mas simpen dulu ini ke dapur."Setelah menyimpan susu ke dapur, Gani pun kembali ke kamar. Ia melangkahkan kakinya menuju ranjang, lalu membaringkan tubuhnya dan menjadikan paha Mahira sebagai bantalan, dia mengarahkan wajahnya pada perut istrinya dan menciumnya terus menerus."Mas!" panggil Mahira, ia meletakan ponselnya, tangannya mengelus rambut Gani.Gani mengubah posisinya menjadi melihat kearah Mahira, ia mengambil tangan Mahira yang sedang mengelus rambutnya, lalu mengecupnya. "Kenapa?" tanya Gani"Mas aku pengen ngadain resepsi pernikahan kita," lirih Mahira dengan suara pelan. Melihat ponsel dan melihat tentang artikel pernikahan. Tiba-tiba ia ingin mengadakan resepsi.

  • Lihat Aku, Suamiku!    46

    Bab 46 Kamu bau "Maksudnya gimana sih, yank?" tanya Gani saat Mahira menyuruhnya memakan bakso, bukankah tadi istrinya yang menginginkannya."Ya, Mas yang abisin. Aku mau ngeliat mas makan bakso," jawabnya sambil menyeruput kembali jus di tangannya. Ia memang ingin bakso. Tapi tiba-tiba ia malah ingin melihat suaminya yang memakan bakso"Yank, kan tadi kamu yang mau. Kenapa sekarang jadi Mas yang harus makan?" tanya Gani, ia berbicara selembut mungkin pada istrinya."Mas, waktu aku hamil Albi, aku ngadepin ngidam aku sendiri. Dulu, waktu awal-awal aku hamil kamu ga pernah perduliin aku, Dulu, waktu aku peng ...." perkataan Mahira terputus saat melihat suaminya mengambil mangkok yang berisi bakso dan langsung menyantap baksonya, ia melihat kearah Mahira dan tersenyum, tapi hatinya ketar-ketir.Bagaimana tidak, selama sebulan ini ia menjadi seorang vegetarian agar hidupnya bertambah sehat, tapi sekarang ....Ah, syudahlah, kebahagian istrinya lebih penting dari apapun sekarang.Mahira

  • Lihat Aku, Suamiku!    45

    "Sayang, bangun yu ... Ini udah hampir siang. Mas bentar lagi praktek," ucap Gani. Setelah Drama semalam Mahira tak mau melepaskan pelukannya. Pagi ini pun, setelah sholat subuh Mahira ingin kembali tidur dan memeluk suaminya. Mungkin rasa itu terasa lebih manis kala satu bulan ini dia salah sangka pada suaminyaBukannya menjawab, Mahira malah memeluk suaminya semakin erat. "Nanti dulu, masih mau meluk!" Jawabnya sambil memejamkan mata. Ia benar-benar merasa nyaman memeluk suaminya.Gani tersenyum, ia mengelus punggung sang istri. "Kangen ya? karena sebulan kemaren ga meluk Mas?" tanya Gani sambil terkekeh pelan. Pasalnya selama sebulan kemarin, saat dirinya salah sangka pada suaminya, Mahira tak pernah membalas pelukan Gani.Bukannya membalas ucapan suaminya, Mahira membuka matanya, ia mengangkat kepalanya dan langsung mencium pipi Gani, lalu mengecup bibir Gani.Setelah itu, ia menyimpan kepalanya di dada Gani, ia mengusap dada Gani dengan telunjuknya.Mendapat perlakuan begitu dar

  • Lihat Aku, Suamiku!    44

    Bab 44 Kejutan manis untuk Gani"Ayah, Bunda mana?" tanya Albi saat membuka pintu kamar mandi.Saat ini, Gani berada di belakang pintu kamar mandi dan Mahira bersembunyi dibelakang tubuhnya. Ia sengaja melongokan kepalanya keluar agar Albi tak masuk ke kamar mandi, jadi hanya kepala Gani saja yang terlihat."Albi mau apa nyariin bunda?" tanya Gani."Bunda nyimpen robot Albi, Albi mau nanya di mana bunda nyimpennya," jawab bocah kecil itu."Di kontainer ijo," bisik Mahira di telinga Gani.Gani pun mengangguk."Di kontainer warna ijo." Gani memberitau pada Albi.Karena sudah di beri tau, bocah kecil itu pun pergi tanpa menjawab lagi ucapan sang ayah.Setelah Albi pergi, Gani menutup kembali pintu kamar mandi.Gani pun mengajak Mahira untuk berendam di bathub, lalu mengulangi kegiatan panas mereka.Saat ini, mereka masih berendam di bathube dengan posisis yang berhadap-hadapan. Gani terus menatap wajah Mahira yang sedang tertunduk.Saat dulu pun Mahira sudah cantik, sekarang kencatikann

  • Lihat Aku, Suamiku!    43

    Bab 43 memadu kasih.Setelah mengucapkan hal yang sebenarnya pada Haikal tentang siapa dirinya, Gani pun keluar dari ruangan di rektur utama.Sedangkan Akbar yang tadi menunggu di luar hampir saja terguling saat Gani membuka pintu.Gani menggeleng meliat tingkah temannya, Gani tau, bahwa temannya menguping pembicaraanya dengan haikal. Gani pun melangkahkan kakinya tanpa mengajak Akbar"Anda akan pulang kembali, Dok?" tanya Akbar dengan memakai bahasa formal karena sudah tau siapa Gani sebenarnya.Tiba-tiba Gani menghentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang. "Awas aja kalau lu bocorin apa yang barusan lu denger!" ancamnya pada Akbar, lalu setelah mengatakan itu, Gani pun kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya.Gani dilahirkan dari keluarga sultan, jika orang lain lebih memilih meneruskan bisnis keluarga. Namun tidak bagi Gani.Sejak sekolah, ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran, Gani pun tak tau kenapa dia bisa lebih memilih jadi Dokter ketimbang melanjutkan bisnis keluarga

  • Lihat Aku, Suamiku!    42

    Bab 42 I love you mas"Ma-mas," ucap Mahira saat Gani menaruh kembali tangan di pinggangnya."hemm," jawab Gani. Ia semakin mengeratkan pelukannya."Kenapa belum tidur?" tanya Gani lagi. Ia lebih memilih berpura-pura tak menyadari bahwa istrinya kecewa padanya. Meminta maaf pun percuma. Gani tau, istrinya sudah kadung memercayai apa yang di lihat. Menjelaskan pun Mahira akan menganggapnya sebagai omong kosong.Kini Gani hanya perlu lebih menunjukan cintanya, membuat istrinya yakin bahwa cintanya hanya untuk Mahira. Tak ada lagi yang lain di hatinya. Itulah cara Gani meminta maaf dan merebut hati istrinya kembali, membuat amarah istrinya luntur karena cintanya."A-aku mau ke toilet dulu," jawab Mahira. Ia melepaskan tangan Gani dari pinggangnya. Lalu turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi.Setelah Mahira turun, Gani bangkit dari tidurnya, ia duduk dengan menyenderkan punggungnya kebelakang lalu memanjangkan kakinya. Gani mengucek matanya, rasa lelah sudah menyapanya. Namun, dia

  • Lihat Aku, Suamiku!    41

    Bab 41 Aku tau kau terlukaSesak, perih dan hancur, itu yang Mahira rasakan saat masuk kedalam ruangan ini.Mahira menelusuri semua ruangan itu, dia tersenyum getir. Serasa ada godam yang menghantam dadanya. Bagaimana tidak, ruangan itu masih sama percis dengan kamar yang di tempatinya dulu.Semua tertata begitu rapih pertanda ruangan itu memang seperti sangat di rawat. Mahira tersenyum getir saat membuka lemari, ternyata di lemari itu masih tersimpan semua pakaian, tas, sepatu dan koleksi milik Rahma.Mahira teringat ketika dulu Gani membentaknya dan memarahinya saat Mahira membuka lemari milik Rahma. Saat itu, Gani berteriak marah pada Mahira dan mengatakan barang-barang milik Rahma lebih berarti dari nyawa Mahira. Sungguh saat ini rasa sakit yang menderanya berkali-kali lipat dari pada saat dulu ia di bentak di caci maki dan hina oleh suaminya.Tak perlu mendengar penjelasan lagi dari suaminya, melihat ruangan ini sudah Lebih dari cukup. Seandainya Gani jujur dari awal tentang pavi

  • Lihat Aku, Suamiku!    40

    Bab 40 seharusnya aku yang bertanya Setelah Mahira turun dari ranjangnya dan berjalan ke kamar mandi.Gani pun menyusul untuk turun dari ranjang, untuk membangunkan anak-anaknya.Saat Gani akan mengetuk pintu Dita, ternyata Dita sudah membuka kamarnya."Ayah ngapain berdiri disitu?" tanya Dita. Ia baru saja akan turun ke moshola di bawah."Lah, kamu bukannya lagi haid. Kenapa kamu udah pake mukena?" tanya Gani. Ia mengenyit heran saat melihat putrinya sudah memakai mukena."Aku udah bersih, udah beres. Jadi aku udah bisa sholat," jawab gadis kecil tersebut. Ia sedikit risi dengan pertanyaan sang ayah. Tapi tidak dengan Gani. Ia yang berpropesi sebagai dokter kandungan, tentu saja sudah tak aneh dengan pembahasan yang sedang mereka bahas saat ini."Udah ah, aku mau turun kebawah duluan!" seru Dita saat melihat ayahnya akan kembali bertanya.Gani menggeleng melihat tingkah putrinya, ia pun kembali melangkahkan kakinya ke kamar Albi.Ia melihat Albi masih tertidur pulas, Awalnya, Albi m

  • Lihat Aku, Suamiku!    39

    Bab 39Setelah pulang dari rumah sakit, Gani pun menyusul Dita yang sudah masuk ke kamar, dia ingin berbicara dari hati ke hati bersama putrinya."Dita, boleh ayah bicara?" tanya Gani. Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar putrinya.Gadis kecil itu pun mengangguk, Dita yang sedang berada di meja belajar pun bangkit dari duduknya dan mendudukan dirinya di ranjang.Gani pun mengikuti langkah putrinya, melihat Dita yang menunduk. Gani pun menekuk lututnya dan berjongkok di hadapan putrinya. Ia tau putrinya sedang ketakutan, Setelah berjongkok, Gani pun menggenggam tangan Dita."Boleh ayah tanya sesuatu sama kamu?" tanya Gani dengan nada yang super lembut.Gadis kecil itu pun mendongak melihat Gani. "Ayah mau tanya apa?" ucap Dita.Gani mengehela napas sejenak, sebelum berbicara dengan putrinya."Kamu haid udah berapa kali, selama haid berapa hari?" tanya Gani. Ia bertanya dengan lembut. Kali ini dia bertanya layaknya seorang dokter pada pasien. Ia sangat sering mendapat kasus seper

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status